Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Nella Juwita Marzuki
Abstrak :
Dengan pesatnya kemajuan industri media massa di Indonesia, tingginya pertumbuhan stasiun televisi pun mengakibatkan ketatnya persaingan di antara stasiun televisi baru maupun lama. Hal ini tampak kepada makin diperebutkannya khalayak yang merupakan sumber pemasukan yang sangat berarti bagi media massa. Sebuah stasiun televisi haruslah secara jeli menentukan target audiensnya dan yang terpenting adalah menentukan program yang berkualitas dan unik untuk menjaring dan memenuhi kebutuhan penontonnya. Program yang baik jika tidak dikomunikasikan dengan baik maka program tersebut tidak akan dapat menjangkau audiensnya. Oleh sebab itu masing-masing stasiun televisi harus dengan hati-hati mempersiapkan sebuah strategi komunikasi promosi.
Tesis ini akan membahas bagaimana memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasakan (marketing communication mix) ataupun bauran promosi (promotion mix), untuk merancang isi pesan secara konsisten dan saling terpaut serta ada keterkaitan antara beberapa media komunikasi promosi yang digunakan. Tujuannya adalah untuk mengetahul bagaimanakah stategi komunikasi promosi acara 'Touch The Car" di MetroTV.
Analisa yang akan digunakan adalah analisa dengan model komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications strategy model) dari George E. Belch & Michael A. Belch dan model promotional mix yang merupakan bagian dari marketing mix yang dikembangkan Jerome McCarthy dalam bukunya Marketing Communications.
Temuan dan hasil analisa menunjukkan bahwa perencanaan program promosi model dari Belch sudah diterapkan meskipun belum secara menyeluruh. Sistematika perencanaan kampanye promosi program acara 'Touch The Car' bertolak dari analisa program promosi, tujuan strategi promosi, budget dan kampanye promosi program acara "Touch The Car" dengan menggunakan bauran promosi yang terpadu dan konsisten, yaitu: advertising, publicity, exhibition, corporate identity, packaging acara dan merchandising.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa walaupun MetroTV sudah menerapkan perencanaan program promosi dan bauran promosi, tetapi masih harus diadakan perbaikan dengan melebarkan media coverage untuk meningkatkan jumlah audiensnya. MetroTV juga harus melakukan perencanaan yang lebih terpadu sebelum penyelenggaraan ?Touch The Car? berikutnya. Juga disarankan agar memperhatikan jumlah jeda iklan dan pembawa acara yang mampu mengangkat acara secara keseluruhan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13325
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Priyo Soemandoyo
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini ditulis berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2006 terhadap tayangan televisi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui representasi perempuan dan bagaimana konstruksi realitas sosial tentang seks di televisi dalam tiga tayangan berformat investigative yaitu "Fenomena" (Trans TV), "Hiitam Putih" (Indosiar) dan "Sisi Gelap" (Lativi) . Ketiga program tersebut sering ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KP1) karena menonjolkan unsur seksual serta berkesan cabul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif feminis. Metodenya dengan analisis wacana mengadopsi metode analisis yang dikemukakan oleh Rahmi Rizal (2004). Metode ini menghubungkan antara dimensi teks, konteks sosial dan kognisi sosial. Analisis teks yang dilakukan adalah dengan analisis pembingkaian (framing) model Pan dan Kosicki yang telah disesuaikan dengan mengacu pada dimensi pembingkaian itu sendiri, yaitu seleksi dan penonjolan. Analisis dilakukan per adegan (scene).
Pada tayangan 'Fernomena The Journey' episode "Sang Lelaki", konstruksi realitas atas seks difokuskan pads pengungkapan pentingnya keperkasaan lelaki dalam hal hubungan seksual. Makna keperkasaan laki-laki pada akhirnya berkorelasi dengan hubungan kekuasaan yang represif yang menempatkan perempuan selaku objek. Usaha "Sang Lelaki" untuk membuat dirinya perkasa adalah bagian dari peneguhan ideologi patriarki laki-laki. Tayangan 'Hitam Putih' episode "Pesona Hiburan a/a Thai", konstruksi realitas terfokus pada seks sebagai bagian dari faktor pendukung pariwisata di Thailand. Perempuan menjadi objek yang tak terpisahkan dari proses komodifikasi dan transaksi bisnis seks. Tayangan 'Sisi Gelap' episode "Seks Pinggir Jalan", menunjukkan bahwa perempuan dikonstruksikan sebagai objek. Terbukti dari bingkai yang dihasilkan yakni perempuan adalah objek pelampiasan seksual kaum lelaki, baik dalam posisi sebagai kekasih maupun pekerja seks komersial yang ada di pinggir jalan. Perempuan tidak mampu bargaining dalam mengambil posisi. Di sisi lain, stasiun menampilkan realitas sosial dengan mencoba berlindung dibalik ketaatan pada etika dan peraturan dengan melakukan rekayasa, manipulasi dan trik-trik. Ketiga tayangan yang diteliti hadir pada konteks sosial dimana tayangan seks semakin marak ditayangkan di televisi swasta. Reaksi sosial muncul dari masyarakat dan lembaga penyiaran seperti KPI.
Representasi perempuan yang tampil dalam tiga tayangan mengindikasikan perempuan sebagai pihak yang tersubordinat, inferior atau pihak yang didominasi dan terobjektifikasi. Tayangan-tayangan tersebut ditafsirkan - sebagai bentuk wahana transmisi ideologi patriarki dan merupakan aktualisasi ideologi dalam tayangan televisi. Padahal, ketiganya adalah produk jurnalistik yang sudah sewajamya disusun dengan pendekatan kaidah jurnalistik yang baku, tidak melanggar etika dan norma serta disepakati bersama sebagai sebuah produk intelektual.
2007
T 20741
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nji Raden Poespawati
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi komputer dan informasi akhir-akhir ini meningkat dengan cepat. Perkembangan yang cepat itu terutama sekali disebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang menggunakan teknologi komputer dan informasi, serta juga didukung dengan banyaknya penelitian di dua disiplin ilmu tersebut. Salah satu bidang yang sedang dikembangkan secara intensif adalah sistem multimedia.
Video on Demand (VoD) adalah salah satu aplikasi sistem multimedia yang sekarang ini sedang banyak diminati. Cara kerja VoD mirip dengan cara kerja TV kabel, hanya saja pada VoD, pelanggan atau pengguna dapat memilih film yang ingin disaksikan dari database video.
Agar interaksi antara pelanggan/pengguna dengan sistem dapat berjalan tanpa kendala, maka dibutuhkan antarmuka pemakai (user interface) yang baik. Dalam penelitian ini akan dianalisa kriteria-kriteria untuk merancang antarmuka pemakai yang baik pada sistem VoD.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library