Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Widiyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Intan Kamilia
"Urbanisasi yang berkembang secara pesat menyebabkan kepunahan bagi beberapa spesies flora dan fauna. Namun, terdapat beberapa spesies kelelawar mampu bertahan hidup di perkotaan dengan ciri-ciri morfologi tertentu. Ciri-ciri kelelawar tersebut adalah kelelawar yang dapat mencari makan pada udara terbuka serta tepi, tempat bertengger yang fleksibel, frekuensi ekolokasi yang rendah, memiliki bobot masa yang besar, dan aspek rasio yang tinggi pada ukuran tubuh tertentu. Penelitian dilakukan di pemukiman Kemang Pratama, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pengamatan kepadatan kelelawar menggunakan metode non-ekstraksi serta metode purposive sampling. Penelitian juga dilakukan penangkapan untuk identifikasi spesies kelelawar. Spesies kelelawar pemakan buah berhasil diidentifikasi yaitu Cynopterus brachyotis. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA untuk melihat perbedaan kepadatan kelelawar antar transek dan Korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi. Hasil uji statistik ANOVA menyatakan tidak terdapat perbedaan di antara ketiga transek dan terdapat hubungan kuat antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi dengan nilai r = 0.88.

Urbanization has rapidly grown causing the extinction of several flora and fauna species. However, there are few species of bats capable of surviving in urban areas with specific morphology characteristics. These characteristics and morphology comprise bats that can forage in open and edge space, flexible roosting site, low echolocation frequency, high body mass, and high aspect ratio. Research conducted in Kemang Pratama Residency, Bekasi City, West Java. The observation of the bat abundance was using non-extraction methods and purposive sampling methods. Capturing bats was also done to identify the bat species within the research location. The frugivorous bat Cynopterus brachyotis had been identified successfully. The data will be analyzed using ANOVA to see the difference of bat density between transects and Pearson Correlation to see the relationship between bat density and vegetation cover. The statistic result of ANOVA stated there was no difference between the three transects and there was a strong relationship between bat abundance and vegetation cover with a value of r = 0,88."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimi Gunawan
"Tingginya kebutuhan lahan yang digunakan sebagai pemukiman dapat menekan tutupan vegetasi yang merupakan habitat bagi banyak hewan, salah satunya adalah kelelawar pemakan buah yang berkaitan dengan polinasi dan penyebaran biji. Pasirluyu merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah lahan pemukiman yang berbanding cukup jauh dengan vegetasi pepohonan yang ada. Penelitian mengenai korelasi kepadatan kelelawar pemakan buah dengan faktor tutupan vegetasi dilakukan di daerah pemukiman Pasirluyu, Bandung, Jawa Barat pada bulan April dan Mei 2021. Metode penelitian dilakukan dengan purposive sampling. Pada penelitian yang telah dilakukan didapatkan 1 jenis kelelawar buah, yaitu Cynopterus brachyotis yang tertangkap dengan menggunakan jaring kabut. Kepadatan kelelawar antara ketiga transek pengamatan berbeda signifikan (P = 0.016). Terdapat 6 jenis pohon yang tercatat dilalui oleh kelelawar saat pengamatan, yaitu Artocarpus heterophyllus, Canarium indicum, Ceiba pentandra, Ficus benjamina, Ficus aurea dan Musa paradisiaca. Korelasi antara kepadatan kelelawar pemakan buah dengan persentase tutupan vegetasi di ketiga transek pengamatan merupakan korelasi yang positif dan sangat kuat (r = 0.867). Korelasi yang positif dan sangat kuat menunjukkan adanya hubungan yang berbanding lurus antara kepadatan kelelawar pemakan buah dan tutupan vegetasi, yaitu semakin besar nilai dari tutupan vegetasi maka nilai kepadatan kelelawar pemakan buah akan semakin tinggi.

The high demand in the land used for the settlement area can supress the vegetation cover which is used for habitat for many animals, one of them is the fruit bats that associated with polination and seed dispersal. A study about the correlation of fruit bats density with the vegetation cover factor was carried out in the settlement area of Pasirluyu, Bandung, West Java in April and May 2021. The method of the research was using purposive sampling. In this study there was 1 type of fruit bat captured using a mist net, known as Cynopterus brachyotis. The density of bats between the three observation transects were significantly different (P = 0.016 ). There were 6 types of trees that bats passed during observation, they were Artocarpus heterophyllus, Canarium indicum, Ceiba pentandra, Ficus benjamina, Ficus aurea and Musa paradisiaca. The correlation between fruit bats density and vegetation cover in the three observation transects is a positive and very strong correlation (r = 0.867). A positive and very strong correlation indicates that there is a direct correlation between fruit bats density and vegetation cover, which means the greater value of the vegetation cover, the higher value of fruit bats density will be."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Singgih Anditya Bagaskara
"Sub DAS Cisangkuy adalah salah satu Sub-DAS dari DAS Citarum bagian hulu yang terletak di Kabupaten Bandung. Sub DAS Cisangkuy merupakan penyangga utama untuk memenuhi kebutuhan air bagi Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Namun demikian, pada umumnya masyarakat setempat cenderung membuka lahan pada lereng di sekitar Sub-DAS Cisangkuy guna dialih fungsikan untuk keperluan pertanian. Meskipun pembukaan lahan tersebut bermaksud memberdayakan lahan tetapi secara tidak disadari menaikkan kekritisan lahan dan membahayakan penduduk setempat maupun penduduk di bagian hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi lahan di Sub-DAS Cisangkuy serta menetapkan tingkat prioritas pemulihan pada Sub-DAS Cisangkuy. Penelitian ini menggunakan acuan penetapan kriteria pemulihan DAS oleh Departemen Kehutanan yang terbagi menjadi tiga kriteria yakni Persentase Lahan Kritis, Persentase Tutupan Vegetasi, serta Indeks Erosi. Proses pengolahan dan analisis data hingga pemetaan menggunakan aplikasi ArcGIS. Hasil Akhir pengolahan merupakan sebaran klasifikasi pemulihan yang terbagi menjadi dua kategori, yakni ‘Wilayah yang Dipertahankan’ serta ‘Wilayah yang Dipulihkan’ Adapun hasil penelitian adalah Persentase Lahan Kritis Sub-DAS Cisangkuy sebesar 87,65% merupakan kategori ‘Tidak Kritis’ sehingga terklasifikasi ‘Sangat Rendah’, Persentase Tutupan Vegetasi sebesar 63,72% merupakan kategori ‘Vegetasi’, serta Indeks Erosi menunjukkan nilai 0.75 yang terkategori rendah. Dengan menggunakan persamaan linier, didapat hasil 49,8% merupakan ‘Wilayah yang Dipertahankan’, sementara 50,2% merupakan ‘Wilayah yang Dipulihkan’.

The Cisangkuy Sub-watershed is one of the sub-watersheds of the upper Citarum watershed located in Bandung Regency. The Cisangkuy Subwatershed is the main buffer to fulfill the water needs of Bandung City and Bandung Regency. However, in general, local communities tend to clear land on the slopes around the Cisangkuy Sub-watershed for agricultural purposes. Although the land clearing is intended to empower the land, it unconsciously increases land criticality and endangers local residents and residents downstream. The purpose of this research is to analyze the condition of land in the Cisangkuy Sub-watershed and determine the priority level of recovery in the Cisangkuy Sub-watershed. This research uses the reference of the determination of watershed recovery criteria by the Ministry of Forestry which is divided into three criteria, namely the Percentage of Critical Land, Percentage of Vegetation Cover, and Erosion Index. Data processing and analysis to mapping using ArcGIS application. The final result of the processing is the distribution of recovery classifications which are divided into two categories, namely 'Maintained Areas' and 'Restored Areas' The results of the study are the Percentage of Critical Land in the Cisangkuy Sub-Watershed of 87.65% is the 'Non-Critical' category so that it is classified as 'Very Low', the Percentage of Vegetation Cover of 63.72% is the 'Vegetation' category, and the Erosion Index shows a value of 0.75 which is classified as low. By using a linear equation, the results show that 49.8% is the 'Maintained Area', while 50.2% is the 'Restored Area'."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Benhard Pragra
"Keberadaan ekosistem karst terbatas dan terus berkurang akibat eksploitasi manusia. Rusaknya ekosistem karst akibat penambangan batu kapur dan pemukiman menyebabkan berkurangnya tutupan vegetasi, fragmentasi habitat, dan penurunan keanekaragaman hayati di kawasan karst. Kelelawar (Chiroptera) merupakan salah satu fauna yang ditemukan dan memiliki hubungan mutualistik bagi ekosistem karst. Salah satu daerah yang mengalami kondisi tersebut adalah kawasan Karst Klapanunggal, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kerapatan kelelawar dengan tutupan vegetasi di kawasan Karst Klapanunggal Kabupaten Bogor Jawa Barat yang dilakukan pada bulan Juni 2021. Penelitian dilakukan pada 3 transek garis, setiap transek terdapat 3 stasiun pengamatan, dengan 2 kali pengamatan pada setiap lokasi. Total terdapat 54 pengamatan, mencatat kepadatan kelelawar dan persentase tutupan vegetasi. Hasil penelitian memperlihatkan fragmentasi area tutupan vegetasi antara 33,18%/100m2 sampai 86,59%/100m2. Sementara kepadatan kelelawar dengan rata-rata 31,5/100m2 sampai 252,2/100m2. Didapatkan korelasi positif r = 0,76 antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi. Berdasarkan hasil korelasi, area dengan tutupan vegetasi tinggi memiliki kepadatan kelelawar yang tinggi. Hasil identifikasi menemukan kelelawar dari famili Pteropodidae, yaitu Macroglosus sobrinus pada satu lokasi pengamatan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar memperkirakan dampak dari perusakan ekosistem karst terhadap kepadatan populasi kelelawar pada daerah Karst Klapanunggal, Jawa Bara.

The existence of the karst ecosystem is limited and continues to decrease due to human exploitation. The destruction of the karst ecosystem due to limestone mining and settlements causes reduced vegetation cover, habitat fragmentation, and decreased biodiversity in karst areas. Bats (Chiroptera) are one of the fauna found and have a mutualistic relationship for the karst ecosystem. One of the areas experiencing this condition is the Klapanunggal Karst area, West Java. This study aims to determine the correlation between bat density and vegetation cover in the Karst Klapanunggal area, Bogor Regency, West Java, which was conducted in June 2021. The study was conducted on 3 line transects, each transect has 3 observation stations, with 2 observations at each location. There were a total of 54 observations, recording the density of bats and the percentage of vegetation cover. The results showed that the fragmentation of the vegetation cover area was between 33.18%/100m2 to 86.59%/100m2. Meanwhile, the density of bats is on average 31.5/100m2 to 252.2/100m2. There was a positive correlation r = 0.76 between bat density and vegetation cover. Based on the correlation results, areas with high vegetation cover have a high density of bats. The results of the identification found bats from the Pteropodidae family, namely Macroglosus sobrinus at one observation location. This study can be used as basic information to estimate the impact of the destruction of the karst ecosystem on the population density of bats in the Klapanunggal Karst area, West Java."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Gabrielle Ulibasa
"Kelelawar dapat ditemukan hampir di setiap daerah, salah satunya di perkotaan. Namun penelitian kelelawar di kawasan urban Jakarta belum banyak dilakukan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui korelasi antara kepadatan kelelawar dengan persentase tutupan vegetasi di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada bulan Mei dan Juni 2021. Data diambil pada 3 transek dan diuji menggunakan Uji Korelasi Pearson dan Uji Anova Satu Arah menggunakan Microsoft Excel. Hasil uji statistik (p = 0,4; r= 0,4) menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kepadatan kelelawar dengan tutupan vegetasi dan memiliki derajat hubungan linear positif yang moderat. Beberapa faktor mempengaruhi hal ini yaitu, jenis vegetasi, kondisi vegetasi, dan faktor luar. Hasil uji ANOVA Satu Arah menyatakan tidak ada perbedaan kepadatan kelelawar antar transek (p (0,08 & 0,45) > 0,05), disebabkan semua transek dan titik pengamatan memiliki vegetasi yang menjadi tempat kelelawar mencari makan. Penangkapan kelelawar menggunakan jarring kabut. Spesies yang terkonfirmasi ditemukan di daerah Kebayoran Baru adalah Cynopterus brachyotis.

Bats are commonly found almost in every region, one of them being the urban area. However, a research for urban bats in Jakarta had not been covered much. The purpose of this research is to see if there is any correlation between bats density with vegetation cover in Kebayoran Baru, South Jakarta on May—June 2021. Data is gathered from 3 transects and then tested using Pearson Correlation and One-way Anova in Microsoft Excel. According to statistical results (p = 0.4; r = 0.4), there is no significant correlation between bat density and vegetation cover and has a moderate degree of positive linear relationship. Several factors influence this, namely, the type of vegetation, vegetation conditions, and external factors. The results of the One-Way ANOVA test stated that there were no differences in bats between transects (p (0.08 & 0.45) > 0,05), because all transects and observation points had vegetation where bats forage for food. Mist net is used to catch bats. The confirmed species found in Kebayoran Baru is Cynopterus brachyotis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megananda Kory Rahmawati
"Situ Tujuh Muara sangat rawan mengalami pencemaran dan berubah alih fungsi lahan, sehingga cepatnya peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan tidak seimbangnya aktivitas manusia dengan kondisi lingkungan sekitar. Beragam jenis burung dapat menjadi faktor penting untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang dapat dijadikan sebagai usaha perencanaan dan pembangunan wilayah Situ Tujuh Muara menuju lebih baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis tingkat keanekaragaman, dominansi, dan kemerataan persebaran jenis burung di setiap tipe tutupan vegetasi pada Situ Tujuh Muara. Serta, menganalisis tingkat penggunaan habitat dan hubungan antara nilai keanekaragaman burung dengan tipe tutupan vegetasi di Situ Tujuh Muara. Metode yang digunakan adalah point count untuk pengamatan burung dan sampling purposive untuk menentukan titik pengamatan. Selain itu, analisis data hasil pengamatan menggunakan Indeks Shannon-Wiener, Indeks Dominansi Simpson, Indeks Kemerataan, Nilai Tingkat Penggunaan Habitat, dan Uji Kruskal Wallis. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu nilai Indeks Keanekaragaman burung pada tipe tutupan vegetasi tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut yaitu 1,56; 2,06; dan 2,11. Nilai Indeks Dominansi burung pada tipe tutupan vegetasi tinggi, sedang, dan rendah yaitu bernilai 0,26; 0,14; dan 0,11. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada burung yang mendominansi pada setiap tipe tutupan vegetasi di Situ Tujuh Muara. Nilai Indeks Kemerataan burung pada tipe tutupan vegetasi tinggi, sedang, dan rendah yaitu bernilai 0,59; 0,76; dan 0,78. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat kemerataan persebaran burung pada setiap tipe tutupan vegetasi cukup tersebar merata. Nilai Tingkat penggunaan habitat pada tipe tutupan vegetasi rendah dan sedang bernilai 78,90%, serta pada tipe tutupan vegetasi tinggi bernilai 73,70%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat penggunaan habitat pada setiap tipe tutupan vegetasi digunakan cukup baik oleh beragam jenis burung. Berdasarkan Uji Kruskal Wallis menunjukkan hasil 0,066 yaitu tidak adanya perbedaan antara keanekaragaman burung dengan tipe tutupan vegetasi. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara keanekaragaman burung dengan tiga tipe tutupan vegetasi di Situ Tujuh Muara, Pamulang, Tangerang Selatan.

Situ Tujuh Muara is very prone to pollution and changes in land use, so that the rapid increase in population can cause an imbalance between human activities and environmental conditions. Various types of birds can be an important factor to determine biodiversity which can be used as an effort to plan and develop the Situ Tujuh Muara area for the better. The purpose of this study was to analyze the level of diversity, dominance, and even distribution of bird species in each type of vegetation cover at Situ Tujuh Muara. Also, analyze the level of habitat use and the relationship between the value of bird diversity and the type of vegetation cover in Situ Tujuh Muara. The method used is point count for bird observation and purposive sampling to determine the point of observation. In addition, the analysis of observational data used the Shannon-Wiener Index, Simpson's Dominance Index, Evenness Index, Habitat Use Rate Value, and Kruskal Wallis Test. The results obtained in this study are the value of the Bird Diversity Index in the high, medium, and low vegetation cover types, respectively 1.56; 2.06; and 2.11. The value of the dominance index of birds in the type of vegetation cover is high, medium, and low, which is 0.26; 0.14; and 0.11. This value indicates that there are no birds that dominate in any type of vegetation cover in Situ Tujuh Muara. The evenness index value of birds in high, medium, and low vegetation cover types is 0.59; 0.76; and 0.78. This value indicates that the level of even distribution of birds in each type of vegetation cover is quite evenly distributed. Value The level of habitat use in the low and medium vegetation cover types is 78.90%, and the high vegetation cover type is 73.70%. This value indicates that the level of habitat use for each type of vegetation cover is used quite well by various types of birds. Based on the Kruskal Wallis test, the result is 0.066, that is, there is no difference between bird diversity and the type of vegetation cover. This proves that there is no relationship between bird diversity and the three types of vegetation cover in Situ Tujuh Muara, Pamulang, Tangerang Selatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rahmadhani
"

Pertambangan menjadi sektor penting yang berperan dalam mendukung pembangunan dan perekonomian Indonesia. Salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia adalah PT Freeport Indonesia yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua. Dalam operasi pertambangannya, PT Freeport Indonesia menghadapi sejumlah masalah lingkungan, salah satunya adalah perubahan lahan bervegetasi menjadi lahan tandus yang minim vegetasi. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi akibat aktivitas pertambangan dapat dipulihkan melalui kegiatan reklamasi. Reklamasi lahan di wilayah pertambangan memerlukan waktu dalam jangka panjang untuk mencapai struktur dan fungsi ekosistem yang berkembang, stabil, dan matang sehingga diperlukan monitoring perubahan kondisi tutupan vegetasi di lahan bekas tambang menggunakan teknologi yang efektif dan efisien, yaitu penginderaan jauh. Dalam penelitian ini, citra penginderaan jauh yang digunakan adalah citra Sentinel-2 yang dikumpulkan dari tahun 2016 hingga 2023 untuk mendapatkan distribusi nilai indeks tutupan vegetasi (NDVI) dan tingkat kehijauan vegetasi di Area Reklamasi Grasberg. Variabel yang digunakan untuk menganalisis perubahan tutupan vegetasi selama proses revegetasi di Area Reklamasi Grasberg adalah indeks vegetasi (NDVI), jenis vegetasi, tahun reklamasi, ketinggian, kemiringan lereng, dan arah lereng. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin bertambah waktu reklamasi, maka semakin bertambah luas area yang tertutupi vegetasi dengan tingkat kehijauan sedang dan tinggi yang ditunjukkan dari hasil regresi linier yang bernilai posistif. Perubahan tutupan vegetasi di Area Reklamasi Grasberg menunjukkan tren peningkatan tutupan vegetasi seluas 379,66 hektar atau 98,71% dari total luas area reklamasi dan sisanya mengalami tren penurunan berdasarkan hasil analisis tren Sen’s Slope+Mann Kendall. Perubahan tutupan vegetasi di Area Reklamasi Grasberg tidak dipengaruhi oleh jenis vegetasi karena karakteristik vegetasi di area tersebut cenderung sama. Sedangkan perubahan tutupan vegetasi di Area Reklamasi Grasberg berdasarkan hasil uji korelasi dipengaruhi oleh faktor kondisi topografi. Ketinggian wilayah tidak menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap tutupan vegetasi tetapi kemiringan lereng yang curam akan memicu terjadinya tingkat kehijauan tutupan vegetasi yang rendah dan sebaliknya. Sedangkan vegetasi yang berada di lereng yang menghadap ke arah timur memiliki tingkat kehijauan yang tinggi karena mendapatkan penyinaran matahari yang cukup. Pemantauan perubahan tutupan vegetasi di area reklamasi bekas tambang sangat bermanfaat untuk kebijakan pengelolaan lahan di area pertambangan dan perencanaan reklamasi.


Mining is an important sector that plays a role in supporting Indonesia's development and economy. One of the largest mining companies in the world is PT Freeport Indonesia, located in Mimika Regency, Papua. In its mining operations, PT Freeport Indonesia faces a number of environmental problems, one of which is the change of vegetated land into barren land with minimal vegetation. Environmental damage caused by mining activities can be restored through reclamation activities. Land reclamation in mining areas takes a long time to achieve a developed, stable and mature ecosystem structure and function so that it is necessary to monitor changes in vegetation cover conditions in post-mining land using effective and efficient technology, namely remote sensing. In this research, the remote sensing images used were Sentinel-2 images collected from 2016 to 2023 to obtain the distribution of vegetation cover index (NDVI) and vegetation greenness in the Grasberg Reclamation Area. The variables used to analyze changes in vegetation cover during the revegetation process in the Grasberg Reclamation Area are vegetation cover index (NDVI), vegetation type, reclamation year, elevation, slope, and slope direction. This study shows that as the reclamation time increases, the area covered by vegetation with medium and high greenness levels increases, as shown by the positive linear regression results. Changes in vegetation cover in the Grasberg Reclamation Area show an increasing trend covering 379.66 hectares or 98.71% of the total reclamation area and the others show a decreasing trend based on the results of Sen's Slope+Mann Kendall trend analysis. Changes in vegetation cover in the Grasberg Reclamation Area are not influenced by vegetation type because the characteristics of vegetation in the area tend to be the same. Meanwhile, changes in vegetation cover in the Grasberg Reclamation Area based on the results of the correlation test are influenced by topographic conditions. The elevation of the area does not show a strong influence on vegetation cover but steep slopes will trigger a low level of vegetation cover greenness and vice versa. The vegetation on the east-facing slope has a high level of greenery because it gets enough sunlight. Monitoring changes in vegetation cover in ex-mining reclamation areas is very useful for land management policies in mining areas and reclamation planning."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library