Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Assad
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014
910 MUH n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Khairani
"ABSTRAK
Tayangan televisi Indonesia saat ini mulai diwarnai oleh program siaran dengan format dokumenter Salah satu jenis dokumenter yang dijadikan andalan adalah dokumenter travelling Dokumenter travelling memiliki kekuatan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam bentuk audio visual sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu media promosi wisata domestik sebab mampu mempersuasi khalayak untuk turut mengeksplorasi keindahan alam yang ditayangkan oleh program Salah satu pogram dokumenter travelling di Indonesia yang dinilai cukup berhasil dalam hal itu adalah program ldquo My Trip My Adventure rdquo di Trans TV Kementerian Pariwisata Kemenpar pun menggandeng My Trip My Adventure dalam kampanye branding Pesona Indonesia yang sedang gencar dilakukan dalam menarik wisatawan.

ABSTRACT
Nowadays there are many documentary programmes on television One of the leading documentary programmes is travelling documentary Travelling documentary has the power to be an effective communication tool in the form of audio visual and can thus be used as one of a promotional means of domestic travel because it is capable in persuading the audience to explore the beauty of nature broadcasted through the program One of the successful travelling documentary is ldquo My Trip My Adventure rdquo aired on Trans TV The Ministry of Tourism includes My Trip My Adventure in the branding campaign of Pesona Indonesia that intensively conducted to attract tourist.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kaunang, Claudia
Yogyakarta: B-First, 2010
910 CLA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winchester, Simon
"Summary:
Travelling the circumference of the truly gigantic Pacific, Simon Winchester tells the story of the world's largest body of water, and - in matters economic, political and military"
London: William Collins, 2015
909.098 WIN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rully Soelaiman
"Self-Organizing Map (SOM) yang dikenal juga dengan Kohonen Feature map merupakan algoritme Jaringan Saraf Tiruan yang merepresentasikan arsitektur Topological Preserving Map. Algoritma tersebut menggunakan pembelajaran dengan metode unsuperised learning. Dari sisi topologi jika terdapat sekumpulan data yang dimasukkan ke dalam SOM maka akan terbentuk kumpulan neuron yang merupakan representasi dari data tersebut. Dan ketika memasuki proses learning, neuron neuron tersebut dengan sendirinya akan menempati tempatnya masing-masing secara statistik dan topologis.
Dengan kata lain pada setiap iterasi dicari strategi dengan memanfaatkan dua buah informasi yaitu informasi lokal dalam point yang direperesentasikan dan juga informasi global dari keseluruhan data dalam himpunan point tersebut. Penerapan metode yang menggunakan informasi statistik tersebut menjadi dasar pembentukan algoritma pembelajaran yang disebut Kohonen Network Incorporating Explixci Statistics (KNIES).
Uji coba terhadap kinerja algoritma KNIES dilakukan pada permasalahan Travelling Salesman Problem (TSP). Kumpulan kasus-kasus TSP disediakan dalam pustaka yang disebut TSPLIB. Dalam TSPLIB juga disertakan hasil optimum tour yang dilakukan oleh algoritma eksak.
Dari kumpulan kota tersebut diujikan pada perangkat lunak KIES dengan radius 0.5 diperoleh hasil terburuk adalah (9.70%) didapatkan oleh Pcb442 . Sedangkan hasil rata-rata adalah 3.85%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
JIKT-2-1-Mei2002-42
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Sukarmawati
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Depok diikuti dengan peningkatan jumlah timbulan sampah. Hal ini perlu diimbangi dengan penyediaan kendaraan pengumpulan sampah yang memadai agar sampah terkumpul secara keseluruhan. Kawasan perumahan Pesona Khayangan merupakan salah satu kawasan di Kota Depok yang mendapatkan pelayanan pengumpulan sampah secara door to door.
Keterbatasan jumlah kendaraan pengumpul sampah dan rute pengumpulan sampah yang kurang efisien menyebabkan adanya penumpukan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute pengumpulan sampah yang optimal dari segi biaya dan waktu. Penelitian ini menggunakan metode penyelesaian permasalahan arus jaringan, yaitu Travelling Salesman Problem yang akan menghasilkan rute pengumpulan sampah dengan cara meminimalkan waktu tempuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penghematan waktu dan jarak pada rute baru yang dihasilkan dari metode ini. Rute pada cluster pertama menghemat 67,4 menit dan 1,3 km; cluster kedua 50,2 menit dan 0,9 km; serta cluster ketiga 55,7 menit dan 1,9 km. Sementara itu, dalam hal penghematan biaya hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penghematan penggunaan bahan bakar sebesar Rp 1.192,- per hari untuk rute cluster 1; Rp 825,- per hari untuk rute cluster 2; dan Rp 1.742,- per hari untuk rute cluster 3.

ABSTRACT
The population in Depok is growing in line with the growth of garbage produced. This issue should be balanced with the availability of proper waste management facility to finally overcome the garbage problem, such as providing waste collection vehicle. Pesona Khayangan residence is one of the area in Depok which receives waste collection door-to-door service.
The limited number and the covering area of waste collection vehicle makes it inefficient to reduce the mounting garbage. This research was conducted to determine the most optimal route for waste collection that is efficient in time and cost. Method used in this project is the problem solving of Travelling Salesman Problem that will result the route for waste collection by minimize the time used in the process. The result of analysis shows that there is time and distance efficiency on the new route found. The route of the first cluster has saved 67.4 minutes and 1.3 km; the second cluster has successfully saved 50.2 minutes and 0.9 km; and the third cluster has saved 55.7 minutes and 1.9 km. Meanwhile, the analysis also shows the cost efficiency in using fuel has saved IDR 1,192 per day by using the first cluster; IDR 825 per day for the second cluster; and IDR 1,742 per day for the third cluster."
2012
S43097
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faustelian Hafizh
"Sejalan dengan meningkatnya popularitas kapal pesiar dalam beberapa waktu terakhir, beberapa rute baru telah dikembangkan demi menggaet ceruk pasar yang lebih luas dan lebih masif. Walaupun dalam 3 tahun ke belakang industri tersebut terdampak pandemi, namun menurut data, di seluruh dunia, industri kapal pesiar memiliki tingkat pertumbuhan tahunan penumpang sebesar 6,6% dari 1990-2019. Menyikapi hal ini, beberapa perusahaan pelayaran kapal pesiar gencar membuat dan melakukan kajian untuk membuat rute baru. Kebijakan ini juga merupakan salah satu cara perusahaan memanfaatkan kondisi pasar yang mulai berangsur membaik pasca pandemi. Sampai saat ini sudah ada total 8 armada kapal pesiar baru dari MSC Cruises yang akan dibangun dan siap berlayar di tahun 2023-2028. Namun nyatanya beberapa rute baru hanya menggunakan diversifikasi pelabuhan singgah dan destinasi di berbagai pelabuhan sebagai variabel. Maka dari itu, pemilihan rute merupakan hal yang krusial untuk dapat mengurangi biaya operasional yang tinggi, meminimalisir jarak tempuh serta konsumsi bahan bakar demi mengurangi jejak karbon dan polusi udara. Penelitian ini mengimplementasikan metode optimasi dengan menggunakan Travelling Salesman Problem, dengan algoritma Hamiltonian cycle. Dengan algoritma tersebut, harapannya dapat ditemukan jalur antar pelabuhan dari setiap trayek round-trip dari kapal MSC Cruises yang paling pendek dalam segi jarak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah trayek yang sudah ditentukan merupakan jalur paling pendek. Pada penelitian dengan judul Optimasi Pemilihan Rute Pelayaran round-trip Kapal Pesiar MSC Cruises menggunakan Hamiltonian Cycle, ditemukan adanya perbedaan jarak yang lebih dekat sehingga menghasilkan rute pelayaran round-trip yang efisien dan lebih hemat biaya.

With the increasing popularity of cruise ships in recent times, several new routes have been developed to capture a wider and more massive market niche. Even though in the past 2 years the industry has been affected by a pandemic, according to data, worldwide, the cruise ship industry has had an annual passenger growth rate of 6.6% from 1990-2019. In response to this, several cruise ship shipping companies are intensively making and carrying out studies to create a new route. This policy is also one way for the company to take advantage of market conditions which are starting to improve gradually after the pandemic. Until now, there are a total of 8 new cruise ships from MSC Cruises that will be built and ready to sail in 2023-2028. However, in fact, several new routes only use the diversification of transit ports and destinations at various ports as variables. Therefore, route selection is crucial to reduce high operational costs and minimize mileage and fuel consumption to reduce carbon footprint and air pollution. This study implements the optimisation method using the Traveling Salesman Problem, with the Hamiltonian cycle algorithm. With this algorithm, the hope is to find the shortest route between ports from each round-trip route for MSC Cruises in terms of distance. This study aims to test whether the route that has been determined is the shortest path. In a study entitled Optimizing the Selection of Round-trip Cruise Routes for MSC Cruises using the Hamiltonian Cycle to find a difference in closer distances resulting in an efficient and more cost-effective round-trip shipping route."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Intan Kumalasari
"Coronavirus disease 2019 (COVID-19), pandemi global yang mengancam serius ekonomi global dan kehidupan manusia. Adanya penerapan peraturan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19, dikombinasikan dengan tingkat keparahan dan kompleksitas COVID-19 diketahui berdampak signifikan pada perilaku wisatawan terkait perjalanan. Mengingat faktor risiko pada situasi pandemi, penyampaian layanan yang dimediasi teknologi seperti wisata berbasis virtual reality (VR) dapat dipertimbangkan sebagai alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi COVID-19 terhadap niat wisatawan menggunakan VR-tour dan kunjungan langsung ke destinasi wisata menggunakan perspektif Protection Motivation Theory. Seiring adanya vaksin COVID-19, penelitian ini juga bermaksud mengkaji potensi vaksin sebagai bentuk proteksi dan pengaruhnya terhadap niat perjalanan. Sebanyak 360 sampel diperoleh melalui survei online menggunakan teknik non-probability dan purposive sampling, kemudian dianalisis menggunakan partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). Temuan menunjukkan perceived susceptibility dan self-efficacy pengunjung terhadap COVID-19 meningkatkan adopsi perlindungan melalui social distancing dan vaksinasi COVID-19. Akibatnya, social distancing meningkatkan niat untuk memanfaatkan wisata berbasis VR dan menurunkan niat perjalanan wisata selama pandemi. Keyakinan pada vaksinasi COVID-19 tidak memengaruhi niat perjalanan. Namun, kedua bentuk proteksi meningkatkan kebutuhan VR-tour yang canggih dan niat advokasi pada VR-tour.

Coronavirus disease 2019 (COVID-19), a global pandemic that poses serious threat to the global economy and human life. The implementation of government-imposed regulations to reduce the frequency of occurrences, combined with the severity and complexity of COVID-19, had significantly affect travel behavior. Given the current situation, technology-mediated service delivery, such as virtual reality (VR) tour, offers a viable option. This study aims to determine the influence of the COVID-19 pandemic on how tourists intend to use VR and in-person tours using the Protection Motivation Theory perspective. In light of the COVID-19 vaccine development, this study also intends to examine the potential of the vaccine as a form of protection and its effect on travel intention. The 360 samples were acquired by online surveys using a non-probability and purposive sampling approach, and analyzed using partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). The findings show that visitors' COVID-19 perceived susceptibility and self-efficacy increase their protection adoption through social distancing and COVID-19 vaccination. Consequently, social distancing increases visitors' intent to utilize VR-tour while decreasing in-person tours during the pandemic. COVID-19 vaccination confidence didn’t affect travel intention. However, both types of protection enhance demand for advanced VR-tours and advocate for VR-tours."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisha Putri Ramadhanti
"ABSTRACT
Pameran keliling harus dapat memamerkan informasi dengan cara yang sama di tempat yang berbeda-beda dan hal ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi proses mendesain pameran keliling. Sehingga, keseimbangan antara kebutuhan representasi pameran yang spesifik dan kebutuhan untuk dapat berpindah-pindah sangat penting untuk diperhatikan. Strategi yang spesifik hadir untuk membentuk elemen arsitektural pameran keliling yang bersifat portabel dengan memanfaatkan material yang spesifik pula yakni plywood. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, penulis melakukan analisis secara langsung di Pameran Pink Floyd: The Mortal Remains yang berlokasi di London; wawancara online dengan pihak penyelenggara pameran terkait dan menganalisis video konstruksi pameran terkait. Berdasarkan studi kasus yang telah dilakukan, sistem konstruksi modular yang bersifat repetitif serta berbentuk frame dan panel dan juga dipasang menggunakan metode dry-assembly menjadi strategi yang utama ketika membentuk elemen arsitektural pameran yang dapat berdiri sendiri dan bersifat independen dari konteksnya. Hal ini dilakukan agar modul-modul dapat dilepas pasang secara efisien dan dipindahkan ke lokasi selanjutnya secara flat-packed. Dampak dari penggunaan plywood yang sedemikian rupa adalah pameran dapat dibangun tepat waktu 2 minggu pameran berhasil dipindahkan ke lokasi selanjutnya secara efektif hal yang tidak dapat dihindari adalah perlunya penyesuaian dengan cara memproduksi ulang beberapa modul untuk disesuaikan dengan konteks yang baru.

ABSTRACT
A travelling exhibition is slightly different with a general one, because a travelling exhibition has to represent a story in a specific way and also focus on the portability function of the exhibition itself. In order to achieve those needs, a specific strategy has to be used to utilize a specific material in this case is plywood to build a portable architectural element of the travelling exhibition. An analysis of a travelling exhibition called Pink Floyd The Mortal Remains in London 2017 was done and it turns out, modular system and dry assembling method was used to create the exhibition. Framing and panel method and repetitive module method were also used to utilize the material. These module was turned into to be flat packed when being transported to the next exhibition location. In conclusion, those strategies helped the travelling exhibition to be assembled effectively in 2 weeks. Portable construction that was used to create the exhibition was also compatible with three Vitruviuss design aspect firmitas, utilitas, and venustas based on J. Postell view point. Apparently, some adjustment still has to be done by producing a custom module for the new context. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>