Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Swansea: UK Pineridge Press, 1981
511 COM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Rahayu Hertanti
Abstrak :
Proses penjalaran adveksi-difusi turbulen pada aliran sungai dengan profil lurus dipengaruhi oleh kecepatan, kedalaman dan kecepatan geser aliran sungai (yang berasal dari kemiringan sungai dan gravitasi). Tesis ini merupakan pengembangan model numerik dari proses adveksi-difusi turbulen dengan menggunakan pendekatan berbasis partikel, yaitu metode Smoothed Particle Hydrodynamics, yang diterapkan dengan bahasa Visual Basic pada Ms. Excel dan integrasi waktu numerik berupa skema predictor-corrector. Dari simulasi yang dilakukan berdasarkan skenario menunjukkan pola konsentrasi yang dihasilkan model sesuai dengan teori baik untuk distribusi konsentrasi menerus maupun sesaat pada penggunaan 11 partikel. Namun pada penggunaan 101 partikel, konsentrasi yang dihasilkan model menjadi tidak stabil. ......Proses penjalaran adveksi-difusi turbulen pada aliran sungai dengan profil lurus dipengaruhi oleh kecepatan, kedalaman dan kecepatan geser aliran sungai (yang berasal dari kemiringan sungai dan gravitasi). Tesis ini merupakan pengembangan model numerik dari proses adveksi-difusi turbulen dengan menggunakan pendekatan berbasis partikel, yaitu metode Smoothed Particle Hydrodynamics, yang diterapkan dengan bahasa Visual Basic pada Ms. Excel dan integrasi waktu numerik berupa skema predictor-corrector. Dari simulasi yang dilakukan berdasarkan skenario menunjukkan pola konsentrasi yang dihasilkan model sesuai dengan teori baik untuk distribusi konsentrasi menerus maupun sesaat pada penggunaan 11 partikel. Namun pada penggunaan 101 partikel, konsentrasi yang dihasilkan model menjadi tidak stabil.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiarso
Abstrak :
Since the analytical result of the frictional resistance of a rotating disk has been reported by Kérrnén (l92l), many studies have been done experimentally or analytically on the characteristics of the three-dimensional boundary layer at the disk surface. Frictional resistance of an impeller of a turbo-machinery is calculated by applying that of a rotating disk flow. To improve the performance of a turbo-machinery, attempt was done by applying a drag reduction to the tlow. Thus, the drag reduction phenomena have been studied on a rotating disk in drag reducing additives (Watanabe, K., l978) or a disk with hydrophobic wall (Watanabe, K., and Ogata, S., 1997). However, the drag reducing method reported in the past remains a problem- that the degradation or the durability becomes the iitilure forthe practical application. In this study, the experiments were carried out the measurement on the frictional moment, velocity fluctuation and protlle and flow visualization of an enclosed rotating disk in order to obtain a new passive drag reduction wall that is excellent in the durability and is practically applicable. An approximation theoretical analysis base on the momentum integral equation -also has been accounted for axial clearance ratio effects for the case of separate boundary layers onthe disk. This theory has been checked against experimental results. lt is well known that fluid in the boundary layer ata rotating disk surface flow with keeping a flow angle (Gregory, N. et al., 1955); By considering this flow pattern, was made a disk with a new passive drag reduction wall by an etching method. The disk with many fine spiral grooves is made of aluminum. The number of the spiral grooves varying at 120, 144, 150, 155 and 160 with 0.l and 0.2 mm depth each. The clearance between the disk and the housing wall was varied at l, 3, IO, 20 and 30 mm thick. Experimental result showed that for the close clearance l mm the moment coefficient in the turbulent region in the Reynolds number range of 4x 10" S Re S 6x 10? for the disks of l50 and |55 grooves with 0.1 and 0.2 mm depth, the drag reduction ratio was obtained about 15 %. While for the large clearance 20 mm for the disk of 144,150 and 155 grooves with 0.1mm depth in the Reynolds number range of 3.3 x to? < Re <4.0x105 the drag reduction ratio was obtained about 11 % . The experimental results of the velocity fluctuation, velocity profile and the flow visualization also add other evidences: the fine spiral grooves control the secondary flow of the boundary layer and have the effect which delays the generation oft he local turbulence in the transition range, and reduce wall skin friction in the turbulent region.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
D1176
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pal, Leslie A. (Leslie Alexander), 1954-
Toronto: Nelson Education, 2014
320.6 PAL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Aliran crossflow pada silinder ditandai dengan terjadinya fenomena titik stagnasi, separasi shear layer dan terbentuknya wake. Karakteristik flow regimes alirannya bisa berupa unsteady laminar (regime terbentuknya vortex shedding), transitional (regime dengan pola aliran transisi menuju turbulen pada daerah wake) dan sub-critical (regime terbentuknya turbulen pada shear layer). Besarnya nilai Reynolds number sangat berpengaruh pada karakteristik flow regimes aliran ini, sedangkan proses perpindahan panasnya banyak dipengaruhi oleh nilai Prandtl number. Besarnya nilai heat transfer ditunjukkan dengan parameter Nusselt number. Penelitian ini menggunakan studi numerik dengan memodifikasi kuantitas turbulen, yaitu pada turbulent viscosity dengan melakukan interpret UDF (user define function). Hasil studi numerik yang berupa Nusselt number akan dibandingkan dengan nilai Nusselt number hasil eksperimen dan dapat dijadikan basis konsep untuk mempelajari mekanisme fenomena aliran dan perpindahan panas pada tube banks heat exchanger. Metode penelitian yang digunakan adalah simulasi numerik 2-D RANS (Reynolds-Averaged Navier Stokes) steady dan unsteady dengan 3 pemodelan, yaitu standard k-є, standard k-ω, dan SST k-ω turbulence model.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
James Julian
Abstrak :
Perkembangan penelitian tentang aktuator plasma khususnya dalam aplikasi kontrol aliran terus berkembang pesat dalam dekade belakangan ini. Kemampuan aktuator plasma yang dapat bekerja tanpa adanya bagian yang bergerak secara mekanik atau fleksibel dan konsumsi energi yang sedikit menjadi keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan peralatan kontrol aktif yang sebelumnya telah digunakan seperti blowing, suction, dan jet sintetik. Aktuator plasma adalah susunan beberapa material yang terdiri dua buah lembaran tembaga sebagai elektroda yang diantaranya terdapat sebuah dielektrik material sebagai penahan medan listrik. Kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan transformer bertegangan tinggi yang memiliki keluaran 5500-volt dengan rasio 137.5 dengan jenis step-up. Dalam melakukan modifikasi atau rekayasa suatu aliran ada beberapa metode yang umum digunakan yaitu modifikasi laminar ke transisi turbulen, separasi dan turbulen. Metode-metode tersebut dapat terapkan dengan baik dengan melakukan perubahan pada lapisan batas di setiap perubahan rezim alirannya. Pada penelitian ini dilakukan kajian untuk mendapatkan pemahaman terhadap modifikasi struktur aliran turbulen dengan memanipulasi kondisi lapisan batas yang terbentuk pada plat datar dengan mengunakan turbulen promoter sebagai pemicu meningkatan turbulensi aliran pada lapisan batas. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dan komputasi untuk mendapatkan fenomena yang lebih riil dan komprehensif. Secara eksperimen, penggunaan aktuator plasma pada kondisi tanpa aliran free stream memberikan kemampuan menghasilkan angin ion maksimal sebesar 1.2 m/s dan dengan mengunakan aliran free stream sebesar 2 m/s dapat mereduksi tebal lapisan batas sebesar 9 mm. Secara komputasi, diketahui bahwa aktuator plasma bekerja menginduksi suatu aliran karena pengaruh dari medan elektromagnetik dengan membentuk efek body force di sekitar aktuator. Pemodelan body force dikembangkan sebagai pengembangan model numerik untuk mengembangkan model komputasi dalam fluid mechanics. Dari hasil pemodelan numerik tersebut didapatkan persamaan body force yang bekerja untuk aktuator plasma dengan eror 2 jika dibandingkan dengan hasil pengukuran kecepatan secara eksperimen.
The research development in plasma actuator especially in its application of flow control keeps rapidly expanding in the past decades. The ability of plasma actuator which can work without any mechanically moving parts or flexible and the little amount of energy consumption that it needs have been a unique advantage if compared to other past active control devices such as blowing, suction, and synthetic jet. Plasma actuator is a configuration of few materials, which consists of two copper plates as the electrodes with a dielectric material in between as the electrical field resistor. Both electrodes then were connected to the high voltage transformer with the output of 5500 volt and the ration of 137.5. The type of the transformer itself is a step up transformer. In the effort of modifying or altering the flow, there are few methods which generally being used modifying laminar to trubulent transition, separation, and turbulent. Those methods can be implemented by altering the flow on its boundary layer in each flow rezime. This research focuses in the study of acquiring an understanding in the modification of the turbulent flow structure by manipulating the boundary layer condition which formed on the flat plate using the turbulent promoter as the trigger to form the boundary layer. This research was conducted experimentally and computationally to obtain the more real and comprehensive phenomenon. In the experimental result, it is obtained that the usage of plasma actuator on the condition without the free stream flow can achieved the ability to generate the maximum ionic wind of 1.2 m s. Meanwhile, in the condition with 2 m s free stream velocity, plasma actuator can decrease the boundary layer thickness up to 9 mm. In the computational result, it is known that plasma actuator works by inducting the flow due to the effect of electromagnetic field by forming the body force effect around the actuator. The body force modelling later was developed as numerical model development to develop the simulation model in fluid mechanics. From this numerical modelling, the body force equation is later obtained that can be applied into plasma actuator with an error of 2 , if compared with the result of velocity measurement which obtained experimentally.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2380
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nugraha
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan Model MS-GARCH untuk menganalisis keberadaan regime switching pada indeks saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya, penilti menggunakan Model Augmented MS-GARCH untuk menganalisis pengaruh perubahan nilai tukar terhadap voaltilitas return indeks saham pada kondisi pasar yang tenang (calm regime) dan pasar yang bergejolak (turbulent regime). Data yang digunakan adalah return IHSG dan 9 indeks sektoral periode 2004-2011. Hasil penelitian menemukan bahwa secara signifikan pada semua indeks terdapat regime switching atau terdapat beberapa regime (kondisi pasar yang berbeda) yang satu sama lain dapat silih berganti. Pada semua indeks, durasi waktu rata- rata berada pada calm regime lebih persisten dibandingkan pada turbulent regime. Hasil lainnya, menjelaskan bahwa tidak ada pengaruh perubahan nilai tukar terhadap volatilitas return saham pada semua kondisi pasar, terkecuali terhadap indeks Aneka Industri pada turbulent regime. Pada hasil pengujian ini hanya menunjukan secara umum arah hubungan bernilai positif dan besaran nilai koefisien perubahan nilai tukar pada volatilitas return saham lebih besar pada turbulent regime dibandingkan pada calm regime. ......This study uses the MS GARCH model to analyze the presence of regime switching in stock index listed in the Indonesia Stock Exchange. Further research using Augmented MS GARCH model to analyze the effect of exchange rate changes on stock index return voaltilitas on market conditions calm calm regime and volatile market turbulent regime. The data used is the return index and 9 sectoral indices for the period 2004 2011 The results found that there were significant on all indices regime switching or there are several regimes different market conditions to each other can be alternated On all indices the average duration of the calm regime is more persistent than in the turbulent regime. Other results explaining that there was no effect of exchange rate changes on stock return volatility in all market conditions with the exception of the Miscellaneous Industry index in the turbulent regime. On the results of this test only indicates the general direction of the relationship is positive and the magnitude of the coefficient of exchange rate changes on stock return volatility is greater in turbulent regime than in the calm regime
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Gathering contributions by the most prominent researchers in a highly specialised field, this proceedings volume clarifies selected aspects of the physics of turbulent cascades and their statistical universalities under complex stationary and non-homogeneous conditions. Here, these conditions are induced by the presence of a gas/liquid interface, inertial particles, strong shear, rotation, MHD and stratification. By proposing different ways to model turbulence effects under these complex conditions, the book will be of considerable interest not only to academic researchers, but also to specialists and junior researchers in the domain of propulsion and power, as well as those whose work involves various applications related to atmospheric, oceanic and planetary physics.
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509517
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The heat and energy transfer around a cluster of traditional Balinese buildings is extremely complicated and difficult to determine by modeling an isolated building (eg. via symmetry conditions). Full scale models of traditional buildings have been investigated by using numerical method based on the finite element method to assess the facts of roof type on heat and energy transfer. A standard k-e model is adopted with low values of k and e combined with multi-blocks grids, in order to reduce the over- estimation of the production term of the turbulent kinetic energy in standard k-s turbulence models.
Jurnal Teknologi, Vol. 15 (3) September 2001: 270-279, 2001
JUTE-15-3-Sep2001-270
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Santoso Teguh
Abstrak :
Kehidupan politik didalam struktur Golongan Karya sejak berbentuk Sekber Golkar hingga menjadi Golkar pada tahun 1971 selalu diwarnai dengan interaksi politik antar kelompok-kelompok di dalam struktur Golongan Karya yang tidak lain mencerminkan trik menarik pengaruh satu kelompok dengan kelompok lainnya dan intrik-intrik politik para aktor-aktor politiknya untuk mendapatkan nilai plus dari Soeharto. Ketidakmampuan Trikarya untuk tetap bertahan dalam percaturan politik setelah pemilu pertama pada tahun 1971 merupakan indikasi mulai melemahnya keberadaan di dalam Golkar. Semakin berkurangnya wewenang yang melekat pada Trikarya di dalam lingkaran kekuasaan diakibatkan peranan segelintir tokoh atau aktor politik kepercayaan Jenderal Soeharto. Golongan Karya merupakan sebuah organisasi politik yang sangat majemuk dari berbagai kelompok yang tergabung di dalamnya. Akibat dari kemajemukan tersebut diasumsikan bahwa dipastikan akan terjadi pengelompokan di dalam organisasi tersebut. Pengelompokan tersebut menimbulkan perbedaan kepentingan yang akan saling berbenturan. Keberadaan kelompok di dalam arena politik bukan saja ada melainkan sangat diperlukan. Kelompok sangat memainkan peranan melalui seperangkat tuntutan, mengekspresikan sikap-sikap dan membuat pernyataan politik. Kadang-kadang kelompok akan menaruh perhatian terhadap kepentingan yang konkrit atas kebutuhan material para anggotanya, mengekspresikan kepentingan umum di dalam issue-isue politiknya atau turut menghimbau tumbuhnya suatu kebijakan Baru. Berperannya kelompok di dalam sistem politik pada dasarnya merupakan suatu proses yang digerakan oleh nilai-nilai sosial untuk mengalokasikan kekuasaan (otoritas). Akibat dari alokasi tersebut maka diikuti dengan munculnya keputusan-keputusan yang akan mengikat masyarakat umum. Keputusan-keputusan tersebut muncul akibat adanya kegiatan politik. Karena di dalam masyarakat juga terdapat kelompok-kelompok maka keputusan yang didasari oleh berbagai kegiatan politik tersebut dipastikan bersinggungan dengan kepentingan antar kelompok-kelompok tersebut. Sehingga akan muncul pertentangan antar kelompok atau antar kepentingan yang pada akhirnya akan mempengaruhi bentuk keputusan yang akan dipilih. Kemudian lebih lanjut dalam setiap fenomena politik di dalam sistem politik - apapun corak dari sistem politik tersebut - selalu mengarah kepada bagaimana untuk mendapatkan kekuasaan dan kemudian mempertahannya. Selanjutnya untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan tersebut maka kelompok-kelompok di dalam sistem politik haruslah menguasai sumber-sumber materiil dan kewenangan sebanyak mungkin. Akibat langkanya sumber-sumber itu maka kelompok-kelompok itu menjalankan peranannya untuk mengalokasikan materi dan kewenangan tersebut. Dengan demikian suatu kelompok dikatakan menjalankan peranannya terhadap kelompok lain atau terhadap sistem politik jika kelompok tersebut dapat secara aktif memperjuangkan kepentingannya. Kelompok-kelompok itu akan saling menjalankan peranannya jika mereka berkompetisi untuk mengakumulasikan sumber-sumber materiil dan kewenangan. Menurut Marck dan Snyder, perpecahan atau konflik dapat timbul dari kelangkaan posisi dan sumber-sumber (resources), semakin sedikit posisi atau sumber yang diraih setiap anggota atau kelompok dalam organisasi, semakin tajam pula konflik dan persaingan di antara mereka untuk merebut posisi dan sumber tadi. Di dalam hierarkis sosial mana pun hanya ada sejumlah terbatas posisi kekuasaan yang nyata dan tidak lebih dari seseorang yang dapat menduduki masing-masingnya. Sama dengan itu, hanya ada beberapa contoh unit sosial dimana penyediaan keputusan begitu hebatnya sehingga semua pihak dapat memuaskan keinginannya. Dengan kata lain, jika posisi dan sumber yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah mereka yang ingin menempati posisi dan meraih sumber itu maka kemungkinan berkembangnya suatu konflik besar sekali. Penyederhanaan jumlah unsur yang terdiri dan banyak ormas fungsional ditambah dengan militer dan birokrasi merupakan tantangan tersulit yang harus dihadapi pengurus Golongan Karya. Hal lain yang sangat mendasar adalah dikeluarkannya keputusan Ketua Umum Sekber Golkar Nomor Kep.101/VII/Golkar/1971 yang isinya para tokoh Trikarya tidak lagi di posisikan pada susunan DPP Golkar dikarenakan KING tidak lagi menjadi badan perjuangan politik. Kemudian melalui Munas I tahun 1973 yang diantara keputusannya yaitu menetapkan Munas sebagai lembaga pengambilan keputusan tertinggi juga menetapkan bahwa para tokoh Trikarya tetap pada posisi semula yaitu menjadi bagian dari keanggotaan Dewan Pembina Sehingga berdasarkan hasil Munas tersebut mengakibatkan pembatasaan dalam alokasi kekuasaan dimana kelompok tradisional seperti Trikarya dan kelompok KING bergeser oleh dominasi kelompok Hank dan kelompok Sipil yang ada di Bapilu. Perubahan tersebut di lain sisi banyak dipengaruhi oleh semangat pembaharuan politik yang melepaskan pengaruh santimen berdasarkan ikatan primodialisme sehingga mengakibatkan Trikarya benar-benar harus menghilangkan identitas kelompoknya sekaligus tidak dapat lagi menuntut porsi kekuasaan atas nama kelompok mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>