Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Diva Setiady
"ABSTRAK
Pada saat ini, keberadaan suatu perpustakaan sekolah luar biasa di Jakarta. Menduduki peran yang sangat penting bagi pembinaan serta menjadi sumber informasi bagi para siswa berkebutuhan khusus. Namun, keadaaan di lapangan sangat berbeda dari harapan masyarakat. Peran pustakawan menjadi sangat starategis dalam layanan perpustakaan. Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan fenomena tersebut di sekolah luar biasa YPAC Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan pustakawan bahwa dalam peyelengraaan perpustakaan untuk siswa berkebutuhan khusus diperlukan interaksi secara langsung antara pustakawan dengan siswa berkebutuhan khusus. Layanan perpustakan ypac belum dapat dikatakan ideal karena masih memiliki kendala sumber daya manusia,anggaran dan fasiltas yang memadai ter penting dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan.

ABSTRACT
At this time, the existence of an outstanding school library in Jakarta. Occupy a very important role for the development as well as a source of information for students with special needs. However, the circumstances on the ground is very different from the expectations of society. The role of the librarian becomes very starategis in library services. This thesis aims to describe the school phenomenon exceptional YPAC Jakarta. This study used a qualitative approach with case study method. Findings from this study revealed that in peyelengraaan library librarian for students with special needs required direct interaction between librarians and students with special needs. YPAC library services can not be said to be ideal because it still has the problem of human resources."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Yunita Sari
"Di Indonesia jumlah penyandang cacat eukup besar dan menurut survei yang dilakukan oleh Departemen Sosial saat ini jumlahnya rnencapai sekitar 6,8 juta jiwa. Para penyandang cacat tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda dengan orang nornal seperti kebutuhan akan mobilitas dan jalur khusus untuk penyandang cacat tubub yang menggunakan kursi roda atau tongkat penyangga (Speight dalam Dennis, Wes, Michael, Chigee, 1993). Di Indonesia fasilitas umum yang aksesibel bagi penyandang cacat baru tersedia I persen, walaupun telab ada Undang-Undang Nomor 4 tuhun 1997 tentang Penyandang Cacat namun dalam realisasinya belum terlaksana dengan baik. Budaya Indonesia juga masih belum berpihak pada penyandang cacat terutama pada penyandang tuna daksa. Penyandang tuna daksa dianggap tidak mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat dan stigma yang masih sangat kuat membuat penyandang tuna daksa semakin termarjinalkan (Utami, 2007). Aksesibilitas yang memadai bagi penyandang tuna daksa serta penerimaan masyarakat yang baik berarti memberikan kesempatan bagi individu untuk dapat lebih mandiri dalam menjalani hidupnya. Hal ini kemudian membuat kualitas hidup penyandang cacat tubuh menjadi lebih baik. Pengukuran kualitas hidup pada penelitian ini menggunakan alat ukur WHOQOL BREF yang dibagikan pada 10 orang partisipan. Dari 10 orang partisipan tersebut kemudian ditentukan 2 orang dan dilakukan wawancara Pemilihan kedua orang tersebut didasarkan pada gambaran kualitas hidup masing-masing partisipan yaitu partisipan yang mempersepsikan kualitas hidupnya baik dan partisipan yang mempersepsikan kualitas hidupnya buruk. Hasii wawancara menggambarkan dinamika, masalah, coping serta hal-hal lain yang mempengaruhi kualitas hidup penyandang tuna daksa.

In Indonesia people with disabilities have a large numbers and according to a survey conducted by the Ministry of Social Affairs the current numbers to approximately 6.8 million people. People with disabilities have different needs with a normal person like the need for mobility and a special line for people with disability who use wheelchairs or crutches (Speight on Dennis, Wes, Michael, Chigee, 1993). In Indonesia, public fucilities accessible for people with disabilities only available 1 percent, although there are Regulation No. 4 of 1997 on Persons with Disabilities, but in reality there has not implemented properly. Indonesian culture is still has leak supper! about people with disabilities, especially in the body. Disabilities body is considered incapable of contributing to society and stigma against people with disability is still very strong which makes more and more disabled people marginalized (Utami, 2007). Adequate accessibility for the physically disabled as well as good community acceptance means providing opportunities for individuals to be more independent in living his life. This then makes quality of life of persons with disabilities become better. Measurement of quality of life in this study using a measuring instrument WHOQOL·BREF which is distributed to the 10 participants. Of those 10 participants then they were determined only 2 people were interviewed. The selection of both person based on the picture quality of life of each participant who perceive the quality of life better and participants who perceive poor quality of life. The interviews describe the dynamics, problems, coping and other things that affect the quality of life for people with disability."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T20913
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devita Ayuni Kusumaningsih
"Tuna daksa cacat tangan atau tidak memiliki tangan merupakan sebuah kelainan anggota gerak terutama bagian atas yang menyebabkan gangguan aktivitas yang melibatkan tangan. Di sisi lain, revolusi industri 4.0 menawarkan kemudahan digitalisasi sehingga akses komputer sudah selayaknya bisa dinikmati semua orang. Namun, hal itu tak berlaku bagi tuna daksa cacat tangan terutama yang berprofesi sebagai pelukis. Era digital menuntut mereka mengembangkan lukisan dengan komputer tetapi terhambat pada aksesibilitas komputer khususnya pointer/kursor. Hal inilah yang menjadi inspirasi perancangan Difable Care (DC) Mouse yang didesain berbentuk seperti sandal yang terhubung ke komputer melalui USB wireless. Fitur DC mouse yaitu klik kanan, klik kiri, scroll, dan drag. Metode terdiri atas tahap persiapan, perancangan, serta pelaksanaan dan evaluasi. Prototipe dibuat menggunakan mesin 3D printing berbahan filamen Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). DC mouse menjadi solusi aksesibilitas penyandang tuna daksa cacat tangan dalam mengoperasikan pointer komputer sehingga mampu meningkatkan produktivitas melukis."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library