Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wasis Dwi Atmojo
"Udara basah merupakan campuran biner antara udara kering dengan uap air yang mempunyai sifat-sifat termodinamika tertentu. Dalam prakteknya, sifat-sifat termodinamika udara basah sering digunakan dalam peralatan-peralatan teknik sebagai parameter yang sangat berguna dalam mendeteksi performa alat. Sifat-sifat termodinamika udara basah, termasuk di dalamnya temperatur bola kering (Tdb), temperalur bola basah (Twb), temperatur pengembunan (Td), perbandingan kelembaban (ω), kelernbaban relarif (φ), volume jenis (ν) dan entalpi (h) dapat ditentukan secara mudah melalui tabel atau diagram.
Untuk mempermudah dan mempercepat pencarian data sifat termodinamika udara basah dalam jumlah banyak diperlukan sebuah program yang dapat mengerjakannya yang disebut program psikometrik. Program psikometrik ini dapat berbentuk unit yang pada akhimya dapat digabungkan dengan program lainnya menjadi satu kesatuan fungsi. Nilai sifat termodinamika udara basah dalam program psikometrik dapat dicari dengan memecahkan secara langsung sebuah persamaan atau memecahkan sistem persamaan secara substitusi untuk kemudian dilakukan iterasi. Program psikometrik ini menggunakan nilai tekanan udara basah sebagai variabel bebas berkisar antara 1 bar hingga 0,1 bar dan nilai perbandingan kelembaban tidak lebih dari 0,09 kg/kg udara kering.
Dalam menggunakan program psikometrik, dibutuhkan nilai dua buah sifat termodinamika udara basah dan nilai tekanan udara basah sebagai data input sedangkan output program berupa lima sifat termodinamika udara lainnya. Dalam program ini digunakan delapan kombinasi sifat termodinamika udara basah sebagai data input dan kesalahan literatur yang dihasilkan pada empat buah kombinasi tidak melebihi nilai 3% kecuali pada temperatur pengembunan yang mencapai 5,917 %.

Moist air is binary mixing between dry air and water vapor which has initial thermodynamic properties. In practice, moist air thermodynamic properties often used on engineering devices as parameter which very useliil on detecting it’s perform. Moist air themiodynamic properties including dry bulb temperature (Twb), wet bulb temperature (Tdb,), dew point temperature (Td), humidity ratio (co), relative humidity (φ), specihc volume (v) and enthalpy (h) can be detected easily by table and diagram.
To be easier and faster on Ending out huge number moist air thermodynamic properties a program needed to do this called psychometric program. This psychometric program was made into unit which finally can be joined with another program to do an initial function. The value of moist air thermodynamic properties in psychometric program can be found out by solving one equation directly or solving equation system using substitution then iteration done. This psychometric program uses moist air pressure as free variable which range from 0.1 bar to 1 bar and value of humidity ratio not more than 0.09 kg/kg dry air.
Using psychometric program, value of two moist air thermodynamic properties and moist air pressure needed as input data where five other moist air thermodynamic properties as output program. In this program, eight combinations of moist air themodynamic properties used as input data and literature failure which resulted in Four combinations not more than 3 % except dew point temperature reach 5,917 % value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Bakar
"Peninjauan kinerja dari peralatan processing udara (termasuk evaporative cooler) selalu didasarkan pada kualitas dan kuantitas dari udara yang dihasilkan. Kualitas udara blsa dilihat dari kebarsihan sehingga tidak merusak kesehatan. Sedangkan kuantitas udara ditlnjau dari besaran parameter udara basah seperti temperatur dry bulb, temperatur wet bulb, rasio kelembaban, derajat kejenuhan udara, kelembaban relatff, dan temperatur pengembunannya. Dengan menggunakan besaran-besaran tersebut dapat dibuat formulasi untuk menentukan efektivitas dari peralatan yang digunakan.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap direct evaporative cooler jenis crossflow buatan Muntars. Pengambilan data temperatur dilakukan secara komputerisasi menggunakan Data Acquisition Control System HP 3497A secara kompensasi soflware menggunakan bahasa HTBasic. Pengujian dilakukan pada dua jenis variasi yaitu variasi perlakuan terhadap udara dan air. Pada valiasi udara dilakukan pada tiga tingkat kecepatan udara dan mefakukan pemanasan awalterhadap udara.
Dari hasil pangujian diparoleh udara yang dialirkan pada media evaporatif menghasilkan penurunan temperatur bola kering dan penambahan kandungan uap air. Pada pengujian ini evaporative cooler berhasil menurunkan temperatur bola kering udara hingga 5°C dan penambahan kandungan uap air sebesar 2,22 gr uap air/kg udara kering apabila tidak dilakukan pamanasan awal lerhadap udara masuk. Dengan melakukan pemanasan awal terhadap udara diperoleh penurunan temperature bola kering yang lebih besar lagi yaitu 8°C dengan penambahan kandungan uap air 2,61 gr uap air/kg udara kering. Sedangkan temperature bola basah udara pada saat sebelum dan setelah melewati evaporative cooler cenderung konstan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library