Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mega Mirawati
Abstrak :
Resistensi terhadap obat anti tuberkulosis merupakan masalah yang memperberat suksesnya program penanggulangan dan pemberantasan tuberkulosis. Diperkirakan 90% isolat yang resisten terhadap rifampisin juga resisten terhadap isoniazid, sehingga resisten terhadap rifampisin dianggap sebagai "Surrogate marker" bagi resisten obat anti tuberkulosis Iainnya. Sekitar 95% isolat yang resisten rifampisin mengalami mutasi pada gen rpoB dan 70% mengalami mutasi pada kodon 531. Seiring dengan perkembangan teknik molekuler, hibridisasi dot blot dengan menggunakan pelacak oligonukleotida dapat digunakan untuk mendeteksi adanya mutasi pada gen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi mutasi gen resisten rifampisin pada Mycobacterim tuberculosis dan mengembangkan teknik hibridisasi dot blot untuk deteksi resisten OAT. Sebanyak 30 sampel isolat Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap rifampisin telah diisolasi DNA dengan teknik boiling lalu diamplifikasi dengan PCR dengan menggunakan primer TR8 dan TR9. Setelah itu produk PCR dielektroforesis untuk mengetahui kebenaran hasil amplifikasi. Lalu dilakukan hibridisasi dot blot untuk dengan pelacak rpoB 531 mu untuk mengetahui adanya mutasi gen rpoB pada kodon 531 sebagai tanda terjadinya resistensi terhadap rifampisin. Hasil penelitian ditemukan 6 sampel (20%) Ban 30 sampel yang mengalami mutasi gen rpoB pada kodon 531. Berarti 6 sampel yang resisten terhadap rifampisin sedangkan 24 sampel lainnya yang tidak mengalami mutasi pada kodon 531 mungkin mengalami mutasi gen rpoB pada kodon lainnya yang akan terdeteksi dengan menggunakan pelacak lainnya. Dari penelitian juga didapat beberapa keuntungan penggunaan teknik ini yaitu hemat waktu, hemat biaya , sederhana dan akurat. Berdasarkan basic tersebut maka dapat disimpulkan bahwa telah ditemukan mutasi gen rpoB pada kodon 531 dan teknik hibridisasi dot blot sangat cocok dikembangkan sebagai teknik deteksi resisten terhadap rifampin dan OAT lainnya.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T 16202
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Farabi
Abstrak :
Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Selama proses pemeriksaan pre-diagnosis hingga pengobatan tuberkulosis, banyak biaya yang dikeluarkan pasien tuberkulosis, mulai dari biaya langsung dan biaya tidak langsung yang dapat berdampak terhadap kondisi ekonomi penderita tuberkulosis. Selain itu, pada penyakit tuberkulosis dapat timbul permasalah berupa resistensi terhadap obat anti-tuberkulosis multi-drug resistance tuberculosis yang membutuhkan regimen pengobatan yang berbeda dengan tuberkulosis sensitif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pasien tuberkulosis sensitif dan pasien tuberkulosis resistensi obat pada aspek biaya tidak langsung maupun biaya langsung non-medis. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional, sebanyak 156 pasien tuberkulosis diwawancarai dengan mengunakan kuesioner tentang pembiayaan selama mengalami tuberkulosis. Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p pada variabel biaya suplementasi p=0,031 , transportasi pre-diagnosis. ...... Tuberculosis is one of the disease with high prevalence in Indonesia. Through out the inspection process pre diagnostic to the treatment process of tuberculosis, the patients need to spend a lot of money for the costs, consist of the direct costs and indirect costs that may have an impact for the patients rsquo economic conditions. In addition, many problem may arise in the form of resistance to anti tuberculosis drugs multi drug resistance which require another treatment regimens. The aim of this study is to compare between drug sensitive tuberculosis patients and multi drug resistance tuberculosis patients in the aspect of indirect and direct non medical cost. This research was conducted in a cross sectional model and 156 tuberculosis patients were interviewed by using a questionnaire to know their financing during tuberculosis treatment process. In the statistical test, p values was obtained for different variables, consist of cost supplementation p 0.031, transportation during pre diagnostic phase.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library