Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Rian Adwiputra
"
ABSTRAKTransport characteristic adalah salah satu rheology ice slurry yang perlu diteliti. Transport characteristic adalah satuan energi pendinginan yang didapatkan dari ice slurry yang dialirkan dengan variasi kecepatan tertentu. Pada penelitian ini, ice slurry dibuat menggunakan campuran air tawar dengan 20% Monoethylene Glycol sebagai freezing depressant. Ice Slurry ini dibuat dengan ice slurry generator pada Laboratorium Pendingin Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang mencapai suhu terendah -15 dengan 12 jam waktu pengoperasian. Ice slurry yang dialirkan pada pipa 1/2 inci dengan panjang pipa 2 meter ini menghasilkan ice mass fraction sebesar 40% dengan variasi kecepatan 0,34 hingga 1,00 meter per detik. Transport characteristic terbesar yang didapatkan dalam penelitian ini sebesar 173,50 kW.
ABSTRACTTransport characteristic is one of the rheology of ice slurry that needs to be studied. Transport characteristic is a unit of cooling energy obtained from ice slurry which is supplied with a certain variation of speed. In this study, ice slurry was made using a mixture of fresh water with 20% Monoethylene Glycol as a freezing depressant. This Ice Slurry is made with ice slurry generator in the Cooling Laboratory of the Mechanical Engineering Department of the Faculty of Engineering, University of Indonesia, which reaches the lowest temperature of -15 ℃ with 12 hours of operating time. The ice slurry flowed in the 1/2 inch pipe with a 2 meter pipe length produces an ice mass fraction of 40% with a speed variation of 0.34 to 1.00 meters per second. The biggest transport characteristic obtained in this study was 173.50 kW."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vandan Wiliyanti
"Sifat transportasi elektron dalam molekul DNA Aperiodik dan Molekul DNA G4 telah dipelajari. Kedua molekul DNA ini, dimodelkan dengan menggunakan Hamiltonian ikatan kuat tight binding . Sifat transpor elektron dipelajari dengan menghitung probabilitas transmisi elektron menggunakan metode transfer matriks dan hamburan matriks secara bersamaan. Formalisme Landauer-B ttiker digunakan dalam menghitung karakteristik I-V molekul dari probabilitas transmisi. Pada molekul DNA Aperiodik dan DNA G4 sudah dilakukan perhitunganan untuk DNA berukuran 32 pasangan basa. Parameter perhitungan yang diperhatikan adalah gerakan sudut putar pasangan basa yang berhubungan dengan konstanta loncatan elektron antar basa melalui teori semi-empiris Slater-Koster-Harrison.
Hasil perhitungan dianalisis dengan memperhatikan variasi frekuensi getar gerak memutar, temperatur, dan energi gangguan backbone. Hasil perhitungan pada molekul DNA Aperiodik dan DNA G4 menunjukkan bahwa transpor muatan DNA bergantung pada frekuensi gerak memutar pasangan antarbasa. Jika frekuensi tinggi, terjadi peningkatan arus dan probabilitas transmisi. Dan ketika temperatur ditingkatkan, probabilitas transmisi dan arus menurun dan tegangan ambang meningkat di tiap variasi frekuensi getar gerak memutar. Terakhir, jika nilai energi gangguan backbone yang diberikan semakin besar maka nilai transmisi, arus dan tegangan ambang menurun. Pada molekul DNA G4 transmisi dan kurva I-V lebih tinggi dari molekul DNA Aperiodik.
Electron transport characteristics in G4 and Aperiodic DNA molecules have been studied. Both molecules are modelled using tight binding Hamiltonian. Electron transport characteristics are studied by calculating electron transmission probability using matrix transfer and scattering matrix methode simultaneously. Landauer B ttiker formalism is used in calculating the I V characteristics of molecules from transmission probability. The calculation in Aperiodic and G4 DNA molecules is done for 32 base pairs long DNA. Variable in the calculation is twisting motion angle of base pairs which is correlated to electron the hopping constant between bases within Slater Koster Harrison semi empirical theory. Calculation results are analyzed in variation of twisting motion frequency, temperature, and backbone disturbance energy. The calculation result in Aperiodic and G4 DNA molecules shows that DNA change transport on DNA depends on twisting motion frequency of bases. When the frequency become higher, the current and transmission probability will increase. Moreover, when the temperature increases, the current and transmission probability decreases, then threshold the voltage becomes higher for all twisting motion frequency. Lastly, as the backbone disturbance energy become large, the current and transmission decreases, then the threshold voltage will be small. In G4 DNA molecule the transmission and curve I V are higher, than in Aperiodic DNA molecule. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47404
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library