Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Ica Widia Sari
Abstrak :
Penelitian ini berjudul `Kesepadanan Penerjemahan Kosakata Bermuatan Budaya dalam Novel Pulang karya Leila S. Chudori dan Terjemahannya Heimkehr nach Jakarta oleh Sabine Müller`. Di sini diteliti kesepadanan terjemahan kosakata bermuatan budaya dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode kualitatif melalui studi pustaka. Kosakata bermuatan budaya tersebut dianalisis berdasarkan metode penerjemahan (Smith), teori pergeseran makna dalam terjemahan (Simatupang), dan kesepadanan dinamis (Nida dan Taber). Ditemukan sembilan kosakata bermuatan budaya dalam novel tersebut yang kemudian dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu: bahan makanan, tempat, dan benda. Dari penelitian tersebut ditemukan empat kosakata yang memiliki makna yang sepadan antara Tsu dan Tsa. Sedangkan satu kosakata tidak sepadan, dua kosakata kurang sepadan dan dua kosakatalainnya tidak bisa dikatakan sepadan atau tidak, karena memiliki makna yang berbeda yang disebabkan perbedaan latar belakang budaya.
The title of this research is The equivalence of Cultural Vocabulary Translation in the novel Pulang by Leila S. Chudori and the Heimkehr nach Jakarta (Sabine Müller). In this research, the author examined the equivalence of cultural vocabulary translations in Indonesian into German. The method used for this research is qualitative method through library research. The cultural vocabulary is analyzed based on the translation method (Smith), the theory of meaning in translation (Simatupang), and dynamic equivalence (Nida and Taber). It found nine cultural vocabulary in the novel that grouped into three categories, namely food (ingredients), places, and objects. From this research four vocabularies were found to have equivalent meanings between source texttarget language. Whereas the one vocabularies are not commensurate, two vocabularies are less equivalent and the two other vocabularies cannot be said to be equivalent or not, because they have different meanings based on differences in cultural backgrounds.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asaa Anyahdiyani Robbi
Abstrak :
Menerjemahkan subtitles pada film merupakan pekerjaan yang rumit karena penerjemah dihadapi dengan peraturan yang membatasi mereka dalam menerjemahkan suara aktor, terlebih jika terdapat culture-specific items atau istilah-istilah yang sarat budaya. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi strategi penerjemahan subtitle yang digunakan di film Sang Kiai atau The Clerics dan mengamati ideologi penerjemahan yang diaplikasikan oleh penerjemah selama proses penerjemahan. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode campuran antara kualitatif dan deskriptif. Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa Retention adalah strategi penerjemahan yang paling banyak digunakan. Akan tetapi, ideologi peneremahan yang dominan adalah domestikasi. Dapat dikatakan bahwa penerjemah berusaha untuk membuat film ini semudah mungkin untuk dipahami pembaca bahasa target dengan membuat peneremahannya setia kepada bahasa target. ......Translating subtitles for movies is a complicated task as the translators are faced with certain restrictions that limit them in translating the actors’ voices, especially if culture-specific items are involved. This study aims to conduct an investigation on the subtitling strategies found in the movie The Clerics or Sang Kiai and later attempt to observe the type of translation ideology employed by the translator during the subtitling. The method applied in conducting this study is a mixed-method between quantitative and descriptive qualitative methods. The study finds that Retention is the most used subtitling strategy. However, the dominant translation ideology found throughout the subtitle is domestication. It can be said that the translator attempted to make this movie as comprehensible as possible for the target audience by making it faithful to them.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Fauzia
Abstrak :
ABSTRAK
Jurnal ini berjudul Kesepadanan Penerjemahan Kosakata Bermuatan Budaya dalam Komik Selamat Pagi Urbaz karya Beng Rahadian dan Terjemahannya Guten Morgen Urbaz oleh Jan Budweg. Masalah penelitiannya adalah bagaimana penerjemah menerjemahkan unsur budaya ke dalam hasil terjemahannya, metode apa saja yang digunakan dalam menerjemahkan unsur-unsur budaya dan pergeseran apa yang terjadi pada hasil terjemahan. Hasil penelitian menemukan bahwa dari tujuh data, tiga diantaranya dinyatakan sepadan penerjemahannya dan empat lainnya dinyatakan tidak maksimal kesepadanannya, karena adanya pergeseran yang terjadi. Tetapi secara keseluruhan makna yang terkandung pada Bsa tidak bergeser, karena penerjemah mencari padanan budaya atau istilah yang terdekat dengan Bsu.
ABSTRACT
This journal is titled Equivalence of Culture Vocabulary Translation in Comic Selamat Pagi Urbaz by Beng Rahadian and Its German Translation Guten Morgen Urbaz by Jan Budweg. The issues in this research are how the translator translated cultural aspects to the translated comic, what kind of methods he used in order to translate cultural aspects and what kind of translation shift appears in the translated comic. The research has shown that out of seven data, three of them are equivalent translation and the rest of its data arent equivalent. However, the meanings in translated language relatively arent shifted, because the translator seeks for cultural equivalent or the closest terms with source language.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Allya Shafira Vizzardhy
Abstrak :
Webtun semakin populer di kalangan berbagai generasi dalam beberapa tahun terakhir, yang berdampak pada perluasan komunitas penggemar internasionalnya. Untuk mendukung komunitasnya, WEBTOON meluncurkan WEBTOON Translate, sebuah platform yang memungkinkan para penggemar untuk menerjemahkan webtun favorit mereka secara legal. Namun, baik fan translation maupun penerjemahan profesional, keduanya menghadapi tantangan yang signifikan. Penelitian ini mempelajari perbedaan prosedur dan ideologi dalam penerjemahan Culture Specific Items (CSI), sebuah tantangan umum dalam penerjemahan, yang dilakukan oleh dua tim fan translation pada webtoon yang sama, yaitu Pasutri Gaje. Data dianalisis menggunakan analisis konten untuk mengidentifikasi unit CSI berdasarkan kategorisasi Newmark (2010), kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan prosedur penerjemahan CSI dari Aixela (1996), ideologi penerjemahan Venuti (2001), dan sintesis kedua teori dari Kuleli (2020). Penelitian ini bertujuan menyoroti pendekatan berbeda dalam menerjemahkan CSI berdasarkan keputusan dan pengetahuan budaya penerjemah, yang mempengaruhi ideologi terjemahan mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua tim menggunakan pendekatan prosedural yang hampir sama meskipun ada perbedaan mencolok dalam pemilihan kata, sehingga keduanya berada pada spektrum ideologi penerjemahan yang sama. ......In recent years, webtoons have risen in popularity among various generations, resulting in the expansion of an international fan community. To support this, WEBTOON launched WEBTOON Translate, a platform enabling fans to legally translate their favorite webtoons. However, whether it’s fan translations or professional translations, both face significant challenges. This research examines the procedural and ideological differences in translating Culture Specific Items (CSI), a frequent challenge in translation, by two fan translation teams working on the same webtoon, "Pasutri Gaje." The data was analysed using content analysis to identify CSI units based on Newmark's (2010) categorization, which were then further examined using Aixela's (1996) CSI translation procedures, Venuti's (2001) translation ideology, and a synthesis of both theories by Kuleli (2020). This research intends to highlight different approaches in translating CSI of the same text based on the translator’s decision and cultural knowledge, which also influence their translation ideology. It was found that both teams employed similar procedural approaches despite notable differences in word choices, resulting in both teams aligning with the same translation ideology spectrum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faura Alfi Farhah Putri
Abstrak :
ABSTRACT
Topik penelitian ini adalah teknik penerjemahan unsur budaya dan pergeseranpada hasil terjemahan judul resep masakan Indonesia ke dalam bahasa Jerman dalambuku Sajian dari Kedai Hamburg, Retnos indonesische K stlichkeiten karya RetnoGoemelar tahun 2015. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita bahwa penerjemahanresep menjadi salah satu penerjemahan yang dibutuhkan. Masalah penelitiannya adalahbagaimana penerjemah menerjemahkan unsur budaya ke dalam hasil terjemahannya,teknik apa saja yang digunakan dalam menerjemahkan unsur budaya tersebut, danpergeseran apa yang terjadi pada hasil terjemahan. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah deskriptif analitis kualitatif. Judul resep dalam bahasa Indonesiadan bahasa Jerman diuraikan komponen maknanya untuk mengetahui teknik dan jugapergeseran yang digunakan penerjemah. Pada hasil penelitian ditemukan bahwa dariempat data, tiga diantaranya menggunakan teknik Equivalent Term. Meskipun budayaIndonesia dan Jerman sangat berbeda, penerjemah tetap mencari padanan budaya atauistilah yang sepadan dalam menerjemahkan unsur budaya yang terkandung di dalamjudul resep. Disamping itu, teknik Addition digunakan untuk melengkapi makna yanghilang. Selain itu, dalam penelitian dibuktikan juga bahwa teknik Omissionmenyebabkan ketidaksepadanan hasil terjemahan. Meskipun menggunakan teknikEquivalent Term, pergeseran pada hasil terjemahan masih terjadi.
ABSTRACT
The theme of this study is the translations technique of cultural elements andtranslation shift in Indonesian Recipe rsquo s titles from Retno Goemelar rsquo s cookbook fromyear 2015 into German language. The cookbook rsquo s title is Sajian dari Kedai Hamburg Retnos indonesische K stlichkeiten. This Study was done with the reality about the needof recipe rsquo s translation as the background. The problems those this study discussed aboutare how were the cultural elements translated to, which technique did the translator useto translate those cultural elements, and what kind of translation shift happened in theresult. At the end, this study revealed the technique, that the translator used in everydata and also showed us the shift of the translation. Descriptive analytical qualitativemethod is the method that was used in this study. The recipe rsquo s title in both language,Indonesian and German language, were broke down into semantic components toanalyze the technique and the shift. As the result, equivalent term is the most usedtechnique along with addition. Addition was used to fill in the missing component of thechosen translated word. Even though Indonesia and Germany has different culture especially foods , translator still tried to translate the cultural element in the recipe rsquo stitle by searching for an equivalent term for it. Aside of it, this study also showed us thatthe use of omission technique lead to an inequivalent term. Although, the equivalentterm technique was used, there were still shift happened in the translation.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library