Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfred Ariyanto
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti permasalahan utama yang tengah mengganggu kinerja organisasi pada Kantor Balai Besar Kesehatan XYZ. Masalah utama yang ditemukan kemudian dijadikan dasar untuk mencari solusi yang tepat terhadap masalah tersebut. Penelitian ini berjenis studi kasus dengan desain deskriptif. Data penelitian dikumpulkan melalui survei analisis situasi organisasi terhadap seluruh pegawai BBPK XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya trust adalah masalah utama penyebab menurunnya performace di BBPK XYZ. Peneliti menyarankan program leadership development yang bernama Metal Training dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan trust di BBPK XYZ.

This thesis was conducted to find core problem which has decreased the organization performance in Balai Besar Pelatihan Kesehatan XYZ. The core problem which is found then will be used to build the solution. This research is a study case. The data were collected through organization situation's analisys survey to the workers of BBPK XYZ. The result showed that the core problem which has decreased organization performance in BBPK XYZ was the low trust. The researcher suggests that in order to increase the low trust, BBPK XYZ can apply a leadership development program, namely Metal Training."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Magkma
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis pelaksanaan tata kelola kolaboratif dalam pengembangan desa wisata di Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Pengembangan Desa Wisata di Desa Nyambu dilaksanakan pada tahun 2015 atas inisiatif pemerintah Desa Nyambu bersama PT Langgeng Kreasi Jayaprima dan akan dilaksanakan kembali pada tahun 2023. Teori yang digunakan adalah collaborative governance regime (CGR) yang dikemukakan oleh Emerson & Nabatchi (2015) dengan 3 dimensi dan 13 sub-dimensi (kriteria). Pendekatan pada penelitian ini adalah post-positivist dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam kepada 6 aktor kolaborasi dan studi kepustakaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dari ketiga belas kriteria tersebut, pengembangan Desa Wisata di Desa Nyambu sudah memenuhi 10 kriteria tata kelola kolaboratif yang ada. Selain itu, terdapat 3 kriteria yang masih harus dimaksimalkan ke depannya, antara lain (1) resource condition; (6) level of conflict and trust; (7) serta leadership. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa belum maksimalnya ketiga kriteria tersebut akan berpengaruh pada pelaksanaan program revitalisasi Desa Wisata di Desa Nyambu yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2023.

This research aims to examine and analyze the implementation of collaborative governance in developing ecotourism villages in Nyambu Village, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. The development of the ecotourism village in Nyambu Village was carried out in 2015 through the initiative of the Nyambu government with PT Langgeng Kreasi Jayaprima and will be implemented again in 2023.The theory that used is collaborative governance regime (CGR) by Emerson & Nabatchi (2015) with 3 dimensions and 13 sub-dimensions (indicators). The approach to this research is post-positivist with in-depth interview data collection techniques to 6 stakeholders and literature study. Based on the analysis, from these thirteen criteria, the development of the ecotourism village in Nyambu Village has met the 10 existing collaborative governance indicators. Apart from that, there are 3 indicators that still need to be maximized in the future, including (1) resource condition; (6) level of conflict and trust; (7) as well as leadership. From this research, it can be concluded that the failure of these three criteria will affect the implementation of the Tourism Village revitalization program in Nyambu Village which will be implemented at the end of 2023."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Febrina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjembatani keberhasilan akuisisi dari sisi sumber daya manusia khususnya terkait gaya kepemimpinan dari pengakuisisi terhadap keamanan psikologis karyawan EPS target akuisisi. Penelitian ini menganalisis tentang leadership trust dan visibilitas kepemimpinan, proses integrasi, dan deal status terhadap keamanan psikologis karyawan target pasca-akuisisi sebagai variabel dependen. Deal status diketahui memiliki efek moderasi pada pengaruh dari visibilitas kepemimpinan terhadap EPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa visibilitas kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap EPS sementara leadership trust memiliki pengaruh positif terhadap EPS. Penelitian juga menganalisis fase akuisisi yang diwakili oleh proses integrasi dan status kesepakatan dan hasilnya hanya proses integrasi yang berpengaruh signifikan positif terhadap EPS. Kualitas komunikasi memiliki efek positif tertinggi dalam proses integrasi pasca-akuisisi, disisi lain power differential secara statistik terbukti memiliki efek positif tertinggi pada EPS dalam deal status pasca-akuisisi. Selain itu, terdapat efek moderasi murni yang dihasilkan dari deal status pada pengaruh dari visibilitas kepemimpinan terhadap EPS. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi untuk menjelaskan tentang keahlian dan perilaku yang perlu diperhatikan bagi para pimpinan pengakuisisi untuk menjamin keamanan psikologis karyawan target.

ABSTRACT
This research aims to explore and bridge the gap of the acquisition success from human resources side particularly in acquiring rsquo s leadership style to acquired rsquo s employee psychological safety EPS . This study captures employees rsquo perceive about leadership trust and leadership visibility of acquiring leaders, integration process, and deal status toward their psychological safety post acquisition as dependent variable. Deal status was known has moderating effect on leadership visibility to EPS. The results show that leadership visibility has no significant effect on EPS while leadership trust positively affects the EPS. When we examine acquisition phase which is represented by integration process and deal status only the integration process has positively significant effect on EPS. Communication quality has the highest positive effect in post acquisition integration process, otherwise power differential statistically proved has the highest positive effect on EPS in post acquisition deal status. Furthermore, there is pure moderating effect resulting from deal status on leadership visibility. Overall, this study contributes to further explanation about what are important skill and behavior that need to be considered for leaders to gain target employees rsquo psychological safety."
2016
T46830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Perdana Hidayat
"Penelitian ini membahas peran pemimpin dalam mengendalikan laju organisasi menuju masa depan dengan tujuan agar dapat memahami kesadaran akan kebutuhan lingkungan dan menyiapkan strategi perubahan yang tepat dan mengarahkan tujuan organisasi. Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional dapat memperkuat pemahaman dan keadilan pada bawahannya, serta meningkatkan kualitas kehidupan kerja dalam organisasi. Kualitas kehidupan kerja mencakup setiap elemen dalam budaya organisasi terhadap pimpinan yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, kepercayaan pada pemimpin dan perilaku kerja inovatif di dalam organisasi. Pemimpin harus mematuhi gaya kepemimpinan sesuai dengan jenis perubahan dan karakteristik karyawan yang terlibat dan terpengaruh oleh perubahan tersebut. Studi kuantitatif ini menggunakan data primer dari 150 karyawan yang bekerja di perusahaan melalui kuesioner online mengenai pengaruh kepemimpinan berorientasi pada transformasi perusahaan terhadap kinerja karyawan, perilaku kerja inovatif dan kepercayaan pada pemimpin dengan keterikatan kerja sebagai variabel mediasi yang sesuai dalam proses transformasi dan manajemen perubahan di perusahaan untuk mencapai visi strategis perusahaan. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software menggunakan PLS.

This study discusses the role of leaders in controlling the pace of the organization towards the future with the aim of understanding awareness of environmental needs and preparing organizational change strategies. Leaders who have a transformational leadership style can strengthen understanding and fairness in their subordinates, as well as improve the quality of work life in the organization. Quality of work life includes every element in the organizational culture towards the leadership that can improve employee performance, trust in leaders and innovative work behavior within the organization. Leaders must adhere to a leadership style according to the type of change and the characteristics of the employees involved and affected by the change. This quantitative study uses primary data from 150 employees working in the company through an online questionnaire regarding the effect of transformation-oriented leadership on employee performance, innovative work behavior and trust in leaders with work engagement as appropriate mediating variables in the transformation process and change management in the company. to achieve the company's strategic vision. Data is analysed using Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM PLS)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Mochamad Arif
"Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.Dibangunnya kebijakan adaptasi perubahan iklim oleh Kementerian/Lembaga adalah sinyal positif terhadap kesadaran ancaman dan dampak perubahan iklim, namun pengalaman menunjukkan bahwa proses yang tidak optimal pada penyusunan kebijakan berakibat lemahnya implementasi. Penelitian bertujuan membangun model modal sosial untuk sebuah kebijakan pembangunan yang partisipatif. Perspektif modal sosial dimanfaatkan karena berpengaruh terhadap proses, hasil dan operasionalisasi kebijakan. Model tersebut dibangun menggunakan variabel trust, leadership dan government participation, dari 62 sampling data yang dikumpulkan melalui metode kuesioner, wawancara dan FGD. Data diolah melalui metode Statistical Analysis System, Wordle dan spider graph untuk menghasilkan kualitas korelasi antar indikator variabel. Penelitian mengkonfirmasi nilai strategis ketiga variabel dalam membangun kebijakan, dan menemukan kelompok indikator yang berkaitan dengan aliran informasi, yang berperan penting dalam implementasi strategi kebijakan. Kelompok ini dinamai variabel infrastructure. Temuan ini adalah kontribusi ilmiah penelitian terhadap model modal sosial, sekaligus pencerahan terhadap optimalisasi proses penyusunan kebijakan pembangunan yang partisipatif, koordinatif dan bersinergi seperti kebanyakan kebijakan lingkungan.

Climate change adaptation policy issued by the Ministry / Agency is a positive signal to the awareness of the threat and impact of climate change, but experience shows that the process is not optimal in the development of policies resulting in weak implementation. The research aims to develop a model of social capital for a participatory development policy. Social capital perspective utilized because the effect on the process, results and operational policies. The model was built using the variable trust, leadership and government participation, from 62 samples of data collected through questionnaires, interviews and focus group discussions. The data is processed through methods Statistical Analysis System, Wordle and spider graph to produce a correlation between the indicator variable quality. The study confirms the strategic value of the three variables in establishing policies, and find groups of indicators relating to the flow of information, which plays an important role in the implementation of the policy strategy. The group is named after the variable infrastructure. This finding is a scientific contribution to the study of social capital model, as well as enlightenment of the optimization process of participatory development policy formulation, coordination and synergy like most environmental policy."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library