Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Arief Rahman Hakim
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini menguji secara empiris pertumbuhan premi neto, risiko underwriting, dan profitabilitas terhadap tingkat solvabilitas perusahaan asuransi umum di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan asuransi umum yang menjadi anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. Penelitian ini diuji menggunakan metode regresi linear berganda menggunakan data panel software Eviews 8.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pertumbuhan premi neto PPN , risiko underwriting Risk , dan profitabilitas ROA secara parsial mempengaruhi tingkat solvabilitas RBC secara signifikan. Pengujian secara simultan pada ketiga variabel tersebut menunjukkan pengaruh secara signifikan terhadap tingkat solvabilitas perusahaan asuransi umum di Indonesia.
ABSTRACT
This thesis empirically test Net Premium Growth, Underwriting Risk, and Profitability towards Solvency Level at General Insurance Companies in Indonesia. This study was conducted on 30 general insurance companies which member of Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. This study tested using multiple linear regression using the Eviews 8.0 data panel software. Data analyze or regression test result indicate that premium growth PPN , Underwriting Risk Risk , and profitability ROA partially affect solvency level RBC significantly. Simultaneous testing on these three variables showed significant influence on solvency level of insurance companies in Indonesia.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Amambar
Abstrak :
Dalam menjaga keberlangsungan kegiatan usaha perasuransian, perusahaan asuransi diwajibkan untuk menjaga tingkat solvabilitas. Dengan munculnya pandemi membuat kondisi keuangan perusahaan asuransi sangat terpuruk yang membuat tingkat solvabilitas perusahaan turun dibawah standar minimum sehingga Otoritas Jasa Keuangan melakukan tindakan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan. Pengaturan tingkat solvabilitas dan pengawasannya juga diatur dalam negara Kanada, yang telah lama mengatur dan mengawasi selama lebih dari tiga dekade. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas dan meninjau perbandingan pengaturan tingkat solvabilitas yang diatur dalam negara Kanada, yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan evaluasi untuk perbaikan peraturan tingkat solvabilitas di Indonesia. Dalam penelitian ini akan digunakan metode yuridis normatif dengan tipologi deskriptif yang didasarkan oleh bahan hukum tertulis Seperti peraturan perundang-undangan Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, bahan hukum sekunder dan bahan pustaka lainnya. Berdasarkan hasil perbandingan antara Indonesia dan Kanada, dapat disimpulkan bahwa pengaturan tingkat solvabilitas Indonesia masih belum dilakukan secara terstruktur dan masih terdapat opsi-opsi yang dapat dicontoh dari Kanada. Dengan demikian diperlukan evaluasi dan perubahan terhadap pengaturan tingkat solvabilitas perusahaan asuransi di Indonesia yang lebih terstruktur, komprehensif, dan represif. ......In maintaining the continuity of insurance business activities, insurance companies are required to maintain a level of solvency. With the emergence of the pandemic, the insurance company's financial condition was very bad which made the company's solvency level fall below the minimum standard so that the Financial Services Authority took the necessary actions to resolve the problem. The level of solvency regulation and supervision is also regulated within the country of Canada, which has been regulating and supervising for more than three decades. Therefore, this thesis will discuss and review the comparison of solvency level regulations regulated in Canada, which is expected to provide recommendations and evaluations for improving solvency level regulations in Indonesia. In this study, a normative juridical method will be used with a descriptive typology based on written legal materials such as Indonesian laws and regulations, Financial Services Authority Regulations, secondary legal materials and other library materials. Based on the results of the comparison between Indonesia and Canada, it can be concluded that the regulation of Indonesia's solvency level has not been carried out in a structured manner and there are still options that can be imitated from Canada. Therefore, it is necessary to evaluate and make changes to the regulation of the solvency level of insurance companies in Indonesia which is more structured, comprehensive and repressive.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Sri Bimo Kushartono
Abstrak :
Indonesia merupakan negara Rias dengan penduduk yang banyak. Menurut Biro Pusat Statistik penduduk Indonesia tahun 1998 sekitar 204 juta jiwa. Hal ìni merupakan pangsa pasar yang bagus untuk memasarkan suatu produk jasa tertentu di Indonesia. Perusahaan-perusahaan asuransi jiwa berebut untuk dapat meniasarkan produknya di Indonesia. Prosentase pemegang polis dengan total penduduk pada tahun 1998 hanya sekitar 10% dibandingkan dengan negara tetangga kita yang rasìonya sudah mencapai di atas 80%. Pangsa yang bagus ini membuat bermunculan perusahaan ? perusahaan baik lokal maupun patungan (joint venture). Pemerintah melalui Departemen Keuangan membuat standarisasi agar kinerja perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia tetap baik dengan mengeluarkan peraturan melalui keputusan menteri keuangan No. KIV1K/481.017/1999. Inti dari peraturan tersebut adalah penilaían tingkat solvabilitas perusahaan dengan Risk Based Capital. Risk Based Capital itu adalah selisih antara kekayaan yang diperkenankan dikurangi kewajiban dibandingkan dengan Batas Tingkat Salva bilitas Minimum. Menurut KMK./0481 .017/1999 Risk Based Capital minimal adalah 120% yang akan diterapkan secara total tahun 2004. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum itu terdiri atas 6 Skedul: 1. Kegagalan pengelolaan kekayaan (asset default risk) 2. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban (cash flaw mismatch) 3. Kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata .aang (foreign currency mismatch) 4. Beban klaim yang terjadi dan beban kiaim yang diperkirakan 5. Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dengan hasil yang diperoleh 6. Resiko ketidakmampuan pihak resasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim. PT XYZ merupakan perusahaan asuransi jiwa yang mempunyai laporan keuangan cukup baik path beberapa tahun terakhir, dilihat dan profit yang diterima (tahun 1998 naik sekitar 1000% dan tahun sebelunmya). Untuk melihat kinerja PT XYZ saat ini maka digunakan metode Risk Based Capital sebagai pengukurnya. Selain itas dalam pembahasan digunakan analisa fundamental untuic membandingkan kinerja PT XYZ dengan rata-rata industri perusahaan sejenis. Asuransi jiwa merupakan produk jangka panjang dan bentuknya tidak nyata. Untuk mengantisipasi hal ini, PT XYZ clalam melakukan investasi benlaku sangat konservatif. Jika dilihat dañ portofolionya lebih dan 50% dana yang didapat diinvestasikan pada deposito dan sertifikat deposito. Hal ini yang membuat kinerja PT XYZ balk pada masa kondisi perekonomian kurang bagus. Setelah dilakukan analisa dan penelitian temyata RBC PT XYZ adalah sebesar 151,64% diatas yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan (120% ). Pada analisa fundamental, kinerja PT XYZ di atas rata-rata industni asuransi jiwa. Untuk mencapai profit semaksimal mungkin PT XYZ daJam melakukan investasi diharapkan tidak terlalu konservatif PT XYZ disarankan untuk memanfaatkan keahlian dan pengalaman manager investasi. Selain ¡tu, pengembangan produk juga harus terus dilakukan untuk memenangkan persaingan bisnis. Salah satu pengembangan produk yang disarankan adalah meluncurkan produk unit linked (penggabungan antara whole lfe dengan reksadana) dengan menggunakan perhitungan dan pertimb-angan yang tepat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Salmadini
Abstrak :
Penerapan Manajemen Risiko baik bagi institusi keuangan ataupun institusi lain dirasa semakin diperlukan. Bila pada perbankan pelaksanaanya sudah diatur secara detil dalam Basle Accord dan diawasi ketat oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Maka bagi institusi keuangan lain seperti asuransi, hal ini belum diatur sedemikian detil. Namun untuk menjaga kesehatan suatu perusahaan asuransi. Pemerintah teiah menetapkan ketentuan ketentuan Solvabilitas Minimum (BTSM). Salah satu ketentuannya adalah menentukan pengenaan faktor risiko tertentu pada aset saham yang dimiliki. Pada tesis ini Penulis mencoba untuk mengaplikasikan penerapan manajemen risiko dengan menghitung nilai Value at Risk (VaR) dengan menggunakan dua metode yaitu metode Variance Covariance dan metode Historical Simulation kemudian membandingkan dengan faktor risiko yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam ketentuan BTSM tersebut. Hasilnya menemukan bahwa nilai VaR yang dihasi1kan dengan menggunakan metode historical simulation tidak valid dan Penulis menyarankan untuk menggunakan metode Variance Covariance sebagai metode dalam pengambilan keputusan investasi. Sedangkan BTSM dapat dilakukan untuk mengalokasikan modal. ......Applying risk management to financial institution or any other institutions is increasingly necessary. While the implementation of risk management in banking had been arranged in detail by Basle Accord and strictly supervised by Bank of Indonesia as a central bank of Republic of Indonesia, not in other financial institution like insurance. For an insurance institution to be solvency, government has carried out the regulation by stipulating The Minimum Solvability Rate Limit. One of those stipulations is to put risk factor as a subject in the share asset possession. In this thesis, the Writer try to applicate the implementation of risk management by calculating value at risk (VaR) using two method Variance Covariance and Historical Simulation then compare it to risk factor determined in The Minimum Solvability Rate Limit. As the result is value at risk (VaR) using historical simulation is not valid, while only the variance covariance method is. So the Writer recommended to use variance covariance method to be used in taking investment decision and use The Minimum Solvability Rate Limit for a capital allocation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31980
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library