Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Paulus Pardamean Rinaldo
"Zeolit alam Lampung telah berhasil dimodifikasi menjadi TETA-Zeolit dengan menggunakan triethylenetetramine. Karakterisasi senyawa dilakukan menggunakan FTIR, XRD dan EDS. Studi adsorpsi ion logam dilakukan menggunakan AAS dan UV-Visible. Sebelum preparasi, dilakukan aktivasi zeolit menggunakan teknik aktivasi fisik dan kimia, lalu kationnya diseragamkan dengan Na+ (menjadi Na-zeolit). Dengan menggunakan metode kompleks tembaga amin diperoleh nilai KTK Na-zeolit sebesar 0,5318 mek/100 gram zeolit dan dengan metode metilen blue diperoleh nilai KTK sebesar 0,0939 mek/100 gram zeolit.
Keberhasilan modifikasi zeolit menggunakan triethylenetetramine dapat dilihat dari karakterisasi yang dilakukan membuktikan adanya atom karbon dalam senyawaan. Aplikasinya sebagai adsorben dilakukan dengan 3 variasi. Variasi konsentrasi triethylenetetramine dimana konsentrasi terbesar merubah pola daya adsorpsi zeolit secara signifikan. Variasi waktu dimana pada menit diatas 30 menit, daya serap TETA-Zeolit sudah tidak banyak berubah. Dan variasi konsentrasi adsorbat, dimana kemampuan adsorbsi TETA-Zeolit lebih tinggi dibandingkan zeolit lainnya.

Natural zeolit obtained from Lampung, has been modified into TETA-Zeolit using triethylenetetramine. Compound characterization performed using XRD, FTIR and EDS. Adsorption studies performed using AAS and UV-Visible. Before preparation, zeolit is activated using physical and chemical activation. After that, all cation from zeolit exchanged with Na+. Using copper amine complex method and methylene blue, the cation exchange capacity obtained are 0,5318 meq/100 gram zeolite and 0,0939 meq/100 gram zeolite, respectively.
The success of modification triethylenetetramine into zeolite can be seen from characterization where carbon atoms can be seen in compounds. Its application as an adsorbent is done with three variations. Variation of triethylenetetramine concentration, where the biggest concentration of triethylenetetramine changing adsorption power of zeolite significantly. Variation in time, where in minutes over 30 minutes, TETA-Zeolite adsorption has not changed much. Variation of the concentration of adsorbate, where TETA-Zeolite adsorption capability is higher than other zeolite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Sulistianti
"ABSTRAK
Revolusi industri meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer yang berdampak pada
efek rumah kaca yang memicu pemanasan global. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian untuk menangkap (capture) CO2 menggunakan karbon mesopori
termodifikasi gugus amina. Penelitian ini membandingkan kemampuan adsorpsi
CO2 menggunakan karbon mesopori hasil sintesis dan karbon aktif komersial,
kemudian dibandingkan juga jika keduanya dimodifikasi dengan gugus amina.
Karbon mesopori disintesis melalui metode soft template menggunakan
phloroglucinol dan formaldehida sebagai sumber karbon; serta Pluronic F-127
sebagai agen pembentuk pori. Karbon mesopori hasil sintesis dan karbon aktif
komersial kemudian dimodifikasi dengan triethylenetetramine (TETA) untuk
meningkatkan kemampuan adsorpsi CO2. Hasil XRD menunjukkan adanya dua
puncak yang melebar dan tidak tajam pada 2θ = 24,21º dan 2θ = 43,85º, menurut
indeks JCPDS, No. 75-1621 puncak ini adalah puncak khas untuk material karbon
grafit heksagonal. Berdasarkan karakterisasi FTIR, karbon mesopori hasil sintesis
memiliki kesamaan dengan karbon aktif komersial, yaitu tidak adanya puncak
serapan yang muncul. Setelah dimodifikasi dengan TETA muncul puncak serapan
pada daerah sekitar 1580-1650 cm-1 yang merupakan vibrasi N-H bending dan
puncak serapan pada daerah sekitar 3150-3380 cm-1 yang merupakan vibrasi N-H
stretching. Berdasarkan analisis BET, didapatkan informasi bahwa modifikasi
dengan TETA menurunkan luas permukaan, volume pori, dan diameter pori. Luas
permukaan karbon mesopori menurun dari 407,278 m2/g menjadi 205,559 m2/g
setelah dimodifikasi dengan 10% TETA dan 208,300 m2/g setelah dimodifikasi
dengan 20% TETA. Volume pori karbon mesopori menurun dari 0,6355 cm3/g
menjadi 0,4149 cm3/g setelah dimodifikasi dengan 10% TETA dan 0,4199 cm3/g
setelah dimodifikasi dengan 20% TETA. Uji adsorpsi CO2 menunjukkan bahwa
karbon mesopori memiliki kemampuan adsorpsi CO2 yang lebih baik daripada
karbon aktif komersial dan modifikasi dengan TETA mampu meningkatkan
adsorpsi CO2. Karbon mesopori mampu mengadsorpsi CO2 sebanyak 9,916
mmol/g dan karbon aktif mampu mengadsorpsi CO2 sebanyak 3,84 mmol/g selama
3,5 jam waktu adsorpsi, karbon mesopori tiga kali lebih baik daripada karbon aktif
dalam mengadsorpsi karbon dioksida. Karbon mesopori termodifikasi 50% TETA
mampu mengadsorpsi CO2 terbesar yaitu 19,341 mmol/g, kemampuan adsorpsi
karbon dioksida meningkat sekitar 95% setelah dimodifikasi dengan 50% TETA
daripada karbon mesopori tanpa modifikasi.

ABSTRACT
The Industrial Revolution was increasing concentrations of CO2 in the atmosphere
that have an impact on the greenhouse effect which lead to global warming.
Therefore, capture CO2 using mesoporous carbon modified amine group are
studied. This research will compare the ability of CO2 adsorption using synthesized
mesoporous carbon and commercial activated carbon, and compared if they are
modified by amine group. Mesoporous Carbon were synthesized by soft template
method using phloroglucinol and formaldehyde as a carbon source; and Pluronic F-
127 as a mesoporous agent. Synthesized mesoporous carbon and commercial
activated carbon were modified with triethylenetetramine (TETA) to increase CO2
adsorption capacity. Based on FTIR characterization, the synthesized mesoporous
carbon and the activated carbon without modification process has similarity pattern.
After the modification, both of them showed absorption peaks in the area around
1580 to 1650 cm-1 which is known as N-H bending vibration and absorption peaks
in the area around 3150 to 3380 cm-1 which is known as N-H stretching vibration.
The XRD results showed two peaks were widened and rounded at 2θ = 24.21º and
2θ = 43.85º, According to JCPDS index No. 75-1621, those peaks are the typical
peak for hexagonal carbon graphite. In BET analysis, the modifications by TETA
can decrease surface area, pore volume and pore diameter. Mesoporous carbon
surface area decreased from 407.278 m2/g to 205.559 m2/g after being modified
with 10% TETA and 208.300 m2/g after being modified with 20% TETA. The pore
volume of mesoporous carbon decreases from 0.6355 cm3/g to 0.4149 cm3/g after
being modified with 10% TETA and 0.4199 cm3/g after being modified with 20%
TETA. The testing adsorption of CO2 showing that the mesoporous carbon is better
than the commercial activated carbon for CO2 adsorption and modified with TETA
able to increase the adsorption of CO2. Mesoporous carbon is able to adsorb CO2
of 9.916 mmol/g and the activated carbon is able to adsorb CO2 of 3.84 mmol/g for
3.5 hours adsorption, mesoporous carbon three times better than activated carbon
for adsorption of carbon dioxide. The modified mesoporous carbon 50% TETA is
the most able to adsorb CO2 of 19.341 mmol/g, carbon dioxide adsorption capacity
increased by about 95% after being modified with 50% TETA.;"
2016
S65342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finny Chrisnardy
"ABSTRACT
Karbon mesopori berhasil disintesis menggunakan metode soft template dengan Pluronic F-127 sebagai agen pembentuk struktur; phloroglucinol dan formaldehida sebagai prekursor karbon. Karbon mesopori hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, BET, SEM-EDX, dan FTIR. Aktifasi karbon mesopori hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan HCl 1M dengan tujuan untuk meningkatkan loading trietilentetraamina TETA sebagai senyawa bergugus amina dalam karbon mesopori. Karbon mesopori dan karbon mesopori teraktifasi dimodifikasi menggunakan TETA dengan variasi konsentrasi di bawah 50 wt. Karbon mesopori termodifikasi kemudian dikarakterisasi dengan SEM-EDX dan FTIR. Uji adsorpsi CO2 dengan adsorben karbon mesopori, karbon mesopori teraktifasi, karbon mesopori termodifikasi TETA, dan karbon mesopori teraktifasi termodifikasi TETA dengan variasi waktu pengaliran CO2 selama 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit dengan waktu kontak 15 menit dan laju alir gas CO2 20 mL/menit. Sebagai perbandingan, uji adsorpsi dilakukan juga dengan karbon aktif komersial. Uji adsorpsi juga dilakukan pada laju alir 60 mL/menit selama 2,5, 5, 7,5, 10, 12,5, dan 15 menit untuk melihat pengaruh laju alir terhadap kemampuan adsorpsi CO2. Gas CO2 yang teradsorpsi dilkuantisasi dengan metode titrasi asam basa. Berdasarkan uji adsorpsi CO2, aktifasi asam berhasil meningkatkan loading TETA ke dalam karbon mesopori sehingga meningkatkan kemampuan adsorpsi CO 2.

ABSTRACT
Mesoporous carbon was successfully synthesized using soft templated method with Pluronic F 127 as structure directing agent phloroglucinol and formaldehyde as carbon precursor. The as synthesized mesoporous carbon was characterized using XRD, BET, SEM EDX, and FTIR. Activation of as synthesized mesoporous carbon was done using HCl 1 M to increase triethylenetetraamine TETA as amine group compound loading within mesoporous carbon. Mesoporous carbon and activated mesoporous carbon was modified using TETA with concentration varation under 50 wt. The modified mesoporous carbon was then characterized with SEM EDX and FTIR. Adsorption test was performed using adsorbent mesoporous carbon, activated mesoporous carbon, mesoporous carbon modified by TETA, and activated mesoporous carbon modified by TETA with flow time CO2 gas variation 5, 10, 15, 20, 25, and 30 minutes, contact time 15 minutes, and flow rate 20 mL minute. As comparison, adsorption test was performed with activated carbon. Adsorption test was also performed with flow rate 60 mL minute for 2,5, 5, 7,5, 10, 12,5, and 15 minutes to observe the effect of flow rate on adsorption ability of CO2. Adsorbed CO2 gases was quantified with acid base titration method. From CO2 adsorption test, acid activation was successfully increased TETA loading within mesoporous carbon which increased CO2 adsorption ability."
2016
S66243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library