Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Priyanto Utomo
Abstrak :
Paduan Titanium telah banyak digunakan dalam beberapa aplikasi di industri karena mempunyai sifat mekanik yang unik dan mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik. Salah satunya digunakan dalam industri kedokteran sebagai implan tulang, karena titanium mempunyai kemampuan biokompabilitas yang baik selain sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik. Saat ini paduan Ti yang banyak digunakan sebagai implan komersil adalah Ti-6Al-4V. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa pelepasan ion Al dan V dari paduan Ti-6Al-4V dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti neuropati perifer, osteomalacia, dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu dikembangkan paduan Titanium β-metastabil untuk menggantikan paduan Ti-6Al-4V. Desain paduan titanium β-metastabil biokompatibel terutama difokuskan pada penggunaan elemen paduan logam transisi yang banyak mengandung d-elektron seperti paduan Ti-Nb, Ti-Ni, Ti-Mo. Ion Ni diketahui dapat menyebabkan toxic, alergi, dan efek karsiogen. Paduan Ti-Mo mempunyai nilai kekerasan yang tinggi dibandingkan dengan tulang sehingga dapat menimbulkan stress-shielding yang dapat menyebabkan resorpsi pada tulang dan dapat menyebabkan kegagalan pada implant. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikembangkan paduan Ti-Nb dengan tambahan unsur paduan Sn. Paduan metastabil Ti dipengaruhi oleh fasa yang terbentuk dan suhu pembentukan. Sedangkan Sn untuk mengendalikan keberadaan fasa ω yang mempunyai sifat getas dan modulus yang tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi fabrikasi dengan variasi jumlah peleburan yaitu 3 dan 5 kali dan juga variasi konsentrasi Sn sebesar 2, 5, dan 8 wt%. Hasil optimasi jumlah peleburan menunjukkan bahwa dengan tiga kali peleburan didapatkan paduan dengan dua fasa yaitu fasa β dan α, sedangkan dengan lima kali peleburan didapatkan fasa tunggal β. Hasil optimasi variasi konsentrasi Sn didapat bahwa sifat mekanik dan korosi yang optimum diperoleh pada paduan yang mengandung 5 wt% Sn. Paduan hasil optimasi tersebut, Ti-30Nb-5Sn, kemudian dihomogenisasi pada suhu 1000C selama 5 jam dan didinginkan cepat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa proses homogenisasi memicu timbulnya fasa α. Kehadiran fasa α dalam konsentrasi yang kecil pada paduan yang dilebur 3 kali dan paduan yang dilebur 5 kali namun dihomogenisasi berkontribusi dalam meningkatkan nilai kekerasan dan juga ketahanan korosi paduan.
Titanium alloys have been widely used in several applications in the industry because they have unique mechanical properties and have very good corrosion resistance. One of them is used in the medical industry as a bone implant, because titanium has good biocompatibility in addition to mechanical properties and good corrosion resistance. At present Ti alloy which is widely used as commercial implant is Ti-6Al-4V. But recent studies have shown that the release of Al and V ions from Ti-6Al-4V alloys can cause long-term health problems such as peripheral neuropathy, osteomalacia, and Alzheimer's disease. Therefore Titanium β-metastable alloys are developed to replace Ti-6Al-4V alloys. The design of biocompatible titanium β-metastable alloys is mainly focused on the use of d-electron-containing alloy metal elements such as Ti-Nb, Ti-Ni, Ti-Mo alloys. Ni ions are known to cause toxic, allergic and carcinogenic effects. Ti-Mo alloy has a high hardness value compared to bone so it can cause stress-shielding which can cause resorption in the bone and can cause implant failure. Therefore in this study Ti-Nb alloys were developed with the addition of Sn alloy elements. Metastable alloy Ti is influenced by the phase formed and the temperature of formation. While Sn to control the existence of phase ω which has brittle properties and high modulus. In this study, fabrication optimization was carried out with variations in the number of smelters, namely 3 and 5 times and also variations in Sn concentration of 2, 5 and 8 wt%. The results of the optimization of the number of smelters indicate that with three fusions obtained a two-phase alloy namely phase β and α, whereas with five times the fusion obtained a single phase β. The results of optimization of variations in Sn concentration were obtained that optimum mechanical and corrosion properties were obtained in alloys containing 5 wt% Sn. Alloying the results of the optimization, Ti-30Nb-5Sn, is then homogenized at 1000˚C for 5 hours and cooled quickly. The characterization results show that the homogenization process triggers the α phase. The presence of α phase in small concentrations in alloys which are melted 3 times and alloys which are fused 5 times but homogenized contribute to increasing the hardness value and also corrosion resistance of alloys.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narottama Tunjung Hariwangsa
Abstrak :
Reduksi secara tertutup dan fiksasi internal menggunakan miniplate dan screw titanium masih merupakan modalitas terapi yang terbaik untuk fraktur tulang wajah yang displaced dengan gangguan fungsi dan deformitas secara penampilan. Namun, implan maksilofasial yang beredar di Indonesia masih sangat mahal. Untuk itu diperkenalkan miniplate dan screw buatan lokal (UniFIX®) yang lebih murah dan memiliki kualitas yang sama dengan miniplate dan screw yang diimpor. Dilakukan studi eksperimental cross over dengan menggunakan enam belas model tengkorak dari bahan polyurethane yang dipasang implan UniFIX® dan implan impor pada bagian rima orbita inferior oleh pengguna. Dilakukan pencatatan terhadap waktu untuk menyelesaikan pemasangan miniplate dan screw. Setiap pengguna diberikan kuesioner evaluasi terhadap kemudahan penggunaan miniplate dan screw dalam hal kenyamanan saat penggunaan, kecocokan screw dengan screwdriver, pembengkokan plate, dan self-tapping dari screw. Setelah itu, dilakukan penilaian oleh konsultan ahli kraniofasial terhadap stabilitas dan adaptabilitas dari miniplate dan screw yang telah dipasang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miniplate dan screw UniFIX® tidak inferior jika dibandingkan dengan miniplate dan screw impor dalam hal kemudahan penggunaan. Meskipun demikian, karakteristik self-tapping screw UniFIX® dapat ditingkatkan untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik. ......Open reduction and internal fixation using miniplate and screw is still the best treatment of displaced facial fracture with functional impairment and cosmetic deformity. However, imported miniplate and screw currently widely used are highly costly. Therefore, a locally-made miniplate and screw (UniFIX®) which is cost-efficient and has the same quality with the imported brand is introduced. This study aims to evaluate the usability of UniFIX® miniplate and screw in comparison with the imported miniplate and screw. Cross over experimental study was conducted with sixteen polyurethane anatomical skull models. Both UniFIX® and imported miniplate and screw were placed on the infraorbital rims by users. Time to complete the placement was recorded. Each user received questionnaire to evaluate the usability of miniplate and screw in terms of operator s comfort, screw fit to screwdriver, plate bending, and self-tapping of the screw. Subsequently, two craniofacial consultants were given scoring sheet to evaluate the stability and the adaptability of each miniplate and screw. The results showed that the usability of UniFIX® miniplate and screw was not inferior compared to the imported brand. Nevertheless, the self-tapping feature of locally-made screw may be improved to produce better quality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library