Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triprijooetomo
Abstrak :
Pada perancangan filter untuk aplikasi komunikasi nirkabel Ultra Wide Band (UWB) yang beroperasi pada rentang frekuensi 3,1 GHz - 10,6 GHz, terdapat sistem komunikasi wireless local area network (WLAN) 802.11a yang bekerja pada rentang frekuensi 5,2 GHz sampai dengan 5,8 GHz, sehingga pada rentang frekuensi tersebut dapat terjadi interferensi antara kedua sistem. Untuk menjaga perangkat UWB, maka pada rancangan filter perlu ditambahkan sebuah bandstop response agar sistem komunikasi UWB tidak terganggu oleh sistem komunikasi WLAN. Oleh karena itu pada penelitian ini diusulkan rancangan filter ultra wideband band pass filter (UWB BPF) menggunakan dual mode resonator (DMR) dan interdigital capacitor untuk mendapatkan frekuensi UWB. Sedangkan untuk mendapatkan bandstop response pada frekuensi 5,2 GHz sampai dengan 5,8 GHz digunakan loading stub dan ditambahkan ground stub dengan via untuk mendapatkan sifat metamaterial. Frekuensi cutoff bawah dan atas dari filter rancangan ini dapat digeser dengan mengatur diameter luar dari ring dan panjang pendeknya interdigital capacitor sedangkan frekuensi tengah dari bandstop dapat diubah dengan cara mengatur lebar loading stub. Sifat metamaterial filter dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan saluran transmisi. Pada rancangan ini digunakan pendekatan model saluran transmisi Composite Right-Left Handed Transmission Line (CRLH-TL) yang dimodelkan dalam sebuah unit sel sebagai rangkaian induktor seri (LR) dan kapasitor seri (CL) dan kapasitor shunt (CR) serta induktor shunt (LL). Kelebihan dari CRLH-TL ini adalah strukturnya yang homogenous, dimana struktur homogenous adalah struktur yang rata-rata strukturnya lebih kecil dari panjang gelombang pemandu (λg). CRLH-TL dapat bekerja pada daerah broadband dengan rugi-rugi (losses) yang kecil. Selain itu, dimensi komponennya dapat dirancang hingga ¼ λ, sehingga memungkinkan miniaturisasi rancangan dengan struktur CRLH-TL ini. Dengan metode pendekatan teori CRLH-TL ini diharapkan mendapatkan dimensi yang lebih kecil dan kompak tanpa mengurangi kemampuan kerja filter. Hasil simulasi rancangan menggunakan perangkat lunak CST (Computer Simulation Technology) Microwave Studio 2011 didapatkan untuk parameter S21 Frekuensi cutoff bawah 3,15 GHz, frekuensi cutoff atas 10,21 GHz, bandstop response -10 dB didapatkan rentang frekuensi 5,43 GHz 5,95 GHz dengan frekuensi tengah pada 5,64 GHz, variasi group delay kurang dari 0,6 ns. Setelah dilakukan fabrikasi dan dilakukan pengukuran maka hasilnya menunjukkan pada bandpass response frekuensi cutoff bawah 2,76 GHz, frekuensi cutoff atas 8,04 GHz, bandstop response untuk -10 dB (90 % energi diredam ), didapatkan pada rentang frekuensi 4,96 GHz dan 5,62 GHz. dengan frekuensi tengah 5,13 GHz dan group delay kurang dari 0,8 ns.
Design filters for wireless communications applications Ultra Wide Band (UWB) which operates in the frequency 3.1 GHz - 10.6 GHz, wireless LAN 802.11a communication system which works in the frequency 5.2 GHz to 5.8 GHz, so that in that range of frequency can occur interference between the two systems. To keep the 802.11a WLAN devices, then in the filter design needs to be added a bandstop response so UWB communication systems are not disturbed by the WLAN communication systems. Therefore, this research proposed of ultra wideband filter band pass filter design (UWB BPF) use dual mode resonator and interdigital capacitor to get the UWB frequency. While, to get a bandstop response at frequency 5.2 GHz to 5.8 GHz which use loading stub and give additional ground stub with via to get metamaterial characteristic. Lower and upper cutoff frequency from this filter design can be shifted by adjusting the outer diameter from the ring and measurement (long and short) of interdigital capacitor while the center frequency of the bandstop can be changed by adjusting the width of the loading stub. Characteristic of Metamaterial filter can be analyzed use the approaching of transmission line, this design is used the approaching of the transmission line model, Composite Right-Left Handed Transmission Line (CRLH TL) which designed in a unit cell as series inductor circuit (LR), series capacitor (CL), shunt capacitor (CR) and shunt inductors (LL). The advantages of CRLH Transmission Line is homogenous structure which is common structure that is smaller than the length of guide wavelength (λg), CRLH-TL can operate in the area of broadband with small losses. In addition, the dimensions of the components can be designed to λ, so it is possible to miniaturization the design with these CRLH structure. With the approach method of this CRLH-TL theory expected to have smaller dimensions and compact dimension without detract the ability of the filter. The simulation design results using the software CST (Computer Simulation Technology) Microwave Studio 2011 obtained for parameters S21 Lower cutoff frequency of 3.15 GHz. upper cutoff frequency of 10,21 GHz. bandstop response -10 dB obtained frequency range 5.43 GHz 5.95 GHz with center frequency at 5.64 GHz, group delay variation of less than 0.6 ns. After fabrication and measurement then the result shows a bandpass response at lower cutoff frequency of 2.76 GHz, upper cutoff frequency of 8,04 GHz, While the bandstop response for -10 dB (90 % energy loss), obtained at a range of frequency 4,96 GHz and 5,62 GHz, with a center frequency of 5.13 GHz and group delay less than 0,8 ns.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Rafiqi
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi Ultra-Wide Band mengalami peningkatan yang cukup pesat seperti radar penembus tanah, radar pendeteksi, sistem pencitraan medis, penginderaan jauh, komunikasi satelit hingga sistem komunikasi nirkabel. Tentunya aplikasi ini membutuhkan antena yang memiliki bandwidth yang lebar, gain dan directivity yang tinggi, serta dimensi yang tidak terlalu besar. Salah satu antena yang paling banyak digunakan dalam aplikasi Ultra-Wide Band adalah antena Antena Antipodal Vivaldi (AVA) karena karakteristiknya yang dapat bekerja secara broadband, memiliki gain tinggi, serta efisiensi radiasi yang sangat baik. AVA yang didesain memiliki dimensi 59 x 62 x 1,6 mm menggunakan substrat FR-4. Modifikasi dilakukan berupa penambahan korugasi dan elemen parasitik dilakukan untuk meningkatkan gain dan directivity dari antena ini. Berdasarkan hasil simulasi, AVA ini dapat bekerja di frekuensi 2,9-11,2 GHz dengan gain dan directivity yang tinggi setelah dilakukan modifikasi yang masing-masing memiliki range 5,6-8,5 dB dan 5,6-8,6 dB. AVA ini memiliki pola radiasi direksional dan juga efisiensi total yang tinggi yaitu sekitar 87-98%. Berdasarkan hasil pengukuran, AVA dapat bekerja pada frekuensi 2,9-11,4 GHz dan memiliki gain sebesar 4,7-8,3 dB serta pola radiasi direksional. Hasil pengukuran ini menunjukkan performa AVA modifikasi yang sudah sangat baik. Dengan demikian, rancang bangun AVA yang telah difabrikasi dapat dikatakan cocok untuk digunakan pada aplikasi UWB. ...... In recent years, Ultra-Wide Band applications have experienced a fairly rapid increase such as ground-penetrating radar, detection radar, medical imaging systems, remote sensing, satellite communications, and wireless communication systems. Of course, this application requires an antenna that has a wide bandwidth, high gain and directivity, and dimensions that are small enough. One of the most widely used antennas in Ultra-Wide Band applications is the Antipodal Vivaldi Antenna (AVA) antenna because of its characteristics that can work in broadband, high gain, and excellent radiation efficiency. The AVA is designed to have dimensions of 59 x 62 x 1.6 mm using the FR-4 substrate. Modifications were made in this antenna form by adding corrugation and parasitic element to increase its gain and directivity. Based on the simulation results, this AVA can work at a frequency of 2.9-11.2 GHz with high gain and directivity which has a range of 5.6-8.5 dB dan 5.6-8.6 dB, respectively after modification. This AVA has a directional radiation pattern and high total efficiency around 87-99%. Based on the measurement results, AVA can work at a frequency of 2.9-11.4 GHz which has gain of 4.7-8.3 dB, and directional radiation pattern. The results of this measurement show that the modified AVA performance is good enough. Thus, the fabricated AVA is suitable for use in UWB applications.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuli Zulkifli
Abstrak :
A design and fabrication of a compact ultra-wideband (UWB) bandpass filter (BPF) using single cell Composite Right-Left Handed Transmission Line (CRLH-TL) is reported in this paper. This compact filter design is achieved using a single cell CRLH-TL structure which is implemented on the FR4 dielectric substrate with permittivitty of 4.4 and dielectric thickness of 1.6mm. The dimensions of the filter structure consider the capability of the fabrication tools in Indonesia. The compact filter operates from 4 GHz to 9.5 GHz with insertion loss less than - 1.5dB.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2012
UI-IJTECH 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Satria Pratama
Abstrak :
Perkembangan zaman telah banyak mengubah gaya hidup manusia saat ini sehingga menimbulkan banyak permasalahan penyakit degeneratif. Tumor otak merupakan salah satu penyakit degeneratif yang perlu diwaspadai. Dalam penanganan kasus tumor otak, diperlukan pemindaian kepala menggunakan MRI, CT-Scan, dan beberapa metode pencitraan lainnya. Namun demikian, biaya penggunaan perangkat ini dirasakan cukup mahal bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, perangkat MRI dan CT-Scan cukup besar dan membutuhkan perlakuan khusus. Oleh karena itu, perlu dikembangkan teknologi pencitraan tumor otak yang mudah dan murah, salah satunya menggunakan gelombang mikro. Penggunaan antena untuk transmisi dan penerimaan gelombang mikro pada aplikasi pencitraan tumor otak ini bekerja pada rentang frekuensi yang sangat panjang, yaitu 3,1 - 10,6 GHz. Pemilihan rentang frekuensi ini bertujuan untuk meningkatkan resolusi citra yang dihasilkan, ukuran yang efektif, dan efisiensi daya. Antena yang akan dirancang bangun adalah antena dipol tercetak dengan teknik pencatuan pandu gelombang koplanar. Untuk mengetahui karakteristik antena pada saat diaplikasikan pada tubuh manusia, digunakan media phantom model kepala manusia. Antena telah disimulasikan pada ruang bebas dan phantom model kepala manusia di rentang frekuensi 3,1-10,6 GHz. Berdasarkan hasil pengukuran pada ruang bebas dan kepala seorang sukarelawan, antena telah bekerja dengan baik pada rentang frekuensi 3,1-10,6 GHz tersebut. Pola radiasi diukur pada tiga bidang utama pola radiasi antena, yaitu bidang-xy, -yz, dan -xz pada frekuensi-frekuensi tertentu, yakni 3,1 GHz, 5,8 GHz, 7,5 GHz, dan 10,6 GHz. ...... The times have changed people’s lifestyle so there are so many degenerative disease cases around the world. Brain tumour is one of degenerative diseases that have been concerned by doctors and researcher to be investigated. In case of brain tumours, the doctors usually do head scanning on the patient using MRI, CT-Scan, and other common techniques. Even though those techniques provide accurate and high resolution result, however cost of the MRI or CT-Scan is still high for Indonesian people generally. Therefore it is necessary to develop new brain imaging techniques that is easy to operate, inexpensive and non-invasive by using microwaves. The use of antenna for transmitting and receiving microwaves on brain imaging application is working at ultra wide band frequency range, which is at 3.1 to 10.6 GHz. The selection of this ultra wide band is aimed to increase the image resolution, to minimize the antenna’s size and to make the power efficiently. The proposed antenna is a printed dipole with coplanar waveguide feeding. This research uses head equivalent phantom to investigate characteristics of the antenna when exposed to head. The antenna has been simulated in free space and head equivalent phantom at 3.1 GHz to 10.6 GHz. Based on measurement results in free space and on a volunteer’s head, it can be investigated that the antenna has worked properly at 3.1 GHz to 10.6 GHz as desired. The radiation patterns have been measured on three main planes, they are -xy, -yz, and -xz at selected frequencies 3.1 GHz, 5.8 GHz, 7.5 GHz and 10.6 GHz.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library