Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Olivia
Abstrak :
Sumber daya alam yang tersimpan di dasar laut samudra dalam telah ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional sebagai warisan untuk seluruh umat manusia, yang eksplorasi, eksploitasi, produksi, dan distribusinya memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini didasari oleh kenyataan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi terbatas dikuasai oleh beberapa Negara industri maju, sedangkan sumber daya alam tersebar dengan tidak merata secara geografis di dunia, terutama sebagian besar dikandung dalam wilayah yurisdiksi Negaranegara berkembang.Untuk menghindari monopoli penguasaan sumber-sumber daya alam oleh Negara-negara industri maju dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta modal, maka sebagai kompensasi eksploitasi dan eksplorasi diajukan 1 (satu) syarat adanya alih teknologi dengan harapan suatu saat dapat terdistribusi secara adil kepada Negara-negara berkembang. Melalui Konvensi Hukum Laut Internasional, diaturlah hak dan kewajiban negara-negara industri maju untuk mengalihkan teknologinya kepada negara-negara berkembang sebagai penerima alih teknologi. Indonesia sebagai anggota Konvensi Hukum laut Internasional sudah tentu harus mengadopsinya ke dalam peratuan perundangundangan nasionalnya. Aspek-aspek hukum alih teknologi antara Investor Perintis yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Perusahaan Patungan sebagai perusahaan tersendiri yang sengaja dibentuk dalam rangka mengekslorasi dan mengeksloitasi sumber daya alam dan implikasinya sudah tentu harus ditinjau dari kepentingan nasional dalam rangka mensejahterakan rakyat.
Natural resources in oceanic seabed has been declared in International Maritime Law Convention as heritage for all people, which it exploration, exploitation, production, and distribution, required science and technology. This thing constituted by reality that limited science and technology mastered by several advanced industrial states, while natural resources, geographically not spread over widely in the world, most often the biggest natural resources spread in several developing countries. To avoid domination monopolies the source of natural resources by developed countries (industrial states ) with their science, technological and capital, required the compensation for exploitation and exploration with 1 (one) term and condition which is the existence of transfer of technology with hope can be distributed fairly among developing countries. Through International Maritime Law Convention, arranged rights and obligations of developed countries (industrial states ) to transfer of their technology to developing countries as receiver.Indonesia as member of International Maritime Law Convention has adopted the convention into national legislation. Transfer of technology aspects between Investor that mastering science and technological with Join Company to be certain company, intentionally formed for the agenda to explored and exploited the natural resources and implication must be evaluated from national importance for the agenda of wealthy people.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T38162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Bernadette
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai implementasi teknologi transformasi klien dalam sebuah organisasi pelayanan kemanusiaan berbasis anak, Yayasan Bandungwangi. Implementasi teknologi transformasi klien dapat dilihat dari tahapan intervensi yang dilakukan Bandungwangi terhadap anak korban ESKA. Selain itu penelitian ini juga membahas mengenai faktor-faktor yang mendorong pemilihan teknologi transformasi klien dalam menjawab kebutuhan anak korban ESKA di Yayasan Bandungwangi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini berjenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, studi dokumen dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Bandungwangi mengimplementasikan teknologi transformasi klien berupa people changing dan people-processing yang dapat dilihat melalui tahapan intervesi terhadap klien. Tahapan tersebut terdiri dari tahap penjangkauan, pendampingan, intervensi lanjutan, monitoring dan evaluasi, dan terminasi. Selain itu terdapat pula beberapa faktor yang mendorong pemilihan teknologi tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah faktor penyesuaian dengan work plan proyek Down to Zero, pengetahuan dan pengalaman sumber daya manusia, karakteristik klien, ketersediaan akses layanan dan keterbatasan sumber dana dan waktu. Penelitian ini menyarankan agar pihak Bandungwangi meningkatkan pelayanan sosial dan intervensi yang dilakukan kepada anak korban ESKA agar kebutuhan anak korban ESKA dapat terjawab atau terpenuhi.
ABSTRACT
This study discusses the implementation of client transformation technology in a child based humanitarian service organization, Yayasan Bandungwangi. Implementation of client transformation technology can be seen from the stage of the intervention conducted Bandungwangi against child victims of CSEC. In addition, this study also discusses the factors that encourage the selection of client transformation technology in answering the needs of child victims of CSEC in Bandungwangi. The research approach used is qualitative. This research is a descriptive type. Data collection is done by conducting interviews, document studies, and observation. Based on the result of research, it can be concluded that Bandungwangi implements client transformation technology in the form of people changing and people processing which can be seen in the intervention stages of the client. These stages consist of outreach, mentoring, advanced intervention, monitoring and evaluation, and termination. In addition, there are also several factors that encourage the selection of these technologies. These factors are adjusting factors with Down to Zero project work plans, human resource knowledge, and experience, client characteristics, availability of service access and limited funding and time resources. This research suggests that Bandungwangi improves social services and interventions conducted for CSEC victims so that the needs of CSEC victims can be answered or fulfilled.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library