Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endi Budi Setyawan
Abstrak :
Kelebihan lemak perut atau lemak pusat merupakan obesitas sentral. Obesitas sentral dibandingkan obesitas umum lebih berhubungan dengan resiko kesehatan yaitu penyakit kardiovaskular. Menurut data kesehatan dunia (WHO) tahun 2011 tingkat obesitas di dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 1980. Hampir 43 juta balita mengalami berat badan berlebih pada tahun 2010. Obesitas sentral dapat dinilai secara sederhana dengan melakukan pengukuran lingkar pinggang. Data pemeriksaan kesehatan berkala pekerja perusahaan PT.XYZ pada tahun 2018 menunjukkan 41.42% pekerja berusia 35 - 58 tahun yang kelebihan berat badan dan obesitas. Penelitian ini menganalisis lingkar pinggang pekerja lapangan di perusahaan PT.XYZ sebagai bentuk identifikasi potensi terjadinya risiko penyakit kardiovaskular pekerja. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif observasional. Data primer mengukur lingkar pinggang, berat dan tinggi badan pekerja serta menyebar kuesioner. Data sekunder berupa hasil pemeriksaan kesehatan berkala. Hasil telitian pada 170 responden mendapatkan ukuran lingkar pinggang berlebih (> 90 cm) sebanyak 54.12%, berat badan berlebih (overweight) sebesar 39.41% dan obesitas menunjukkan 12.35%, ada hubungan faktor risiko seperti usia, tekanan darah, genetik, aktivitas fisik, durasi tidur, dan lingkar pinggang berlebih. Kata kunci: Obesitas sentral; Penyakit kardiovaskular; Ukuran lingkar pinggang; Kuantitatif Observasional; Faktor Resiko.
Excessive abdominal fat or central fat is central obesity. Central obesity versus general obesity is more associated with health risks, namely cardiovascular disease. According to the World Health Data (WHO) in 2011 the level of obesity in the world has more than doubled compared to 1980. Nearly 43 million children under five experienced excess body weight in 2010. Central obesity can be assessed simply by measuring waist circumference. This study analyzes the waist circumference of field workers in the company PT. XYZ as a form of identifying the potential risk of cardiovascular disease in workers. The design of this study was a cross sectional study with an observational quantitative approach. Primary data measures waist circumference, worker weight, height and distributes questionnaires. Secondary data are the results of periodic health checks. The results of study on 170 respondents obtained an excess waist size (> 90 cm) as much as 54.12%, overweight (overweight) of 39.41% and obesity showed 12.35%. There is correlation between risk factors such as age, blood pressure, genetics, physical activity, sleep duration, and excessive waist circumference. Keywords: Central obesity; Cardiovascular disease; Waist circumference; Quantitative observational; Risk factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisnawati Bantas
Abstrak :
Sindrom metabolik (SM) adalah suatu kombinasi gangguan medis yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler. Salah satu kriteria sindrom metabolik adalah obesitas sentralis. Beberapa sumber mendefinisikan sindrom metabolik menggunakan ukuran lingkar pinggang yang berbeda yang belum tentu sesuai apabila diterapkan untuk populasi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat nilai titik po- tong lingkar pinggang yang optimal sebagai salah satu kriteria SM yang sesuai dengan antropometri populasi Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan data sekunder yang berasal Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2007. Sampel terdiri dari 13.262 orang beru- sia diatas 15 tahun pria dan wanita tidak hamil. Sebagai variabel dependen adalah S, dan variabel independen adalah ukuran lingkar pinggang. Analisis statistik yang digunakan adalah Receiver operating characteristic (ROC) curve dengan software analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai titik potong optimal dari ukuran lingkar pinggang untuk mengi- dentifikasi subjek-subjek dengan faktor risiko multiple (ganda) dari SM di Indonesia adalah 85 cm untuk pria dan 83,5 cm untuk wanita. Disimpulkan bahwa penentuan kriteria ukuran lingkar pinggang sebagai salah satu kom- ponen penentu SM harus disesuaikan untuk setiap komunitas.

Metabolic syndrome (MS) is a combination of several medical condi- tions which increase the risk of type 2 diabetes and cardiovascular disease. One of the criteria of MS is central obesity. There are some resources which provide the definition of MS that used difference waist circumference, which was not always necessarelly in accordance with the Indonesian population. The aimed of this study was to determine the optimal cut-off point of waist circumference as a component of MS which appropiate to the anthopo- metric of Indonesia population. This was a descriptive study, and used a secondary data from Riskesdas 2007. Sample was consisted of 13.262 men and non pregnant women, age over 15 years-old. MS was as depend- ent variable, and waist circumference was as independent variable. Statitical analysis was done by using software data analyzes with ROC curve methode. The result of study showed that optimal cut-off point of waist circumference to identify subjects with multiple risk of MS was 85 cm for Indonesian men and 83,5 for Indonesian women. It was concluded that the determination of the criteria of waist circumference as one of the criteria of SM should be adjusted for every community.
Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library