Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Rusmala Dewi Kabubu
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Rusmala Dewi KabubuProgram Studi : Ilmu SejarahJudul : Gerakan DI/TII Qahhar Mudzakkar di Tana Toraja,1953-1965 Tesis ini membahas tentang gerakan DI/TII Qahhar Mudzakkar di Tana Toraja sejak 1953 sampai 1965. Fokus kajian ini terkait bagaimana aksi DI/TII Qahhar Mudzakkar di wilayah yang ideologinya berbeda dengan DI/TII, dalam hal ini Tana Toraja. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan latar belakang berkembangnya aksi DI/TII di Tana Toraja, aktivitas DI/TII, dan dampak yang ditimbulkan bagi kehidupan masyarakat. Kajian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan menggunakan teori collective action untuk mejelaskan bagaimana aksi DI/TII di Tana Toraja. Ada tiga faktor yang mendukung berkembangnya aksi DI/TII di Tana Toraja, yaitu kondisi geografis yang ideal untuk taktik perang gerilya, kepercayaan dan budaya masyarakat Tana Toraja, dan pengaruh komunis di Tana Toraja. Walaupun DI/TII menggunakan ideologi Islam, bukan berarti orang Toraja tidak terlibat di dalamnya. Adapun motivasi orang Toraja untuk bergabung dengan DI/TII dilatarbelakangi oleh kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Indonesia karena dibubarkannya Pemeritahan Tongkonan Ada rsquo; di Tana Toraja. Dalam melakukan aksinya, pasukan DI/TII melakukan berbagai tindakan yang menimbulkan kekacauan di Tana Toraja. Kesulitan diberbagai sektor kehidupan dirasakan masyarakat Tana Toraja kala itu. Tana Toraja terisolasi dari dunia luar akibat aktivitas-aktivitas DI/TII. Penderitaan itu berakhir ketika banyak pendukung dan pasukan DI/TII di Tana Toraja menyerahkan diri.
ABSTRACT
Name Rusmala Dewi KabubuStudy Program Historical StudiesTitle The Movement of DI TII Qahhar Mudzakkar in Tana Toraja, 1953 1965 This thesis discussed about the movement of DI TII Qahhar Mudzakkar in Tana Toraja since 1953 until 1965. The focus of this study was concerning the action of DI TII Qahhar Mudzakkar in the region which had different ideology from DI TII, which was Tana Toraja. The purpose of this study was to elucidate the background of the development of DI TII action in Tana Toraja, the activities of DI TII, and its impact caused on communities rsquo life. This study applied historical research method and the use of collective action theory to explain how DI TII action in Tana Toraja was. There were three factors contributing to the development of the DI TII action in Tana Toraja, such as the ideal geographical condition for guerilla tactics, the beliefs and the culture of Tana Toraja communities, and the communist influence in Tana Toraja. In spite of the fact the DI TII utilized Islamic ideology, it did not mean that Toraja people did not involve. The motivation of Toraja people to join in with DI TII was because of their disappointment with Indonesia rsquo s Government due to the dismissal of Tongkonan Ada rsquo Government in Tana Toraja. In committing their action, the DI TII caused a lot of disorders. People underwent difficulties in several sectors of life. Tana Toraja was isolated from the out side world owing to the activities of DI TII. The suffering ceased when the DI TII armies and partisans conceded.
2017
T48254
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Susia Kartika Imanuella
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Susia Kartika ImanuellaProgram Studi : Ilmu SusastraJudul : Perubahan Bentuk Tradisi Mangrara Banua sebagai Upacara Penahbisan Tongkonan Kajian Fungsi Pertunjukan Mangrara Banua sebagai sebuah tradisi lisan Toraja yang tetap bertahan di antara berbagai bentuk tradisi yang harus dihilangkan dengan alasan mengandung praktik-praktik lsquo;penyembahan berhala rsquo;, rupanya tidak terlepas dari berbagai bentuk lsquo;penyesuaian rsquo; yang diberlakukan oleh gereja. Bentuk-bentuk lsquo;penyesuaian rsquo; ini disusun sedemikian rupa agar tidak bertentangan dengan aturan-aturan adat maupun aturan yang diberlakukan oleh gereja di Toraja. lsquo;Penyesuaian rsquo; ini kemudian berdampak pada perubahan dalam upacara yang menghilangkan sebagian besar tahap persiapan dalam upacara Mangrara Banua. Melalui kajian yang lebih berfokus pada fungsi upacara, setiap tahapan dan unsur materi yang hadir dalam Mangrara Banua ternyata mampu mempertahankan fungsi upacara ini sebagai sebuah upacara penahbisan untuk Tongkonan. Unsur adat dan kristenisasi yang dihadirkan dalam upacara digunakan untuk menciptakan bentuk yang baru dari Mangarara Banua, namun dengan fungsi yang tidak berubah. Kata Kunci:Mangrara Banua, Tongkonan, Perubahan Bentuk, Fungsi, Agama Kristen, Adat.
ABSTRACT
Name Susia Kartika ImanuellaStudy Program Ilmu SusastraTitle The Transformation of Mangrara Banua as a Concecration Ceremony of Tongkonan A study of Performance Function Mangrara Banua as an oral tradition of Toraja, that persisted among the various forms of tradition that had to be removed because it contained 39 idolatry 39 practices, apparently can not be separated from the various forms of 39 adjustment 39 imposed by the church. These forms of 39 adjustment 39 were structured in such a way so it not conflict with adat or rules imposed by the church in Toraja. This 39 adjustment 39 then affects the change in ceremonies that eliminate most of the preparation stage in Mangrara Banua ceremony. Through a study of ceremonial functions, each stage and material element which exist in Mangrara Banua was able to maintain the function of this ceremony as a consecration ceremony for Tongkonan. The element of adat and Christianization presented in the ceremony was used to create a new form of Mangarara Banua, but with an unchanging function. Keywords Mangrara Banua, Tongkonan, Transformation, Functions, Christianity, Adat.
2017
T47840
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Shandra Stephany
Abstrak :
Rumah tradisional Toraja atau biasa disebut Tongkonan merupakan rumah yang dimiliki secara turun-temurun oleh keluarga atau marga suku Toraja. Bagi orang Toraja, memiliki Tongkonan merupakan kebanggaan tersendiri. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi modern, dan perubahan sosial, telah mengubah dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan. Dan sejak saat itu rumah tradisional Toraja (Tongkonan) di daerah tersebut mulai mengalami transformasi pola tatanan ruang dan bentuk, dari bentukan tradisional yang masih dipengaruhi kepercayaan Aluk Todolo kepada bentukan serta fungsi yang lebih modern dan disesuaikan dengan kebutuhan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat transformasi apa yang terjadi pada rumah Tongkonan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi Tongkonan terjadi pada tatanan ruang dan fungsi karena faktor kebutuhan ruang yang semakin kompleks. Transformasi pada material juga terjadi karena keberadaan material alam sekitar yang semakin sedikit. Kemajuan teknologi, sosial, budaya, religi, dan ekonomi merupakan faktor utama yang mendorong terjadinya transformasi Tongkonan.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2009
747 DIM 7:1 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library