Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Ahmad Basofi Mujahidin
"Stres akademik dan kualitas tidur adalah dua faktor yang krusial yang dapat mempengaruhi performa siswa, terutama bagi mereka yang sedang mempersiapkan ujian seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tuntutan akademik yang tinggi seperti mengikuti bimbingan belajar dan banyak tugas, serta ekspektasi tinggi dari orang tua dan lingkungan pemicu utama stres, dimana mengakibatkan berkurangnya jam tidur dan buruknya kualitas tidur pada siswa sehingga berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan adanya hubungan tingkat stres akademik dengan kualitas tidur siswa kelas XII dalam persiapan ujian seleksi masuk PTN. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, yang dilakukan terhadap 252 siswa di SMAN1 Kota Tangerang. Instrumen pada penelitian ini menggunakan Perceived Stress Scale-10 (PSS-10) untuk mengetahui tingkat stres akademik dan Pitssburgh Sleep Quality Indeks (PSQI) untuk mengetahui kualitas tidur. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 75% responden mengalami tingkat stres akademik sedang, sedangkan sebanyak 73% responden mengalami kualitas tidur yang buruk. Uji chi- square menunjukkan nilai p = 0,01 (p < a; a = 0,05), menandakan terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres akademik dengan kualitas tidur siswa kelas XII dalam persiapan ujian seleksi masuk PTN. Sekolah perlu memberikan perhatian terhadap kesehatan mental dengan program manajemen stres, pentingnya manajemen waktu dalam belajar dan kebiasaan tidur yang sehat (sleep hygiene). Peneliti selanjutnya dapat menambahkan responden yang berbeda yaitu SMA Negeri maupun SMA Swasta agar terlihat gambaran kejadian secara keseluruhan dalam suatu populasi.
Academic stress and sleep quality are two crucial factors that can affect student performance, especially for those who are preparing for the State University entrance selection exam (PTN). High academic demands such as tutoring and many assignments, as well as high expectations from parents and the environment are the main triggers of stress, which results in reduced sleep hours and poor sleep quality in students, thus impacting physical and mental health. This study aims to ensure the relationship between academic stress levels and sleep quality of grade XII students in preparation for the PTN entrance selection exam. This study used a cross-sectional design, which was carried out on 252 students at SMAN1 Tangerang City. The instrument in this study uses the Perceived Stress Scale-10 (PSS-10) to determine the level of academic stress and the Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI) to determine the quality of sleep. The results of the univariate analysis showed that 75% of respondents experienced moderate levels of academic stress, while as many as 73% of respondents experienced poor sleep quality. The chi square test showed a value of p = 0.01 (p < a; a = 0.05), indicating that there is a significant relationship between the level of academic stress and the quality of sleep of grade XII students in preparation for the PTN entrance selection exam. Schools need to pay attention to mental health with stress management programs, the importance of time management in learning and healthy sleep hygiene. The researcher can then add different respondents, namely public high schools and private high schools to see the overall picture of events in a population."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hutabarat, Yosephine Talita Tamiang
"Mahasiswa terapi okupasi dilaporkan memiliki tingkat stres yang tinggi selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres akademik dan motivasi akademik pada mahasiswa terapi okupasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional terhadap 87 mahasiswa Terapi Okupasi Universitas Indonesia angkatan 2021 hingga 2024. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Spearman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkat stres akademik dengan motivasi akademik (p = 0,285 > 0,05). Namun, faktor lain seperti usia, jenis kelamin, dan tahun angkatan ditemukan berpengaruh terhadap tingkat motivasi akademik. Kesimpulannya, stres akademik tidak secara langsung memengaruhi motivasi akademik mahasiswa dan faktor lain seperti karakteristik responden mungkin lebih dominan dalam memengaruhi motivasi akademik. Temuan ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya.
Occupational therapy students have been reported to experience high levels of stress during their academic journey. This study aims to analyze the relationship between academic stress levels and academic motivation among occupational therapy students. A quantitative method with a cross-sectional approach was employed, involving 87 Occupational Therapy students from Universitas Indonesia, class 2021 to 2024. Data were collected through questionnaires and analyzed using Chi-Square and Spearman tests. The results indicated no significant relationship between academic stress levels and academic motivation (p = 0.285 > 0.05). However, other factors such as age, gender, and grade level were found to influence academic motivation. In conclusion, academic stress does not directly affect students’ academic motivation, and other factors—such as respondent characteristics—may play a more dominant role. These findings may serve as a foundation for future research."
Depok: Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yohanes Yudhistira Nanda Satria
"Mahasiswa sering menghadapi tantangan akademik yang dapat menimbulkan stres. Beberapa faktor yang berhubungan dengan stres akademik adalah kelekatan dengan orang tua dan teman sebaya. Mahasiswa dengan kelekatan yang tinggi cenderung memiliki kontrol emosi dan mekanisme koping yang lebih baik, sehingga stres akademik yang dirasakan lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan orang tua dan teman sebaya dengan tingkat stres akademik pada 345 mahasiswa FISIP UI angkatan 2021–2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah IPPA (Inventory Parent and Peer Attachment) dan ESSA (Educational Stress Scale for Adolescents). Analisis dilakukan menggunakan metode Somers’d. Hasil analisis univariat menunjukkan mayoritasmahasiswa memiliki stres akademik kategori rendah (52.8%), kelekatan orang tua kategori tinggi (59.1%), dan kelekatan teman sebaya kategori tinggi (63.6%). Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan negatif lemah yang signifikan antara kelekatan orang tua dan stres akademik (-0.275), serta antara kelekatan teman sebaya dan stres akademik (-0.233). Hasil ini menunjukkan pentingnya kualitas hubungan yang baik dengan orang tua dan teman sebaya dalam membantu mahasiswa mengelola stres akademik.
University students often face academic challenges that can lead to stress. Some factors associated with academic stress include attachment to parents and peers. Students with a high level of attachment tend to have better emotional regulation and coping mechanisms, resulting in lower levels of academic stress. This study aims to examine the relationship between parental and peer attachment and the level of academic stress among 345 FISIP UI students from the 2021–2024 cohort. The research employed a quantitative approach using convenience sampling. The instruments used were the Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) and the Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA). Data were analyzed using the Somers’ D method. Univariate analysis showed that most students experienced a low level of academic stress (52.8%), had high parental attachment (59.1%), and high peer attachment (63.6%). Bivariate analysis revealed a weak but statistically significant negative relationship between parental attachment and academic stress (−0.275), as well as between peer attachment and academic stress (−0.233). These findings highlight the importance of strong relationships with parents and peers in helping students manage academic stress effectively."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Intan Nurul Dwi Utari
"
ABSTRAKSiswa di sekolah berbasis Islam rentan mengalami stres akademik. Pola asuh yang sesuai dari orangtua dapat menurunkan stres akademik siswa. Di sisi lain, spiritualitas juga dapat menjadi sumber koping bagi individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh dan tingkat spiritualitas dengan tingkat stres akademik siswa di sekolah berbasis Islam. Pene korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara online terhitung sejak 03 Apri 10 Mei 2020 dengan sampel sejumlah 109 siswa kelas XII di sekolah berbasis Islam MAN Jakarta Timur yang diambil dengan metode simple random sampling. Instrumen The Parental Care Style Questionnaire digunakan untuk mengidentifikasi pola asuh orangtua, instrumen Spiritual Involvement and Beliefs Scale untuk mengukur tingkat spiritualitas, dan instrumen Educational Stress Scale for Adolescents untuk mengukur tingkat stres akademik. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson (CI 95%), peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan bermakna negatif antara pola asuh demokratis dengan tingkat stres akademik (p=0,000), terdapat hubungan bermakna positif antara pola asuh otoriter dengan tingkat stres akademik (p=0,036), dan terdapat hubungan bermakna negatif antara pola asuh permisif dengan tingkat stres akademik (p=0,005). Pola asuh demokratis memiliki hubungan yang paling signifikan dengan tingkat stres akademik dibandingkan dengan pola asuh otoriter dan permisif. Hasil analisis korelasi Pearson juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan bermakna negatif antara tingkat spiritualitas dengan tingkat stres akademik pada siswa di sekolah berbasis Islam (p=0,000). Hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan pelayanan, pendidikan, dan penelitian keperawatan. Orangtua diharapkan untuk menerapkan pola asuh demokratis dan sekolah agar dapat membuat program untuk meningkatkan spiritualitas siswa dalam rangka mengurangi stres akademik
.Students in Islamic-based schools are vulnerable to experiencing academic stress. An appropriate parenting style from parents can reduce it. Besides, spirituality can be a source of coping for individuals. This study aims to identify the correlation between parenting style and level of spirituality with academic stress level in students of Islamic- based school. Descriptive correlative with cross-sectional approach was used. Data was collected online starting from April 3rd to May 10th, 2020 with a total of 109 respondents of 12th-grade senior students at Islamic-based high school MAN Jakarta Timur. Respondents were selected by simple random sampling. The Parental Care Style Questionnaire was used to identifying parenting style, the Spiritual Involvement and Beliefs Scale was used to measuring spirituality level, and the Educational Stress Scale for Adolescents was used to measuring academic stress level. Data were analysed using Pearson correlation analysis (CI 95%). Results showed that there was a negative correlation between the democratic parenting style with academic stress level (p=0.000), there was a positive correlation between the authoritative parenting style with academic stress level (p=0.036), and there was a negative correlation between the permissive parenting style with academic stress level (p=0.005). The democratic parenting style had the most significant correlation with academic stress level than the authoritative and permissive parenting style. The finding also showed that there was a significant negative correlation between the level of spirituality and academic stress level in students of the Islamic-based school (p=0.000). Results from this study can be used to develop nursing practice, education, and research. In addition, parents are expected to be able to use a democratic parenting style, and schools can develop some programs to increase student’s spirituality to reduce academic stress level"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library