Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ichsan Fahreza Juli
Abstrak :
ABSTRAK
Karena berbagai keunggulan yang dimiliki oleh ATM dan protokol TCP/IP maka keduanya diusahakan untuk dikombinasikan dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing. TCP/IP pada awalnya tidak dirancang untuk digunakan pada jaringan dengan unjuk kerja tinggi sebingga beberapa perbaikan telah dianjurkan untuk membuatnya dapat bekerja baik pada jaringun dengan unjuk kerja tinggi.

Dari sejumlah penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini telah teridentifikasi kegagalan implementasi protokol TCP di atas jaringan ATM. Selain itu ditemukan juga bahwa throughput effective yang dicapai oleh TCP melalui ATM 140 Mbps bisa sangat rendah pada kondisi tertentu.

Oleh karena itu dicoba dicari upaya untuk dapat memperbaiki kondisi tersebut. Salah satu metoda yang dianjurkan untuk memperbaiki kondisi tersebut ialah dengan memanfaatkan bit CLP yang terdapat pada header sel ATM sebagai pengendali kongesti Tugas ini mencoba untuk mensimulasikan protoko1 TCP di atas jaringan ATM dengan memanfaatkan bit CLP sebagai pengendali kongesti. Dari analisa hasil simulasi yang dilakukan, temyata penggunaan bit CLP sebagai pengendali kongesti dapat meningkatkan unjuk kerja dibandingkan jika tanpa rnenggunakannya yaitu dalam hal goodput (mencapai 87%), fairness (mencapai 90-98%), banyaknya paket yang hilang lebih sedikit, dan buffer tidak ditempati hingga maksimurn dalam waktu yang iama.
2000
S39587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qotrun Nada Salsabila
Abstrak :
Kejibeling (Strobilanthes crispus) merupakan salah satu tanaman obat karena mengandung senyawa aktif, seperti senyawa fenolat, sehingga perlu dilakukan ekstraksi untuk mendapatkannya. Salah satu metode ekstraksi hijau yang memiliki banyak kelebihan dan dipilih untuk diterapkan pada penelitian ini adalah Ultrasound Assisted Enzymatic-Aqueous Two-Phase Extraction (UAE-ATPE). Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan dua parameter penting yang mampu menghasilkan nilai Total Phenolic Content (TPC) tertinggi pada ekstraksi daun kejibeling dengan metode UAE-ATPE. Parameter tersebut, yaitu suhu dengan variasi 30oC, 40oC, 50oC, dan 60oC serta konsentrasi enzim dengan variasi 3%-m/m, 5%-m/m, dan 7%-m/m. Metode analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis dipilih untuk menguji nilai TPC secara kuantitatif dengan asam galat sebagai larutan standarnya. Penelitian ini menghasilkan konsentrasi enzim terbaik, yaitu 7%-m/m, dan suhu terbaik, yaitu 60oC, dengan nilai TPC sebesar 8,03 mg Gallic Acid Equivalent (GAE)/g sampel. ......Kejibeling (Strobilanthes crispus) is one of the medicinal plants because it contains active compounds, such as phenolic compounds, then it needs to be extracted so that it can be utilized. One of green extraction method that has many advantages and was chosen to be applied to this study is Ultrasound Assisted Enzymatic-Aqueous Two-Phase Extraction (UAE-ATPE). This research was carried out to obtain two important parameters that were able to produce the highest Total Phenolic Content (TPC) values in kejibeling leaf extraction using the UAE-ATPE method. These parameters are temperature with variations of 30oC, 40oC, 50oC, and 60oC and enzyme concentrations with variations of 3%-m/m, 5%-m/m, and 7%-m/m. An analytical method using spectrophotometry UV-Vis was selected to quantitatively test TPC values with gallic acid as the standard solution. This study produced the best enzyme concentration, which is 7%-m/m, and the best temperature, which is 60oC, with a TPC value of 8.03 mg Gallic Acid Equivalent (GAE)/g sample.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Karla Athiyyah
Abstrak :
Pangan olahan adalah pangan yang telah melalui proses pengolahan dengan atau tanpa bahan tambahan. Berbagai jenis pangan olahan dijual di warteg-warteg sekitar Stasiun Universitas Indonesia (UI) dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Cemaran biologis dalam pangan olahan apabila terkonsumsi dapat menyebabkan penyakit bawaan pangan. Uji mikrobiologi pangan olahan dilakukan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No. 13 Tahun 2019. Total Plate Count (TPC) dan biakan media selektif dilakukan pada 5 sampel menu populer pangan olahan yang diperoleh dari 3 warteg yang berbeda, yaitu capcay dan telur dadar dari warteg A, ayam bumbu kecap dan kentang mustofa dari warteg B, dan tumis kangkung dari warteg C. Hasil TPC dengan jumlah mikroorganisme tertinggi terdapat pada sampel capcay yaitu 3,1x105 koloni/g yang melebihi ambang batas maksimum cemaran, sedangkan telur dadar, kentang mustofa, dan tumis kangkung memiliki hasil TPC di bawah ambang batas maksimum. Pada pemeriksaan media selektif, terdapat pertumbuhan koloni khamir dan kapang pada sampel capcay di agar Sabouraud sebesar 5,2x104 koloni/g. Tidak terdapat pertumbuhan koloni pada pemeriksaan media selektif sampel telur dadar, ayam bumbu kecap, tumis kangkung, dan kentang mustofa. Satu dari lima sampel pangan olahan, yaitu sampel capcay dari warteg A, tergolong tidak layak konsumsi karena tidak memenuhi ambang batas maksimum cemaran yang telah ditentukan oleh Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019. ......Processed food is any food that has been altered in some way during preparation with or without any additional ingredients. A variety of processed foods are sold in wartegs around the Universitas Indonesia Station and are consumed by all sort of people. Biological contaminations in processed foods, if ingested, can cause a foodborne illnesses. Microbiological examination of processed foods are carried out in accordance with Indonesian Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) No. 13 of 2019. Total Plate Count (TPC) and selective media culture were carried out on 5 sample of popular processed foods menu obtained from 3 different wartegs, namely capcay and omelette from warteg A, soy sauce seasoned chicken and mustofa potatoes from warteg B, and sauteed water spinach from warteg C. The highest microorganism growth in TPC result was found in capcay sample with 3,1x105 colonies/g which exceeded the maximun contamination threshold, while omelette, mustofa potatoes, and sauteed water spinach had TPC results below the maximum threshold. In selective media culture, capcay sample had yeast and mold colony growth with 5,2x104 colony/g. Selective media culture growth are negative in omelette, soy sauce seasoned chicken, sauteed water spinach, and mustofa potatoes sample.One of the five processed food samples, namely the capcay from warteg A, was classified as unfit for consumption.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Haryanto
Abstrak :
Ultrasound-assisted enzymatic – aquous two phase extraction (UAE-ATPE) adalah salah satu metode ekstraksi hijau yang memiliki kelebihan seperti kondisi ekstraksi yang ramah lingkungan, biaya investasi yang rendah dan kebutuhan energi yang relatif kecil. Penggunaan enzim dalam metode ekstraksi ini akan mengkatalisis hidrolisis sitoderm dan glikoprotein, sehingga meningkatkan pelepasan zat bioaktif dengan memecah sel-sel daun keji beling. Senyawa fenolat yang terkandung dalam daun keji beling memiliki manfaat sebagai zat anti kolesterol, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai metode ekstraksi zat tersebut. Ekstraksi ultrasonik dilakukan dalam ekstraktor sistem batch dengan dilakukan selama 3 jam menggunakan sonikator dengan frekuensi 20 kHz dan variasi suhu 30oC dan 40oC. Ekstraksi dilakukan simultan dengan meggunakan enzim selulase (konsentrasi 30 mg/g daun kering) di dalam 509 mL buffer fosfat pH 6,5. ATPS yang digunakan adalah sistem etanol-ammonium sulfat dengan rasio konsentrasi 33:14 % w/w. Analisis nilai TPC menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 765 nm. Kadar fenolat tertinggi pada ekstraksi menggunakan konsentrasi enzim 30 mg/g daun kering adalah untuk suhu 30oC didapatkan pada menit ke 120 yakni 3,269 mg GAE/g serbuk daun sedangkan untuk kadar fenolat tertinggi untuk suhu 40oC didapatkan pada menit yang sama yaitu 3,758 mg GAE/g serbuk daun. Perbedaan kadar fenolat terbesar antara konsentrasi enzim 30 mg/g daun kering untuk suhu 30oC adalah 6,919% lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi enzim 70 mg/g daun kering, sedangkan untuk suhu 40oC adalah 4,401% lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi enzim 70 mg/g daun kering. ......Ultrasound-assisted enzymatic – aqueous two phase extraction (UAE-ATPE) is a green extraction method which has advantages such as environmentally friendly extraction conditions, low investment costs and relatively small energy requirements. The use of enzymes in this extraction method will catalyze the hydrolysis of cytoderm and glycoproteins, thereby increasing the release of bioactive substances by breaking plant cells. The phenolic compounds contained in the keji beling leaves have benefits as anti-cholesterol substances, so it is necessary to do research on the method of extracting these substances.. Ultrasonic extraction was carried out in a batch system extractor for 3 hours using a sonicator with a frequency of 20 kHz and temperature variations of 30oC and 40oC. Extraction was carried out simultaneously using the cellulase enzyme (concentration 30 mg/g dry leaves) in 509 mL of phosphate buffer pH 6.5. The ATPS used is the ethanol-ammonium sulfate system with a concentration of 33;14% w/w. Analysis of TPC values using a UV-Vis spectrophotometer with a wavelength of 765 nm. The highest phenolic content in extraction using an enzyme concentration of 30 mg/g of dry leaves was obtained at a temperature of 30oC at the 120th minute, namely 3,269 mg GAE/g leaf powder, while the highest phenolic content for a temperature of 40oC was obtained at 120 minutes, namely 3,758 mg GAE/g. leaf powder. The biggest difference in phenolic levels between the enzyme concentration of 30 mg/g dry leaves for a temperature of 30oC was 6,919% lower than the enzyme concentration of 70 mg/g dry leaves, while for a temperature of 40oC it was 4,401% lower than the enzyme concentration of 70 mg/g. g dry leaves.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varda Arianti
Abstrak :
Penghambatan penuaan (aging) dapat dilakukan dengan pemakaian sediaan kosmetik antiaging, salah satunya kosmetik berbahan herbal. Kandungan tanaman seperti senyawa fenolik maupun flavonoid berperan sebagai antielastase dan antioksidan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa beberapa tanaman marga Myrica memiliki aktivitas antielastase dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antielastase, antioksidan, memperoleh data nilai kadar fenolik dan flavonoid, serta membuat sediaan emulgel yang stabil secara fisik dan bermanfaat terhadap kulit dari tanaman Wuru Ketek (Myrica javanica Reinw. ex Bl.). Ekstrak etanol daun, batang, dan buah dilakukan uji antielastase, antioksidan, Total Phenolic Content (TPC), Total Flavonoid Content (TFC). Pengujian antielastase menggunakan enzim Porcine Elastase dan substrat N-Succinyl-(Ala)3-p-nitroanilide, dan untuk pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH dan FRAP. Ekstrak yang memiliki antielastase terbaik digunakan sebagai bahan aktif dalam sediaan dan dilakukan uji stabilitas selama 12 minggu. Pengamatan uji iritasi dan uji manfaat menggunakan panelis sebanyak 30 wanita. Ekstrak daun memberikan efek antielastase terbaik (IC50 = 67,83 μg/mL), memiliki nilai TFC dan FRAP yang paling baik (TFC 15,80 mg QE/g; FRAP = 421,68 Mol/gram). Aktivitas antielastase dengan kadar flavonoid memiliki hubungan korelasi yang kuat (r = 0.990). Emulgel ekstrak daun stabil pada penyimpanan di bawah suhu 28°C. Sediaan emulgel ekstrak daun tidak mengiritasi dan memberikan peningkatan signifikan masing-masing terhadap nilai kolagen dan elastisitas (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun Myrica javanica memiliki potensi penghambatan aktivitas elastase dan antioksidan, serta sediaan emulgel ekstrak daun Myrica javanica aman dan efektif sebagai antiaging. ......Aging can be suppressed by use of anti-aging cosmetics, one of which is herbal based cosmetics. Phenolic and flavonoid compounds contained in plants act as antielastase and antioxidant. Previous research reported that several plants of the Myrica family have this potential. This study aims to analyze the antielastase, antioxidant, obtain data on the value of phenolic and flavonoid, and make emulgel preparations that are physically stable and beneficial to the skin of the Wuru Ketek (Myrica javanica Reinw. ex Bl.) plant. The ethanol extracts of leaves, stems, and fruit were tested for antielastase, antioxidant, TPC, TFC. Antielastese testing used porcine elastase enzyme and N-Succinyl-(Ala)3-p-nitroanilide substrate, and for antioxidant testing using DPPH and FRAP methods. The extract which had the best antielastase was used as the active ingredient in the preparation, and the stability test was carried out for 12 weeks. Observation of the irritation test and test of benefits using a panel of 30 women. The leaf extract gave the best antielastase effect (IC50 = 67.83 μg / mL), had the best TFC and FRAP values (TFC 15.80 mg QE / g; FRAP = 421.68 Mol / gram). Antielastase activity with flavonoid levels had a strong correlation (r = 0.990). The leaf extract emulgel is stable at storage under 28 ° C. Leaf extract emulgel did not irritate and gave a significant increase in collagen value and elasticity (p <0.05). This study concludes that Myrica javanica leaf extract has the potential to inhibit elastase and antioxidant activity, and the emulgel preparation of Myrica javanica leaf extract is safe and effective as anti-aging.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Kusuma Vardhani
Abstrak :
Penggunaan bahan alam sebagai produk perawatan kulit sudah dilakukan oleh wanita Indonesia secara turun temurun, seperti penggunaan lulur bagi wanita Jawa dan bedak dingin bagi wanita Kalimantan yang berbahan dasar beras. Bekatul, lapisan terluar dari beras, memiliki potensi yang masih dapat dikembangkan salah satunya sebagai pencerah kulit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui manfaat ekstrak etanol bekatul beras hitam (Oryza sativa L. indica) sebagai pencerah kulit dalam bentuk sediaan losion. Pada penelitian ini, kadar gamma oryzanol ditentukan menggunakan KCKT (Kromatografi Cepat Kinerja Tinggi). Penetapan total phenolic compound (TPC) atau kadar fenol total dilakukan menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dan dibaca serapannya oleh microplate reader pada panjang gelombang 720 nm. Sedangkan uji penghambatan in vitro enzim tirosinase dibaca serapannya oleh microplate reader pada panjang gelombang 490 nm. Ekstrak etanol bekatul beras hitam kemudian diformulasikan dalam losion minyak dalam air untuk dilakukan uji manfaat secara in vivo. Kadar gamma oryzanol dan fenol total pada ekstrak bekatul beras hitam secara berturut-turut yakni sebesar sebesar 118,57 mg/g dan 175,48 mg/g. Ekstrak etanol bekatul beras hitam menghambat enzim tirosinase secara in vitro dengan nilai IC50 sebesar 74,8 µg/ml. Losion berisi ekstrak diaplikasikan pada lengan relawan (n=34), dan pada lengan lain diaplikasikan losion kontrol. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi GraphPad Prism 8.3.0, data diuji menggunakan t-test berpasangan dan didapatkan hasil penurunan secara signifikan pada indeks melanin (p<0,0001) dan indeks eritema (p<0,0001) pada lengan yang dioleskan losion berisi ekstrak bekatul beras hitam. Kesimpulannya, losion mengandung ekstrak bekatul beras hitam lebih efektif dalam mencerahkan kulit dibanding dengan losion kontrol. ......Nature based skincare has been used empirically by Indonesian women. Javanese women apply rice based traditional bodycare called lulur, while Kalimantan women apply rice based face care called bedak dingin. Rice bran, the outer layer of rice grain, has potential to be utilized as skin lightening. The aim of this study is to determine the efficacy of lotion containing black rice bran (Oryza sativa L. indica) extract as skin lightening. In this study, high performance liquid chromatography was performed to measure gamma oryzanol content. Folin-Ciocalteu reagent was added to determine total phenolic content of black rice bran (Oryza sativa L. indica) and measured under microplate reader wavelength 720 nm. In vitro tyrosinase inhibitor was measured under microplate reader wavelength 490 nm and the results was simbolized with IC50. Gamma oryzanol content and total phenolic content in black rice bran (Oryza sativa L. indica) ethanolic extract were 118,57 mg/g and 175,48 mg/g respectively. Ethanolic extract had potential to inhibit tirosinase enzyme in vitro with IC50 of 74,8 µg/ml. Black rice bran (Oryza sativa L. indica) ethanolic extract was formulated into oil in water (o/w) lotion to be tested in vivo. 34 women were applying lotion containing black rice bran extract at one side forearm and base placebo lotion as control at the other side forearm. The results were tested with paired t-test by GrapdPad Prism 8.3.0 application. There was significant decreasing of melanine index and erythema index with both p value <0,0001 in forearm with lotion containing black rice bran ethanolic extract. As the resume, lotion containing black rice bran extract is more effective to be applied as skin brightening than placebo lotion.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Azka Amalia
Abstrak :
Tanaman kejibeling adalah salah satu jenis tanaman obat yang memiliki banyak khasiat karena terkandung banyak senyawa kimia di dalamnya. Untuk mendapatkan senyawa kimia daun kejibeling seperti fenolik dan flavonoid, maka dilakukan metode Ultrasound Assisted Enzymatic Extraction (UAEE). Namun, penggunaan enzim selulase memiliki kekurangan dari segi ekonomis. Hal ini dapat diatasi dengan mengimobilisasi enzim secara entrapment-cross-linking dengan glutaraldehida, sodium alginat, dan kalsium klorida. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi awal enzim selulase. Efisiensi imobilisasi tertinggi, yaitu 94,94%, didapatkan dari konsentrasi awal enzim selulase sebesar 4,65 mg/mL. Variasi konsentrasi ini menghasilkan selulase yang terperangkap sebanyak 4,42 mg/mL di dalam matriks imobilisasi. Nilai TPC dan TFC tertinggi dihasilkan oleh UAEE menggunakan enzim terimobilisasi konsentrasi 4,42 mg/mL, di mana nilai TPC dan TFC berturut-turut sebesar 11,051 mg GAE/g daun kering dan 1,804 mg QE/g daun kering. Hasil ini lebih tinggi daripada perolehan TPC UAEE dengan enzim bebas yang bernilai 8,438 mg GAE/g daun kering. Hasil TFC UAEE dengan enzim bebas sebesar 1,820 mg QE/g daun kering dinyatakan sama dengan TFC enzim terimobilisasi 4,42 mg/mL berdasarkan hasil uji statistik. Enzim selulase terimobilisasi menunjukkan kemampuan stabilitas yang baik setelah digunakan untuk UAEE kejibeling sebanyak tiga siklus. ......Kejibeling is one of the herbal plants that has many benefits because it contains phenolics and flavonoids. Ultrasound-Assisted Enzymatic Extraction (UAEE) method was conducted to extract phenolic and flavonoid compounds of kejibeling leaves. However, the use of cellulase enzymes has shortcomings in terms of economics. This can be overcome by immobilizing the enzyme by entrapment-cross-linking with glutaraldehyde, sodium alginate, and calcium chloride. This study used a variation of cellulase initial concentration. The highest immobilization efficiency, 94.94%, was obtained from the cellulase initial concentration of 4.65 mg/mL. This concentration variation resulted in 4.42 mg/mL of entrapped cellulase in the immobilization matrix. The highest TPC and TFC values were obtained by UAEE using immobilized cellulase concentration of 4.42 mg/mL, where the TPC and TFC values were 11.051 mg GAE/g dry leaves and 1.804 mg QE/g dry leaves, respectively. This result was higher than the TPC of UAEE with free enzyme which was 8.438 mg GAE/g dry leaves. The TFC result of UAEE with free enzyme was 1.820 mg QE/g dry leaves, which was equal to the TFC of the immobilized cellulase of 4.42 mg/mL. The immobilized cellulase indicated good stability after being used for UAEE of kejibeling for three cycles.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library