Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nani Djohan
"Sistem komunikasi serat optik pada saat ini mempunyai peranan yang sangat penting karena keunggulan-keunggulannya di bandingkan dengan sistem komunikasi yang lain. Untuk dapat mengetahui kinerja sistem serat optik tersebut maka perlu di ketahui parameter transmisinya antara lain, yaitu rugi rambatan (loss) dan pelebaran pulsa (dispersi). Dalam tesis ini dilakukan perancangan dan pembuatan peralatan untuk mengukur parameter transmisi serat optik dengan menggunakan metoda back-scatter, atau yang lebih dikenal dengan optical time domain reflectrometer (OTDR) sinyal keluaran analog sebagai hasil ukur dari OTDR disampling dan dirubah dalam bentuk digital untuk kemudian di proses didalam personal computer untuk dilakukan penghitungan besar loss dan dispersinya. Dari sampel serat optik jenis moda tunggal (single mode) yang diukur dengan peralatan tersebut didapat hasil pengukuran loss : 4,29 dB/km dan dispersinya sebesar 4 µs/km."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T1479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiq Shulchi
"Perkembangan dunia telekomunikai yang sangat cepat menggiring pelanggan pada kebutuhan telepon bergerak dengan akses data kapasitas besar dan kecepatan tinggi. PT Indosat melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan membangun jaringan 3G dan 4G beserta infrastrukturnya. Bersama PT XL axiata sudah dilakukan skema berbagi bersama jaringan dalam rangka melakukan efisiensi investasi untuk pembangunan jaringan. Dengan menggunakan Lean Principle akan ditinjau proses bisnis yang berlaku dan pelaksanaan implementasi Lean System pada proses produksi yang terjadi dari skema jaringan berbagi antara PT Indosatooredoo dengan PT XL Axiata. Metode skema kerjasama berbagi yang sudah dilakukan akan dianalysis berdasarkan Lean sistem untuk mengetahui waste dari proses bisnis pada Joint construction jaringan Transmisi Backbone. Current Value Stream akan dibandingkan dengan Future Value Stream untuk mendapatkan nilai tambah kepada pelanggan yang pada akhirnya memberikan nilai tambah pada perusahaan.

The rapid growth of Telecommunication industry lead the customer into the demand on mobile telphon with high capacity and speed requirement.Indosat need to modernize their network to fulfill cutomer requirement by providing 3G and 4G network. Including the required infrastructure. Together wit PT XL Axiata PT Indosat has already provide cooperation on Network Sharing scheme in order to invest on buil network efficiently. Using Lean system,  it will be reviewed of the process and the implementation of Lean system on Network Sharing scheme PT Indosat-PT XL Axiata. Sharing cooperation methode will be analize using Lean system to acknowledge waste in bisnis process on Transmission Backbone Network Joint Construction. Curent value stream will be compared with future value stream to obtain added value for customer which at the end will add the value for company."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Widya Utama
"Hybrid electric vehicle banyak dikembangkan di negara maju karena memiliki keunggulan yakni dapat menghemat pemakaian bahan bakar hingga dua kali lipat. Kendaraan hibrida adalah kendaraan yang memiliki dua atau lebih sistem propulsi, umumnya adalah penggerak berbahan bakar minyak bumi/sel bahan bakar dan sistem pengerak elektrik. Dalam riset ini telah dilakukan perancangan dan pengujian prototipe kontrol traksi kendaraan hibrida berpenggerak kombinasi serial-paralel mesin bensin berdaya 6,54 kW dan motor listrik 0,5kW. Pengunaan transmisi CVT (continous variable transmission) dan penggerak bertenaga listrik brushless terintegrasi sebagai motor dan generator serta melekat pada masingmasing roda belakang memperhalus perpindahan daya ketika beroperasi.
Sistem pengisian baterai kendaraan ini berasal dari tiga buah sumber pengisian dengan dua buah jalur tegangan yakni altenator berkapasitas pengisian 12 V / 7 Ah, sistem power take off berupa alternator tambahan yang digerakkan motor bakar untuk mengatasi kekurangan pengisian empat buah baterai disusun seri dengan kapasitas 48 V/ 32 Ah dan sistem regenerative berasal dari kedua motor listrik pada saat kendaran bekerja menggunakan motor bakar maupun pada saat pengereman. Pengujian regenerative dari motor listrik menghasilkan daya sebesar 199,44 W pada putaran 737 RPM dan pada pengujian jalan mode hibrida dapat menghemat pemakaian bahan bakar hingga 80%.

Hybrid electric vehicle developed in many developed countries because it has the advantage that can save fuel consumption more than doubled. Hybrid electric vehicles have two or more propulsion systems, generally is driven by internal combustion engine / fuel cell and electric motor. In this research design and testing of a prototype hybrid electric vehicle traction control having a serialparallel configuration by combining of gasoline engine power 6,54 kW and 0,5 kW electric motor. The use of transmission CVT (continuous variable transmission) and electric-powered drive brushless motor and generator are integrated as well as attached to each rear wheel is refined the displacement power when operating.
Vehicle battery charging system is derived from three sources of charge with two lines namely voltage altenator with charging capacity of 12 V / 7 Ah, the power take-off in the form of additional motor driven alternator to overcome the deficiency charging of four batteries in series connection with a capacity of 48 V / 32 Ah and regenerative system comes from two electric motors at work using a motor vehicle fuel or when braking. Tests of the regenerative electric motor to produce power equal to 199,44 W at 737 rpm and for test drive result on Hybrid mode has reduced consumtion of fuel up to 80%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29529
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli
"Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik, maka kebutuhan penghantar listrik seperti jaringan transmisi/distribusi daya dan peralatan penunjang lainnya serta kebutuhan lahan untuk pembangunan jaringan juga meningkat. Dengan adanya permasalahan diatas, sementara daya listrik yang disalurkan semakin besar, maka diperlukan jenis jaringan transmisi/distribusi yang mempunyai kapasitas hantar daya yang besar. Kawat penghantar aluminium konvensional yang umumnya digunakan seperti jenis EC Grade (AAC) atau alloy 6201/6101 pada jaringan transmisi/distribusi listrik memiliki Kapasitas Hantar Arus (KHA) yang relatif rendah. Hal ini disebabkan karena kawat penghantar tersebut hanya mampu dioperasikan secara kontinu pada suhu sekitar 900 C . Untuk meningkatkan KHA, maka kawat penghantar tersebut harus mampu dioperasikan pada suhu yang lebih tinggi dan untuk itu diperlukan jenis kawat penghantar dengan sifat tahan panas yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Kemampuan Hantaran Arus (KHA) dari konduktor Aluminium Tahan Panas yang sering disebut dengan kawat TAL (Thermal Resistant Aluminium Alloy) dengan membandingkannya terhadap konduktor EC Grade. Dalam penelitian pada penghantar TAL yang dipelajari ada dua jenis yaitu:
a) TAL yang ditambahkan dengan RE ( rare earth metal) atau unsur tanah jarang (TAL+)
b) TAL tanpa penambahan RE (TAL-).
Pada penelitian ini Benda uji yang digunakan berbentuk kawat berdiameter 3,2 mm Berbagai pengujian dilakukan untuk menentukan sifat-sifat mekanis dari kawat TAL meliputi :
· Uji Tank
· Uji sifat listrik
· UJi Creep
Dan untuk mengetahui struktur dari kawat TAL dilakukan pengujian metalografi dengan peralatan antara lain:
· Mikroskop optik
· Scanning Electron Microscope (GEM)
· Transmission Electron Microscope (TEM)
· Uji tarik dan uji creep dilakukan untuk menentukan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T10521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiansyah
"PT. PLN unit pembangkit Muara Tawar akan melakukan penggantian bahan baker dari Bahan Bakar Minyak menjadi gas bumi sebagai salah satu bentuk penghematan dan konservasi energi. Titik supplai terdekat yang dapat memenuhi kebutuhan gas yang dibutuhkan berada dilokasi Muara Bekasi, yang merupakan bagian dari jalur pipa transmisi utama Sumatera Selatan - Jawa Barat atau yang dikenal dengan SSWJ. Oleh karena itu dibutuhkan pipa yang dapat menghubungkan kedua titik tersebut. Tujuan penyusunan studi ini adalah untuk menghasilkan suatu rancangan system perpipaan transmisi gas dari titik suplai gas dari tapping point Muara bekasi ke PT. PLN Pembangkit Muara Tawar melalui jalur lepas pantai (offshore). Perancangan sistem perpipaan transmisi gas ini dimulai dengan pengumpulan data teknis dan data suplai-permintaan gas PT.PLN Pembangkit Muara Tawar, dilanjutkan dengan analisis data, pembuatan rute serta hasil kondisi teknis design. Standar desain yang digunakan dalam perancangan sistem perpipaan transmisi gas ini adalah DnV 2000. Kebutuhan gas PT. PLN Pembangkit Muara Tawar adalah 400 MMSCFD. Dari data sekunder, diperoleh panjang total rute alternatif 3,7 km. Diameter pipa Carbon Steel yang digunakan memiliki diameter nominal 22 inch. Tekanan suplai gas adalah 350 psig dengan tekanan di titik demand ditetapkan sebesar 500 psig sehingga dibutuhkan kompresor. Pada sistem perpipaan yang dirancang, diperoleh tekanan di titik akhir sebelum masuk kompresor adalah 321,7 psig Pada perancangan ini faktor kestabilan pipa pada dasar laut menjadi faktor penentu. Sehingga untuk mendapatkan kestabilan pada pipa berat pipa harus lebih besar dari berat minimum yang telah ditentukan, dari hasil yang diperoleh berat minimum pipa yaitu 793,16 ton, sedangkan hasil rancangan sebesar 932,6 ton. Sehingga dari hasil rancangan dapat disimpulkan pipa akan stabil pada dasar laut. Pembangunan sistem perpipaan dilakukan 2 tahap (2008-2010) dengan masa operasi selama 15 tahun (2008-2023). Daya kompresor yang digunakan adalah 7.000 HP untuk tahap I dan 7.000 HP untuk tahap II dengan efisiensi 0,75 dan rasio Pout/Pin sebesar 1,55. Total pembiayaan yaitu US$ 10.329.901, dengan IRR 67,79 %, B/C 10,4 dan tingkat pengembalian modal 8,16 bulan.

PLN Muara Tawar will substitute the need of oil fuel to gas as form of economizing and energy conservation. The nearest supply point to fulfill natural gas needed on Muara Bekasi, from main network pipe transmission South Sumatra-West Java or SSWJ. So that PLN needed to develop gas pipeline infrastructure to joining the point. The purpose of this study is to create a system of gas transmission pipeline from gas supply point at Muara Bekasi to PT. PLN Pembangkit Muara Tawar trough to offshore area. Design of gas transmission pipeline is started with technical data collection and supply-demand analyzing, continued with data analysis, rute construction and result of condition operation. The standard design which had been used in gas transmission pipeline system is DnV 2000. Gas demand in PT. PLN Pembangkit Muara Tawar is 400 MMSCFD. From seconder data had been obtained total length of alternative route 3,7 km. Carbon Steel pipe diemeter which had been used 22 inch nominal diameter. Gas supply pressure is 350 psig with pressure of demand point is setted on 500 psig. On pipeline system design the preesure before put in to compressor is around 321,7 psig. The design on bottom stability factor to be the main concern, when the pipe wills stabile if the weight of pipe on bottom more than minimum requirement. From the design calculation the minimum pipe weight is 26,61 ton, whereas the design around 932,6 ton. So that pipe will be stabil on bottom of sea. Compressor which be used is 7.000 HP for step I and 7.000 for step II with efficiency 0,75 and ratio Pout /Pin is 1,55. Total of investment cost reach US$ 10.329.901.With 67,79% IRR, B/C 10,4 and payback period 8,16 month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49694
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library