Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Hendri Dwi Saptioratri Budiono
Abstrak :
ABSTRAK
Hovercraft Ringan Proto X-2 adalah salah satu jenis kendaraan yang memanfaatkan
fenomena ground effect dengan bantalan udara bertekanan. Untuk mengetahui kemampuan operasional Hovercraft Proto X-2 yang telah selesai pembuatannya, maka pengembangan dan penelitian terhadap sistem angkat dan mekanisme gerak yang digunakan harus dilakukan terus-menerus.
Pembahasan yang dilakukan adalah menghitung dan merancang ulang sistem transmisi Proto X-2, untuk menghasilkan putaran fan yang berlawanan arah, menjelaskan sistematika perencanaan sistem transmisi, dudukan sistem transmisi dan menghitung efisiensi dari transmisi tersebut, serta menganalisa efek arus pusar (propwash) yang timbul dari putaran fan yang berlawanan arah.
Dengan rincian di atas, maka akan diperoleh spesifrkasi sistem transmisi dan data-data mengenai unjuk kerja dari sistem transmisi pada Hovercraft Proto X-2, guna melakukan penelitian dan pengembangan selanjutnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Luthfie Ahmaddani
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi indonesia yang cukup besar akan mempengaruhi angka
konsumsi energi secara global. Ada banyak alasan dengan penggunaan energi
terbarukan diantaranya adalah relatif tidak mahal, bersifat netral karbon, dan
semakin mendapatkan dukungan dari lapisan masyarakat untuk menggantikan
solusi energi tidak terbarukan berbasis bahan bakar minyak. Pembangkit listrik
dari energi terbarukan, terutama energi angin dan matahari sangat dipengaruhi
oleh kondisi cuaca, sehingga daya yang dihasilkannya menjadi tidak stabil,
sehingga peran dari energy storage akan menjadi semakin signifikan. Media
penyimpanan baterai yang sekarang umum dilakukan di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai keekonomian melalui perhitungan teknis dari
penggunaan udara bertekanan sebagai media penyimpanan energi (Energy
Storage) sebagai media penyimpanan alternatif. Berdasarkan hasil analisa yang
dilakukan bahwa biaya capital cost per kWh atau biasa disebut CAPEX/kWh dari
CAES 77% lebih murah dibandingkan dengan baterai. Sedangkan untuk biaya
total per kWh per cycle atau biasa disebut Levelized Cost of Storage (LCOS) dari
CAES 66% lebih murah dibandingkan dengan baterai
ABSTRACT
Indonesian economic growth large enough to affect global energy consumption
figures. There are many reasons to use renewable energy which are relatively
inexpensive, carbon neutral, and increasingly gaining the support of society to
replace non-renewable energy solutions based on fossil fuel. Power generation
from renewable energy, particularly wind and solar energy is strongly influenced
by weather conditions, so the power it produces becomes unstable, so that the role
of energy storage will become increasingly significant. Batteries as Energy
Storage that are now common used in Indonesia. This study aims to gain
economic value through technical calculation of the use of pressurized air as an
energy storage medium (energy storage) as an alternative storage medium. Based
on the analysis that the capital cost per kWh or so-called CAPEX / kWh of CAES
77% cheaper than the batteries. While the total cost per kWh per cycle or socalled
Levelized Cost of Storage (LCOS) of CAES 66% cheaper than the batteries
2016
T45686
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Junicko Sacrifian Anoraga
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Audiometri impedans belum digunakan secara rutin dalam uji tekanan khususnya di Indonesia. Calon penyelam sering langsung menerima pajanan tekanan dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) tanpa diketahui keadaan telinga tengah dan fungsi tuba Eustachius. Pemeriksaan audiometri impedans sangat penting untuk mengetahui fungsi ventilasi tuba Eustachius (TE). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai tekanan telinga tengah yang berhubungan dengan fungsi ventilasi TE pada calon panyelam. Metode: Penelitian ini melibatkan 29 subjek calon penyelam berusia 20-40 tahun tanpa gangguan pendengaran konduktif. Semua subjek menjalani pemeriksaan audiometri impedans yang dimodifikasi untuk kepentingan penyelaman baik sebelum maupun sesudah uji tekanan dalam RUBT beruang ganda. Hasil: Didapatkan perubahan nilai tekanan di telinga tengah yang bermakna sebelum dan sesudah uji tekanan dengan perasat Toynbee pada telinga kanan dan kiri, masing-masing p < 0,001 dan p = 0,018. Kesimpulan: Pemeriksaan audiometri impedans sangat diperlukan dalam seleksi calon penyelam khususnya dalam uji tekanan dalam RUBT.
ABSTRACT
Background: Impedance audiometry is not yet used in the pressure test routinely, especially in Indonesia. Prospective divers often receive exposure of pressure in hyperbaric chamber directly without assesment of the middle ear and Eustachian tube (ET) ventilation function. Impedance audiometry examination is very important to asses the ET ventilation function. Objective: This study determined the middle ear pressure value changes associated with ET ventilation function of prospective divers. Method: This study involved 29 prospective diver subjects aged 20-40 years without a conductive hearing loss. All subjects underwent a modified diving impedance audiometry examination both before and after the pressure test in hyperbaric double lok chamber. Result: Obtained value changes of pressure in the middle ear meaningful before and after the pressure test with Toynbee maneuver on the right and left ear, respectively p <0.001 and p = 0.018 Conclution: Impedance audiometry examination is needed in the selection of candidates divers who underwent pressure test within hyperbaric chamber.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lutfi Mohammad Rido Shohibudin
Abstrak :
Sebuah kapal memiliki suatu sistem agar kapal dapat tenggelam dan mengapung di dalam air. Sistem ini disebut sistem ballast. Sistem ballast ini merupakan suatu sistem untuk memanipulasi berat benda di dalam air. Pada skripsi ini membahas mengenai kelayakan sistem apung tenggelam yang menggunakan air dan udara bertekanan. Sistem ini akan diterapkan pada sistem apung tenggelamya kapal keruk yang bertipe Cutter-Suction Dredger. Kapal keruk ini memilki dua buah ponton di samping kiri-kanannya sebagai alat penyeimbangnya atau menjaga kestabilannya. Sistem ballast ini diterapkan di ponton-ponton ini dengan air dan udara bertekanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan stabilitas dan memberikan kemudahan operator saat bekerja. Maka dirancanglah sebuah simulasi tangki ballast dengan volume 0,027 m3. Sistem ballast ini mampu membuat ponton dapat tenggelam dan mengapung dengan cepat dan efisien. Dengan menggunakan sistem udara tekan ini juga diharapkan dapat mempercepat ketika beroperasi.
......A ship has a system so that the ship can sink and float in the water. This system is called a ballast system. Ballast system is a system for manipulating heavy objects in the water. This thesis discusses the feasibility of sinking a floating system that uses water and compressed air. This system will be applied to the floating system dredger which-Cutter Suction Dredger type. This dredger pontoon has two pieces on the left-right as a tool to maintain balance or stability. Ballast system is implemented in the pontoons, the pontoons with water and pressurized air. It aims to provide stability and provide ease of operator at work. Then designed a simulated ballast tank with a volume of 0.027 m3. Ballast system is able to be submerged and floating pontoons quickly and efficiently. By using the compressed air system is also expected to accelerate when in operation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42030
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library