Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dudung Angkasa
"Asupan asam lemak omega-3 penting selama kehamilan dan mempengaruhi luaran lahir. Sedikit data yang terbit di Indonesia mengenai asupan lemak omega-3 pada ibu hamil (bumil) dan hubungannya terhadap ukuran lahir bayi. Desain potong lintang terhadap bumil yang terdaftar ANC (antenatal care) dengan usia kehamilan >32 minggu di semua puskesmas kecamatan di Jakarta timur.
Kuesioner terstruktur, semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ), shorr board, and HemoCue digunakan untuk menilai faktor ibu dan asupan omega-3 serta mengukur antropometri dan kadar hemoglobin. Pita SECA, timbang bayi dan data rekam medik digunakan untuk mengukur lingkar lengan atas ibu, berat bayi dan mencatat panjang bayi.
Analisis multivariate digunakan untuk menilai hubungan asupan omega-3 terhadap ukuran lahir setelah faktor pengganggu dikendalikan. Bumil dengan asupan lemak kurang dari 54.27 mg/hr akan 2.1 (95% CI: 1.16-4.03) kali beresiko memiliki anak dengan lingkar kepala (LIKA) sub normal. Bumil dengan asupan α-linolenat kurang dari 0.82 gr/hr akan memiliki bayi dengan berat lahir 95 (95%CI:9.3-180) gram lebih rendah. Tidak ada asupan asam lemak essensial yang berhubungan dengan panjang badan. Lemak berhubungan dengan LIKA sedangkan ALA berhubungan dengan berat lahir.

Dietary intake of omega-3 fatty acids (FAs) is important during pregnancy and influence birth outcome. Limited published study in Indonesia related to dietary omega-3 FAs intake among pregnant women and its association with infant birth size. A cross-sectional study was designed among registered antenatal care and >32 weeks of gestational age pregnant women in all sub-district public health centers in East Jakarta.
Structured interview, semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ), shorrboard, and HemoCue were used to assess maternal factors, usual intake of omega-3 FAs, measure anthropometric and hemoglobin level data respectively. Mid-upper arm circumference (MUAC) SECA tape, pediatric weighing scale and medical record were used to assess infant head circumference, birth weight and length, respectively.
Multivariate analysis was used to find adjusted association between omega-3 FAs intake and birth size. Pregnant women with fat intake below 54.27 mg/d would have 2.1 (95% CI: 1.16-4.03) times higher risk to have sub normal head circumference while pregnant women with alpa-linolenic acid (ALA) intake below 0.82 gram/d would have 95 (95%CI: 9.3-180) gram lower birth weight in adjusted data. None of omega-3 fatty acids was associated with birth length. Fat and ALA had association with head circumference and birth weight, respectively.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngesti Mulyanah
"Peningkatan BB selama kehamilan yang tidak optimal akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, ibu dan anak melalui mekanisme peningkatan IL-6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kadar IL-6 serum perempuan hamil trimester 3 dengan peningkatan BB selama kehamilan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 di Puskesmas Jatinegara, Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah potong lintang, consecutive sampling, pada 64 subyek perempuan hamil trimester 3 ≥37 minggu. Didapatkan hasil penelitian yaitu 42,2% mempunyai IMT trimester 1 BB lebih, 40,6% mempunyai asupan energi total berlebih dan sesuai anjuran serta rerata peningkatan BB 12,1 (±3,8) kg dengan 40,6% mempunyai peningkatan BB selama kehamilan sesuai rekomendasi IOM. Kadar IL-6 serum perempuan hamil trimester 3 pada penelitian ini adalah 3,067 (0,608 ? 18,207) pg/ml dengan kadar IL-6 serum pada peningkatan BB kurang (3,441 (±1,819) pg/ml) dan lebih (3,017 (1,234?14,083) pg/ml) cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok sesuai (2,707 (0,608?18,207) pg/ml). Didapatkan korelasi positif lemah tidak bermakna antara kadar IL-6 serum perempuan hamil trimester 3 dengan peningkatan BB selama kehamilan (r=0,144, p=0,257) dan analisis kadar IL-6 serum berdasarkan kelompok peningkatan BB selama kehamilan didapatkan hasil tidak berbeda bermakna (p=0,708). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah kadar IL-6 serum berkorelasi lemah dengan peningkatan BB selama kehamilan.

Gestational weight gain (GWG) that is not optimal will increase the risk of complications in pregnancy through increasing the IL-6 mechanism. This study aimes to determine the correlation of IL-6 serum levels on third trimester pregnancy with GWG. This is a cross-sectional study with consecutive sampling in 64 pregnant women ≥37 weeks. It was conducted in January-February 2014 at community health centers Jatinegara, Jakarta. The results are most subjects have overweight BMI at 1st trimester (42,2%), most of subjects have either sufficient or excessive total energy intake than the recommendation (40.6%), the majority of the subjects having sufficient GWG based on IOM guidelines (40.6%) with mean GWG is 12.1 (± 3.8) kg. Serum level of IL-6 is 3.067 (0.608-18.207) pg/ml with serum levels of IL-6 in insufficient GWG (3.441 (± 1.819) pg/ml)) and excessive GWG (3.017 (1.234-14.083) pg/ml)) tends to be higher compared with sufficient GWG (2.707 (0.608-18.207) pg/ml)). The correlation of IL-6 serum level on 3rd trimester with GWG is positive, weak and not significant (r = 0.144, p = 0.257). Analysis of IL-6 serum levels within GWG categories show no significant difference between groups (p = 0.708). In conclusion, there is weak correlation between IL-6 serum level on 3rd trimester of pregnancy with GWG."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambert, Glady Inri
"Kehamilan diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama terjadinya tromboemboli baik di arteri maupun vena, yang bisa meningkat sebanyak 4 sampai 5 kali. Venografi merupakan baku emas untuk diagnosis DVT namun karena invasif, tidak dilakukan pada wanita hamil. Thrombin Anti Thrombin complex (TAT) dan D-dimer (DD) adalah pemeriksaan yang secara klinis berguna untuk prediksi dan diagnosis trombosis. Namun kadar TAT dan DD akan meningkat dalam situasi yang bervariasi termasuk kehamilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kadar fibrin monomer pada kehamilan trimester 1, 2, dan 3. Terdapat 31 sampel masing-masing pada trimester 1, 2, dan 3. CV kontrol normal dan abnormal pemeriksaan fibrin monomer adalah 7.43% dan 3.51%. Kadar fibrin monomer menunjukkan distribusi tidak normal dengan nilai p = 0.001 (<0.05) sehingga data disajikan dalam nilai median dan nilai rentang. Berdasarkan nilai cutt off 6.0 μg/mL maka peningkatan kadar fibrin monomer dijumpai hanya pada trimester 3 yaitu sebesar 3.2%.
Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara trimester 1 dan 2 (p=0.491), sedangkan antara trimester 1 dan 3 berbeda bermakna (p=0.004), begitu juga antara trimester 2 dan 3 (p=0.031), sehingga dapat dikatakan fibrin monomer kadarnya pada kehamilan relatif tetap.

Background: Pregnancy is known as a risk factor for thromboembolism at arterial and venous, which could rise as much as 4 to 5 times .Venography is the gold standard for the diagnosis of DVT, but because it is invasive, so it is not done on pregnant women. Thrombin anti-thrombin complex (TAT) and D-dimer, which are the clinical examination useful for the prediction and diagnosis of thrombosis. However, the concentration of TAT and D-dimer will be increased in various conditions, including pregnancy.
Aim: This study is to gain preview on the fibrin monomer for the first, second and third trimester of pregnancy.
Methods: A cross sectional study. There was 31 samples, respectively the first, second and third trimester of pregnancy. CV of normal and abnormal control of fibrin monomer was 7.43% and 3.51 %. Levels of fibrin monomer showed the abnormal distribution, with p = 0.001 (> 0.05), so data are presented as median values and value ranges. Based on the cut-off value of 6 μg/mL, then increased levels of fibrin monomer was only found in third trimester , which was 3.2%.
Result: There were no significant differences between the first and the second trimester of pregnancy (p = 0.491). There were significant differences between the first and third trimester of pregnancy (p=0.004) as well as between the second and third of pregnancy (p=0.031). Thus, fibrin monomer level was relatively constant during pregnancy.
Conclusion: fibrin monomer is relatively constant during pregnancy compared to D-dimer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library