Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zebua, Gifta Hati Gemar
Abstrak :
Latar Belakang: Skabies merupakan penyakit menular yang berkaitan erat dengan perilaku kebersihan individu dan kondisi lingkungan populasi yang padat. Oleh karena itu, pesantren seringkali menjadi tempat populasi dengan kejadian skabies yang tinggi. Salah satu intervensi yang bisa dilakukan yaitu penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai skabies. Penyuluhan bukan saja ditujukan kepada santri pada pesantren, melainkan juga kepada keluarga santri sebagai komunitas terdekat dari santri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga santri mengenai skabies dengan kejadian skabies pada santri di pesantren Al Hidayah Bogor. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan pada 72 responden, yaitu keluarga santri yang hadir pada saat penyuluhan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai skabies. Data dianalisa dengan menggunakan uji chi square. Hasil: Dari total 72 responden, sebanyak 15 (45,5%) santri yang ditemukan menderita skabies memiliki keluarga dengan tingkat pengetahuan skabies yang baik. Sementara itu, sebanyak 20 (51,3%) santri yang ditemukan menderita skabies memiliki keluarga dengan tingkat pengetahuan skabies yang kurang baik. (p=0,798; OR 0,792; CI 95% 0,313-2,005). Kesimpulan: Dari hasil analisis, tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan keluarga santri mengenai skabies dengan kejadian skabies pada santri.
Background: Scabies infestation is a contagious disease that associated with individual health behaviors and enviromental condition, such as in over populated places. For these reasons, pesantren often become a place with high number of scabies occurrence. An effort to reduce the occurrence of scabies can be done through educational intervention in order to increase the level of knowledge about scabies. Educational intervention need to be delivered not only for the students but also for student's family, as one of the closest community within the student's life that can affect their health condition. Objective: The objective of this research is to find out the relationship between familys knowledge level on scabies and the occurrence of scabies in students at pesantren Al Hidayah Bogor. Method: Cross sectional study was conducted to 72 respondents of student's family that were presented during the educational intervention using a questionnaire to assess the level of knowledge of respondents regarding scabies. The collected data is then analyzed using the chi square test. Results: From the total of 72 respondents, about 15 (45,5%) students within the family with good level of knowledge were diagnosed with scabies. Whereas, about 20 (51,3%) students within the family with low level of knowledge were diagnosed with scabies. (p=0,798; OR 0,792; CI 95% 0,313-2,005). Conclusion: There is no significant relation between familys level of knowledge on scabies and the occurrence of scabies in students at pesantren Al Hidayah Bogor.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Yusnipah
Abstrak :
ABSTRAK Penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Halusinasi merupakan bentuk perilaku yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Pengetahuan keluarga sangat diperlukan dalam merawat pasien dengan halusinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan keluarga dalam merawat pasien halusinasi di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan teknik purposive sampling terhadap 104 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57,7% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dalam merawat pasien halusinasi, 25 % responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 17,3% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya pengetahuan bagi keluarga dalam merawat pasien halusinasi.
abstract People with mental disorders tend to increase. Hallucination is a form of behavior that often found in patient with psychiatric disorders. Knowledge of the family is important to cure patient with hallucination. The purpose of this study was to determine the extent of the knowledge level of the family in caring for patient hallucination in Psychiatric Clinic of the Hospital Marzoeki Mahdi Bogor. This study is descriptive, using a purposive sampling technique on 104 respondents. The results showed that 57.7% of respondents have particularly high levels of knowledge in caring patient hallutination, 25% of respondents have a mid level of knowledge , and 17.3% have a low knowledge level. This study indicates the importance of knowledge in caring patient hallucination for the family.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Rizky Septiana
Abstrak :
Pemilihan jajanan masih menjadi masalah bagi anak usia sekolah yang berpengaruh terhadap kesehatan anak. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan uji chi square diterapkan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan tentang keamanan makanan pada keluarga dengan pemilihan jajanan anak usia sekolah terhadap 110 siswa pada kelas 4 sampai dengan kelas 6 beserta ibu dari siswa tersebut, yang terpilih melalui proportionate stratified random sampling di MI Al- Inayah Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan kuesioner food safety untuk tingkat pengetahuan keluarga terutama ibu siswa dan kuesioner food frequency questionnaire (FFQ) untuk mengukur pemilihan jajanan anak usia sekolah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemilihan jajanan anak usia sekolah (p value = 0,690). Dari hasil nilai OR didapatkan 0,605 yang menunjukkan bahwa ibu dengan pengetahuan cukup memiliki peluang 0,605 kali untuk memiliki anak dengan pemilihan jajanan tidak sehat dibandingkan dengan ibu yang berpengetahuan baik. Hasil penelitian ini menyarankan kepada anak usia sekolah dan keluarga terutama ibu dari siswa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keamanan makanan dan pemilihan jajanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi anak usia sekolah.
Food selection is still a problem for school-aged children who have an effect on child health. The design of this research using cross sectional with the Chi Square test was applied to analyse the knowledge level relationship of food safety in families with the selection of school-age snacks to 110 students in grades 4 through Class 6 and the mother of the student, selected through proportionate stratified random sampling at MI Al-Inayah, East Jakarta. This research uses food safety questionnaires for the family knowledge level, especially mothers students and food frequency questionnaire (FFQ) questionnaires to measure the selection of school-age childrens snacks. Based on the results of the study showed no significant link between the level of maternal knowledge with the selection of school-age childrens hawker (p value = 0.690). From the value of OR obtained 0.605, indicating that the mother with enough knowledge has a chance of 0.605 times to have children with the selection of unhealthy food compared to a well-knowledgeable mother. The results of this study suggest to school-age children and families especially mothers of students to increase their knowledge of food safety and the selection of safe and healthy snacks for school age children to consume.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library