Ditemukan 420 dokumen yang sesuai dengan query
Yulikarmen
"Di Indonesia TB Paru saat ini masih merupakan penyakit yang secara bermakna menimbulkan kesakitan dan kematian yang sangat tinggi. WHO memperkitakan di Indonesia pada setiap tahunnya terjadi 533.000 penderita bam TB Paru dengan sekitar 140.000 kematian karena TB Paru. Berdasarkan laporan menunjukan bahwa cakupan penemuan penderita baru TB Paru masih sangat rendah sehingga dipandang perlu untuk rnengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan rendahnya cakupan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan penemuan penderita baru TB Paru di PRM dan PPM di kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka dan Indramayu propinsi Jawa Barat periode Januari -Juni 20002.
TB is reported as the disease significantly causes morbidity and mortality extremely high in Indonesia. World Health Organization predict that 583.000 new sufferer of TB in Indonesia arise every year followed by mortality cases approximately 140.000 cases. Recently it is predicted that within 100.000 of Indonesia population found approximately 130 new sufferer ofTB and positive BTA. Based on Report shows that the coverage of TB new sufferer finding is Very low, furthermore it is viewed to find related factor of low coverage.The objective of the study is to find related factor -to the TB new sufferer coverage at PRM and PPM in Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka and lndramayu District, West Java Province, January to June 2002."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10352
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Enarson, Donald A.
Frankfurt: Verlagsgruppe gmbh, 1994
616.995 ENA t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Leny Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peran pengetahuan terhadap perilaku pencarian pengobatan penderita suspek TB Paru setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, tingkat pendidikan, jarak dan waktu tempuh ke Puskesmas dan RS. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan data sekunder hasil survei Pengetahuan Sikap Perilaku (PSP-TB) 2010. Sampel penelitian adalah anggota keluarga yang berumur ≥ 15 tahun yang mengalami gejala TB Paru sebanyak 443 responden. Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara peran pengetahuan penderita suspek TB Paru dengan Perilaku Pencarian Pengobatan TB Paru di Indonesia setelah dikontrol pekerjaan (OR=2,3, CI=1,349-3,952). Serta adanya interaksi antara pengetahuan dan pekerjaan.
This study aims to quantify the role of knowledge on treatment seeking behavior of patients with suspected pulmonary TB after controlled by age, gender, marital status, employment status, education level, distance and travel time to health center and hospital. The study was a quantitative study with cross sectional design using secondary data of Knowledge Attitudes Behaviour (PSP-TB) Survey 2010. Research sample is a sample of respondents aged ≥ 15 years with symptoms of pulmonary TB as many as 443 respondents. Based on the results of the study found there is a relationship between the role of knowledge of patients with suspected pulmonary TB with treatment seeking Behavior of Pulmonary TB in Indonesia after controlled by variable of employment status (OR = 2.3, CI = 1.349 to 3.952), and there is interaction between knowledge and employment status."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31727
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Manuhutu, Ernst Johannis
1999
D1521
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Weny Murni
"TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacrerium Tuberkuiosis. Kuman TB dapat menyerang paru dan organ tubuh Iainnya. Gejalanya mulai dari batuk lebi h dari 3 minggu sapai dengan timbulnya demam, keringat malarn sesak nafas dan batuk darah. Pencegahan dan penanggulangan TB akan berhasil dengan Keijasama yang baik antar pihak terkait_ Upaya pencegahan dan penanggulangan TB tidak lepas dari proses penyebaran i nformasi . Penelitian ini berj udul “ Efektifitas Upaya Penyebaran lnformasi Tentang Pencegahan dan Penanggulangan TB di Wilayah Kelurahan Cimanggu II”. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari keefektifan Upaya penyebaran informasi tentang pencegahan dan penanggulangan TB di wilayah kelurahan Cimanggu II. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi. Tempat penelitian di kelurahan Cimanggu II dengan jumlah responden 30 orang. Lnstrumen peneliti an berupa kuisioner yang diperoleh dari variabel penelitian. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ada perbedaan antara penggunaan media elektronik, media cetak, dan pnyuluhan petugas kesehatan melalui acara mingguan dengan efektifitas penyebaran informasi tentang pencegahan dan penanggulangan TB di wilayah kelurahan Cimanggu II. Peran media dalam penyebaran informasi sangat mempengaruhi keefektifan. Semakin banyak media yang dipergunakan semakin efektif upaya penyebaran. Diharapkan Lmtuk penelitian selanjutnya untuk membuat batasan yang Iebih valid untuk menilai efektif atau tidaknya informasi. Bagi puskesmas Cibung Bulang diharapkan untuk meningkatkan peran aktifnya dalam penyebaran infomlasi TB."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5381
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1996
616.995 24 IND p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Haniul Karomah
"Stigma TB yang diberikan kepada penderita TB masih menjadi masalah utama dalam penanganan penyakit TB. Peneliti melakukan penelitian terhadap 90 mahasiswa profesi ners FIK UI menggunakan teknik quota sampling dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang TB terhadap stigma kepada pasien TB.
Hasil penelitian ini menunjukkan 26 responden (28,9%) memiliki pengetahuan baik dan stigma tinggi, sedangkan 33 responden (36,7%) memiliki pengetahuan baik dan stigma rendah dengan p value 0,268 dan α=0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan stigma terhadap TB. Perlu dilakukan orientasi maupun pelatihan sebelum memasuki tahap profesi untuk meningkatkan pengetahuan dan memiliki stigma rendah terhadap TB.
The stigma of are given to TB patients is one of major problem in the TBtreatment. This study involved 90 clinical nursing student and used a quota sampling and cross-sectional design. This study used a questionnaire to determine the relationship of the level of student knowledge about TB and stigma to TB patients.The results showed 26 respondents (28.9%) had a good knowledge and high stigma, while 33 respondents (36.7%) had a good knowledge and stigma lower with the p value 0.268 and α = 0.05.The conclusion of this study Orientation and training needs to be done before entering the stage of the profession to improve their knowledge and have lower stigma against TB."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63058
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Desy Mery Dorsanti
"Tuberkulosis masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama saat ini dan menjadi tantangan global. Ada beberapa faktor risiko yang mempermudah terjadinya tuberculosis pada anak, yaitu anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB paru BTA positif terutama tinggal serumah, tinggal di daerah endemis, lingkungan yang sanitasinya tidak baik, faktor ekonomi, kondisi rumah tinggal (ukuran, kepadatan dan ventilasi rumah). Tujuan penelitian ini untuk melihat besarnya risiko kejadian sakit tuberculosis pada anak yang kontak serumah dengan penderita tuberculosis paru BTA positif. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional, dilakukan pada November 2015-Maret 2016. Sampel adalah anak yang memeriksakan diri dan melakukan test tuberculin di Puskesmas kecamatan Cilandak.Untuk melihat hubungan dilakukan. Pada penelitian ini didapatkan 85 anak melakukan test tuberculin, dan dari 69 anak yang kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif didapatkan 8 anak (11,6%) yang positif. Sedangkan dari 16 anak yang tidak kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif didapatkan 1 anak (6,2%) yang hasil test tuberkulinnya positif.Ada hubungan bermakna antara kepadatan hunian dan anggota keluarga yang merokok dengan risiko kejadian tuberculosis pada anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah risiko kejadian tuberculosis dapat dipengaruhi karena kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif.
Tuberculosis remains one of the major health problems at the moment and become a global challenge. There are several risk factors that facilitate the occurrence of tuberculosis in children, the children exposed to adults with pulmonary TB smear positive mainly stayed at home, living in endemic areas, environmental sanitation is not good, economic factors, the condition of residence (size, density and ventilation home). The purpose of this study to see the magnitude of the risk of the occurrence of illness tuberculosis in children with household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients. This study used cross sectional design of the study, conducted in November 2015 and March 2016. The sample is child check-ups and perform tuberculin test in Cilandak sub-district health centers. In this study, 85 children perform tuberculin test, and of the 69 children whose household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients found 8 children (11.6%) were positive. While the 16 children who are not household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients got one child (6.2%) were the result of test tuberculin is positif.There is significant relationship between population density and family members who smoke the risk of incidence of tuberculosis in children. The conclusion of this study is the risk of tuberculosis incidence may be affected due to household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64587
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erlina Burhan
Jakarta: UI Publishing, 2024
616.995 ERL o
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dilfa Safnia Putri
"Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, di mana bakteri ini menyerang paru-paru dan organ di luar paru-paru. Pengobatan TB, khususnya untuk pasien sensitif obat, terdiri dari fase intensif dan fase lanjutan yang berlangsung selama enam bulan. Pengobatan TB pada anak-anak menggunakan rejimen 2HRZ/4HR. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi kepatuhan pasien TB anak di Puskesmas Cengkareng pada periode April - Oktober 2023. Kepatuhan pasien dianggap berhasil apabila pasien meminum obat sesuai dengan tanggal kedatangan yang telah ditentukan dan mengonsumsi OAT secara teratur. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional study). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pasien TB anak di Puskesmas Cengkareng pada periode pengobatan April-Oktober 2023 memiliki tingkat kepatuhan yang baik. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kepatuhan pasien TB atau PMO (Pengawas Minum Obat) dalam menjalani pengobatan TB selama kurang lebih enam bulan meliputi faktor predisposisi (sosioekonomi, pengetahuan, tekanan psikologis, dan ketersediaan akses ke layanan kesehatan), faktor penguat (dukungan keluarga dan stigma sosial), serta faktor pendukung (dukungan dari dokter dan perawat).
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis; the bacteria invade the lung and extra-lung organs. TB treatment, especially for drug-sensitive patients, consists of an intensive phase and a continuation phase lasting six months. TB treatment for children uses the 2HRZ/4HR regimen. This study aims to describe and identify the compliance of pediatric TB patients at the Cengkareng Health Center in the period April - October 2023. Patient compliance is said to be successful if the patient takes the drug according to the predetermined arrival date and takes OAT regularly. This study used an observational analytic design with a cross-sectional study. The results showed that all pediatric TB patients at the Cengkareng Health Center in the April-October 2023 treatment period had a good level of compliance. The factors that can affect the compliance of TB patients or PMOs in their participation in undergoing TB treatment for approximately six months are predisposing factors (socioeconomic, knowledge, psychological pressure and availability to access health services), reinforcing factors (family support and social stigma) and supporters (support from doctors and nurses). "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library