Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Tigor
"Tesis ini membahas pengaruh faktor kuantatif faktor tingkat kesehatan bank (permodalan, kualitas aset, rentabilitas dan likuditas) terhadap penyaluran kredit bank umum berskala menengah. Faktor tingkat kesehatan yang baik akan menstabilkan perbankan dan sekaligus meningkatkan penyaluran kredit. Hasil penelitian menunjukkan dari seluruh faktor yang menentukan tingkat kesehatan bank, hanya permodalan bank yang mempengaruhi penyaluran kredit, sehingga diperlukan penyempurnaan sisi penawaran kredit perbankan berupa pemberian reward tingkat kesehatan bagi bank yang menyalurkan kredit pada sektor tertentu (misalnya UMKM) dan sisi permintaan kredit berupa peningkatan kordinasi penyediaan informasi kredit yang layak dibiayai dan adanya instansi pemerintah/swasta yang berfungsi sebagai penjamin pembayaran.

The focus of this thesis is effect of banking supervision which use banking health measurement ( capital, quality of asset, rentability and likudity) to credit channeling in medium scale bank. It is believed that good health banking will stabilize banking and at the same time increases credit channeling. Result of research shows only bank capital influencing credit channeling, while other doesn't influence. For the purpose needs completion from supply of banking credit by giving reward to banking health for bank that channelling credit at certain sector ( for example UMKM) and from demand of credit in form of improvement coordination to support information sector that s good to finance and required government/private institution which is functioning as payment guarantor."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27831
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S24212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Medha Anindya
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari profitabilitas terhadap tingkat kesehatan bank serta pengaruh dari tingkat kesehatan bank terhadap profitabilitas bank berdasarkan jenis kepemilikannya di Indonesia. Sampel pada penelitian ini adalah 96 bank yang beroperasi di Indonesia selama periode penelitian tahun 2004 sampai dengan tahun 2015. Penelitian ini melakukan estimasi dengan menggunakan model data panel serta metode random effect dan fixed effect. Penelitian ini menemukan adanya hubungan trade off antara profitabilitas dan tingkat kesehatan bank untuk bank dengan jenis kepemilikan pemerintah dan hubungan sebaliknya untuk bank dengan jenis kepemilikan swasta.

ABSTRACT
This research study aims to analyze the riddle of profitability and soundness in banks based on their ownership type. The pool sample used in this study is 96 banks that operates in Indonesia during research period of 2004 2015. The estimation method used in this study is panel data method with random effect model and fixed effect model. This study finds evidence of a trade off relationship of profitability and soundness in banks with government ownership, but reversely in private banks. "
[;;, ]: 2017
S68335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Bella Ester
"Rencana integrasi sektor keuangan ASEAN pada tahun 2020 mengharuskan adanya peningkatan ketahanan perbankan nasional yang dilakukan melalui penataan struktur kepemilikan saham bank. Skripsi ini membahas mengenai bagaimana penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan Good Corporate Governance (GCG) mempengaruhi kepemilikan saham bank umum di Indonesia. Selain itu yang dibahas adalah mengenai potensi permasalahan yang mungkin terjadi dari penerapan kebijakan Bank Indonesia tentang kepemilikan saham bank umum terkait dengan penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan GCG. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan, diketahui bahwa penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan GCG merupakan faktor penentu kepemilikan saham bank umum di Indonesia.

ASEAN financial sector integration plan in 2020 requires enhancement of resilience of the national banking system which is conducted through regulating the structure of bank ownership This paper examines about how the assessment of Bank Soundness and Good Corporate Governance GCG affect the share ownership of commercial banks in Indonesia Moreover it also discusses the potential problems that may occur from the application of Bank Indonesia's policy on share ownership of commercial banks related to the assessment of Bank Soundness and GCG By using the method of literature study it is known that assessment of Bank Soundness and GCG are determining factors of share ownership of commercial banks in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S45018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bram Surapati Yudonegoro
"Tesis ini berupaya menguji seberapa besar pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Data sample yang digunakan adalah laporan keuangan 30 bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 ? 2013. Parameter yang digunakan dalam tingkat kesehatan bank adalah rasio KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) atau lebih dikenal dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai rasio di atas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rasio KPMM, ROA, ROE, NIM dan BOPO secara individual memiliki pengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga.

The thesis is trying to assess how much the significance of the bank soundness level has the impact to third party fund garnering. The data sample used in the research was published financial report of 30 go public banks listed in Indonesia Stock Exchange during 2011-2013. Parameter used in the bank soundness level are CAR (Capital Adequacy Ratio), NPL (Non Performing Loan), ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan Operating Expense to Operating Income ratio. The research indicates that all the above ratios together have significant impact on third party fund. The research also indicate that CAR, ROA, ROE, NIM and Operating Expense to Operating Income ratio have the individual impact on third party fund.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
BUDI WITOYO
"Tingkat Kesehatan Bank Syariah [TKBS] adalah perangkat penting dalam melakukan penilaian dan pengawasan terhadap kualitas operasional bank syariah. Secara teoritis perangkat dapat didesain melalui pendekatan CAMELS dengan modifikasi struktur finansial bank syariah. Untuk tetap menonjolkan karakteristik istimewa operasional bank Islam maka modifikasi haruslah mempertimbangkan risk based supervisory dan kepatuhan syariah [shari?h complieance].Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan faktor apa yang menjadi prediktor terbaik dan model prediksi apa yang paling akurat dalam prediksi keanggotaan sampel bank syariah kedalam komposit penilaian TKBS. Bukti empiris penelitian menun-jukkan bahwa persamaan model desain komposit penilaian TKBS signifikan secara statistik dengan tingkat signifikansi model sebesar ? = 0,01. Artinya dengan tingkat kesalahan penelitian dibawah 5 % tidak ditemukan “gap” antara teori desain TKBS dengan praktek operasional bank umum syariah di Indonesia. Adapun sebagai prediktor terbaik penelitian adalah rasio kecukupan modal bank syariah untuk mengantisipasi risk exposure (R1M). Adapun rasio partisipasi finansial (R7M) yang merupakan salah satu misi utama bank Islam dapat direkomendasikan sebagai salah satu prediktor TKBS. Hasil uji keakuratan model menemukan bahwa correct estimate atau tingkat akurasi prediksi model analisis regresi logistik adalah 91,7% dan lebih baik jika dibandingkan dengan model analisis diskriminan dengan correct estimates sebesar 81,3%. Penelitian kajian ini dapat digunakan tidak hanya sebagai perangkat pengawasan bank yang efektif oleh otoritas perbankan syariah dalam menilai kualitas operasional bank tetapi juga sebagai masukan ketika akan menyusun regulasi pengawasan terhadap perbankan syariah.

In this paper, we analyze an alternative tool to assess the operational soundness of the Islamic banking quality. Shari?h banking rating system is most important tools in assessing and supervisory of banking quality. Theoretically, the tools designed can still use the CAMELS but some adjustments on financial ratio based on risk supervisory and shari?h compliance so can accommodate the salient feature of Islamic banking. The objective of this research is expected to analyze model and best predictors in shari?h banking rating composite. Empirical research has shown that design can be implemented on practically Islamic banking in Indonesia with statistic significant level is 0,01 (multiple discriminant and logistic regression models). Its mean no gap between theoretically and practically under 5 percent error level. As best predictor is capital adequacy ratio to anticipate risk exposure (R1M) meanwhile a financial participation ratio (R7M) what a special mission of Islamic banking can be recommended as predictor of shari?h banking rating system. Accuration model testing has found that correct estimate of logistic regression model is 91,7% and more better than discriminant analyze model that a correct estimate is 81,3%. This research is capable of being used as an effective supervisory tool not only for assessing the operational quality but also directing the Islamic banking authority when formulating the supervisory actions based on supervisory review.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2006
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franky Irawan
"ABSTRAK
Kesulitan ekonomi yang berlangsung di Indonesia memberikan dampak yang buruk
bagi kegiatan operasi dan kondisi keuangan bank-bank yang ada di Indonesia, termasuk Bank
Cental Asia (Bank BCA). Untuk menyehatkan keadaan keuangan bank, pemerintah
mengeluarkan Program Rekapitalisasi Perbankan yang dilanjutkan dengan pembentukan Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bertanggung jawab dalam program rekapitalisasi
perbankan tersebut.
Dalam program ini, BPPN menjadi pemegang saham mayoritas dari Bank BCA.
Keberhasilan BPPN dalam menjalankan program rekapitalisasi tersebut membuat BCA keluar
dari program dan kembali menjadi bank yang sehat, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Sehat atau tidaknya suatu bank diukur dari lima faktor, yaitu faktor permodalan, faktor kualitas
aktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas dan faktor likuiditas.
Penulis melihat bahwa faktor manajemen dalam penilaian kesehatan tersebut bersifat
subjektif sehingga kriteria ?sehat? yang disandang oleh BCA pada saat dikeluarkan dari BPPN
masih diragukan kebenarannya. Dengan demikian, penulis merumuskan permasalahan untuk
penulisan karya akhir ini adalah ?Bagaimana tingkat kesehatan bank BCA selama periode 1997-
2000 dengan dan tanpa faktor manajemen?.
Pada tahun 1997, terdapat perbedaan predikat karena faktor rentabilitas
mendapatkan nilai yang rendah. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan Bank BCA
dalam mengelola operasinya untuk mendapatkan tingkat laba operasi yang memenuhi
ketentuan BI adalah kurang baik. Sedangkan untuk tahun 1998-2000, predikat yang
diperoleh adalah sama untuk kedua perhitungan. Hasil yang sama tersebut disebabkan
faktor rentabilitas dan faktor likuiditas pada perhitungan tingkat kesehatan tanpa faktor
manajemen, yang mendapatkan nilai yang hampir sama dengan nilai untuk faktor
manajemen, mendapatkan bobot nilai yang lebih besar.
Dari kedua perhitungan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa faktor
manajemen dalam perhitungan tingkat kesehatan bank dapat dihilangkan karena selain
merupakan faktor yang bersifat subjektif, juga keempat faktor lainnya, yang bersifat
objektif dan seharusnya memberikan pengaruh yang sama besar, sudah cukup dalam
perhitungan tingkat kesehatan bank.
Penulis mencoba untuk memberikan saran kepada BI dan BCA. Untuk BI, saran
yang dapat diberikan adalah faktor manajemen dalam perhitungan tingkat kesehatan
bank sebaiknya merupakan penilaian terhadap suatu hal yang bersifat kuantitatif, Selain
itu, sebaiknya perhitungan tingkat kesehatan bank pada suatu tahun merupakan rata-rata
tingkat kesehatan tiap bulan yang telah dicapai selama tahun tersebut dan mengeluarkan
laporan tingkat kesehatan dan bank-bank yang ada di Indonesia secara bulanan. Untuk
Bank BCA, penulis menyarankan untuk mengurangi biaya-biaya operasional atau
meningkatkan pendapatan operasional sehubungan dengan rendahnya nilai yang
diperoleh untuk faktor rentabilitas. Selain itu disarankan juga untuk meningkatkan
partisipasi dan setiap karyawannya dan setiap divisi yang berkepentingan sehingga
tingkat kesehatannya dapat terjaga.
"
2001
T3071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Yuliasari Mulyatno
"Meskipun Kementerian BUMN telah memiliki suatu alat untuk mengukur tingkat kesehatan BUMN Non Jasa Keuangan yaitu berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, namun belum banyak penelitian yang menguji tingkat akurasi motede penilaian tersebut. Dikarenakan keterbatasan data, maka pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil penilaian kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-100/MBU/2002 dengan hasil penilaian tingkat kesehatan berdasarkan Emerging Market Scoredengan melakukan uji korelasi Rank Spearman dan menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan antara kedua metode tersebut. Metode Emerging Market Score dipilih karena metode ini diciptakan untuk dapat diterapkan baik perusahaan terbuka maupun tertutup di negara berkembang, dimana karakteristik ini sesuai dengan karakteristik BUMN di Indonesia.Hasil pengujian menunjukkan bahwa penilaian kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-100/MBU/2002 cenderung lebih optimisdibandingkan kondisi BUMN Non Jasa Keuangan sebenarnya.Penelitian ini merekomendasikan penelitian lebih lanjut untuk membangun suatu model penilaian kesehatan dengan menggunakan data BUMN di Indonesia sehingga memiliki tingkat akurasi yang lebih baik.

Although The Ministry of State Owned Enterprises of Indonesia already had a tool in assessing Non Financial Service State Owned Enterprises‟ financial health as stated in Keputusan Menteri BUMN Number: KEP-100/MBU/2002, appropriate tests of whether the method really accurate in practice is lacking. Since there is no sufficient data available to do a sophisticated accuracy tests, the test in this research is done by comparing the assessment results using The Ministry of State Owned Enterprises‟ method with Emerging Market Score‟s results with Spearman‟s Rank Correlation test. The Emerging Market Score method is chosen because it was specifically developed to be applied in public companies as well as private companies in emerging markets, which is appropriate with the characteristic of Indonesian State Owned Enterprises. The findings from this research provide evidence that the method developed by The Ministry of State Owned Enterprises tends to generate overvalued financial health conditions of the Non Financial Service SOEs. This thesis recommends further research to build a model based on Indonesian SOEs financial performances to have a higher degree of accuracy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Hardila
"Rencana integrasi sektor perbankan ASEAN dengan skema ASEAN Banking Integration Framework pada tahun 2020 mengutamakan Qualified ASEAN Bank (QAB) untuk meningkatkan peran Bank yang terdapat di negara ASEAN dalam memfasilitasi kegiatan perdagangan dan investasi sesama negara ASEAN. Integrasi tersebut mengharuskan adanya peningkatan ketahanan perbankan nasional yang dilakukan dengan peningkatan efisiensi, kinerja dan permodalan melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG). Skripsi ini ditujukan untuk membahas bagaimana Tingkat Kesehatan Bank dan GCG mempengaruhi kinerja dan permodalan perbankan, serta mengidentifikasi kesiapan dan posisi perbankan Indonesia di ASEAN dan potensi permasalahan yang akan timbul dari semakin terintegrasinya perbankan ASEAN. Dengan menggunakan metode yuridis normatif, diketahui bahwa posisi perbankan Indonesia masih tertinggal dibanding negara ASEAN-5 lainnya dalam hal implementasi GCG serta Tingkat Kesehatan Bank dan permodalannya.

The ASEAN banking integration plan using ASEAN Banking Integration Framework scheme in year 2020?? features Qualified ASEAN Bank (QAB) in order to enhance the role of Banks situated in ASEAN countries to facilitate trade and investment among ASEAN countries. Such integration requires an increased resilience of the national banking, conducted by improving the efficiency, performance, and capital through the implementation of Good Corporate Governance (GCG). This thesis seeks to discuss how Bank Soundness and GCG affect performance and banking capital. It also aims to identify the readiness the position of Indonesian banks in ASEAN and the potential problems that would arise from a more integrated ASEAN banking sector. Using the juridicalnormative method, it is found that the position of the Indonesian banks is still lagging behind compared to other ASEAN-5 countries in terms of GCG implementation as well as Bank Soundness and capital.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S62582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Anggraini
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan tata kelola koperasi dan tingkat
kesehatan Baitul Maal wat Tamwil. Metode yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan studi kasus di BMT Bersama Kita Berkah pada tahun
2014-2015. Hasil scorring indeks tata kelola koperasi dalam penelitian ini
menunjukan persentase penerapan prinsip transparansi di BMT BKB sebesar
88,87%; akuntabilitas sebesar 75%; responsibilitas sebesar 66,67%; independensi
sebesar 94,44%; dan kewajaran sebesar 70,83%. Sementara itu penilaian tingkat
kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
KUKM No. 07/Per/Dep.6/IV/2016 menghasilkan predikat cukup sehat untuk tahun
2014 dan 2015. Akan tetapi terjadi penurunan skor penilaian yaitu sebesar 76,36
pada tahun 2014 menjadi 72,86 pada tahun 2015 yang disebabkan oleh aspek
kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, dan kepatuhan prinsip
syariah.

ABSTRACT
This study aims to analyze the implementation of cooperatives governance and
level of health of Baitul Maal wat Tamwil. The method used is qualitative method
with case study approach in BMT Bersama Kita Berkah for the year 2014-2015.
Scorring results of cooperatives governance index in this study shows the
percentage of implementation of transparency in BMT BKB amounted to 88.87%;
accountability amounted to 75%; responsibility amounted to 66.67%;
independency amounted to 94.44%; and fairness amounted to 70.83%. While the
rating of the cooperative?s health under Regulation of Supervision Deputy Ministry
KUKM No. 07/Per/Dep.6/IV/2016 shows health enough predicate for the years
2014 and 2015. However, there is a decrease in the amount of assessment scores by
76.36 in 2014 to 72.86 in 2015 due to the quality of productive assets, management,
efficiency, liquidity, and compliance with Islamic principles."
2017
S66310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>