Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yan Lewis
"Ulser sering ditemukan di mukosa mulut. Rosella dilaporkan dapat mempercepat penyembuhan ulser.
Tujuan: Menganalisis efektivitas ekstrak etanol kelopak bunga rosella teridentifikasi 3.75%.
Metode: sebanyak 36 ekor tikus dibagi 3 kelompok paparan saline, triamcinolone acetonide, ekstrak rosella 3.75%. Tikus dikorbankan pada harike 2, 4, 8, dan 15. Spesimen difiksasi dan dilakukan skoring pada sediaan mikroskopik.
Hasil: Pemaparan saline menunjukkan skor radang 3; pemaparan triamcinolone acetonidepada dua ekor tikus menunjukkan skor radang 1, satu ekor tikus menunjukkan skor radang 2; pemaparan ekstrak rosella 3.75% menunjukkan skor radang 2.
Kesimpulan: Pemaparan ekstrak rosella 3.75% kurang efektif menyembuhkan ulser mukosa mulut.

Ulcers are often found in oral mucosa. Roselle has been reported to accelerate wound healing.
Objectives: To analyze the effectiveness of identified ethanol extract of roselle calyx 3.75%.
Methods: A total of 36 rats were divided into 3 groups of application, saline, triamcinolone acetonide, and roselle extract 3.75%. Rats were sacrificed on 2nd, 4th, 8th, and 15th days. Specimens were made and microscopic slide were scored.
Results: Saline application showed inflammation score 3. Triamcinolone acetonide application showed inflammation score 1. Roselle extract application showed inflammation score 2.
Conclusion: Application of roselle extract 3.75% less effective to accelerate wound healing.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim
"ABSTrAK
Penyakit ulkus diabetikum menyebabkan penurunan fungsi fisik dan psikologis yang berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien ulkus diabetikum. Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, lama menderita ulkus diabetikum, depresi, nyeri, koping, dukungan sosial dan kondisi luka. Penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 100 responden. Pada analisis regresi linier ganda didapat 3 variabel yang berpengaruh terhadap kualitas hidup yaitu penghasilan depresi dan nyeri. Hasil penelitian lebih lanjut didapatkan depresi sebagai faktor yang paling berhubungan dengan kualitas hidup (p=0.000). Berdasarkan hal tersebut perawat perlu mendeteksi secara dini depresi yang dialami oleh pasien dan memberikan pendidikan kesehatan.

ABSTRACT
Diabetic ulcer can decline in physical function and psychological impact on quality of life. This study aims to examine the factors that affect the quality of life of diabetic ulcer patients. The independent variables in this study were age, gender, education, income, long suffering from diabetic ulcers, depression, pain, coping, social support and wound conditions. This research used analytic correlation with cross-sectional design. Samples in this research there were 100 respondents. In the multiple linear regression analysis obtained 3 variables that affect the quality of life of the income depression and pain. The results obtained further depression as factors most related quality of life (p = 0.000). Based on that nurses need early detection of depression experienced by patients and providing health education."
2013
T35361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angger Anugrah Hadi Sulistyo
"Abstrak
This article explores the effective management of diabetic foot ulcer. A literature review was conducted by analyzing scholar papers including systematic review, clinical and a randomized control trial published between 2000 to 2016 in the English language. Data were searched through CINAHL, PubMed, Proquest and Google Scholar. The keywords used were diabetic foot ulcer or diabetic foot ulcers or diabetic foot or neuropathic foot ulcer combined with assessment and treatment. There were two kinds of assessment used in diabetic foot ulcer which are risk assessment and wound assessment. The treatments that frequently used in diabetic foot ulcer are systemic treatment and local treatment. This literature review can be used as a guideline and literature for further experimental studies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amallia Ashari
"Luka tekan merupakan salah satu kejadian yang umum terjadi pada pasien total care. Luka tekan merupakan salah satu bagian dari indikator mutu keperawatan untuk mencegah terjadinya cedera tekan pada pasien selama perawatan di Rumah Sakit. Pasien stroke memiliki risiko tinggi terjadi luka tekan, karena pasien dengan stroke memiliki keterbatasan fisik dalam melakukan mobilisasi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan intervensi reposisi miring kanan dan miring kiri sebagai upaya pencegahan terjadinya luka tekan pada pasien Stroke di ruang HCU. Metode yang digunakan berupa laporan kasus terkait intervensi reposisi miring kanan dan miring kiri dengan skala Braden yang dilakukan selam 6 hari. Hasil menunjukkan bahwa adanya penurunan skor nilai skala Braden dari 11 poin dengan risiko tinggi terjadinya luka tekan menjadi 14 poin dengan risiko sedang-rendah terjadinya luka tekan pada pasien. Reposisi miring kanan dan miring kiri direkomendasikan dapat diterapkan oleh perawat kepada pasien dari awal masuk sampai pasien pulang dari perawatan di Rumah Sakit.

Pressure ulcers are one of the common occurrences in total care patients. Pressure ulcers are one part of the quality indicators of nursing to prevent pressure injuries to patients during treatment at the hospital. Stroke patients have a high risk of pressure ulcers, because patients with stroke have physical limitations in mobilizing. This scientific work aims to analyze the effectiveness of right oblique and left oblique repositioning interventions as an effort to prevent pressure sores in stroke patients in the HCU room. The method used is in the form of case reports related to right oblique and left oblique repositioning interventions with the Braden scale which were carried out for 6 days. The results showed that there was a decrease in the Braden scale score from 11 points with a high risk of pressure sores to 14 points with a moderate-low risk of pressure sores in patients. Repositioning of the right and left obliques is recommended to be applied by nurses to patients from the initial admission until the patient returns from treatment at the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammed S. Alhussaini
"Helicobacter pylori adalah patogen
gastrointestinal yang penting yang berkaitan dengan gastritis,
ulkus peptikum, dan peningkatan risiko kanker lambung. Studi
ini bertujuan mencari hubungan patogen ini dengan berbagai
kelainan gastrointestinal."
2016
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Amalia Rahmawati
"Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes mellitus. Ulkus diabetikum tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik tetapi juga menyebabkan ketidaknyamanan psikologis berupa stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara strategi koping dengan tingkat stres pada pasien ulkus diabetikum di Rumah Perawatan Luka RUMAT . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sejumlah 93 responden pasien ulkus diabetikum . Sebanyak 93 pasien ulkus diabetikum diwawancarai dengan menggunakan Brief COPE untuk mengukur strategi koping dan Perceived Stress Scale untuk mengukur stres, kemudian dianalisis menggunakan uji t-independen. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara emotion-focused coping dan stres p: 0,003, ?: 0,05 namun tidak terdapat hubungan bermakna antara problem-focused coping dengan stres p: 0,996; ?: 0,05. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lanjutan terkait aspek psikologis pasien ulkus diabetikum.

Diabetic ulcer is one of the complications that occurs among diabetic patients. It caused physical discomfort and also psychological discomfort stress. This study aimed to identify correlation between coping strategy and stress on diabetic ulcer patients in RUMAT Wound Care. This research was quantitative with cross sectional design, using purposive sampling with 93 respondents. Total of 93 diabetic ulcer patients were interviewed using Brief COPE to measure coping strategies and Perceived Stress Scale to measure stress, then analyzed by independent t test. Results of this study found that there were significant correlation between emotion focused coping and stress p 0,003, 0,05 while there were no correlation between problem focused coping and stress p 0,996, 0,05 . This study recommended further research on psychological aspects of diabetic ulcer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Kristianto
"Ekspresi transforming growth factor beta 1 (TGF β1) pada luka DM mengalami penurunan yang berdampak terhadap kenyamanan dan proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan menganalisa perbandingan perawatan luka teknik modern dan konvensional terhadap ekspresi TGF β1 dan respon nyeri pada luka DM. Penelitian menggunakan quasi experimental pretest-posttest design dengan metode pengumpulan sampel secara consecutive sampling. Pengukuran ekspresi TGF β1 dan respon nyeri dilakukan pada hari ke 0 (pretest) dan 4 (posttest). Sampel yang diambil yaitu pasien dengan luka kaki DM di Rumah Sakit Wilayah Malang dan Madiun. Ekspresi TGF β1 diukur dengan metode imunohistokimia di laboratorium Faal Divisi Fisiologi Molekuler dan Histologi FK Universitas Brawijaya Malang, sedangkan pengukuran respon nyeri dengan skala nyeri numerik yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian didapatkan data pada kelompok modern terjadi peningkatan ekspresi TGF β1 dan penurunan respon nyeri, sedangkan pada kelompok konvensional terjadi penurunan ekspresi TGF β1 dan peningkatan respon nyeri. Hasil uji t menunjukkan ada perbedaan perawatan luka teknik modern dan konvensional terhadap ekspresi TGF β1 dan respon nyeri pada luka DM (p value <0,05). Hasil uji korelasi pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perubahan respon nyeri dengan perubahan ekspresi TGF ß1 (p= 0,0005). Dapat disimpulkan bahwa teknik perawatan luka secara modern mampu meningkatkan ekspresi TGF β1 dan menurunkan respon nyeri dibandingkan teknik konvensional yang akan berpengaruh terhadap kenyamanan pasien secara fisik.

Reduction of expression of transforming growth factor beta 1 (TGF β1) in diabetic ulcers affects overall wound healing and patient?s comfort. This study tried to draw a comparison of Transforming Growth Factor Beta 1 (TGF β1) level and pain response between modern dressing and conventional dressing in diabetic ulcer. This study applied a quasi-experimental pretest-posttest design and a consecutive sampling method of data collection. The data were collected from patients with diabetic foot ulcer at general hospitals in Malang and Madiun. Immunohistochemical analysis of TGF β1 level was measured on the day 0 (pretest) and the day 4 (posttest) in Physiology and Histology Laboratories, University of Brawijaya Medical Faculty. Pain response was also measured on the day 0 and day 4 using a validated and reliable numerical rating scale. In this study, the modern dressing application improves TGF β1 level and reduces pain response. Meanwhile, the conventional dressing application decreases TGF β1 level and intensifies pain response. T-test analysis showed significant differences between modern and conventional dressings in both TGF β1 level and pain response (p value < 0.05). Pearson?s correlation analysis showed a significant relation between pain response and TGF β1 level (p value = 0.0005). Thus, it can be concluded that the modern dressing application can increase TGF β1 level and decrease pain response. The combined effect of those may eventually promote physical comfort.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28549
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hertyn Frianka
"Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan suatu usaha pelayanan kesehatan perlu dilakukan untuk mendapatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan yang meratadan terjangkau melalui perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan, danpengawasan atas penyelenggaraan upaya/pelayanan kesehatan di masyarakat.PraktekKerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatanbertujuan agar mahasiswa mampu memahami tugas dan fungsi dari Suku DinasKesehatan, dan memahami gambaran umum dari Seksi Sumber Daya Kesehatanterutama bagian Farmasi Makanan dan Minuman. Tugas khusus yang dibahas adalah program kesehatan penyakit menular (Tuberculosis paru, kusta, dan HIV/AIDS) yang diselenggarakan oleh suku dinas kota administrasi Jakarta Selatan.
..... Health is a human right and a healthcare business needs to be done to get the degree of the highest health. The government is responsible for ensuring the availability ofhealth services are equitable and affordable through planning, organizing, coaching, and supervision over the effort / health services in the community. PharmacistProfessional Practice in City’s Health Department of South Jakarta AdministrationCity aims to make students able to understand the duties and functions of the SubDepartmentofHealth,andunderstandtheOverview oftheHealthResourcesSection,especiallythe Pharmaceutical Food and Beverage. Specific task addressed is the discussion about a health program infectious diseases (pulmonary tuberculosis, leprosy, and HIV / AIDS) held by City’s Health Department of South Jakarta Administration City."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2015
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Indra
"Penderita diabetes melitus jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskuler yang mengakibatkan peredaran darah arteri yang menyempit sehingga mengurangi aliran darah ke tungkai bawah. Hal ini dapat mengakibatkan sirkulasi oksigen yang buruk sehingga berdampak meningkatkan risiko terjadinya ulkus diabetik. Ulkus diabetik merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan, jika tidak ditangani dan diobati secara tepat waktu akan menyebabkan amputasi. Hal ini perlu dilakukan tindakan pencegahan dan pengelolaan ulkus diabetik yang baik untuk mengatasi tersebut. Salah satu tindakan komplemeter yaitu terapi akupresur, dapat dimanfaatkan pada penderita ulkus diabetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap perbaikan klinis ulkus diabetik. Sampel penelitian ini berjumlah 26 responden yang dibagi menjadi 13 responden kelompok intervensi dan 13 responden kelompok kontrol. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan desain penelitian Pretest and Posttest With Control Group Designs. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan rerata selisih skor ulkus diabetik antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan p value 0,047 (p value <0,05). Hasil uji variabel confounding didapat data bahwa lama menyadang DM dan riwayat merokok, kadar glukosa darah sewaktu dan tekanan darah tidak berhubungan dengan perbaikan klinis ulkus diabetik (p value > 0,05.) Terapi akupresur diharapkan dapat menjadi standar terapi komplementer dalam pelayanan kesehatan dirumah sakit maupun pelayanan di klinik keperawatan luka sebagai terapi tambahan pada manajemen perawatan luka pada pasien ulkus diabetik.


Long-term diabetes mellitus patients can cause microvascular and macrovascular complications resulting in narrowed arterial blood circulation thereby reducing blood flow to the lower limbs. This can result in poor oxygen circulation thus increasing the risk of developing diabetic ulcers. Diabetic Ulcer is a significant cause of morbidity and mortality, which in case of not taken care or treated timely, it will lead to amputation. This requires good prevention and management of diabetic ulcer to handle such matter. One of the complimentary actions to help diabetic ulcer patients is acupressure. Objective of this research is to identify the impacts of acupressure to the clinical improvement of diabetic ulcer. Samples of this research contain 26 respondents, which come from 13 respondents of intervention group and 13 respondents of control group. Method of this research is Quasi-Experiment with control group pretest-posttest design. The research result indicates that acupressure with modern wound care decreases the score of diabetic ulcer improvement compared to standard therapy only (modern wound care) with p value 0,047. Results of the confounding variable test show that the terms of DM disease, smoking history, blood glucose levels and blood pressure do not relate to the clinical improvement of diabetic ulcer (p value > 0.05). Acupressure is expected may become a standard complimentary therapy of medical treatment in hospitals or wound care clinics as an additional therapy in diabetic wound care. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daldiyono Hardjodisastro
"Kelainan mukosa akut saluran cerna bagian atas dapat terjadi sebagai akibat langsung (efek samping) obat antiinflamasi non steroid (obat antireumatik) dan dapat timbul sebagai akibat tidak langsung berbagai keadaan patologik yang berlaku sebagai stresor, seperti luka bakar, operasi otak, tumor otak, trauma kepala, dan strok (1-3).
Kelainan mukosa akut yang terjadi akibat berbagai stresor tersebut lazim disebut sebagai tukak stres (stress ulcer) (1,2). Pada pemeriksaan endoskopi kelainan mukosa akut tersebut terlihat sebagai bercak kecoklatan, at au tukak dangkal, kadang-kadang disertai perdarahan mukosasehingga cairan lambung berwarna coklat kehitaman (4,5). Meskipun kelainan mukosa akibat stresor tersebut tidak berupa tukak, umumnya disepakati bahwa semua kelainan mukosa akut saluran cerna bagian atas akibat stresor yang tidak langsung tersebut tetap disebut sebagai tukak stres (6).
Penelitian tentang kelainan mukosa akut pada penyakit peredaran darah otak, dalam hal ini strok, umumnya didapat dari autopsi. Doig dan Shafar (7) pada tahun 1955 melaporkan tujuh kasus perdarahan saluran cerna pada pasien strok hemoragik. Perdarahan terjadi beberapa saat setelah pasien mulai memperlihatkan gejala sampai dua puluh jam setelah timbul strok. Dalgaard (3) pada tahun 1959 melaporkan 67 kasus kelainan mukosa akut saluran cerna pada pasien strok. Jura (8) pada tahun 1987 melakukan autopsi pada 498 kasus strok. Kelainan akut saluran cerna bagian atas didapatkan pada 120 kasus (24,09%), sebanyak 82 kasus di antaranya bersamaan dengan terjadinya strok hemoragik. Dari 120 kasus kelainan mukosa akut, 75 kasus (63,5%) mengalami perdarahan berat (masif); lima puluh persen di antaranya perdarahan terjadi pada tujuh hari dari awal strok.
Sejauh ini, dalam kepustakaan hanya didapatkan dua buah laporan prospektif tentang kelainan tukak stres pada penderita strok (4, 5). Kitamura (4) pada lahun 1976 melaporkan penellitian endoskopi pada 177 kasus strok. Tukak styes didapatkan sebanyak 52%. Pada strok iskemik 43% kasus, sedangkan pada strok hetnoragik 56% bila perdarahan pada satu tempat, dan 87% bila perdarahan pada beberapa tempal. Kitamura juga melaporkan bahwa ada atau tidaknya hematemesis dan melena berkaitan dengan prognosis. Terdapal perbedaan bermakna dalam mortalitas pasien strok yang mengalami hematemesis melena dan yang tidak. Segawa (5) pada tahun 1980 melaporkan basil endoskopi pada 63 pasien strok dan didapatkan kelainan mukosa akut pada 92%, dan 45% di antaranya terdapat perdarahan.
Sampai saat ini belum pernah ditemukan laporan tentang prevalensi kelainan mukosa akut pada penderita strok di Indonesia. Oleh karena ilu, perlu dilakukan penelitian mengenai hal ini. Patofisiologi atau faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya tukak sires pada penderita strok kurang mendapat perhatian para ahli, seperti halnya tukak stres pada penderita tumor otak (9-11), luka bakar (12,13), renjatan kardiogenik (14,15), dan renjatan endotoksin (16,17).
Berbagai faktor timbulnya tukak stres telah diidentifikasi yaitu sebagai berikut:
1. Hiperasiditas cairan lambung sudah terbukti terdapat pada tukak stres pada tumor otak dan trauma kepala (18-20), sedangkan pada luka bakar, asiditas cairan lambung dapat normal atau meninggi (21). Pada luka bakar bila didapatkan hiperasiditas disertai dengan adanya kelainan pada mukosa duodenum (22,23). Hipergastrinemia Hipergastrinemia terdapat pada trauma kepala (24), sedangkan pada Iuka bakar, kadar gastrin dalam serum ternyata normal (25).
2. Hiperfungsi kelenjar korleks adrenal ditandai oleh hiperkortisolemia. Hiperkorlisolemia-terdapat pada luka bakar terutama yang beral (13) dan trauma kepala yang berat (26). Pada strok,. memang sudah terbukti adanya hiperkortisolemia (27), namun kaitannya dengan timbulnya tukak stres belum jelas.
3. Iskemia mukosa latnbung merupakan predisposisi terpenting untuk timbulnya tukak stres (28-30). Namun iskemia sendiri, tanpa pencetus lain misalnya HCI, asam empedu, atau salisilat, tidak terbukti menimbulkan kelainan mukosa akut (31). Kamada (32) pada tahun 1982 mengukur aliran darah (mikrosirkulasi) mukosa lambung pada pasien luka bakar dan trauma kepala. Pada pasien yang disertai kelainan mukosa akut ternyata mikrosirkulasi pada mukosa lambung jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasien tanpa kelainan mukosa akut.
4. Adanya iskemia mukosa lambung dapat diketahui dengan mengukur mikrosirkulasi dengan berbagai cara, yaitu metoda klirens aminopirin, metoda inert gas elimination, spektrofotometri (33), atau secara tidak langsung dengan biopsi mukosa lambung (34-37).
Berbagai faktor di atas, dalam kaitannya dengan terjadinya tukak stres pada penderita strok, belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian iebih lanjut?"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
D196
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>