Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
Atin Istiarni
Abstrak :
Perkembangan dunia kepustakawanan semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi. Sebuah era baru yakni era digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang tak dapat dihindari oleh perpustakaan. Saat ini, hampir seluruh aspek yang ada di perpustakaan tidak lepas dari adanya teknologi dan sistem informasi elektronik. Sisten konvensional sedikit demi sedikit namun pasti telah ditinggalkan meskipun prinsip dasar pengelolaan koleksi tetap dipertahankan. Kemunculan perpustakaan didgital yang semakin hari semakin banyak jumlahnya menjadi bukti bahwa terdapat perubahan paradigma tentang perpustakaan. Namun, kecanggihan teknologi yang diterapkan dalam perpustakaan digital nampaknya belum selaras dengan keterbukaan informasi terutama untuk kalangan difabel. Tulisan ini memaparkan bagaimana implementasi perpustakaan digital ramah khusus tuna netra maka pemenuhan hak akses informasi bagi tuna netra dapat terpenuhi. Selain itu, konsep perpustakaan digital ramah difabel terutana tuna netra dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menerapkan konsep yang sama pada perpustakaan-perpustakaan digital lainnya.
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2018
020 VIS 20:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sofia Etty Adistambha
2007
T34201
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sofia Etty Adistambha
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada gambaran penerimaan diri pada penyandang tuna
netra yang berusia dewasa muda dimana secara lebih lanjut ingin melihat
mengenai dinamika seorang penyandang tuna netra dalam melalui tahapan
penerimaan diri, karakteristik penerimaan diri yang dimiliki oleh seorang
penyandang tuna netra serta faktor yang mempengaruhi penerimaan diri pada
seorang penyandang tuna netra. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
dengan desain deskriptif. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang laki-laki penyandang tuna netra
yang berada dalam rentang usia dewasa muda. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam, sedangkan analisis dilakukan dengan mereduksi
data dan transformasi data mentah yang muncul dari catatan tertulis maupun
rekaman di lapangan serta penarikan kesimpulan dari data mentah. Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa : 1) Dua orang
subyek sudah berhasil mencapai tahap syukur, sedangkan satu orang subyek
masih berada dalam tahap tawar menawar (bargaining) 2) Dua orang subyek
memiliki karakteristik yang menunjang penerimaan diri dan kecacatannya,
sedangkan satu orang subyek belum memiliki karakteristik yang menunjang
penerimaan dirinya. 3) Dua orang subyek memiliki faktor-faktor yang menunjang
penerimaan diri, sedangkan satu orang subyek tidak memiliki faktor yang
menunjang penerimaan diri. Penelitian selanjutnya disarankan untuk lebih
memperhatikan formulasi pertanyaan agar lebih mudah dipahami oleh subyek,
terutama untuk pertanyaan yang bersifat konseptual. Selain itu, disarankan pula
untuk membedakan antara penyandang tuna netra sejak lahir dengan penyandang
tuna netra dalam peijalanan hidupnya.
2007
T37863
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sri Hunun Widiastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Reaksi dan persepsi orangtua terhadap ketunaan anaknya mempengaruhi cara mereka merawat dan berdampak pada tingkat perkembangan dan kemandirian self care anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Terapi Kelompok Suportif terhadap kemampuan orangtua dalam melatih self care anak tunanetra ganda di SLB G Rawinala Jakarta Timur. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test with control group dengan 51 responden, terdiri dari 26 responden untuk kelompok intervensi dan 25 responden untuk kelompok kontrol. Terapi ini adalah terapi mutual support, diberikan dalam 4 sessi dan dilakukan selama 6 minggu. Kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor orangtua dianalisis menggunakan uji T test, Chi ? Square dan Regresi Linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan orangtua secara bermakna setelah diberikan terapi pada kelompok intervensi.
ABSTRACT
Perception and reaction of parents towards their children?s disability including MDVI, affects how to care and had effect to the child independent self care and development level. The purpose of this research is influence of Group Supportive Therapy to family ability train of MDVI child self care of SLB G Rawinala, east Jakarta. Design of this research was using ?Quasi experiment by using pre-post test with control group? on 51 samples. The consist of samples to 26 peoples for intervension group and 25 peoples for control group.This therapy is the mutual support group , the treatment has been done almost 6 weeks for 4 session. The parents?s cognitive, affective, and psychomotor ability are valued by using quistioner and then the results of quesioners are analyzed by using T-test. Chi-Square, and Simple Linear Reggresion method. The parents ability of the group that treated by group supportive therapy were increase highly and significantly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28473
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Farida Anet K.H.
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S2091
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1979
S7016
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andi Santos
Abstrak :
ABSTRAK
Transducer merupakan suatu peralatan yang telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejalan dengan perkembangan teknologi optik belakangan ini, aplikasinya semakin meluas. Penelitian dan eksperimen juga dilakukan untuk mencapai tingkat pengoperasian yang lebih baik.
Dalam skripsi ini dibahas suatu transducer optik untuk pendeteksian warna. Unit yang disebut "Color Tell" tersebut didisain dalam bentuk yang kompak, rendah biaya, dan memberikan kemudahan bagi tuna netra untuk mengenali warna yang mereka sentuh.
1997
S39466
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yudi Wijayanto
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutaan yang diderita individu merupakan kendala yang sangat sulit
dirasakan oleh para psikolog dalam proses assessment, terutama pada saat pemberian
tes psikologis. Kesulitan di dalam melakukan tes ini disebabkan sedikitnya alat-alat
psikologis yang dapat digunakan pada tuna netra. Alat-alat psikologis ini biasanya
tidak dirancang untuk individu yang mempunyai cacat seperti hambatan dalam
penglihatan. Penelitian ini berusaha melakukan modifikasi pada alat psikologis yaitu
Hand Test (1962, 1983) menjadi alat tes psikologis yang dapat digunakan pada
individu yang menderita kebutaan. Cara yang ditempuh adalah dengan mengubah
stimulus Hand Test dari dua dimensi yang berbentuk gambar, menjadi tiga dimensi
yaitu berbentuk patung. Diasumsikan bentuk tiga dimensi yang baru mempunyai nilai
stimulus yang sama dengan bentuk dua dimensi. Dalam penelitian ini digunakan dua
kelompok subyek, yaitu kelompok non tuna netra dan kelompok tuna netra.
Kelompok non tuna netra diberikan Hand Test (1962, 1983), sedangkan
dengan kelompok tuna netra yang diberikan Hand Test 3D dan Rotter's Incomplete
Sentences Blanks. Uji validitas dilakukan pada kelompok tuna netra dengan melihat
korelasi antara 25 skor Hand Test dengan skor total Rotreris Incomplete Sentences
Blank, serta melihat perbedaan beberapa skor Hand Test pada kedua kelompok. Uji
reliabilitas dilakukan dengan jalan melakukan reliabilitas antar penilai dan konsistensi
internal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hand Test 3D kurang memiliki
validitas konstruk yang baik, tetapi mempunyai reliabilitas antar penilai dan konsistensi internal yang tergolong baik. Stimulus Hand Test 3D juga dinilai
mempunyai nilai stimulus yang sama dengan Hand Test (1962, 1983).
1997
S2647
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pratiwi Widyasari
Abstrak :
Pembuatan program intervensi ini bertujuan untuk memhentuk kemampuan bantu diri makan menggunakan sendok bagi anak tuna netra-rungu bemsia 6 tahun 2 bulan dengan mctode modifikasi perilaku. Pronquing dan fading merupakan teknik pembentukan perilaku yang dilakukan karena teknik tcrsebut merupakan teknik yang paling panting ketika akan mcngajarkan kemampuan bantu diri makan (Snell, 1983). Selain itu, dipergunakan pula teknik shaping karena anak mendapatkan kemandiriannya dalam mcnampilkan kcmampuan bantu diri melalui tahapan-tahapan (Venkatesan, 2004).
Dalam pelaksanaarmya, disertakan pula program intewcnsi cara berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat untuk aktivitas makan agar guru dan orangtua dapat berkomunikasi secara konsisten dengan subyek. Intervensi dilakukan di mmah dan dilaksanakan oleh peneliti dan orangtua.
Hasil yang didapatkan setelah program intervensi dijalankan adalah adanya peningkatan kemampuan subyek dalam menggunakan sendok ketika aktivitas makan. Suhyek juga terlihat mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat. Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah dengan menjalankan program intervensi secara berkesinambungan dengan dua orang peneliti atau lebih, penggunaan sendok yang lebih sesuai dengan kebutuhan anak, serta pelibatan ahli dan tenaga profesional yang bergcrak di bidang tuna netra-rungu.
......The aim of this intervention program is to shape self-help skill in eating with a spoon for deatlblind child aged 6 year 2 months using behavior modification method. Prompting and fading are the techniques used to shape behavior because those techniques are the most important in teaching self-help eating skill (Snell, 1983). Moreover, shaping technique is also used because children will learn independence in showing self-help skill through numerous phases (Venkatesan, 2004).
In implementing the intervention program, it is necessary to include the sign language program for eating activity to facilitate teachers and parents to be able to communicate with the subject consistently. Intervention was conducted by a researcher and subject`s parents at subject’s home.
Result of the intervention program shows there is an increase in subject’s self-help skill in using spoon while eating. Subject also begins to show an ability to communicate with sign-language. For liirther interventions, a few suggestions are made, such as implementing the intervention program continuously with two or more researchers, the use of a spoon which is in line with the need ofthe child, and the involvement of experts and professionals in deaf-blind children.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34042
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library