Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Mutiara Maharini
"Transisi menjadi orang tua menjadi sumber stres bagi sebagian besar pasangan. Diketahui bahwa cara coping orang tua mempengaruhi tingkat parental stress dan kepuasan pernikahan. Penelitian bertujuan untuk menguji efek buffering dari supportive dyadic coping dalam mengurangi dampak parental stress terhadap kepuasan pernikahan dalam transisi menjadi orang tua. Penelitian menggunakan alat ukur Parental Stress Scale (PSS), Dyadic Coping Inventory (DCI), dan Couple Satisfaction Index (CSI). Data terkumpul dari 112 orang tua (N ibu = 90%, usia M = 27,9 SD usia = 2,8). Dimensi emotion focused supportive DC ditemukan berperan signifikan dalam menjadi moderator antara peran parental stress terhadap kepuasan pernikahan F(1, 111) = 11,21, p<0,005 sedangkan problem focused supportive dyadic coping F(1, 111) = 26.39, p>.005 ditemukan tidak signifikan mengurangi dampak parental stress terhadap kepuasan pernikahan. Hasil menunjukkan bahwa dalam transisi menjadi orang tua, pasangan harus mempertimbangkan pentingnya supportive dyadic coping untuk mempertahankan kepuasan pernikahan mereka.
The transition to parenthood is stressful for most couples. It is known that the parents’ way of coping affects the level of parental stress and marital satisfaction. This study aims to test the buffering effect of supportive dyadic coping in alleviating the impacts of parental stress towards marital satisfaction of first time parents. The measurements used were Parental Stress Scale (PSS), Dyadic Coping Inventory (DCI), and Couple Satisfaction Index (CSI). Data was collecte from 112 parents (N mothers = 90%, M age = 27.9 SD age= 2.8). The moderating effect of emotion focused supportive dyadic coping F(1, 111) = 11,21, p<0,005 was significant, while problem focused supportive dyadic coping F(1, 111) = 26.39, p>.005 was found not significant in alleviating the impact of parental stress towards marital satisfaction. The results suggest the importance of supportive dyadic coping in order to maintain marital satisfaction during the transition to parenthood."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dyah Ayu Dewianti Putri
"Pada periode transisi menjadi orang tua baru, individu seringkali dihadapkan dengan kondisi yang menimbulkan stres. Berdasarkan penelitian sebelumnya, stres yang dialami memiliki hubungan dengan well-being dari orang tua. Dengan demikian, dibutuhkan strategi yang tepat agar well-being orang tua tetap terjaga meskipun stres pengasuhan tidak dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran common dyadic coping sebagai moderator dalam hubungan parenting stress dan well-being dalam periode transisi menjadi orang tua baru. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini meliputi Parental Stress Scale (PSS), The PERMA-Profiler, dan Dyadic Coping Inventory (DCI). Data diperoleh dari 342 partisipan (N perempuan = 307, M usia = 27.97, SD usia = 3.988). Hasil analisis data menggunakan Hayes PROCESS menunjukkan bahwa emotion-focused common dyadic coping dapat secara signifikan memoderasi hubungan antara parenting stress dan well-being (b=0.1529, t=3.6358, p<0.001), sedangkan problemfocused common dyadic coping tidak signifikan memoderasi hubungan antara parenting stress dan well-being (b=0.0875, t=1.9146, p>0.05). Temuan ini meningkatkan pentingnya peran dukungan dari pasangan dalam bentuk menghibur, menenangkan satu sama lain dan berkegiatan bersama untuk menjaga well-being orang tua dari dampak negatif stres pengasuhan.
During the transition period of becoming first-time parents, individuals often face stressful conditions. Previous research has shown that the stress experienced is related to the well-being of parents. Therefore, effective strategies are needed to maintain the well-being of parents even though parenting stress is inevitable. This study aims to examine the role of common dyadic coping as a moderator in the relationship between parenting stress and well-being during the transition to becoming first-time parents. The measurements used in this study include the Parental Stress Scale (PSS), The PERMA-Profiler, and the Dyadic Coping Inventory (DCI). Data were obtained from 342 participants (N female = 307, M age = 27.97, SD age = 3.988). Data analysis using Hayes PROCESS showed that emotion-focused common dyadic coping can significantly moderate the relationship between parenting stress and well-being (b=0.1529, t=3.6358, p<0.001), while problem-focused common dyadic coping does not significantly moderate the relationship between parenting stress and well-being (b=0.0875, t=1.9146, p>0.05). This finding highlights the importance of the role of support from partners in the form of comforting, consoling each other, and engaging in activities together to protect the well-being of parents from the negative impact of parenting stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fayza Mauliana Alifah
"Menjadi orang tua baru membawa berbagai tantangan, seperti kelelahan, depresi, kecemasan, konflik dengan pasangan, dan perubahan peran dan tanggung jawab. Oleh karena itu, penting bagi orang tua baru untuk mempersiapkan diri dan memperkuat hubungan co-parenting yang dapat meningkatkan penilaian mereka terhadap integrasi, kompetensi, investasi, dan kepuasan sebagai dimensi dari self-perception of parenting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran co-parenting terhadap self-perception of parenting pada orang tua baru. Metode kuantitatif non-eksperimental digunakan dalam penelitian ini dengan pengambilan data menggunakan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Perception of Parental Role dan Co-parenting Relationship Scale Brief Version (Brief-CRS). Penelitian ini memiliki 271 partisipan yang tediri dari 96 (35,4%) ayah dan 175 (64,6%) ibu yang berusia 21 – 47 tahun (Musia = 29,8, SDusia = 4,04) yang baru memiliki satu anak berusia 0 – 3 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat dimensi co-parenting tidak secara signifikan memprediksi integrasi, kompetensi, investasi, dan kepuasan yang dimiliki oleh orang tua baru.
Being a new parent brings various challenges, such as fatigue, depression, anxiety, conflicts with partners, and changing roles and responsibilities. Therefore, it is important for new parents to prepare themselves and strengthen co-parenting relationships that can improve their assessment of integration, competence, investment, and satisfaction as dimensions of self-perception of parenting. This study aims to determine the role of co-parenting on self-perception of parenting in new parents. Non-experimental quantitative method was used in this study with data collection using convenience sampling technique. The measuring instruments used were Self-Perception of Parental Role and Co-parenting Relationship Scale Brief Version (Brief-CRS). This study had 271 participants consisting of 96 (35,4%) fathers and 175 (64,6%) mothers aged 21 - 47 years (MAge = 29,8, SDAge = 4,04) who had only one child aged 0 - 3 years. The results showed that the four dimensions of co-parenting did not significantly predict new parents' integration, competence, investment, and satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library