Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Harfani
Abstrak :
Cadangan minyak bumi yang semakin menipis sementara meningkatnya permintaan minyak bumi tiap tahun(khususnya untuk transpotasi) mendorong para ahli mencari sumber energi alternatif yang bersifat terbarukan, ramah lingkungan, kualitas setara dengan minyak bumi, dapat diproduksi dalam jumlah besar. Salah satu energi alternatif adalah biodiesel yang merupakan ester dari asam Iemak rantai panjang yang berasal dari minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi esterilikasi- tranesterilikasi minyak Iimbah margarin menggunakan katalis padatan asam gamma alumina terfosfat (y- Al2O3 /PO4). Preparasi katalis dilakukan dengan cara mengimpregnasi gel Al(OH)3 dalam larutan H3PO4 (6% ion PO43' ) yang diikuti dengan pengeringan dan kalsinasi selanjutnya dianalisa menggunakan XRD, XRF, dan BET. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa perlakuan impregnasi terhadap gel Al(OH)3 tidak merubah struktur y-alumina. Proses impregnasi dengan H3PO4 diharapkan akan menaikkan sisi keasaman Lewis dan Bronsted. Reaksi esterilikasi-tranesterilikasi menggunakan 2% katalis; suhu 67°C; pada perbandingan mol minyak- metanol 1:9 dan 1:18 ;seIama 24 jam berhasil membentuk metil ester yaitu metil laurat, metil miristat, metil palmitat, dan metil oleat. Produk metil ester dianalisis dengan GC-IVIS. Hasil kromatogram menunjukkan bahwa metil ester yang terbentuk belum optimal karena suhu yang digunakan untuk menjalankan reaksi esteritikasi-transesteriiikasi.terlalu rendah yaitu 67°C
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30537
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Afandi
Abstrak :
Biodiesel adalah minyak diesel alternatif yang secara umum didefinisikan sebagai ester monoalkil dari minyak tanaman, lemak hewan, dan minyak jelantah. Biodiesel diperoleh dari hasil reaksi transterifikasi antara minyak dengan alkohol monohidrat dalam suatu katalis NaOH. Reaksi transterifikasi berlangsung 0,5-1 jam pada suhu sekitar 400C hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan bawah adalah gliserol dan lapisan atas metil ester. Penelitian ini pada intinya adalah mensimulasikan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan chemcad, dimana metode yang digunakan adalah metode hybrid. Pada penelitian ini akan digunakan senyawa trigliserida sebagai minyak nabatai (CPO) yang akan direaksikan dengan senyawa alkohol (methanol) dengan bantuan katalis basa (NaOH) dalam proses transesterifikasi. Transesterifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Dalam penelitian ini, dimana akan menggunakan temperatur proses pada reaktornya sebesar 60 0C dan pada tekana 200 Kpa, rasio molar Alkohol-Minyak 9:1 dengan katalis sebanyak 1% dari jumlah minyak yang diumpankan. Perhitungan awal ekonominya diperoleh dengan memperhatikan nilai CCF sebesar 1,30 maka bisnis dalam produksi biodiesel sangat feasible untuk dijalankan mengingat nilai CCF > 0,33. ...... Biodiesel is alternative diesel oil that the definition as methyl esterfrom nabati oil, animal fat and waste cooking oil. Biodiesel from result reaction transesterification between oil and alcohol in base catalyzed. Transesterification reaction works 0.5 - 1 hours at temperature about 40 0C until formed two layers, under layer is glycerol and up layers is methyl esters. Result this simulated process biodiesel with chemcad, where the method using hybrid method. This research used triglycerides compound as nabati oil (CPO) that can bereacted with methanolcompound with base catalyzed (NaOH) in transesterification process. Transesterification is convertion step from triglycerides be came alkyl esters from reaction with alcohol and result side product as glycerol. This research which using temperature process at reactor abaut 60 0C and at preasure 200 kpa, molar ratio alcohol-oil 9:1 with catalyzed 1% from all feed oil. Early economic acount from see the CCF score abaut 1.30 so businessin biodiesel production is very feasible for runing, remember that score CCF > 0.33.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52232
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqika Rahmani
Abstrak :
Pemanfaatan tanaman sirsak yang sampai saat ini hanya sebatas untuk konsumsi pangan dan obat herbal, padahal tanaman sirsak memiliki potensi lain yang belum tergali berkaitan dengan jumlah kandungan minyak dalam bijinya yang cukup besar dan potensinya sebagai bahan baku biodiesel. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi sinambung biji sirsak untuk mendapatkan minyak biji sirsak. Minyak yang dapat diekstrak dari biji sirsak adalah sekitar 23.6% dari berat serbuk kering. Selain itu, ditentukan pula sifat fisiko-kimia minyak biji sirsak hasil ekstraksi. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji sirsak terdiri dari; asam palmitoleat (1.33%), asam palmitat (20.49%), asam linoleat (32.93%), asam oleat (40.02%), asam stearat (5.21%). Sintesis biodiesel minyak biji sirsak dilakukan dengan metode ultrasonikasi. Optimasi kondisi reaksi sintesis metil ester dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi katalis dan perbandingan mol metanol dan minyak. Konsentrasi katalis KOH divariasikan menjadi 0.5 % dan 1 %, sedangkan perbandingan mol minyak dan metanol masing-masing, 1:6, 1:9, dan 1:12. Nilai persen konversi metil ester maksimum pada penelitian ini adalah 92.62% diperoleh pada rasio mol minyak:metanol 1:9 dengan konsentrasi katalis KOH 0.5 %.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Pamata
Abstrak :
Dewasa ini, biodiesel hadir sebagai bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis biodiesel dari minyak biji kemiri (Aleuritus moluccana) hasil ekstraksi dengan metode ultrasonokimia. Metode ultrasonokimia menawarkan cara alternatif dalam usaha untuk meningkatkan efektifitas reaksi transesterifikasi (sintesis biodiesel) antara minyak dengan metanol. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, juga dilakukan optimasi kondisi reaksi transesterifikasi dengan memvariasikan beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi transesterifikasi seperti perbandingan mol minyak & metanol, jumlah katalis, serta waktu & suhu reaksi. Dari percobaan, didapatkan kondisi optimal sintesis biodiesel dari minyak biji kemiri adalah pada penggunaan mol minyak : mol metanol = 1:9, katalis KOH 1% berat minyak, waktu reaksi 40 menit pada suhu 37oC, dimana konversi minyak biji kemiri menjadi metil ester mencapai 89,24 %.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Dicky Muhammad
Abstrak :
ABSTRACT
Dewasa ini, meningkatkanya kebutuhan bahan bakar energi mengancancam kepunahan bahan bakar fosil serta meningkatkan polusi. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah diproduksi seperti biodiesel. Biodiesel dapat diproduksi dari zat yang mengandung asam lemak melalui reaksi transesterifikasi dengan alkohol dan katalis basa. Pada penelitian ini digunakan limbah minyak jelantah sebagai sumber asam lemak dan katalis CaO yang disintesis dari kulit telur bebek dan kulit telur ayam. Hasil menujukan bahwa reaksi transesterifikasi bekerja  optimum menggunakan 5 % berat katalis, daya mikrowave 600 watt, waktu reaksi 40 detik, dan perbandingan rasio molar minyak metanol 1: 15. Produk biodiesel yang diperoleh di karakterisasi dengan GC-MS dan merupakan senyawa metil ester seperti metil palmitat, metil stearate, 9-metil oktadenoat, metil 2-hidroksi heksadenoat dan hidroksipropil metil oleat.
ABSTRACT
Nowadays, increasing the need for energy fuels threatens the extinction of fossil fuels and increases pollution. Therefore, it is necessary to develop alternative energy that is environmentally friendly and easily produced such as biodiesel. Biodiesel can be produced from substances that contain fatty acids through transesterification reaction with alcohol and base catalysts. In this study used waste cooking oil as a source of fatty acids and CaO catalysts synthesized from duck eggshells and chicken eggshells. The result shows that the transesterfication reaction worked optimally by uses 5% weight of catalyst, 600 watts of microwave energy, 40 seconds of reaction time, and molar ratio of methanol oil 1: 15. The biodiesel products obtained were characterized by GC-MS and were a methyl ester compound such as methyl palmitate, methyl stearate, methyl 9-octadecenoate, methyl 2-hydroxy hexanoate and hydroxypropyl methyl oleic.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Angelia
Abstrak :
Kebutuhan minyak bumi yang semakin besar merupakan tantangan yang perlu diantisipasi dengan pencarian alternatif sumber energi. Salah satu energi alternatif yang dapat diperbarui adalah biodiesel yang merupakan senyawa metil ester dari asam lemak rantai panjang yang dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi minyak goreng komersil dengan metanol menggunakan katalis K-zeolit dan cairan ionik 1-n-butil-3-metilimidazolium heksaflorofosfat (BMI-PF6). Preparasi K-zeolit dilakukan dengan cara mendispersikan zeolit alam Sukabumi ke dalam larutan NaCl sehingga terjadi proses pertukaran kation menjadi Na-zeolit. Kemudian Na-zeolit didispersikan dengan larutan KOH untuk menghasilkan K-zeolit. K-zeolit yang diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan XRD dan XRF. Karakteristik K-zeolit menunjukkan bahwa perlakuan pertukaran kation tidak merusak struktur zeolit. Proses modifikasi zeolit alam menjadi K-zeolit akan meningkatkan kemampuan katalitiknya. Dimana reaksi transesterifikasi pada suhu 65 ºC selama 4 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dengan menggunakan zeolit alam yang belum dimodifikasi belum menghasilkan produk metil ester sedangkan reaksi dengan K-zeolit berhasil membentuk produk metil oleat dan metil palmitat. Produk metil ester dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Untuk reaksi transesterifikasi dengan menggunakan K-zeolit dan cairan ionik reaksi berlangsung pada suhu 65 ºC selama 2 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dan penambahan 3 % k-zeolit , menghasilkan produk metil ester yaitu metil oleat, metil palmitat, dan metil linoleat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria
Abstrak :

Surfaktan ester sukrosa telah berhasil disintesis dari molase dan limbah minyak jelantah. Sintesis surfaktan ester sukrosa telah dilakukan melalui reaksi transesterifikasi antara metil ester dan molase. Metil ester telah didapatkan dari minyak jelantah melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis homogen basa NaOH dengan yield sebesar 78,67% dan kadar metil ester 99,59%. Reaksi transesterifikasi metil ester dan molase telah dilakukan menggunakan pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) dan katalis Na2CO3 sebanyak 13 mol% ester dengan variasi rasio mol molase terhadap metil ester 3:1, 5:1, dan 8:1 pada suhu 90oC selama 4 jam. Surfaktan ester sukrosa yang dihasilkan adalah sukrosa mono-linoleat dan sukrosa mono-oleat yang dikarakterisasi menggunakan instrument analisis LC-MS. Surfaktan ester sukrosa dihasilkan paling banyak pada rasio mol molase terhadap metil ester 8:1.


Sucrose ester surfactants have been successfully synthesized from molasses and waste cooking oil waste. Synthesis of sucrose ester surfactants was carried out through a transesterification reaction between methyl esters and molasses. Methyl ester has been obtained from waste cooking oil through a transesterification reaction using a homogeneous base catalyst NaOH with a yield of 78.67% and FAME content of 99.59%. Transesterification reactions of methyl esters and molasses have been carried out using dimethyl sulfoxide (DMSO) as solvent and Na2CO3 as catalyst as much as 13 mol% of esters with variations of molasses to methyl ester mole ratio 3:1, 5:1, and 8:1 at 90oC for 4 hours. The sucrose ester surfactant produced were sucrose mono-linoleic and sucrose mono-oleic which were characterized using LC-MS analysis instruments. Sucrose ester surfactants with highest production produced at molasses to ester mol ratio of 8: 1.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikratannisa Nadhirah
Abstrak :
Nanokomposit CaO−Fe3O4/Al2O3 berhasil disintesis untuk pembuatan biodiesel menggunakan limbah minyak goreng yang didukung dengan karakterisasi menggunakan instrumen FTIR, XRD, SEM, BET, dan TEM pada nanokomposit CaO−Fe3O4/Al2O3. Persentase produk optimum sebesar 91,17% menggunakan nanokomposit CaO−Fe3O4/Al2O3 dengan CaO yang dikalsinasi pada suhu 900 °C, rasio massa CaO/Fe3O4 2:1, dan rasio massa CaO/Fe3O4 : Al2O3 (1:1) dengan waktu reaksi 2 jam, jumlah katalis 3%, rasio methanol terhadap minyak (9:1). Kandungan asam lemak pada biodiesel dianalisa menggunakan GC-MS dan sifat fisik biodiesel hasil sintesis sesuai standar SNI dan ASTM dengan massa jenis 0,8852 g/mL, kadar asam lemak bebas 0,0346%, dan angka asam sebesar 0,6885 mg/KOH/g. Studi kinetika reaksi mengikuti pseudo orde pertama dengan hukum laju reaksi v =k[TGA]=0,0117 menit^(-1) (TGA)dengan nilai konstanta laju reaksi 0,0117 menit-1. ......CaO−Fe3O4/Al2O3 nanocomposites were successfully synthesized for biodiesel production using waste cooking oil supported by characterization using FTIR, XRD, SEM, BET, and TEM instruments on CaO−Fe3O4/Al2O3 nanocomposites. The optimum product percentage was 91.17% using CaO−Fe3O4/Al2O3 nanocomposite with CaO calcined at 900°C, CaO/Fe3O4 mass ratio of 2:1, and CaO/Fe3O4 mass ratio: Al2O3 (1:1) with reaction time of 2 hours, catalyst amount of 3%, methanol to oil ratio (9:1). The physical properties of the synthesized biodiesel were in accordance with SNI and ASTM standards with a density of 0.8852 g/mL, a free fatty acid content of 0.0346%, and an acid number of 0.6885 mg/KOH/g. The reaction kinetics study follows the first-order pseudo with the reaction rate law v =k[TGA]=0,0117 menit^(-1) with a reaction rate constant value of 0.0117 min-1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donatus Setyawan Purwo Handoko
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatka biji limbah tembakau pasca panen menjadi biodiesel. Biodiesel akan diproduksi dengan menggunakan reaksi transesterifi kasi dengan variasi suhu. Biji tembakau diesktrak untuk mendapatkan minyak nabatinya sebagai biodiesel. Kandungan asam lemak bebas (FFA) pada minyak nabati harus diminimalisir sekecil mungkin untuk mendapatkan rendemen transesterifi kasi yang tinggi. Katalis yang dipakai dalam mengkonversi minyak nabati menjadi biodiesel adalah katalis basa homogen. Biodiesel dengan rendemen tertinggi dihasilkan dari reaksi transesterifi kasi dengan suhu 70oC. Biodiesel hasil sintesis akan dikarakterisasi gugus fungsi dan sifat fi ksiknya berupa massa jenis dan viskositasnya.
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPL 51:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Budi Mulia
Abstrak :
Biodiesel merupakan energi alternatif sebagai solusi dari keterbatasan sumber daya dan cadangan minyak. Secara konvensional, biodiesel diproduksi dengan katalis homogen yang masih memiliki kekurangan. Katalis heterogen resin penukar ion menjadi pilihan terbaik karena mampu mendukung proses sintesis biodiesel. Fasanya yang padat menyebabkan proses pemisahannya menjadi lebih mudah, dapat diaktifkan kembali dan digunakan secara berulang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan baku minyak jelantah (waste cooking oil), katalis resin Lewatit makropori, resin Amberlite gel dan Zeolit alam bayah. Tahapan penelitian dimulai dari proses pertukaran ion dengan variasi waktu, suhu, konsentrasi larutan asam HCl dan basa NaOH. Kemudian dilakukan uji aktivitas dengan variasi kecepatan pengadukan, ukuran partikel, material katalis. Tahapan terakhir adalah uji stabilitas dengan perlakuan dan tanpa perlakuan regenerasi. Uji aktivitas dilakukan pada rasio molar minyak dan metanol yaitu 1 : 7 dan 3 % wt (1 gr) berat katalis. Kondisi operasi optimum pada proses sintesis biodiesel terjadi pada suhu 60 oC selama 2 jam dengan kecepatan pengadukan sebesar 700 rpm. Zeolit alam bayah yang dipertukaran dengan NaOH 6M menghasilkan 16,19 % yield biodiesel, Amberlite gel yang dipertukaran dengan HCL 6 M menghasilkan yield sebesar 65,22 % dan material Lewatit makropori yang dipertukaran dengan NaOH 6 M merupakan bahan material yang menghasilkan yield biodiesel terbaik sebesar 85,94%. Lewatit makropori dengan hasil terbaik dipilih sebagai material utama yang digunakan dalam variasi kecepatan pengadukan, suhu, waktu reaksi, konsentrasi basa dan uji stabilitas. Menurut hasil perhitungan uji HPLC menunjukkan yield metil oleat terbaik kembali dihasilkan oleh Lewatit makropori dengan NaOH 6M sebesar 62,95 %.
Biodiesel is an alternative energy as a solution to the limited resources and oil reserves. Conventionally, biodiesel is produced by using homogeneous catalyst which still has shortcomings. Heterogeneous catalysts ion exchange resin is the best choice because it is able to support the biodiesel synthesis process. By its Solid phase made an easier separation process, able to be reactivated and used repeatedly. The research was conducted by using raw materials used waste cooking oil, Lewatit macroporous resin, Amberlite gel resin and natural zeolite bayah as the catalysts. The first stage of the research is ion exchange process with variations in time, temperature, the concentration of HCl and NaOH solution. Next stage is the activity test with variarion of stirring rate, zeolite particle size and comparison of different ion exchange catalysts. The final stage is the stability test with and without treatment regeneration treatment. Activity test is performed on oil and methanol molar ratio of 1: 7 and 3 % wt (1 g) weight of the catalyst. The optimum operating conditions of biodiesel synthesis process is at temperature of 60 °C for 2 hours with a stirring speed of 700 rpm. Natural zeolite bayah with 6 M of NaOH solution produced 16.19%, Amberlite gel with 6 M HCL produced 65.22% of biodiesel yield and material Lewatit macroporous with 6 M of NaOH solution produced 85.94% as the maximum result. As the best result, Material Lewatit macroporous selected as the main material which was used in the variation of stirring speed, temperature, reaction time, concentration of base and stability test. According to the results of test calculations yield methyl oleic HPLC produced by Lewatit macroporous with 6 M NaOH at 62.95%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>