Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Jusnadi
"Paradigma "good governance" atau kepemerintahan yang baik akhir-akhir ini menjadi wacana kuat dalam kebijakan administrasi publik di Indonesia. Untuk mewujudkan praktek kepemerintahan yang baik ada tiga institusi utama yang secara bersama-sama harus diberdayakan yaitu pemerintah, sektor privat dan masyarakat (civil society). Semangat reformasi dan penerapan model pembangunan yang partisipatif dengan orientasi kepada kepentingan rakyat. Mencuatnya isu reformasi selama ini bagi masyarakat sebagai obyek pembangunan, belum memiliki posisi tawar sebagai pengambil keputusan yang terkait dengan kepentingannya.
Untuk mengangkat masyarakat sebagai subyek pembangunan utama, sejalan dengan tuntutan otonomi dan desentralisasi, maka disusunlah Tesis ini dengan melakukan penelitian terhadap proses penguatan kelembagaan lokal dalam proyek penanggulangan kemiskinan perkotaan di enam kelurahan di kota Semarang yaitu di Kelurahan Bangunharjo, Gemah, Sumurbroto, Tandang, Kuningan dan Kemijen.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor atau variabel yang berpengaruh dalam pembentukan tampilan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang mandiri yang patut dipertimbangkan dalam kebijakan untuk memperkuat terwujudnya praktek kepemerintahan yang baik dalam kerangka manajemen perkotaan.
Dari hasil penelitian berdasarkan pembuktian hipotesis statistik regresi, berganda dinyatakan bahwa, terdapat hubungan keterpengaruhan oleh variabel independen, yaitu faktor pengaruh lingkungan eksternal dan faktor penerimaan internal komunitas terhadap variabel dependen tampilan BKM dimana pengaruh penerimaan internal komunitas memiliki pengaruh lebih besar dalam menentukan tampilan BKM dari pada pengaruh lingkungan eksternal.
Dari rincian koefisien korelasi antar variabel, diperoleh urutan (rank) faktorfaktor yang mempengaruhi kemandirian BKM, yaitu sebagai berikut :
1. Kepemimpinan dalam komunitas.
2. Penerimaan masyarakat terhadap misi dan strategi organisasi.
3. Sikap aparat yang membatasi diri untuk tidak mencampuri internal organisasi.
4. Bantuan dana langsung kepada masyarakat melalui BKM.
5. Aturan main yang transparan.
6.Budaya lokal yang peduli kemiskinan.
Dalam penguatan praktek kepemerintahan yang baik, agar terjadi proses transformasi kelembagaan lokal yang berkelanjutan, perlu penguatan terhadap visi strategis dan membangun komitmen antar para pelaku, selain penerapan unsur demokrasi, transparansi, akuntabilitas dan partisipatif. Dengan demikian diharapkan BKM yang sudah terbentuk saat ini dapat diberdayakan untuk memberikan kontribusi dalam manajemen pembangunan perkotaan, terutama mewujudkan program pembangunan kota yang terpadu dan tepat sasaran.
Untuk mencapai percepatan pencapaian tersebut masih diperlukan peran "mediator" baik dari privat sektor maupun "civil society" yang bisa membangun sinergitas antara pelaku lokal : eksekutif, legislatif dan masyarakat dalam membangun interaksi, membangun kapasitas dan membangun sumber daya atau modal organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Siti Salifida
"ABSTRAK
Direktorat Jenderal Pajak DJP saat ini sedang melakukan transformasi kelembagaan menuju Semi-Autonomous Revenue Authority yang sudah dicantumkan dalam Cetak Biru Transformasi Kelembagaan DJP sebagai salah satu upaya untuk mencapai target penerimaan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan strategis dalam Cetak Biru Transformasi Kelembagaan yang dilakukan oleh DJP, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan yaitu teori administrasi pajak, transformasi organisasi, perencanaan strategis, compliance risk management, semi-autonomous revenue authority, dan fiscal blueprint. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan studi lapangan wawancara mendalam . Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perencanaan strategis dalam penerapan cetak biru transformasi kelembagaan DJP sudah terlaksana baik dalam bidang strategic plan, IT dan HR plan, communication, hiring dan training, restructuring dan reengineering, dan budget allocation.

ABSTRACT
Directorate General of Taxes is doing institutional transformation to Semi Autonomous Revenue Authority which has been set in Institutional Transformation Blueprint Directorate General of Taxes as one of the efforts to achieve the tax revenue target. This research aims to analyze strategic plan on institutional transformation blueprint that done by Directorate General of Taxes, using qualitative approach. The theories used in this research are tax administration, institutional transformation, strategic plan, compliance risk management, semi autonomous revenue authority, and fiscal blueprint. This research is using data collection of literature study and field research in depth interview . The result shows that strategic plan on institutional transformation blueprint Directorate General of Taxes had been done well including strategic plan, IT and HR plan, communication, hiring and training, restructuring and reengineering, also budget allocation."
2017
S66962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library