Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Siadari, Eben Ezer, translator
Jakarta: Yayasan Trisakti, 2013
378.1 EBE y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Boen
"Selama ini hampir-hampir tidak ada orang yang mengadakan penelitian mengenai perpustakaan perguruan tinggi swasta, sehingga kea_daan perpustakaan perguruan tinggi swasta masih jarang dikenal di kalangan masyarakat luas. Seperti kita ketahui, sesuai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun XX 1974/75-1978/79, salah satu tujuan pembangunan adalah da_lam bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda. Tidak hanya per_guruan tinggi negeri saja yang membantu Pemerintah dalam program pendidikan, akan tetapi perguruan tinggi swastapun turut menyumbang_kan baktinya kepada nusa dan bangsa melalui pendidikan. Di Jakarta saja pada tahun 1977 tercatat tujuh puluh satu buah perguruan tinggi swasta yang telah didirikan untuk menampung para lulusan sekolah lanjutan atas dan telah banyak yang menghasilkan baik sarjana maupun sarjana muda dalam pelbagai cabang ilmu penge_tahuan. Banyak diantara perguruan tinggi swasta ini telah memiliki per-pustakaan dengan tujuan terutama untuk menunjang kurikulum bagi para mahasiswanya. Akan tetapi berapakah jumlah perguruan tinggi swasta yang telah memiliki perpustakaan dengan keadaan yang dapat membantu program universitas dalam Tridarma Perguruan Tinggi? Sedangkan fungsi dan tujuan suatu perpustakaan di dalam universitas adalah membantu universitas dalam mencapai Tridarma Perguruan Tinggi tersebut. Dari sekian banyak perguruan tinggi swasta yang ada di Jakarta, kami memilih Perguruan Tinggi Swasta Trisakti untuk skripsi ini yang berdasarkan Surat Keputusan Kopertis Wilayah II No. 1676/Kop 11/I-X/77 telah ditetapkan sebagai Universitas Swasta Terbaik I di lingkungan perguruan tinggi swasta Kopertis Wilayah II tahun 1976_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Zon
Jakarta: Institute for Policy Studies, 2004
324.7 ZON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kampus Trisakti,
BST
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Mairissa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas permasalahan terkait yayasan khususnya mengenai akibat hukum
yayasan sebagai badan hukum terhadap kekayaan yang dipisahkan oleh pendiri dengan
studi kasus Universitas Trisakti. Dengan menggunakan metode yuridis normatif,
diketahui bahwa landasan filosofis pendirian suatu yayasan adalah sebagai suatu badan
nirlaba dimana dalam pendiriannya pendiri memisahkan sebagian dari kekayaannya guna
untuk mewujudkan maksud dan tujuan yang bersifat sosial, agama dan kemanusiaan.
Dengan yayasan berstatus badan hukum, maka kekayaan yang telah dipisahkan oleh
pendiri tidak lagi menjadi milik pendiri dan merupakan milik yayasan. Oleh karena itu,
Yayasan Trisakti, sebagai badan hukum yang berdiri berdasarkan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sah dan berwenang untuk melakukan
penyelenggaraan dan pengelolaan Universitas Trisakti, termasuk terhadap kekayaan yang
dimiliki Universitas Trisakti.

ABSTRACT
This thesis discusses about problems related to the foundation, particularly the legal
effect of the foundation as a legal entity to the property separated by the founder, with
University of Trisakti as the case study. By using normative juridical method, the
result of the analysis is that the philosophical assumption of foundation establishment
is a non-profit legal entity in which the founders separating a portion of his wealth in
order to realize the aims and objectives of social, religion and humanity. With the
legal status of foundation, the wealth that has been separated by the founders is no
longer belong to the founder, however is owned by the foundation. Therefore,
Trisakti Foundation, as a legal entity that established under the applicable regulations,
is legitimate and authorized to organize and manage the University of Trisakti,
including the property of University of Trisakti."
2015
T43059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Dewi Linggananda
"ABSTRAK
Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang relatif masih cepat, disertai
dengan pembangunan ekonomis yang terus meningkat dari Pelita ke Pelita,
berakibat pula meningkatnya permintaan terhadap berbagai jenis jasa, termasuk
jasa layanan kesehatan. Apalagi di Jakarta, yang masyarakatnya mempunyai
daya beli yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Hal ini mengaktbatkan kurangnya sarana pelayanan kesehatan yang
bermutu semakin dirasakan di Jakarta. Untuk itu Pemerintah pada awal tahun
1991 telah melakukan deregulasi, dengan memberikan peluang dan kemudahan
ijin kepada pihak swasta untuk menanamkan investasinya di sektor jasa
pelayanan kesehatan.
Setelah deregulasi tersebut, semakin banyak rumah sakit dan klinik
spesialis termasuk di dalamnya adalah klinìk gigi yang dikelola secara
profesional dan dilengkapi dengan fasilitas modem didirikan terutama di Jakarta.
Hal ini secara tidak langsung, menimbulkan persaingan di antara fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
Kita semua tahu, bahwa rumah sakit dalam hal ini adalah klinik gigì
merupakan suatu organisasi yang bersifat sosial, tetapi tetap yang menjadi
tujuan minimal suatu organisasi adalah bisa bertahan, sehingga usaha sosial
tersebut dapat tetap berjalan. Apalagi bagi rumah sakit swasta maupun
klinik-kIinik swasta, yang selain sebagai lembaga sosial, juga sebagai unit sosial
ekonomis. Tidak seperti rumah sakit pemerintah, yang pembiayaannya
bersumber dari APBN, maka pendirian rumah sakit maupun kilnik swasta
semata-mata hanya mengandalkan sumber keuangannya dan penyandang
dana, donatur atau tokoh-tokoh sosiawan lainnya.
Di dalam hal ini pemasaran mempunyai peranan penting untuk menjadikan
suatu organisasi dapat bertahan dengan cara melayani konsumen secara efektif.
Apalagi di Jakarta, dimana terdapat banyak rumah sakit maupun klinik gigi
swasta yang telah dikelola secara profesional, dalam lingkungan yang kompetitif
ini kegiatan pemasaran akan membantu usaha rumah sakit maupun klinik gigi,
sehingga rumah sakit maupun klinik gigi tersebut dapat lebih dikenal dan lebih
dipercaya oleh masyarakat. Hal ini dianggap penting, karena biaya pengobatan
yang dikeluarkan oleh masyarakat terus meningkat.
Dengan semakin kompleksnya perkembangan bisnis saat ini, termasuk
bisnis rumah sakit, dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, kegiatan
pemasaran menjadi salah satu fungsi manajemen yang memegang peranan
penting. Pada dasarnya kegiatan pemasaran merupakan komunikasi dua arah
antara pihak rumah sakit dan publiknya.
Pokok permasa1ah yang akan dibahas disini, adalah bagaimana Kinik
Gigi menerapkan kegiatan bauran pemasaran baik dari segi produk, harga,
distribusi, promosi humas dan personalia. Juga akan dibahas mengenai target
pasar dan Klinik gigi Trisakti sebagai organisasi jasa serta implikasinya bagi
kegiatan pemasaran
Pada dasarnya, Klinik gigi maupun jasa layanan kesehatan Iainnya perlu
mempraktekkan prinsip-prinsip pemasaran dalam batas-batas sosial, tidak
komersìal dan dianggap sebagai peranan sekunder.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Studi Pers dan Pembangunan, 1999
320.095 98 NEG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soekisno Hadikoemoro
Jakarta: Universitas Trisakti, 1999
320.959 8 SOE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Djamaluddin Malik
"Artikel ini ini menggambarkan globalisasi dengan cara pandangnya masing-masing.
Globalisasi berkaitan erat dengan komunikasi dan komunikasi global melahirkan
imperialisme budaya atau imperialisme media. Kedua konsep itu datang dari banyak mazhab
pemikiran (arus informasi bebas yang senjang, dependensi, sistem dunia, dan kolonialisme
elektronik) sebagai respons dan kritik terhadap dominasi budaya dan media Barat. Dengan
memakai metoda kepustakaan, digambarkan sejarah, pengertian dan asumsi-asumsi sekaligus
kritikan terhadap konsep imperialisme budaya. Berikutnya, penulis menggambarkan
pengaruh imperialisme budaya di Indonesia. Pada era Orla, imperialisme budaya ada namun
terkendali akibat politik kebudayaan rezim Soekarno yang ?menasionalisasi budaya?.
Sementara pada era rezim Soeharto, imperialisme budaya lebih menonjol karena politik
kebudayaan pintu terbuka (open sky policy) dan pada era reformasi, imperialisme budaya
semakin nampak signifikan akibat liberalisasi semua bidang kehidupan, termasuk politik.
Dan wajah imperialisme budaya semakin beragam tidak hanya datang dari Barat, melainkan
juga dari non-Barat, termasuk Asia. Makin menguatnya imperialisme budaya dewasa ini,
telah menimbulkan kesadaran kaum elit sehingga dalam Pilpres 2014 gagasan nasionalisme,
kemandirian dan doktrin Trisakti menjadi materi kampanye politik para capres dan cawapres."
Jakarta: Lembaga Riset Univ Budi Luhur , 2014
384 COM 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>