Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Enrita Dian Rahmadini
"Temporomandibular Disfunction (TMD) atau Temporomandibular Joint Disfunction atau Craniomandibular disorder atau Temporomandibular disorder atau Disfungsi sendi temporomandibula merupakan istilah yang biasa dipakai untuk menunjukkan adanya beberapa gejala klinis kelainan sistem stomatognatik, yang dapat disebabkan oleh adanya maloklusi dan kebiasaan buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keparahan TMD pada anak dengan maloklusi kelas I Angle yang disertai kebiasaan buruk seperti pola pengunyahan satu sisi, bruxism dan clenching dan tanpa kebiasaan buruk. Subjek penelitian terdiri dari 96 siswa SMP anak usia 12 sampai 14 tahun. Frekwensi dan tingkat keparahan TMD diukur dengan menggunakan indeks diagnostik Helkimo. Analisa statistik menggunakan chi-square dengan derajat kemaknaan p=0,05. Tingkat keparahan anak maloklusi kelas I Angle dengan kebiasaan buruk lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa kebiasaan buruk. Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan yang tidak bermakna pada frekwensi TMD dan tingkat keparahan antara anak laki-laki dan perempuan dengan maloklusi kelas I Angle dengan p>0,05. Sedangkan frekwensi TMD dan tingkat keparahan pada anak dengan maloklusi kelas I Angle yang disertai dan tanpa kebiasaan buruk ditemukan ada perbedaan bermakna dengan p<0,05.
Temporomandibular Disfunction (TMD) or Temporomandibular Joint Disfunction or Craniomandibular disorder or Temporomandibular disorder is a generic term for a number of clinical signs and symptoms involving the stomatognatic system that can be caused by malocclusion and oral habit such as bruxism, clenching and unilateral mastication. The aim of this study was to see the differences of TMD severity between 12 to 14 years of age Angle class I malocclusion children with or without oral habit. Helkimo’s dysfunction index was used to diagnosed the severity of TMD. chisquare test was used for the statistic analysis and the level of significance was determined at p= 0,05. The severity of TMD was higher in Angle class I malocclusion children with oral habit The result showed there was no significant difference of frequencies and severity of TMD between male and female 12 to 14 years of age children with Angle class I malocclusion with p>0,05. There is a significant difference of frequencies and severity of TMD between 12 to 14 years of age Angle class I malocclusion children with and without oral habit with p<0,05."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library