Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rianawati Raharyani
Abstrak :
ABSTRAK
Program intervensi ini benujuan untuk mcmbcrdayakan masyamkat kampung Lio RW 20 dengan memberikan sebuah solusi altematifpengobatan yang relatifmurah. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa ketidakberdayaan (lzekzlessness) warga kampung tersebut terutama dalam hal kesehatan. Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk menanamkan kesadaran dan pengertian mengcnai tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai ahcmalifpengobatan yang relatifmurah. Pemberdayaan warga ini mcnggunakan teori Learned Hegnlessness yang dikemukakan oleh Seligman (1975) dan The Health BcliefMode1(Roscnstock, 1974). Tcknik intervensi menggunakan Comrmmig' Empowerment (Dalton, 2001) dan Erperiential Leamizzg (David A. Kolb, 1996). Penduduk kampung ini tergolong kategori squatter; pcnghuni liar, dimana mayoritas penduduknya ad alah pendatang dan berpendidikan rendah, serta tempat tinggal mereka scbagian bcsar tidak memenuhi standar rumah yang sehat. Permasalahan utama mereka adalah ketidakmampuan dalam segi ckonomi, sehingga mcreka sangat terbebani oleh binya pengobatan masa kini. Metode pendekatan dalam mengembangkan program interensi ini dilakukan melalui metode kualitatiil dan pcngembangan agen perubahan diperlukan pada intervensi ini un tuk mengawali program pemberdayaan masyamkat kampung Lio dalam budidaya TOGA. Pelaksanaan program intervensi ini dilakukan dengan kunjungan fonnal dan informal, pcrtemuan tatap muka lzmgsung dan komunikasi yang intensif dan tcrcncana, dan fokus pada pengembangan kapasitas warga kampung sebagai upaya menumbuhkan kemampuan dan kctemmpilan warga sehingga mcrcka lebih berclaya dan mandiri. Tahap awal dari program intervensi ini dilakukan selama 8 bulan (November 2006-Juli 2007) dan berhasil dcngan terbentuknya agen perubahan yang bertimgsi dengan baik dan adanya lahan khusus untuk diiadikan pusat TOGA dari kampung Lio RW 20. Agcn pcmbahan ini telah berhasil menumbuhkan kcsadaran dan pengertian kepada warga untuk bcrpartisipasi aktifdalam budidaya TOGA ini sebagai upaya untuk mencari altematifpcngobatan yang murah sehingga dapat mengumngi bcban mere]-ca. lntervensi tahap lanjut masih perlu dilakukan agar apa yang menjadi tujuan dan harapan bersama warga kampung Lio RW 20 ini bisa tercapai, yaitu peningkatan kemampuan dan keterampilan hidup schat.
ABSTRACT
The objective of this intervention program tk to empower the population of Kanioung Lio RW 20 by providing a relativehf inexpensive medication alternatifsolution This program also aims on reducing the lteblessness ofthe population particularht on health issues. The main objective ofthts intervention is to gain the populations awareness and understanding about TOGA cultivation as a relativehr inexpensive mediation alternative. This community awareness 119 based on Learned Helolessness theory by .Se ligman (1975) and The Health Belief Model by Rosenstock (1974). The intervention technique ts based on Community Empowerment (Dalton, 2001) and Experiential Learning (David A. Kolb, 1996) The population of this village is categorized as squatter, untamed population, where the majority ofthe population are migrants (outsidens) with low education level, who most of them are occupying below health standard houses. Economical weakness is the main issue of this population which burdens them of today 's medication _/ee. The approaching method in developing this intervention program done through qualitative method and the expansion of change agent needed in this intervention to began this community empowerment in TOGA cultivation. The implementation of this intervention program conducted with_R>rmal and in_RJrmalvt1sits, direct meeting and intensive and planned communication which jbcus on the capacity building ofthe community as an ejort to increase the ability and skills ofthe population which enable them to be more independent and capable. The first stage ty' this intervention program was conducted _/br 6' months (November 2006-July 2007) and nas successhtl by the _Rrrmation of change agent that well functioning and there a speci/ic area provided for TOGA center from Kampung Lia RW 20. This agent of change has ejectively escalate the awareness and understanding of the population medication alternative to reduce their economical burden. Thejbllow up of this first stage still need to be innzlemented to fuyill the objective and expectation of the community of Karnpung Lio RW 20, the escalation of skills and ability to wards healthy life.
2007
T34087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rianawati Raharyani
Abstrak :
ABSTRAK
Program intervensi ini bertujuan untuk mcmberdayakan masyarakat kampung Lio RW 20 dengan memberikan sebuah solusi altematifpengobatan yang relatifmurah. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa ketidakberdayaan (helplessness) warga kampung temebul tcrutarna dalam hal kesehatan. Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk menanamkan kesadaran dan pengertian mengenai tanarnan obat keluarga (T OGA) sebagai altematifpengobatan yang relatifmurah. Pemberdayaan warga ini menggunakan teori Learned Heblessness yang dikemukakan oleh Seligman (l975) dan The Heallh Belief Model (Rosenstock, 1974). Teknik intewensi menggunakan Communig/ Empowerment (Dalton, 2001) dan Experien!ia1Leaming (David A. Kolb, 1996). Pcnduduk kampung ini tergolong katcgori squatter; penghuni liar, dimana mayoritas penduduknya adalah pendatang dan berpendidikan rendah, ser-ta tempat tinggal mereka sebagian besar tidak mcmenuhi standar mmah yang sehat. Permasalahan utama mercka adalah kelidakmampuan dalam segi ekonomi, sehingga mereka sangat terbebani oleh biaya pengobatan masa kini. Metode pendekatan dalam mengembangkan program intcrcnsi ini dilakukan melalui rnetode kualitatifl dan pengembangan agen perubahan diperlukan pada intervensi ini untuk mengawali program pemberdayaan masyarakat kampung Lio dalam budidaya TOGA. Pelaksanaan program intervcnsi ini dilakukan dengan kunjungan formal dan informal, pertemuan tatap muka langsung dan komunikasi yang intensif dan terencanzr, dan fokus pada pengembangan kapasitas warga kampung scbagai upaya mcnumbuhkan kemampuan dan kcterampilan warga sehingga mereka Iebih berdaya dan mandiri. Tahap awal dad program intervensi ini dilakukan selama 8 bulan (November 2006-Juli 2007) dan berhasil dengan terbentuknya agen perubahan yang berfungsi dengan balk dan adanya lahan khusus untuk dijadikan pusat TOCA dari kampung Lio RW 20. Agen perubahan ini telah berhasil menumbuhkan kesadarzm dan pcngcrtian kepada warga untuk berpartisipasi aktifdalam budidaya TOGA ini sebagai upaya untuk mencari altcmatifpengobatan yang murah sehingga dapat mengurangi beban mereka. Inten/ensi tahap lanjut masih perlu dilakukan agar apa yang menjadi tujuan dan harapan bersarna warga kampung Lio RW 20 ini bisa temapai, yaitu pcningkatan kemampuan dan keterampilan hidup sehat. Kata Kunci: HeĀ¢Iessness, TOGA, agen pcrubahan vii
ABSTRACT
Community Emponermentjbr Farnibt Medical Plant (T OGA) Cultivation (Medication A lternative for The Population of Kampung Lio RW 20) The objective of this intervention program is to ennrower the population of Kampung Lio RW 20 by providing a relatively inexpensive medication alternaty solution. T his program also aims on reducing the heblessness ofthe population particularly on health issues. The main objective of this intervention Ls to gain the population is awareness and understanding about T OGA cultivation as a relatively inexpensive mediation alternative. This community awareness is based on Learned Hemlessness theory by Seligman (1975) and The Health Belief Model by Rosenstock (1974). The intervention technique is based on Cont/nunigt Empowerment (Dalton, 2001) and Experiential Learning (David A. Kolb. I 996) The population of th is village is categorized as squatter, untamedpopulation, where the majority ofthe population are migrants (outsiders ) with low education level, who most of them are occupying below health standard houses. Economical weakness is the main issue of this population which burdens them of today iv medication _/ee. The approaching method in developing th is intervention program done through qualitative method and the expansion of change agent needed in this intervention to began th is community empowerment in TOGA cultivation. The implementation of this intervention program conducted with jbrmal and irwrmal visits, direct meeting and intensive and planned Communication which joctts on the capacity building if the communigr as an effort to increase the ability and skills ofthe population which enable them to be more independent and capable. The_;?ir1s?t stage of this intervention program was conducted for 8 months (November 2006-Jubr 2007) and was successjitl by the for'mation of change agent that well functioning and there a specyic anea provided _hrr TOCA center jrorn K amprrng Lio RW 20. This agent of change has ejectivelv escalate the awareness and understanding of the population medication alternative to reduce their economical burzlen. Thejollaw up of this first stage still need to be implemented to ful/ill the objective and expectation of the community of Kampung Lio RW20, the escalation of skills and ability to wards healthy IW.
2007
T34145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rianawati Raharyani
Abstrak :
Program intervensi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat kampung Lio RW 20 dengan memberikan sebuah solusi alternatif pengobatan yang relatif murah. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa ketidakberdayaan {helplessness) warga kampung tersebut terutama dalam hal kesehatan. Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk menanamkan kesadaran dan pengertian mengenai tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan yang relatif murah. Pemberdayaan warga ini menggunakan teori Learned Helplessness yang dikemukakan oleh Seligman (1975) dan The Health Belief Model (Rosenstock, 1974). Teknik intervensi menggunakan Community Empowerment (Dalton, 2001) dan Experiential Learning (David A. Kolb, 1996). Penduduk kampung ini tergolong kategori squatter, penghuni liar, dimana mayoritas penduduknya adalah pendatang dan berpendidikan rendah, serta tempat tinggal mereka sebagian besar tidak memenuhi standar rumah yang sehat. Permasalahan utama mereka adalah ketidakmampuan dalam segi ekonomi, sehingga mereka sangat terbebani oleh biaya pengobatan masa kini. Metode pendekatan dalam mengembangkan program interensi ini dilakukan melalui metode kualitatif, dan pengembangan agen perubahan diperlukan pada intervensi ini untuk mengawali program pemberdayaan masyarakat kampung Lio dalam budidaya TOGA. Pelaksanaan program intervensi ini dilakukan dengan kunjungan fonnal dan informal, pertemuan tatap muka langsung dan komunikasi yang intensi f dan terencana, dan fokus pada pengembangan kapasitas warga kampung sebagai upaya menumbuhkan kemampuan dan keterampilan warga sehingga mereka lebih berdaya dan mandiri. Tahap awal dari program intervensi ini dilakukan selama 8 bulan (November 2006-Juli 2007) dan berhasil dengan teibentuknya agen perubahan yang berfungsi dengan baik dan adanya lahan khusus untuk dijadikan pusat TOGA dari kampung Lio RW 20. Agen perubahan ini telah berhasil menumbuhkan kesadaran dan pengertian kepada warga untuk berpartisipasi aktif dalam budidaya TOGA ini sebagai upaya untuk mencari alternatif pengobatan yang murah sehingga dapat mengurangi beban mereka. Intervensi tahap lanjut masih perlu dilakukan agar apa yang menjadi tujuan dan harapan bersama warga kampung Lio RW 20 ini bisa tercapai, yaitu peningkatan kemampuan dan keterampilan hidup sehat.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisni Wahyuni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses pemberdayaan ibu rumah tangga anggota kelompok wanita tani Matahari dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan tanaman obat keluarga sebagai upaya perubahan kondisi ekonomi keluarganya. Ibu rumah tangga merupakansalah satu komponen sumber daya manusia dalam pembangunan sosial dan ekonomi, terutama yang tergabung dalam kelompok wanita tani.Proses pemberdayaan di komunitas ibu rumah tangga menjadisalah satu kegiatan di Kota Administrasi Jakarta Timur dalam program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.Dalam pelaksanaan program pemberdayaan ibu rumah tangga tersebut di lakukan melalui beberapa tahap. Adapun tahap-tahap yang dilalui antara lain adalah tahap persiapan dan penjalinan relasi, tahap pengkajian, tahap pelaksanaan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, tahap pengkajian ulang, dan pengembangan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil tempat dan informan di wilayah lingkungan RW 09 Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Kota Administrasi Jakarta Timur.Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa proses pemberdayaan ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani, menciptakan perubahan kondisi ekonomi keluarga anggota kelompok wanita tani dan juga memberikan manfaat lingkungan hidup yang asri dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi tanaman obat keluarga yang menjadi unggulan dalam budidaya tanaman obat.
ABSTRACT
Abstract This study discusses about proces empowerment housewife as a member of women farmers Matahari in utilizing the house yard to the develop of family medicinal plants in an effort to change their economic condition, is one component of human resources in social and economic development.The empowerment processes of housewives communities will become one of the focal point in activities program of East Jakarta Administration in accelerate diversification of food consumption.For the implementation is through several stages, follows preparation phase and interlacement relations, implementation phase to accelerate diversification of food consumption, stage of the review and development program to accelerate diversification of food consumption. This research usesqualitative approach with descriptive design and qualitative method, the implementation took place and informants at RW 09 Kelurahan Kebon Pala, Districs Makasar of East Jakarta Administration. This empowerment process creates changes in economic conditions of the members of the group.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini didasarkan pada upaya pemerintah melakukan penyebarluasan informasi tentang tanaman obat melalui saluran interpersonal dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tanaman obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor: biologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis yang melekat pada diri narasumber (komunikator). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan masalah berdasarkan sifat data kualitatif sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata narasumber (komunikator) memiliki posisi penting sebagai salah satu komponen komunikasi yang dapat membangun efektivitas komunikasi interpersonal dengan anggota masyarakat. Pentingnya keberadaan narasumber ini dapat dilihat dari faktor biologis yang meliputi alasan mengelola toga karena sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang digelutinya. Adapun dilihat dari faktor sosiopsikologis, narasumber menyatakan toga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan, bisa menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, menjadikan pekarangan rumah indah, mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk obat, dan bisa dibuat makanan olahan, misalnya kripik bayem. Sedangkan faktor sosiogenis menanam toga bukan pengalaman baru, masyarakat merespon positif, sesuai dengan bidang ilmu, dan menjadi jaminan dalam bertugas
384 JKKOM 3:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library