Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rinita Kusrindarsanti
"Penelitian mengenai verba transitif dalam bahasa Jerman ini ditulis dengan tujuan untuk memperlihatkan penerapan teori Tagmemik dalam bahasa Jerman. Dalam Bab I diterangkan mengenai alasan, tujuan, eakupan penelitian serta langkah-langkah analisis Tagmemik. Iklan dipilih sebagai korpus, karena iklan setiap saat menyusup ke dalam kehidupan kita, di koran, majalah, radio, televisi dan bioskop, dan penggunaan bahasa dalam iklan mempunyai tujuan tersendiri, untuk mempengaruhi pembaca. Dalam Bab II diterangkan prinsip umum dari analisis Tagmemik. Teori Tagmemik ini memperhatikan fonologi, sintaksis dan semantik secara serentak, tetapi di lain pihak teori ini dalam analisis juga menekankan pembagian tataran, sehingga analisis dapat dimulai dimana saja, karena pada setiap tataran terdapat satuan-satuan yang berbeda.
Dalam skripsi ini, penerapan hanya diperlihatkan pada hierarki gramatikal dari tataran klausa sampai verba, karena untuk menganalisis ketransitifan suatu verba sudah dapat dimulai dari tataran akar klausa. Verba transitif dianalisis mulai dari tataran akar klausa berdasarkan jenis ketransitifan, peran predikat serta dan kedudukan subyek dan keterangan penderita. Dengan langkah-langkah di atas, pada bab V diperlihatkan hasil dari analisis, bentuk verba transitif pada koprpus terbatas, yaitu iklan dalam bahasa Jarman pads majalah Fur Sie edisi 19.6.91 / Heft 14 dan Der Spiegel edisi 16 Maret 1992 / Nr.12."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S15003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dendi Wijaya
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji verba bahasa Enggano dalam hubungan keaspekan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif dengan pendekatan fungsional sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data penelitian ini adalah berupa data lisan berupa tuturan bahasa Enggano yang dituturkan oleh penutur asli bahasa daerah tersebut. Tuturan tersebut diambil dengan menggunakan instrumen gambar yang kemudian direkam, ditranskripsi, dan ditransliterasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perihal seluk-beluk verba khususnya verba transitif bahasa Enggano dalam hubungan keaspekan dan menjawab bagaimana proses gramatikalisasi pada verba transitif bahasa Enggano terjadi, serta bagaimana pengaruh pemunculan bentuk kata leksikal penunjuk keaspekan tersebut. Penelitian hanya dibatasi pada penelisikan terhadap pemarkah aspek perfektif dan imperfektif serta proses morfofonemik yang terjadi pada verba transitif bahasa Enggano. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teori aspek yang dikemukakan oleh Comrie 1976 untuk menemukan pemarkah aspek perfektif dan imperfektif verba transitif bahasa Enggano dan teori pembentukan kata dengan model proses IP yang digunakan oleh Kridalaksana 2010 . Hasil dari penelitian ini adalah bahwa bahasa Enggano adalah bahasa yang memiliki aspek perfektif dan imperfektif yang ditandai dengan prefiks. Aspek perfektif bahasa Enggano dimarkahi dengan ho- dan hodeher yang disertai dengan proses morfologis dan sebagian verba mengalami proses morfofonemik dalam proses pembentukan katanya. Sementara aspek imperfektif ditandai dengan prefiks ka-, kah-, dan ki-. Di sisi lain, proses morfofonemik juga terjadi pada verba transitif bahasa Enggano, antara lain; proses perubahan fonem, pelesapan fonem, dan penambahan fonem. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan agar dilakukan kajian lebih jauh terkait morfologi dan morfofonemik verba dalam bahasa Enggano.

ABSTRACT
This thesis studied the verbs of Enggano language in aspect relations. This research uses a descriptive research methodology with a functional approach and a qualitative design as the method of the research. The data used in this research is an oral data sourced from the speech of the Enggano language produced by the native speaker. The speeches were taken by a picture as an instrument of the researcher, then it was continued to be recorded, transcribed, and translated. This research aims to explain the details of the verbs especially on the transitive verb of Enggano language in aspect relation and to answer how the grammatical process of the transitive verb of Enggano language is formed and to see the effects of inferential lexical word form aspect emergence. The research limited only to investigating the perfective and imperfective signifiers, and the process of morphophonemic appear on the transitive verbs of Enggano language. In this research, the researcher used the theory of aspect proposed by Comrie 1976 to find the signifier of the perfective and imperfect aspect of Enggano transitive verbs and the word formation theory with the IP model process used by Kridalaksana 2010 . The result of this research shows that the Enggano language is a language which has perfective and imperfective aspects signed by the prefixes. The perspective aspect of Enggano language signified by ho and hodeher accompanied by its morphological process and numbers of verbs encountered morphophonemic process on its word formation. Besides, the imperfective aspect signified by the prefixes ka , kah , and ki . On the other hand, the morphophonemic process also appears on the transitive verbs of Enggano language, such as the process of phoneme transformation, the phoneme vanishing, and the phoneme inclusion. Based on the result of the research, researcher suggests to expandingly study morphology and morphophonemic verbs in Enggano Language."
Lengkap +
2018
T49482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Anwar
"Transformasi verba intransitif menjadi transitif dalam bahasa Arab adalah sebuah tataran yang menganalisa konstruksi verba tidak berobjek menjadi berobjek, merupakan kajian morfologis-semantis. secara semantis transformasi verba itu terlebih dahulu harus melihat kemungkinan adanya makna verba itu mempunyai objek. Dalam bahasa Arab verba intransitif bisa ditransformasikan menjadi transitif antara lain dengan verba-verba berpola dan verba-verba tidak berpola. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan penanda-penanda transformasi verba intransitif menjadi transitif dalam bahasa Arab, sehingga didapat gambaran yang jelas tentang penanda-penanda transformasi verba tersebut. Analisa dilakukan dengan mengemukakan teori-teori tentang penanda transformasi verba itu menurut rumusan para ahli gramatika bahasa Arab. Setelah teori-teori diperoleh, maka dilakukan analisi berdasarkan rumusan teori para ahli gramatika tersebut. Dari hasil analisa ini dapat diketahui bahwa penanda-penanda transformasi verba itu antara lain dengan verba-verba berpola yaitu: /Af'ala/, /fa' 'ala/. /fa'ala/,/istaf'ala/, dan /fa'ala/ - /yaf'ulu/. Sedangkan verba-verba tidak berpola yaitu: Implikasi (tadmin), verba dengan preposisi, dan verba denagn menghilangkan preposisi."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Permadi
"Penelitian tentang analisis morfo-semantik verba tsulatsi, tujuannya ialah untuk mengetahui ketrassitifan dan makna inheren verba tsukatsi mujarrad. Verba tsulatsi mujarrad perfektif memiliki enam varian pola konjugasi imperfektif"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurmah
"Nurmah, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia FSLII selama tiga semester menyusun skripsi dengan judu! Ciri Aspek dalam Kalimat Verbal Transitif_ di bawah bimbingan Ibu Lucy R. Montolalu, S.S. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui batasan aspek dalam linguistik, khususnya dalam kalimat verbal transilif bahasa Indonesia. Adapun teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah konsep-konsep tentang aspek yang dikemukakan oleh Bernard Comrie (1976) dan Laurel J. Brinton (1988). Selain kedua ahli itu, penulis juga menggunakan pembagian verba tells, atelis, transitif, dan intransitif dari Bapak Harimurti Kridalaksana sebagai landasan teori. Aspek dapat ditandai oleh adverbia atau pun penanda-penanda morfologis, leksikal, sintaktis, dan dalam wacana. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik acak sederhana sebagai teknik penelitian. Akhirnya, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan pembaca mengenai aspek dalam bahasa Indonesia. Di samping itu, semoga karya ini dapat memberi sumbangan bagi perkembangan bahasa Indonesia sekarang dan yang akan datang."
Lengkap +
2000
S11035
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianty Visiaty
"Arianty Visiaty. Analisis Struktur dan Makna Kalimat Shieki Bahasa Jepang, (Di bawah bimbingan Thu Lea Santiar, M.A) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2000. Tujuan disusunnya skripsi ini adalah untuk lebih memahami maksud kalimat shield, penggolongan jenis kalimat shield, pembagian subjek, objek penderita, serta partikel penunjuk objek penderita, maupun makna kalimat shieki itu sendiri, sehingga nantinya dapat membuat dan menggunakan kalimat shield dalam percakapan sehari-hari dan dapat lebih memahami kandungan isi dalam sebuah teks, bacaan tulisan secara lebih mendalam. Lebih jauh lagi penulisan skripsi ini, bertujuan untuk dapat membantu para pelajar bahasa Jepang agar lebih memahami kalimat shield. Penulisan skripsi ini menggunakan penelitian pustaka deskriptif dengan menggunakan teori pakar linguistik Jepang yang bernama Okutsu Keiichiro. Akan tetapi, khusus untuk teori partikel penunjuk objek penderita kalimat shield, dipakai teori dari Taramura. Hideo karena dibandingkan dengan Okutsu, Teramura menjelaskan lebih rinci mengenai pemilihan partikel penunjuk objek penderita. Berdasarkan teori-teori pakar linguistik inilah, dianalisis data-data kalimat shield yang dikumpulkan dari buku-buku teks pelajaran bahasa Jepang tingkat dasar. Dilihat dari kata kerja pembentuknya, maka kalimat shield dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu kalimat shield transitif dan kalimat shield intransitif.Subjek, maupun objek penderita dalam kalimat shield transitif semuanya merupakan mahluk hidup. Sedangkan untuk partikel penunjuk objek penderitanya, hanya dapat menggunakan partikel ... Makna kalimat shieki transitif ,sebagaimana yang dikatakan oleh Okutsu Keiichiro dapat digolongkan ke dalam kyosei shield (shield paksaan) ataupun kyoyo shield (shield ijin), tergantung dari konteks kalimat itu sendiri. Untuk kalimat shield intransitif selain memakai mahluk hidup sebagai subjek maupun objek penderitanya, ada beberapa kalimat shield intransitif yang memakai benda mati sebagai subjek ataupun objek penderitanya. Sedangkan partikel penunjuk objek penderitanya, dapat berupa partikel ... ataupun ... Kecuali, menurut Teramura Hideo, untuk kata kerja shieki yang berasal dari kata kerja emosi dan kata kerja gejala alamiah, hanya menggunakan partikel ... sebagai penunjuk objek penderitanya. Dilihat dari segi maknanya kalimat shield intransitif dapat dimasukkan ke dalam kyosei shield (shield paksaan), apabila partikel penunjuk objek yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah partikel ..., sedangkan apabila partikel penunjuk objek penderita yang dipakai adalah partikel ..., maka termasuk ke dalam kyoyo shield (shield ijin). Dari basil analisis kalimat-kalimat shieki yang dikumpulkan dari buku-buku teks pelajaran bahasa Jepang tingkat dasar, menunjukkan adanya kesesuaian antara teori Okutsu Keiichiro (subjek, objek penderita, makna) dan teori Teramura. Hideo (partikel penunjuk objek penderita) dengan basil analisis data data kalimat shield tersebut."
Lengkap +
2000
S13481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library