Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawat Rahwati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagairnana interaksi antara tokoh perempuan dengan slam, dan bagaimana gambaran metafor air sebagai salah satu unsur alam serta perannya terhadap tokoh perempuan dalam menghadapi penindasan dari patriarki. Dengan menggunakan perspektif ekofeminisme kultural, didapati bahwa dalam novel tersebut mengandung bentuk-bentuk interaksi antara perempuan dengan alam secara empiris dan biologis. Hentuk interaksi secara empiris digambarkan melalui komunikasi antara tokoh Kaoru dengan irama ombak laut yang menyatu dalam hatinya melahirkan energi dan spirit pada diri Kaoru. Interaksi antara Kaoru dengan laut juga digambarkan melalui pembenaman tubuh Kaoru ke dalam air laut. Hentuk interaksi seperti ini tidak hanya bersifat empiris, tetapi juga bersifat biologis karena tubuh Kaoru yang berada di dalam air dapat diumpamakan sebagai bentuk spesies yang hidup dalam rahim seorang Thu yang disebut dengan janin (fetus). Melalui interaksi antara Kaoru dengan air laut tersebut, maka dapat diketahui pula bahwa air memiliki peranan panting yaitu sebagai proses revitalisasi pads diri Kaoru. Air telah memberikan perubahan pada diri Kaoru, yaitu semangat dan keyakinan bare untuk dapat menghadapi berbagai tekanan dari masyarakat patriarki, salah satunya mengalahkan Kepala Polisi di pengadilan. Air yang telah melahirkan semangat pada tokoh Kaoru, secara metaforis tidak hanya digambarkan sebagai media penghapus dosa, tetapi juga dipersonifikasikan sebagai sesuatu yang hidup, memiliki spirit dan dapat bergerak sesuai dengan iramanya. Terciptanya berbagai interaksi antara perempuan dengan alam melalui tokoh Kaoru dalam novel Hana wo Hakobu Imouto ini, menunjukkan sebuah gagasan kritis terhadap budaya patriarki yang bersifat dualistis dan hierarkis dengan menekankan kebudayaan perempuan yang selama ini dianggap rendah oleh masyarakat patriarki.
This research is aim at showing how woman character interact with nature, and how water as one of the elements signifies it many meanings metaphoric and than what role it plays to woman character in facing patriarchal oppression. By employing the cultural eco-feminism perspective, it is found that the novel contents forms of empirical and biological interaction between woman and nature. The empirical interaction has been illustrated through communication between Kaoru as a woman character and the rhythm of waves which has become united in her which in turn produces energy and spirit. Interaction between Kaoru and the sea is portrayed by her submergence in to the sea. This kind of interaction is not only empirical, but also biological, as her submergence in to the sea can be compared to the species that dwell in the mother's womb called fetus. Through Kaoru's interaction with the sea it can be inferred that water plays a significant role as a revitalization process in Kaoru; spirit and new confidence to face the oppression of patriarchal society, for example defeating the police chief in court. Water that has given spirit to Kaoru, metaphoric is not only portrayed as a medium for purifying sin, but also personified as a living thing that possesses spirit and can move according to its rhythm. The interaction between woman and nature through Kaoru in this novel shows a critical idea toward dualistic and hierarchical patriarchal culture with the emphasis on woman culture that has been look down upon for generations by patriarchal society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T19653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kriswanda Krishnapatria
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan memperlihatkan representasi tokoh perempuan dominan dalam alih wahana dari novel ke seri televisi Game of Thrones. Metode deskriptif analisis dengan teori feminisme tentang gender digunakan untuk melihat bagaimana tokoh-tokoh perempuan tersebut merepresentasikan ide perempuan sebagai bentuk perempuan dominan. Dari hasil analisis tampak bahwa seri televisi menggambarkan perempuan-perempuan sebagai tokoh yang lebih mandiri, simpatik dan cerdas dibandingkan novel.
ABSTRACT
This analysis aims to show the representation of dominant female characters in the adaptation from the novel to the television series Game of Thrones. Descriptive analytical method with feminism theory about gender are used to see how the female characters represent the idea of ​​women as a form of dominant women. From the analysis, it appears that the television series depict women as more independent, sympathetic and more intelligent characters than the novel. ;This analysis aims to show the representation of dominant female characters in the adaptation from the novel to the television series Game of Thrones. Descriptive analytical method with feminism theory about gender are used to see how the female characters represent the idea of ​​women as a form of dominant women. From the analysis, it appears that the television series depict women as more independent, sympathetic and more intelligent characters than the novel. ;This analysis aims to show the representation of dominant female characters in the adaptation from the novel to the television series Game of Thrones. Descriptive analytical method with feminism theory about gender are used to see how the female characters represent the idea of ​​women as a form of dominant women. From the analysis, it appears that the television series depict women as more independent, sympathetic and more intelligent characters than the novel. , This analysis aims to show the representation of dominant female characters in the adaptation from the novel to the television series Game of Thrones. Descriptive analytical method with feminism theory about gender are used to see how the female characters represent the idea of ​​women as a form of dominant women. From the analysis, it appears that the television series depict women as more independent, sympathetic and more intelligent characters than the novel. ]
[, ], 2015
T43290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Diah Haryanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan memperlihatkan ide antikolonialisme tokoh-tokoh perempuan dalam Student Hidjo, Matahariah, dan Rasa Mardika. Metode deskriptif kualitatif dengan teori orientalisme dan hibriditas digunakan untuk melihat bagaimana tokoh-tokoh perempuan tersebut merepresentasikan ide antikoloniliasme sebagai bentuk perlawanan Marco. Dari hasil analisis tampak bahwa Marco dengan sengaja menampilkan tokoh-tokoh perempuan mandiri, pintar, aktif, berani bersuara dan tampil di depan umum, serta bersama-sama kaum laki-laki melakukan perjuangan melawan berbagai bentuk penindasan. Persinggungannya dengan budaya Barat, membuat tokoh-tokoh perempuan dalam karya Marco menjadi pribadi yang hibrid, bergerak bebas pada ruang ketiga yang serba ambivalen. Strategi hibriditas yang paling tampak adalah mimikri yang dilakukan para tokohnya. Perempuan Eropa yang tampak sangat Jawa atau perempuan Jawa yang berusaha menjadi Eropa. Dengan kata lain keduanya berusaha untuk menjadi ?almost the same but not quite?.
This analysis aims to show anticolonialism ideas of the female characters in Student Hidjo, Matahariah, and Rasa Merdika. Qualitative descriptive method and orientalism and hibridity theories are used to see how these female characters represent their anticolonialism ideas as a form of Marco?s disapproval. From the result of the analysis, it is shown that Marco presents on purpose the female characters who are independent, intelligent, active, brave in stating their opinions and appear on public, and together with men fight against various forms of colonialism. The connection to the west culture makes these women become hibrid people, move freely in the third space that is ambivalent. Hibridity strategy that is the most obviously done by these characters is mimicry. European women that look so javanese or the javanese women that try to be european. In other words, both try to be ?almost the same but not quite?.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28351
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Tjipto Nugroho
Abstrak :
Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen-cerpen Nova bulan Mei 1998, yakni Bapak (karya Iyang Nur Ch.); Pulang (Yeni Ratnakomala); Fitnah (Humam S. Chudori); Istri Muda (Dwiyanto); Pilihan (Beni Jusuf); dan satu nomor penerbitan bulan September 1999 (Nova No. 60317{11 12-19 September 1999) yang berisi lima cerpen berikut: Lusi si Penari (Budi Sarjono); Surat dari Karni (Rositi Baskoro); Nasihat (Sistri R.); Sita dan Suaminya (Seno Gumira Ajidarma); dan Persaingan (Eko Hartono). Penelitian bertujuan mengungkapkan representasi tokoh perempuan dan penokohannya daiam cerpen-cerpen Nova. Penelitian dikaitkan pada konsep Gaya Tuchman tentang representasi perempuan dalam suatu karya di media massa, yakni the symbolic annihilation of women. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Kesimpulannya, pertama, tokoh perempuan ditampilkan tanpa terlalu dijelaskan de-skripsi fisik masing-masingnya. Kedua, tokoh perempuan dapat dikelompokkan berdasarkan statusnya sebagai perempuan ibu rumah tangga biasa (tanpa karier), perempuan yang menjadi ibu rumah tangga dan bekerja, perempuan yang bekerja saja, perempuan berpendidikan tergolong tinggi, dan perempuan berpendidikan tergolong rendah. Ketiga, penokohan dilakukan secara kisahan (telling) dan ragaan (showing). Namun, cara ragaan lebih mendominasi. Ditinjau dari sudut konsep peniadaan perempuan secara simbolis, kesimpulannya: pertama, representasi fisik dan karakter tokoh perempuan di dalam cerpen Nova tidak persis sama dengan paparan Tuchman. Kedua, sepuluh cerpen Nova menampilkan secara berbeda-beda mengenai peran perempuan di masyarakat patriarkat sebagai istri, ibu, maupun ibu rumah tangga. Ketiga, hanya satu cerpen, yaitu Persaingan, yang tampak lepas dari dominasi lelaki dalam representasi di media massa. Sembilan cerpen Nova lainnya menampilkan dominasi tersebut. Keempat, sepuluh cerpen Nova memperlihatkan pengucilan, pengabaian, dan peminggiran minat dan kepentingan perempuan. Kelima, apabila dilakukan perbandingan antara cerpen-cerpen Nova periode Mei 1998 dengan terbitan September 1999 yang dijadikan data, maka cerpen Persaingan menunjukkan perubahan yang bersifat kasus. Kesembilan cerpen lainnya tidak menunjukkan poin yang dapat dijadikan acuan secara tegas bahwa telah terjadi perubahan dalam representasi tokoh perempuan dengan acuan konsep Gaye Tuchman.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library