Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvian Syafrurizal
Abstrak :
Dalam komunikasi data, dengan meningkatnya jumlah dan keparahan serangan ancaman cyber harian, enkripsi menjadi salah satu alat penting untuk memastikan keamanan data dalam perjalanan. Meskipun AES, terutama AES-256, saat  ini  dianggap  sebagai  penerus  DES  yang  dapat  memberikan  keamanan tersebut, itu tidak akan tetap menjadi status quo. Dengan kemajuan penelitian komputasi kuantum, keamanan  yang diberikan  oleh AES tidak  akan  bertahan lama. Dengan demikian, penelitian untuk enkripsi berbasis chaotic map, Chaotic Encryption Standard (CES) pada akhirnya akan menjadi kandidat prospektif untuk penerus AES. Namun demikian, metode enkripsi seperti CES tidak hanya perlu tahan terhadap upaya cracking, tetapi juga harus mempertahankan informasi yang tersimpan di dalamnya saat sedang ditransfer. Dalam percobaan ini, aliran data yang dienkripsi dalam CES, dalam hal ini CES (PCMPB/K), dibandingkan dengan yang dienkripsi dalam AES-256 dan DES. Semua dijalankan melalui simulasi NS3 dengan jaringan tidak bebas-kesalahan menggunakan UDP sebagai enkapsulasi paket. Hasil percobaan menunjukkan bahwa meskipun CES (PCMPB/K) memang lebih sulit untuk di rusak daripada AES256 dan DES, hal tersebut itu menimbulkan risiko yang lebih tinggi untuk tidak dapat dibaca dalam jaringan tidak bebas-kesalahan karena ukuran bit blok besar yaitu 16 kali dari AES-256 dan 32 kali DES. ......In data communication, with increasing number and severity of day to day cyber-threat attacks, encryption becomes one of the crucial tools to ensure the security of data in transit.   Although AES, especially AES-256, currently considered as the successor of DES that can give such security, it will not remain a status quo. With the advancements of quantum computing research, the security provided by AES is not going to stand for long. Thus, the research for chaotic map-based  encryption,  Chaotic  Encryption  Standard  (CES)  will  eventually become  prospective  candidate  for  AES  successor.  Nevertheless,  encryption method like CES not only needs to be resistant to cracking effort, but it also has to retain the information held within while being transferred.   In this experiment, streams of data encrypted in CES, in this case CES(PMCS/E), is compared to the ones encrypted in AES-256 and DES. All are run through an NS3 simulation with non-error free network using UDP as packet encapsulation. The results of the experiment show that even though CES(PMCS/E) is indeed harder to crack than AES256 and DES,   it poses higher risk to be unreadable in a non-error free network due to the large block bit size which is 16 times of the AES-256 and 32 times of the DES.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Satrio
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengujian dari standar Wi-Fi 802.11ac dalam melakukan transmisi pada saat melakukan streaming multimedia berkualitas tinggi melalui protokol UDP dan hasilnya akan dibandingkan dengan standar 802.11n. Pada Skripsi ini akan dijelaskan konsep dasar jaringan komputer, wifi, standar 802.11, 802.11ac, path loss link budget, streaming multimedia, pengujian 802.11ac dan 802.11n dalam berbagai kondisi, serta hasil pengujian kedua standar tersebut. Hasil pengujian menggunakan JPERF yang dilakukan memberikan hasil bahwa 802.11ac lebih baik karena mengalami maksimal penurunan sebesar 49.73% pada streaming multimedia berkualitas tinggi dan jumlah adanya data error pada pengujian pengiriman UDP sebesar 7.8%.
ABSTRACT
This paper discusses the testing of 802.11ac Wi-Fi standard in high-quality multimedia streaming over UDP protocol and the results will be compared with the 802.11n standard. In this paper will explain the basic concepts of computer networks, wifi, 802.11 standard, 802.11ac, path loss of link budget, streaming multimedia, 802.11ac and 802.11n testing in various conditions, as well as the test results between the two standards. Results of testing performed using JPERF provide results that 802.11ac is better because of a maximum decrease of 49.73% in high-quality multimedia streaming and the number of data errors in the delivery of UDP testing at 7.8%.
2015
S59433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul Budiadji
Abstrak :
Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi untuk membandingkan kinerja protokol tunneling PPTP (Point to Point Tunneling Protocol) dan L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol) dengan melakukan transfer data dari network satu ke network yang lain yang dilewatkan melalui tunnel. Trafik yang dilewatkan dalam simulasi ini adalah UDP (User Datagram Protocol), TCP (Transmission Control Protocol) dan RDP (Remote Desktop Protocol). Perbedaan karaketeristik dari trafik-trafik yang dilewatkan dapat membedakan konsumsi bandwidth yang mempengaruhi transfer rate dari masing-masing trafik, oleh karena itu trafiktrafik tersebut dibedakan tingkat prioritasnya dan dibagi menjadi kelas-kelas tertentu. Sebelum dilewatkan dalam tunnel, data akan mengalami proses enkapsulasi yang mengakibatkan bertambahnya paket header yang akan mengurangi byte payload dari data yang akan dikirimkan sehingga proses pengiriman data melalui tunnel akan memakan waktu lebih lama. Hasil simulasi menunjukkan bahwa nilai throughput pada PPTP lebih besar daripada L2TP, throughput PPTP sebesar 90.68 % dan L2TP sebesar 83.01 % dari bandwidth yang tersedia.
In this study, simulation would be conducted to compare PPTP (Point to Point Tunneling Protocol) and L2TP (layer 2 Tunneling Protocol) performance by carrying data transfer from one network to another passed through the tunnel. The passed traffics in the simulation are UDP (User Datagram Protocol), TCP (Transmission Control Protocol) and RDP (Remote Desktop Protocol). The characters difference from the passed traffic could differ bandwidth consumption that affects transfer rate from each traffics, therefore those traffics are differentiated its priority level and divided into certain classes. Before the data being passed through the tunnel, the data would experience encapsulation process which results in increased packet header that of course would diminish payload bytes from the sent data so that the process of transfering data through the tunnel would take longer time. The simulations show that PPTP's throughput greater than L2TP's, PPTP gets 90.68 % whereas L2TP gets 83.01 % of available bandwidth.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library