Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardelia
Abstrak :
Tugas karya akhir ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui penyebab perpindahan lintas batas limbah elektronik. Negara Belgia dan Nigeria menjadi kajian utama dalam tulisan ini. Negara Belgia merupakan salah satu pengirim terbanyak limbah elektronik ke Nigeria yang kini dianggap sebagai tempat pembuangan utama limbah elektronik di dunia. Analisis dalam tulisan ini menggunakan pemikiran criminogenic asymmetries dari Nikos Passas. Data didapatkan dari studi-studi yang telah dilakukan oleh lembaga internasional dan regional. Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa perbedaan atau asimetri dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya memfasilitasi perpindahan lintas batas limbah elektronik. Hal ini mendorong permintaan barang illegal, mendorong insentif bagi pelaku untuk terlibat dalam kejahatan, dan melemahkan kontrol atau pengawasan dari pihak berwenang. Dalam tulisan ini perpindahan limbah elektronik dianggap sebagai transnational environmental crime karena berbahaya dan merugikan lingkungan, manusia, dan makhluk hidup lain.
This paper aims to search for the cause of the transboundary movement of electronic waste. Belgia and Nigeria are the main countries in this research. Belgia is one of the main exporter of electronic waste to Nigeria that known as the major dumpsite of electronic waste in the world. The analysis is based on criminogenic asymmetries, a concept by Nikos Passas. The data for this study is derived from research done by international and regional institutes. This study found that asymmetry in economy, politic, law, dan culture facilitate transboundary movement of electronic waste. These asymmetries then stimulate demand for illegal goods, incentive for perpetrators to contribute in illegal activity, and weaken the ability of authority to control crime. In this study, the transboundary movement of electronic waste is considered as a transnational environmental crime because of the harms it causes for environment, human, and other living being.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pilamupih Dwi Rahayu
Abstrak :
Limbah elektronik atau e-waste dilarang untuk diekspor, sedangkan peralatan elektronik bekas dapat diekspor karena masih dapat digunakan dan memiliki komponen yang berharga. Perpindahan lintas batas atau transboundary movement limbah elektronik antar negara terjadi karena tidak ada klasifikasi yang jelas untuk membedakan antara limbah elektronik dan peralatan elektronik bekas. Sebagai akibatnya, banyak negara mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengekspor limbah elektronik dengan mengkategorikannya sebagai peralatan elektronik bekas ke negara-negara lain. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang transboundary movement limbah elektronik hanya menyoroti pergerakan limbah elektronik tersebut dari satu negara ke negara lain menggunakan Global Positioning System (GPS). Penelitian tersebut membuktikan adanya transboundary movement limbah elektronik dari salah satu negara yang tergabung dalam OECD ke negara non-OECD. Penelitian transboundary movement limbah elektronik menggunakan game theory ini bertujuan untuk menerapkan game theory pada penelitian limbah elektronik dan peralatan elektronik bekas dengan menyoroti strategi dalam berbagai aspek yang mempengaruhi terjadinya transboundary movement limbah elektronik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan negara yang tergolong ke dalam OECD dan non-OECD sebagai model penelitian. Kemudian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya transboundary movement limbah elektronik digunakan untuk menentukan strategi yang tepat untuk masing-masing negara. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi optimal untuk negara OECD dan non-OECD yang terlibat dalam transboundary movement limbah elektronik.
Electronic waste or e-waste is prohibited for export, while used electronic equipment can be exported because it can still be used and still have valuable components. Transboundary movement of electronic waste between countries occurs because there is no clear classification to distinguish between electronic waste and used electronic equipment. As a result, many countries took advantage of this opportunity to export electronic waste by categorizing it as used electronic equipment to other countries. Previous studies on electronic waste transboundary movement only highlighted the movement of electronic waste from one country to another using the Global Positioning System (GPS). The study proved the existence of electronic waste transboundary movement from one of the countries incorporated in the OECD to non-OECD countries. The study of electronic waste transboundary movement using game theory aims to apply game theory for the research of electronic waste and used electronic equipment by highlighting strategies in various aspects that affect the occurrence of transboundary movements. The study was conducted using one country from each of the OECD countries and non-OECD countries will be used as a research model. Then the factors that cause the occurrence of electronic waste transboundary movement are used to determine the right strategy for each country. The expected results of this study are to determine the optimal strategy for OECD and non-OECD countries involved in the electronic waste transboundary movement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library