Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herwina Dewani
Abstrak :
Pariwisata telah menjadi sektor andalan sumber devisa, termasuk di Indonesia. Salah satu tujuan wisata wisatawan mancanegara ialah Pulau Jawa bagian tengah. Kondisi iklim mempengaruhi kenyamanan yang dirasakan wisatawan saat melakukan wisata. Cara untuk mengetahui tingkat kenyamanan iklim yang berkaitan dengan wisata dikenal dengan Tourism Climate Index (TCI). Studi mengenai TCI di Indonesia belum ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan iklim daerah tujuan wisata di Pulau Jawa bagian tengah dan mengetahui kaitannya dengan jumlah kunjungan daerah tujuan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kenyamanan iklim daerah tujuan wisata di Pulau Jawa bagian tengah tidak ada yang termasuk kategori ideal. Nilai TCI tidak memiliki kaitan dengan jumlah pengunjung yang datang. ......Tourism has become one of the sectors which are the mainstay source of foreign exchange in Indonesia. One of the region which become a tourist destination for foreign tourists is the central part of Java Island. Climatic conditions affect the tourists' comfortability while doing the tourism activity. Way to determine the level of comfort associated with tourism activities are known to the Tourism Climate Index (TCI). In Indonesia, the study of the TCI has not been found. This research aims to determine the level of climate comfort tourist destinations in the central part of Java based on the value of TCI and knowing the relation between TCI value with the number of visits a tourist destination. The results showed that the comfort level for tourism’s climate in the central part of Java Island have no ideal category. There was no significant association between TCI value and the number of visitors who come to the tourist destination.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Angesti
Abstrak :
Berakhirnya masa keemasan minyak dan gas bumi pada awal tahun 1980-an menimbulkan dampak bagi Indonesia, yang ketika itu merupakan salah satu negara yang mengandalkan ekspor migas. Untuk mengatasinya, pemerintah kemudian melirik sektor nonmigas guna menghadapi dampak ekonomi yang ditimbulkan, yaitu sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai cukup menjanjikan dalam membantu menaikkan cadangan devisa negara. Maka, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan untuk pengembangan pariwisata, pemerintah Indonesia ketika itu mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang pariwisata, yang berlaku baik secara nasional maupun regional. Salah satu dari kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah Visit Indonesia Year. Kebijakan yang dimulai pada awal tahun 1991 ini terinspirasi dari tren pariwisata yang berkembang di wilayah Asia Tenggara pada saat itu, yaitu penetapan branding pariwisata. Dalam pelaksanaan kebijakan Visit Indonesia Year 1991, pemerintah gencar melakukan pembangunan sarana akomodasi di berbagai Daerah Tujuan Wisata (DTW), dan juga promosi di dalam maupun luar negeri. Upaya pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia ini tentu memberikan dampak positif dalam bidang ekonomi, tetapi tidak dengan dampak yang ditimbulkan di bidang lain, seperti lingkungan. Melalui serangkaian metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini menyingkap bagaimana pengaplikasian kebijakan tersebut, beserta dengan berbagai dampak yang ditimbulkan.
The end of oil and natural gas golden age in the early 1980s had brought major implications for Indonesia, as one of many countries in the world that relies heavily on oil and gas export, that drew and shifted the government attention to develop non oil and gas sector in the means of bracing economic impact the tourism sector. This sector was considered as a promising proposition to ameliorate the declining trends. Thus, in order to increase the likelihood of tourist visits, which were potential in boosting and enhancing the development in the sector, Indonesian government had decided to release various policies that implied to both national and regional development. One of the policies implemented by the government is Visit Indonesia Year. The policy began in the early 1991, inspired by the regional trend in developing tourism all around South East Asia, called the branding of tourism. During the implementation of the policy, the government intensified the construction projects in various tourist destinations branded as Daerah Tujuan Wisata (DTW), in the shape of infrastructural development and promotion of activities to attract visitors, both domestically and internationally. The effort made by the government successfully doubled up the number of visits to Indonesia, and was certainly seen as a positive impact economically. However, one thing seemed to be out of sight the declining state of the environment. Through historical method and approach, such as heuristic, critics, interpretation, and historiography, this study reveals the development of a governmental decision, as well as numerous impacts generated by the policy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Ayu Setyaningrum
Abstrak :
Indonesia merupakan negara dengan daya tarik wisata yang tinggi melihat banyaknya destinasi wisata yang tersedia dalam negeri. Dalam menjalani persaingan destinasi wisata dapat ditingkatkan dengan adanya destination personality dengan dipadupadankan oleh tourist attitude sehingga berdampak kepada strategi pemasaran dan jumlah kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh destination personality terhadap tourist attitude Wisatawan JABODETABEK yang mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik purposive sampling melalui survey secara online dengan menyebarkan kuesioner kepada 200 responden yang merupakan wisatawan domestik dari JABODETABEK menggunakan teknik non-probability sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara destination personality dengan tourist attitude pada Wisatawan JABODETABEK yang mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. ......Indonesia has many tourist attractions with many tourist destinations available in the country. To compete for tourist destinations, it can be improved by the presence of a destination personality by being mixed and matched by a tourist attitude which has an impact on marketing strategies and the number of tourist visits. This study aims to analyze the effect of destination personality on JABODETABEK tourists who are visiting the Special Region of Yogyakarta. This study uses quantitative research with purposive sampling technique through a survey online by distributing questionnaires to 200 respondents who are domestic tourists from JABODETABEK using a nonprobability sampling technique. Data processing is done by using a simple regression analysis method. The results of this study indicate that there is a significant influence between destination personality and tourist attitude on JABODETABEK tourists visiting the Special Region of Yogyakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riwandy
Abstrak :
Pulau Lombok merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang terkenal dengan keindahan pantainya. Namun, pada daerah tujuan wisata pantai di Pulau Lombok harus memiliki kelengkapan berupa fasilitas yang dapat menunjang segala keperluan wisatawan. Perbedaan karakteristik fisik, fasilitas wisata dan jumlah kunjungan wisatawan masing-masing daerah tujuan wisata pantai akhirnya menggambarkan pola spasial daerah tujuan wisata pantai di Pulau Lombok. Metode analisis yang digunakan bersifat deskripstif dengan pendekatan keruangan yang melihat persebaran fasilitas wisata berupa fasilitas primer, fasilitas sekunder, fasilitas kondisional dan jumlah wisatawan yang berkunjung pada tiap daerah tujuan wisata pantai dan hubungannya dengan karakteristik fisik pantai berdasarkan fisiografi. Dari hasil dan pembahasan didapatkan fakta bahwa daerah tujuan wisata pantai di Pulau Lombok lebih banyak terdapat pada garis pantai di fisiografi perbukitan bagian selatan. Namun tingkat fasilitas wisata yang baik serta jumlah kunjungan wisatawan yang banyak cenderung berada pada daerah tujuan wisata pantai Gili Indah dan Senggigi di fisiografi dataran alluvial dan pegunungan vulkanik tua.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nunung Rusmiati
Abstrak :
Industri pariwisata juga mempengaruhi negara tujuan turis dalam hal pemahaman antar budaya. Untuk mendukung aktivitas pariwisata sebagai bagian dari tujuan pariwisata, diperlukan sebuah strategi pemasaran tujuan kepariwisataan. Pemasaran tujuan wisata merupakan proses komunikasi dengan pengunjung potensial yang mempengaruhi tujuan-tujuan wisata mereka. Pemasaran tujuan wisata mempunyai peran penting dalam proses implementasi. Dengan melakukan hal demikian, pemerintah juga berusaha mengkomunikasikan nilai, visi dan misi dan juga dengan mempromosikan tujuan wisata. Industri pariwisata postensial di Indonesia akan terus menderita jika imej Indonesia sebagai negara yang aman dan nyaman tidak tersampaikan dengan baik dengan sebuah strategi yang jitu. Inilah waktunya untuk pemerintah untuk mengembangkan, mengkomunikasikan, dan mempromosikan tujuan pariwisata di seluruh wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian timur, seperti Danau Tiga Warna Kalimutu, Perumahan Trandisional Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pertanyaanya peneltian ini adalah, adakah usaha dari komunikasi mulut ke mulut dalam menarik ketertarikan terhadap tujuan wisata tersebut? Apakah terdapat dampak manajemen pemasaran tujuan wisata dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Adakah dampak dari pemasaran hubungan masyarakat dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Adakah dampak dari komunikasi pemasaran terpadu pada pengelolaan pemasaran tujuan wisata? Apakah terdapat dampak dari infrastruktur pariwisata dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Adakah dampak industri penyokong pariwisata dalam meningkatkan kemenarikan tujuan wisata? Apakah terdapat dampak kemenarikan tujuan pariwisata terhadap kepuasan konsumen? Dan apakah terdapat dampak kepuasan konsumen terhadap kecenderungan perilaku?
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur, 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumlang, Felicia Yustiana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan yang kompleks dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) di mana di dalamnya terdapat konstruk formatif dan reflektif. Sampel dari penelitian ini adalah orangorang yang sudah pernah berkunjung ke Kawasan Desa Wisata Ciwidey dengan jumlah responden sebesar 120 orang. Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh persepsi terhadap kualitas yang ditawarkan Kawasan Desa Wisata Ciwidey dengan atribut tujuan wisata sebagai indikatornya terhadap kepuasan pengunjung serta intensi perilaku di masa depan.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa atribut suatu tujuan wisata turut mempengaruhi persepsi wisatawan terhadap kualitas suatu tujuan wisata yang secara positif juga berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. Kepuasan pengunjung sendiri juga memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi perilaku di masa depan. Selanjutnya, hipotesis persepsi wisatawan terhadap kualitas tujuan wisata dan intensi perilaku di masa depan tidak diterima.

Manajemen Kawasan Desa Wisata Ciwidey termasuk aparat pemerintah di dalamnya diharapkan dapat memberikan perhatian dan dukungan yang lebih besar lagi bagi pengembangan Kawasan Desa Wisata Ciwidey agar menjadi suatu daerah tujuan wisata yang diminati sehingga berdampak positif juga bagi kehidupan masyarakat lokal setempat.
The purpose of this research is to explore the complex using Structural Equuation Modelling (SEM), whereby both formative and reflective constructs are included. The respondents of this reseacrh are people who ever been visiting Tourist Village of Ciwidey as a tourist. This research is discussed about the influence of perceived quality of destination's offerings with destination attributes as the indicators toward visitor satisfaction and behavioural future intentions.

Destination attributes affect the perceived quality of destination's offerings, which positively relates to satisfaction as well as visitor's behavioural intentions. But the link between perceived quality of the destination's offerings and behavioural future intentions is unaccepted.

Management of Ciwidey Tourist Village include the goverment is expected to give more support and attention on developing this region. In order to make this region become the most favorite place to visit and also can give good impact for the local people there.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Welly Frank Wijaya
Abstrak :
Dalam menghadapi era informasi, wisatawan semakin sering menggunakan informasi electronic word-of-mouth (EWOM) dalam merencanakan perjalanan wisata. Berdasarkan penelitian terdahulu, EWOM dapat memberikan pengaruh terhadap citra tujuan wisata, sikap wisatawan terhadap tujuan wisata, dan niat wisatawan untuk berkunjung. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan hubungan antara informasi EWOM, citra tempat wisata, sikap wisatawan, dan niat wisatawan untuk berkunjung, maka dilakukan penelitian dengan mengambil wisatawan dari Indonesia sebagai objek penelitian dengan studi kasus daerah wisata lokal yang diwakili oleh Bali dan daerah wisata internasional yang diwakili oleh Phuket. Penelitian mengadopsi model penelitian Jalilvand et al., (2012). Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan bahwa EWOM merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap citra tujuan wisata dan niat wisatawan untuk berkunjung pada daerah Bali, sedangkan citra tujuan wisata berpengaruh terhadap sikap wisatawan dan niat wisatawan untuk berkunjung pada daerah Phuket. ......Face of the information age, most of travelers of often use electronic word-ofmouth information in planning travelling trip. Previous research show that EWOM has an influence on the destination image, tourist attitude, and visit intention. To know the effect and relationship between EWOM, destination image, tourist attitude, and visit intention, this research taking Indonesian's tourist as an research object. Case study in this research are Bali as representation from local destination and Phuket to represent international destination. This research adopted a model from Jalilvand et al., (2012). Data were processed using the Structural Equation Modelling method. The result found that EWOM has an impact to the destination image and in case of Bali, tourist's visit intention can influence by EWOM factor. Next result prove that destination image has direct impact to tourist's attitude and in case of Phuket, tourist's visit intention can influence by destination image factor.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library