Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadhil Fikri
Abstrak :
Pekerja seks komersial PSK merupakan masalah global yang terus meningkat setiap tahunnya, termasuk di Indonesia. PSK merupakan kelompok yang memiliki faktor risiko tinggi dalam penularan infeksi menular seksual IMS . Penelitian ini menggunakan analisis potong lintang untuk mengetahui hubungan infeksi Trichomonas vaginalis dengan penggunaan alat kontrasepsi kondom wanita dan IUD pada pekerja seks komersial di Daerah Indramayu, Jawa Barat. Dari 252 PSK, diperoleh 151 subjek positif terinfeksi T. vaginalis dengan proporsi subjek pengguna Intrauterina Device IUD 49 orang 38,8 dan pengguna kondom wanita 102 orang 80,9 . Pada uji chi-squares didapatkan hubungan yang bermakna antara infeksi Trichomonas vaginalis dengan penggunaan alat kontrasepsi ......Commercial Sex Workers CSW were global burdens and each year continues to increase, include in Indonesia. Commercial Sex Workers were the group that had a high risk of sexual transmitted disease STD . In analytical cross sectional study, this study examined associated between Trichomonas vaginalis infection with contraceptive usage in commercial sex workers in Indramayu, West Java. Among the 252 sex workers enrolled, there were 151 positive infected by Commercial Sex Worker with the proportion of Intrauterina Device IUD usage was 49 commercial sex workers 38,8 and female condom usage was 102 sex workers 80,9 . In Chi Square test, there was a significant associated between Trichomonas vaginalis infection with contraceptive usage in commercial sex workers in Indramayu, West Java.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efani Erfin
Abstrak :
Salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang banyak terjadi pada wanita termasuk pekerja seks komersial adalah Trikomoniasis yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Trikomoniasis memiliki berbagai macam variasi yang bergantung kepada populasinya yang menyebar atau menular melalui hubungan seksual. Pekerja seks komersial memiliki faktor resiko yang lebih besar untuk terkena infeksi T. vaginalis dibandingkan dengan orang yang tidak berganti pasangan dalam aktivitas seksualnya. Salah satu hal yang akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini adalah mengenai frekuensi berhubungan seksual pada PSK yang cenderung lebih dari satu kali dalam sehari. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan PSK yang berlokalisasi pada wilayah Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode cross-sectional dengan sampel data sekunder yang diperoleh dari Departemen Parasitologi FKUI, dan dilaksanakan di Jakarta sejak bulan September 2014 hingga September 2015. Dalam penelitian ini, frekuensi berhubungan seksual dibagi dalam dua kategori; sedang (3-4 kali sehari) dan sering (lebih dari 5 kali sehari). Dari 155 sampel, dengan prevalensi infeksi T. vaginalis pada PSK adalah sebesar 62,6% (97 orang). Nilai p yang didapatkan sebesar 0,029 yang menunjukkan hubungan yang bermakna antara infeksi T. vaginalis dengan frekuensi berhubungan seksual pada PSK di wilayah Tangerang. Hal ini membuktikan bahwa frekuensi berhubungan seksual yang sering dapat mempengaruhi infeksi T. vaginalis pada PSK. ......One of the most common sexually transmitted disease in commercial sex workers is Trichomoniasis caused by parasite Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis has many variants depend on its transmitted population by sexual intercourse. Commercial Sex Workers (CSW) have higher risk factor for being infected by T. vaginalis rather than settled couple in sexual activities. A matter that will be further discussed is about the frequent of sexual intercourse in CSW, who do more than one time - sexual intercourse in a day. CSW taken as samples are located in Tangerang region. Cross sectional method is used with secondary data from Department of Parasitolgy Faculty of Medicine, Indonesia University. This research is done in Jakarta since September 2014 until September 2015. In this research, the frequency of sexual intercourse is divided in two groups; average (3-4 times a day) and frequently (more than 5 times a day). P score data retrieved by researcher is P 0.029 which shown meaningful relation for the T. vaginalis infection with the frequent of sexual intercourse of the CSW in Tangerang region. It means that higer frequencies of sexual intercourse does become a risk factor of T. vaginalis infection in CSW in Tangerang, Banten.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Dewangga
Abstrak :
Infeksi Trichomonas vaginalis masih menjadi masalah pada wanita yang aktif secara seksual, terutama pada pekerja seks komersial yang sering berganti pasangan. Trichomoniasis yang bersamaan dengan infeksi Chlamydia trachomatis akan menambah beban penyakit dan menimbulkan komplikasi lebih banyak. Penggunaan kontrasepsi untuk mencegah infeksi pada orang yang aktif secara seksual, terutama pekerja seks komersial masih menuai kontroversi mengenai keefektivitasannya. Pada studi ini, peneliti meneliti perbedaan proporsi infeksi Chlamydia trachomatis antara kelompok infeksi Trichomonas vaginalis positif dengan kelompok Trichomonas vaginalis negatif pada pekerja seks komersial di daerah Indramayu, Jawa Barat serta kaitannya dengan jenis kontrasepsi yang dipakai. Sebanyak 216 pekerja seks komersial di Indramayu pada data sekunder dari Departemen Parasitologi diteliti dengan desain studi cross-sectional. Analisis uji Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi infeksi Chlamydia trachomatis yang bermakna antara kelompok infeksi Trichomonas vaginalis positif dengan kelompok Trichomonas vaginalis negatif p=0,484 . Jenis kontrasepsi juga tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap infeksi Trichomonas vaginalis p=0,653 , infeksi Chlamydia trahomatis p=0,195 , serta koinfeksi Trichomonas vaginalis dan Chlamydia trachomatis p=0,213. Dapat disimpulkan, tidak ada hubungan yang bermakna antara infeksi Trichomonas vaginalis dan Chlamydia trachomatis pada pekerja seks komersial di Indramayu. Tidak ditemukan pula hubungan antara jenis kontrasepsi yang digunakan oleh pekerja seks komersial dengan infeksi Trichomonas vaginalis, Chlamydia trachomatis, dan koinfeksi kedua parasit tersebut. ......Infection caused by Trichomonas vaginalis is still an ongoing problem for sexually active women, especially female sex workers who change partners frequently. Trichomoniasis occurring simultaneously with the infection of Chlamydia trachomatis will further worsen the disease and cause many more complication to appear. The usage of contraception in order to prevent infection toward sexually active women is still controversial regarding its effectiveness. This research aims to identify the difference in proportion of Chlamydia trachomatis infection between positive Trichomonas vaginalis group and negative Trichomonas vaginalis group on female sex workers in Indramayu, Jawa Barat and its relation with used contraception method. A cross sectional study is conducted using secondary data of 216 female sex workers in Indramayu, obtained from Department of Parasitology FMUI. Chi square analysis suggests no significant proportion difference in Chlamydia trachomatis infection between positive Trichomonas vaginalis group and negative Trichomonas vaginalis group p 0,484. There are also no significant associations between used contraception method with Trichomonas vaginalis infection p 0,653 , Chlamydia trachomatis infection p 0,195 , and Trichomonas vaginalis with Chlamydia trachomatis coinfection p 0,213. In conclusion, there is no significant association between Trichomonas vaginalis and Chlamydia trachomatis infection among female sex workers in Indramayu. Moreover, there is no significant association between contraception method used by female sex workers with Trichomonas vaginalis infection, Chlamydia trachomatis infection, and both of the parasite infection.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Aria Aditia
Abstrak :
ABSTRACT
Infeksi Trichomonas vaginalis seringkali terjadi pada pekerja seks komersial PSK , menyebabkan mikrotrauma pada epitel saluran genital perempuan, dan menjadi portal masuk infeksi herpes genitalis; sehingga koinfeksi T. vaginalis dan herpes genitalis dapat terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada 212 PSK yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan proporsi infeksi herpes genitalis antara kelompok T. vaginalis positif dengan kelompok T. vaginalis negatif serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan. Analisis uji Chi-square menunjukkan perbedaan proporsi infeksi herpes genitalis yang bermakna p=0,027.
ABSTRACT
Trichomonas vaginalis infections are commonly found among female sex workers FSWs , causing microtrauma on the female genital epithelium, and predispose the entry of genital herpes infection thus co infection of T. vaginalis and genital herpes may occur. A cross sectional study was applied among 212 FSWs to analyze proportion differences of genital herpes infection between FSWs with T. vaginalis infection and FSWs without T. vaginalis infection, and to identify factors associated to the co infection. Analysis using Chi square revealed a significant association between T. vaginalis infection and genital herpes p 0,027.
2016
S70380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Pramudya
Abstrak :
Infeksi Trichomonas vaginalis merupakan salah penyakit Infeksi Menular Seksual IMS yang disebabkan oleh T. vaginalis. Parasit ini menyebabkan mikrotrauma pada saluran kelamin perempuan. Hal ini membuat koinfeksi dengan mikroba lainnya dapat terjadi sehingga bisa menyebabkan kondiloma yang umumnya terdapat pada Human Papillomavirus HPV. Penelitian ini dilakukan di Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang datanya berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Metode penelitian ini adalah cross sectional pada 214 Pekerja Seks Komersial PSK dengan menganalisis perbedaan proporsi kondiloma antara kelompok T. vaginalis positif dan negatif serta mengetahui faktor yang berhubungan. Berdasarkan analisis chi square menunjukkan perbedaan proporsi infeksi kondiloma yang tidak bermakna p=0,356;p>0,05. Jenis kontrasepsi, asal daerah, dan tingkat pendidikan memiliki hubungan bermakna denga koinfeksi tetapi tidak memiliki hubungan bermakna pada faktor status perkawinan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara koinfeksi T. vaginalis dan kondiloma pada PSK di Daerah Indramayu, Jawa Barat dan faktor yang memiliki hubungan bermakna adalah jenis kontrasepsi, asal daerah, dan tingkat pendidikan. ......Trichomonas vaginalis infections is a disease Sexually Transmitted Infections STI caused by T. vaginalis. This parasite causes mikrotrauma in the female genital tract. This makes co infection with other microbes may occur that could cause condyloma are generally present in the Human papillomavirus HPV. This research was held in the Department of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Indonesia whose data comes from Indramayu, West Java. This research method is cross sectional at 214 Commercial Sex Workers CSWs with analyze proportion differences of condyloma between group T. vaginalis positive and negative and to identify factors associated to the co infection. Based on the analysis of chi square is known revealed a significant association between T. vaginalis and condyloma p 0.356 p 0,05. Type contraception, national origin, and level of education have a significant relationship premises coinfection but do not have a significant relationship to the marital status factor. The conclusion from this study is there is no significant association between co infection with T. vaginalis and condyloma at the CSW in the Region Indramayu, West Java and the factors that have a significant relationship was kind of contraception, region of origin, and education level.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library