Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niken Cindy Pratiwi
Abstrak :
Mikrosfer merupakan salah satu bentuk sediaan untuk pelepasan terkendali. Pelepasan obat di dalam tubuh dari bentuk sediaannya dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan pH dan enzim dalam saluran cerna. Pada penelitian ini, diuji efek enzim-enzim proteolitik pada pelepasan obat dari mikrosfer alginat dengan dan tanpa penambahan polietilen glikol 6000. Alginat telah menjadi perhatian sebagai pembawa dalam penghantaran obat terkontrol. Mikrosfer kalsium alginat dibuat dengan menggunakan metode ionotropic gelation dengan penambahan polietilen glikol 6000. Adanya polietilen glikol dalam formulasi mikrosfer kalsium alginat diperkirakan dapat mempengaruhi stabilitas enzimatik mikrosfer. Evaluasi yang dilakukan adalah pemeriksaan bentuk dan morfologi mikrosfer, distribusi ukuran partikel, uji perolehan kembali proses, penetapan kadar air, uji kadar obat yang terjerap dalam mikrosfer dan uji pelepasan obat in vitro. Uji pelepasan obat dilakukan dalam medium simulasi cairan lambung (pH 1,4) dan simulasi cairan usus (pH 7,4) tanpa enzim atau dengan enzim yaitu pepsin dan tripsin. Hasil uji pelepasan obat menunjukkan bahwa pelepasan obat dari mikrosfer kalsium alginat meningkat dengan peningkatan polietilen glikol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Katya Shamira Diesta
Abstrak :
Dari segi komposisi kimianya, propolis merupakan produk yang sangat beragam. Asam fenolik, asam benzoat, asam sinamat, dan flavonoid adalah senyawa biologis aktif yang paling penting. Propolis juga menampilkan sifat anti-inflamasi pada proses peradangan akut dan kronis, dan hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa polifenolnya yang tinggi. Pada penelitian ini, hydrogel berfungsi sebagai matriks ekstra seluler semi sintetik atau sintetik yang memiliki kapasitas untuk membawa obat molekul kecil dan/atau protein, faktor pertumbuhan, dan komponen lain yang akan dilepas dan dianalisis profil pelepasannya. Carbon Quantum Dots (CQD) adalah nanopartikel kuasi-bulat photoluminescence yang diskrit (dengan diameter kurang dari 10 nm) sehingga muncul sebagai bahan yang disukai dan layak di bidang biomedis (seperti biosensing, pengiriman biomolekul/obat, dan bioimaging). Tantangan utama dalam pengaplikasian hydrogel untuk pelepasan kandungan obat dalam kasus ini adalah profil pelepasan obat dari matriks hydrogel yang relatif sulit untuk dikontrol. Maka, peran Carbon Quantum Dots sebagai agen biosensor dapat membantu dalam mengatasi tantangan tersebut. Integrasi CQD dalam matriks hydrogel berperan dalam pelepasan kandungan propolis ke medium dengan hasil sampel hydrogel-CQD-propolis varian B (kandungan larutan CQD 40%) memiliki profil pelepasan propolis yang paling optimal dengan 80% kandungan total propolis berhasil terlepas setelah 72 jam pelaksanaan uji pelepasan. Sedangkan intensitas photoluminescence tertinggi juga ditemukan pada sampel B dengan puncak berada pada panjang gelombang 525 nm, yaitu senilai 7700 a.u. Akan tetapi, ditemukan juga indikasi kegagalan cross-linking antara kandungan chitosan dan glutaraldehyde berdasarkan analisis gugus fungsi dengan FTIR spectroscopy dalam matriks hydrogel yang menyebabkan kekuatan mekanis hydrogel menjadi kurang optimal. ......In terms of chemical composition, propolis is a very diverse product. Phenolic acid, benzoic acid, cinnamic acid and flavonoids are the most important biologically active compounds. Propolis also displays anti-inflammatory properties in acute and chronic inflammatory processes, and this is due to its high content of polyphenolic compounds. In this cellular study, the hydrogel functions as a semi-synthetic or synthetic extra matrix that has the capacity to carry small molecule drugs and/or proteins, growth factors, and other components which will be released and analyzed for their solvent profiles. Carbon Quantum Dots (CQD) are discrete photoluminescence quasi-spherical nanoparticles (less than 10 nm in diameter) that are emerging as preferred and viable materials in biomedical fields (such as biosensing, biomolecule/drug delivery, and bioimaging). The main challenge in applying hydrogels in the field of drug release is the difficulty in controlling the drug release profile. Therefore, the role of Carbon Quantum Dots as a biosensor agent can help overcome this challenge. The integration of CQD in the hydrogel matrix played a role in retaining the propolis content into the medium with the result that the hydrogel-CQD-propolis variant B (40% CQD solution content) had the most optimal propolis withdrawal profile with 80% of total propolis being released after 72 hours of the trial. Meanwhile, the highest photoluminescence intensity was also found in sample B with a peak at a wavelength of 525 nm, which is 7700 a.u. However, there were also indications of cross-linking failure between chitosan and glutaraldehyde content based on functional group analysis using FTIR spectroscopy in the hydrogel matrix which reduces the hydrogel mechanical strength.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Tawakkal
Abstrak :
Nanogel merupakan suatu hidrogel dengan ukuran lebih kecil dari 1000 nm dan mempunyai sifat yang dimiliki polimer penyusunnya. Karakteristik polimer penyusun nanogel antara lain sensitif terhadap suhu, pH, dan cahaya. Pada penelitian ini digunakan nanogel polimer responsif temperatur poli(N-vinilkaprolaktam-ko-N-metilolakrilamida) dengan kalium diklofenak sebagai model bahan aktif. Nanogel P(NVCL-ko-NMA) disintesis melalui polimerisasi emulsi dan dikarakterisasi menggunakan FT-IR dan 1H-NMR untuk mengetahui gugus fungsi dan struktur kimia dari nanogel, turbidimetri untuk mengetahui suhu transisi fasa (Tc) nanogel serta nano PSA untuk mengetahui ukuran partikel nanogel. Kemudian dilakukan uji enkapsulasi nanogel terhadap obat dengan kalium diklofenak. Dilakukan karakterisasi PSA untuk mengetahui ukuran nanogel sebelum enkapsulasi dan UV-Vis untuk mengetahui efisiensi enkapsulasi. Enkapsulasi dilakukan menggunakan bahan aktif kalium diklofenak dan penyalut nanogel P(NVCL75-ko-NMA25) dan didapat persen kadar atau efisiensi enkapsulasi rata – rata 79%. Uji pelepasan dilakukan untuk mengetahui profil pelepasan kalium diklofenak. Hasil yang diperoleh menunjukkan penggunaan nanogel P(NVCL75-ko-NMA25) meningkatkan laju pelepasan kalium diklofenak pada pH 1,2 maupun 7,4 pada suhu 37°C . ......Nanogel is a hydrogel with a size smaller than 1000 nm and has the properties of its constituent polymer. The characteristics of the polymers that make up the nanogels include sensitivity to temperature, pH, and light. In this study, a temperature-responsive polymer nanogel of poly(Nvinylcaprolactam-co-N-methylolacrylamide) was used with diclofenac potassium as the active ingredient model. P(NVCL-co-NMA) nanogels were synthesized through emulsion polymerization and characterized using FT-IR and 1H-NMR to determine the functional groups and chemical structure of the nanogels, turbidimetry to determine the phase transition temperature (Tc) of nanogels and nano PSA to determine particle size nanogels. Then the nanogel encapsulation test was carried out on the drug with diclofenac potassium. PSA characterization was performed to determine the nanogel size before encapsulation and UV-Vis to determine its encapsulation efficiency. Encapsulation was carried out using the active ingredient potassium diclofenac and P(NVCL75-koNMA25) nanogel coating and the average percentage or encapsulation efficiency was 79%. The release test was carried out to determine the release profile of diclofenac potassium. The results showed that the use of P(NVCL75-ko-NMA25) nanogel increased the diclofenac potassium release rate at pH 1.2 and 7.4 at 37°C.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library