Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lamb, Marion M
Cincinnati: South-Western Publishing, , 1961
653.427 042 LAM y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diehl, Marcy Otis
Abstrak :
Synopsis: As the role of medical transcriptionists undergoes significant changes arising from new and evolving technology, refined skills are necessary to thrive in the new environment. This practical text prepares transcriptionists for the demands of their evolving role, including proofreading, editing, and transcribing via computer, while also addressing other equipment used in the profession. Authentic medical transcription documents illustrate formats for medical charts, history and physical exams, operative, x-ray, pathology and other reports. Includes shortcuts for computer formatting! Skill drills teach students to use references to verify information and to become familiar with new and unusual industry terms. Exercises and helpful hints encourage students to practice proofreading and editing skills. Grammar skills are demonstrated and practiced through individual chapters to bolster fundamental knowledge of punctuation, abbreviations, symbols, word endings and more. Explanations of the latest HIPAA guidelines regarding patient confidentiality, risk management and medical records provide guidance on adhering to regulations. Details on advances in speech recognition technology and trends in transcription software, including software for the sight-impaired, prepare students for technology encountered in the workplace. Information about the Certified Medical Transcriptionist (CMT) exam and the new Registered Medical Transcriptionist (RMT) exam, including possible future developments, is included. Punctuation and Grammar Rule synopses are located on the inside front and back covers for quick and easy reference. Completely revised student CD-ROM features chapter-specific quizzes, CMT exam preparation materials, and "real life" transcription exercises
St. Louis, Mo.: Elsevier Saunders, 2012
653.13 DIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Refda Husrima
Abstrak :
Menurut hasil beberapa kali SKRT (Survey Kesehatan dan Rumah Tangga) semenjak tahun 1980, 1986, 1992, 1995, penyakit diare tetap merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita. Begitu juga dengan Survey Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun 2001 masih menyimpulkan diare sebagai penyebab kematian bayi dan balita ke dua tertinggi (9,4% dari kematian bayi dan 13,2% dari kematian balita). Rotavirus Grup A yang sangat banyak menyebabkan diare pada anakanak dideteksi dari sampel diare yang sudah dikumpulkan dari beberapa kota di Indonesia (Januari – April 2007) oleh pihak US-NAMRU2 bekerja sama dengan Litbang Depkes RI. Metode yang digunakan adalah Reverse Transcription – Nested Multiplex PCR dengan primer spesifik yang sudah teruji sangat sensitif dalam mendeteksi rotavirus. Dari 421 sampel yang diperiksa, didapatkan 257 (61,05%) positif rotavirus, terdistribusi hampir merata di lima kota yang diperiksa. 47 (30,05%) diantara sampel positif merupakan tipe G1P[8]. Namun tipe ini tidak terdistribusi merata di kelima kota tersebut. Diantara sampel positif rotavirus, 119 (46,30%) tidak dapat ditentukan tipe gennya (nontipe). Nontipe P sebanyak 68 (26,46%) dan nontipe G sebanyak 51 (19,84%). Diharapkan penelitian mengenai rotavirus di Indonesia terus dilanjutkan dengan menggunakan pengembangan metode yang lebih baik sehingga dapat menyelidiki lebih lanjut rotavirus nontipe yang sudah banyak ditemukan.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcello Mikhael Kadharusman
Abstrak :

Pendahuluan: Sebuah karakteristik penuaan adalah penurunan kepuncaan, sebuah kondisi yang disebabkan oleh proliferasi dan diferensiasi sel punca yang berlebihan. Alhasil, risiko penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, dan penyakit neurodegenerative, meningkat dengan usia. Salah satu terapi regeneratif untuk penyakit tersebut adalah pembatasan diet, khususnya puasa, karena penelitian telah menunjukkan manfaatnya terhadap kepuncaan lokal. Namun, hubungan pembatasan diet dengan pluripotensi masih belum jelas. Studi terbaru menunjukkan bahwa octamer-binding transcription factor 4 (Oct4), faktor transkripsi pluripotensi, bersama dengan hepatocyte nuclear factor 4 alpha (Hnf4a) memiliki peran dalam regenerasi sel punca dan diferensiasi menjadi sel hati. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kapasitas regeneratif puasa dengan cara membandingkan ekspresi Oct4 dalam sel hati kelinci puasa dengan kelinci diet ad libitum.

Metode: Kelinci dirawat dengan 3 diet yang berbeda. Kelompok pertama menjalani diet ad libitum, kedua menjalani puasa intermiten (16 jam), dan ketiga menjalani puasa berkepanjangan (40 jam). Kemudian, RNA diekstraksi dari jaringan hati dari masing-masing kelinci, dan dianalisis melalui qRT-PCR. Metode Livak digunakan untuk mengukur ekspresi relatif gen Oct4.

Hasil: Dibandingkan dengan kelinci dengan diet ad libitum, terdapat peningkatan secara tidak signifikan di ekspresi relatif gen Oct4 di hati kelinci yang melalui puasa intermiten dan penurunan secara signifikan di kelinci yang melalui puasa berkepanjangan.

Kesimpulan: Berdasarkan penurunan yang signifikan, puasa berkepanjangan mungkin menyebabkan kerusakan jaringan hati dan menurunkan kepuncaan. Penelitian lebih lanjut harus menjelaskan pengaruh ekspresi protein Oct4 terhadap regenerasi sel hati.


Introduction: A characteristic of aging is stem cell exhaustion, a condition caused by excessive proliferation and differentiation of stem cells. Consequently, the risk of non-communicable diseases, e.g. cancer, diabetes, and neurodegenerative diseases, increases with age. A regenerative therapy for these pathologies is dietary restriction (DR), specifically fasting, as studies have demonstrated benefits on local stemness. However, the relationship of DR towards pluripotency remains unclear. Recent studies show that octamer-binding transcription factor 4 (Oct4), a vital pluripotent transcription factor, with hepatocyte nuclear factor 4 alpha (Hnf4a) has a role in the self-renewal of stem cell and differentiation to hepatocytes. Therefore, this research aims to investigate the regenerative ability of fasting by comparing the expression of Oct4 in liver cells of fasted rabbits with rabbits fed ad libitum.

Methods: The rabbits were conditioned into 3 different groups. The first was subjected to ad libitum diet, second to intermittent fasting (16- hours fasting), and third to prolonged fasting (40-hours fasting). Afterward, the RNA was extracted from the liver tissues of each rabbit and analyzed via real-time quantitative reverse transcriptase polymerase chain reaction (qRT-PCR). The relative expression was calculated using the Livak method.

Results: In comparison to the ad libitum diet, there was a statistically insignificant increase in the relative expression of Oct4 in the liver of intermittent fasted rabbits, and a statistically significant decrease in prolonged fasted rabbits.

Conclusion: Prolonged fasting possibly leads to starvation-induced liver injury and decreased stemness, as seen from the decreased expression of Oct4. Future studies should highlight the effect of different expression of Oct4 proteins towards liver cell regeneration.

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Agustin
Abstrak :
ABSTRAK
Prasasti Pandan adalah prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Airlangga di tahun 964 ?aka dan ditemukan dalam keadaan pecah-pecah. Bentuk prasasti ini sekarang merupakan hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur (BP3 Jatim), tetapi rekonstruksi tersebut hanya berdasarkan bentuk bukan berdasarkan kata dan kalimat, sehingga isi dalam prasasti Pand?n belum dapat teridentifikasi secara keseluruhan. Dalam merekonstruksi bentuk yang perlu diperhatikan adalah menganalisis bentuk pecahan dan bentuk aksara , sedangkan rekonstruksi isi adalah dengan memperhatikan kesesuaian konteks kata dan atau kalimat sehingga menghasilkan alih aksara prasasti Pandan
Abstract
Pandan inscription is an inscription which was published by King Airlangga 964 ?aka and found in broken condition. The present form of inscription was result of reconstruction by Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timut ( BP3 Jatim), but that reconstruction only by form not by words and sentence inside. So the content of Pand?n inscription have not been identified yet the whole content. In reconstructing the form which we have paid attention is analyzing the pieces and the script, whereas content reconstruction is by pay attention in suitability of words and sentences context, so producing a Pand?n script transcription
2010
S11547
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Kurniawan Pamungkas
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan analisis isi kuantitatif. Masalah penelitian adalah adanya perbedaan karakteristik gaya retorika dalam transkripsi pidato Presiden SBY. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan retorika pada masing-masing agenda pidato Presiden SBY yang dilihat berdasarkan pesan politik dalam transkripsi pidato. Data yang digunakan adalah transkripsi pidato Presiden SBY periode 2010 hingga periode 2013. Analisis isi kuantitatif digunakan untuk mengetahui isi yang tersurat pada transkripsi pidato sehingga bisa disimpulkan secara rinci. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan gaya retorika pada agenda pidato Presiden SBY yang dilihat melalui pesan politik pada transkripsi pidato.
ABSTRACT
This study used quantitative content analysis. The research problem is the difference in the characteristic style of rhetoric in the transcription of the President's speech. The purpose of this study was to compare the rhetoric on each agenda of the President's speech is seen by the political message in the transcription of speech. The data used is the transcription of the President's speech the period from 2010 to 2013. Quantitative content analysis is used to determine the contents of which express the transcription of speech that can be summed up in detail. The results showed differences in rhetorical style on the agenda of the President's speech is viewed through a political message in the speech transcription.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Primanita Hayuningtyas, Author
Abstrak :
Ikan Tiger shovelnose catfish Pseudoplatystoma fasciatum (Linnaeus, 1766) merupakan ikan hias introduksi yang memiliki pertumbuhan cepat. Pertumbuhan berperan penting pada perkembangan ikan dan dipengaruhi kinerja hormon pertumbuhan (GH). Hormon pertumbuhan pada ikan jumlahnya terbatas, sehingga perlu dilakukan perbanyakan melalui isolasi gen GH, agar dapat diaplikasikan dalam peningkatan produktivitas ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menganalisis ekspresi mRNA gen GH pada ikan Tiger shovelnose catfish. Isolasi GH dilakukan dari jaringan kelenjar hipofisis pada ikan berukuran 602 g dan 43 cm. Tahapan isolasi diawali ekstraksi RNA, sintesis cDNA, dan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) menggunakan primer GH degenerate dari data 7 spesies catfish di gene bank, serta gen b-actin sebagai kontrol internal. Gen GH selanjutnya di-cloning dan sequencing. Ekspresi gen GH pada tahap perkembangan awal diamati sejak stadia embrio, larva (3, 10, dan 15 dph, day post hatched) dan juvenil (20, 45, dan 60 dph), kemudian dianalisis secara semi kuantitatif. Data ekspresi gen dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan uji Tukey. Isolasi mRNA gen GH telah berhasil dilakukan secara parsial, dengan panjang sekuens 234 bp dan b-actin berukuran 300 bp. Gen GH ikan Tiger shovelnose catfish secara homology dekat dengan ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) dan ikan lele (Clarias batracus) dengan nilai sama yaitu 90,60%. Gen GH mulai terekspresi sejak dari stadia embrio. Ekspresi gen GH menurun pada dari stadia larva ke juvenil, karena merupakan tahap metamofosis. Stadia juvenil merupakan level ekspresi tertinggi (P<0,05), karena organ ikan sudah lebih lengkap dan ekspresinya akan terus meningkat seiring pertambahan usia. ......An ornamental fish, the Tiger Shovelnose Catfish Pseudoplatystoma fasciatum (Linnaeus, 1766) grows quickly. Growth hormone affects the performance of growth and development in this species. Because the amount of growth hormone in this fish is limited, it is necessary to isolate the GH gene to increase fish productivity. Accordingly, the aim of study is to isolated and to determine mRNA level of GH gene from each stage. The mRNA GH gene was isolated from 602 g of fish pituitary tissue. Followed by the b-actin gene used as an internal control in Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction RT-PCR utilizing degenerate GH primers from 7 catfish species in the gene bank. The GH gene was then sequenced. GH gene expression was measured semi-quantitatively in embryonic, larval (3, 10, and 15 dph), and juvenile (20, 45, and 60 dph) stages, respectively. Gene expression of each stage were analyzed by one-way ANOVA and was followed by Tukey's test. The partial isolation of GH gene mRNA has been successfully carried out, with a sequence length of 234 bp and gene of b-actin at 300 bp. The GH gene of Tiger shovelnose catfish was homology close to catfish (Pangasianodon hypophthalmus) and catfish (Clarias batracus) with the same value of 90.60%. GH gene expression decreased from larval to juvenile stage, because it was a metamorphosis stage. Juvenile stage is the highest expression level (P<0.05), because fish organs are more complete and their expression will continue to increase with age.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uut Utami
Abstrak :
Rotavirus grup A merupakan penyebab utama penyakit diare pada bayi dan anak balita di seluruh dunia. Metode deteksi strain rotavirus yang cepat dan sensitif adalah dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat prevalensi infeksi rotavirus di Jakarta Utara dan menentukan hubungan data sebaran umur, jenis kelamin serta tingkat keparahan diare pasien terhadap proporsi strain rotavirus selama penelitian. Pada penelitian ini telah diperiksa 256 feses yang diambil pada bulan September 2005 sampai Januari 2006 dari anak-anak penderita diare akut di Jakarta Utara. Metode Enzyme Immunoassay (EIA) digunakan untuk skrining antigen VP6 pada feses, sebelum diteliti dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Ada 100 sampel feses yang mengandung antigen VP6 rotavirus grup A. Metode reverse transcription dan nested-multipleks PCR digunakan untuk mendeteksi gen VP7 (1.062 bp) dan VP4 (876 bp). Data prevalensi masing-masing serotipe P dan G dari pasien yang terinfeksi rotavirus di Jakarta Utara adalah: G1 9,3%; G2 9,3%; G3 2,1%; G9 6,2%;infeksi bersama G4 dan G9 47,4%; P[4] 12,4%; P[6] 12,4%, P[8] 32%; infeksi bersama P[6] dan P[8], 3,1%. Strain rotavirus yang paling banyak ditemukan adalah G4G9P[8] sebanyak 22,7% dan G4G9 dengan serotipe P yang tidak terdeteksi sebanyak 20,6%. Ada 8 sampel yang tidak berhasil dideteksi strainnya. Pada penelitian ini diketahui bahwa nilai tengah umur pasien strain rotavirus terdeteksi sama dengan nilai tengah umur pasien strain rotavirus tidak terdeteksi serta tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi strain rotavirus terdeteksi dan strain rotavirus tidak terdeteksi berdasarkan jenis kelamin pasien dan tingkat keparahan diare pasien (p>0,05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ressy Amalia Zuvara
Abstrak :
Penelitian mengenai aplikasi transliterasi dan transkripsi Isim _Alam bahasa Arab modern dalam situs BBC Arabic telah dilakukan pada bulan Februari - Mei 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis proses transliterasi dan transkripsi Arab Latin yang digunakan dalam teks Arab modern. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran kata ganti diri (Isim _alam) bahasa Arab dalam BBC Arabic. Teknik pemerolehan data dijelaskan pada 1.4.2. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori transliterasi keputusan bersama tiga
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S13308
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nengah Dwi Fatmawati
Abstrak :
Human Immunodeficiency Virus type-I (HIV-1) merupakan penyebab sindroma penurunan sistem imun tubuh yang disebut dengan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Infeksi HIV-I di dunia dan Indonesia cenderung meningkat. Pemeriksaan yang cepat dan spesifik diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi HIV-I. Berbagai teknik telah dikembangkan untuk deteksi infeksi HIV-I. Pada penelitian ini dikembangkan pemeriksaan RT-PCR HIV-1 Mikrobiologi FKUI (in-house RT-PCR) untuk mendapatkan uji alternatif deteksi HIV-1. Sebanyak 46 plasma dan serum kelompok berperilaku risiko tinggi yang berkunjung ke klinik VCT . RSUP Sanglah Denpasar, telah diperiksa dalam penelitian ini. Serum diperiksa dengan 3 kit rapid test yang berbeda yaitu DetermineTM HIV-1/2 (Abbott), ImmunoCombR HIV 1 & 2 BiSpot (Organics), dan SerodieR HIV-1/2 (Fujirebio Inc.). Plasma diuji dengan pemeriksaan RTPCR generasi I menggunakan primer spesifik terhadap daerah gag dan RT-PCR generasi 2 menggunakan primer spesifik terhadap daerah protease dari genom HIV-1. Hasil rapid test menunjukkan dari 46 sampel, sebanyak 26 serum (56,5%) reaktif dan 20 serum (43,5%) non-reaktif. Tingkat sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif, dan nilai duga negatif RT-PCR generasi 1 secara berturut-turut adalah 80,8%, 95%, 95,5%, dan 79,2%, sedangkan rasio kemungkinan positif dan negatif adalah 16,2, dan 0,2. Pemeriksaan RTPCR generasi 2 menunjukkan tingkat sensitivitas 65,4%, spesifisitas 90%, nilai duga positif 89,5%, nilai duga negatif 66,7%, rasio kemungkinan positif 6,5, dan rasio kemungkinan negatif 0,4. Teknik RT-PCR yang menggunakan primer tersebut dapat mendeteksi HIV pada semua stadium klinis WHO pada kelompok ini. Sensitivitas dan spesifisitas RT-PCR generasi 1 lebih baik daripada RT-PCR generasi 2, tetapi, masih lebih rendah daripada baku emas, Secara keseluruhan, RT-PCR pada penelitian ini belum dapat direkomendasikan sebagai uji altematif baik uji skrining maupun uji konfirmasi dalam mendeteksi infeksi HIV-1.
Human Immunodeficiency Virus type 1 (HIV-1) can cause decrease of immune response which is called Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV-l infection in the world and Indonesia tends to increase. Many techniques were developed to detect HIV-1 infection. A specific and rapid diagnosis is needed to prevent transmission of HIV-1 infection. In this study, we performed RT-PCR HIV-1 Microbiology FKUI (in-house RT-PCR) as an alternative test to detect HIV-1. Forty six plasmas and serums from high risk behavior group who visited VCT Clinic Sanglah General Hospital, Denpasar were used in this study. Serums were tested with 3 different rapid test kits i.e. Determine ° IIIV-112 (Abbott), immunoComb HIV I & 2 BiSpot (Orgenics), and Serodia ' HIV-112 (Fujirebio Inc.). Plasmas were tested with I generation RT-PCR which used specific primers to gag region in HIV-1 genome and specific primers to protease region in IIIV-1 genome for 2nd generation RT-PCR. Results of rapid test demonstrated 26 serums (56.5%) were reactive and 20 serums (43.5%) were non-reactive. Sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV), and negative predictive value (NPV) of 1st generation RT-PCR was 80.8%, 95%, 95.5%, 79.2%, whereas positive likelihood ratio (LR +) and negative likelihood ratio (LR -) was 16.2, and 0.2, respectively. The 2"d generation RT-PCR showed sensitivity, specificity, PPV, NPV, LR (+), and LR (-) was 65.4%, 90%, 89.5%, 66.7%, 6.5, and 0.4, respectively. These in-house RT-PCR could detect HIV-1 in all WHO clinical staging in this group. This study showed that lsi generation RT-PCR gives better results than 2"d generation RT-PCR. But still inferior than rapid test to detect HIV-1 infection. Overall, RT-PCR in this study has not been recommended yet as an alternative test to detect HIV-I infection.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T21154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>