Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
R.A. Astria Maruti
Abstrak :
ABSTRAK
SMU Ragunan adalah sekolah yang dikhususkan bagi pengembangan prestasi atlet remaja. Dalam pelaksanaannya, sekolah ini memiliki tunmtan yang harus dipenuhi siswa dari bidang akademik dan olahraga agar siswa tidak dikeluarkan dari sekolah. Tuntutan dari bidang akademik mengatakan bahwa apabila siswa tidak naik kelas/lulus, maka siswa akan dikenakan sangsi di dikeluarkan dan sekolah atau dikeinbalikan ke orangtuanya. Demikian juga dengan tuntutan dari bidang olahraga yang mengatakan bahwa apabila siswa tidak dapat dikerabangkan lagi prestasi olahraganya, maka siswa akan langsung dikeinbalikan ke orangtuanya/ke daerah asalnya (Tata Tertib SMP/SMU Negeri Ragunan, 1996). Tuntutan yang datang dari tingkungan, diketahui dapat mempengaruhi tingkat aspirasi seseorang (Hurlock, 1973). Maka, dalam hal ini, tuntutan dalam bidang akademik dan olahraga yang datang dari lingkungan sekolah dikatakan dapat mempengaruhi tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga siswa. Selain iiu. sebagai atlet, siswa inembutuhkan pertandingan-pertandingan sebagai media Lintuk meningkatkan prestasi olahraga mereka. Uamun dengan keadaan krisis moneter yana melanda negeri kita akhir-akhir ini membuat berbagai kegiatan pertandingan olahraga berkurang Ha! ini cukup memberikan pengaruh bagi siswa SMU Ragunan, karena mereka membutuhkan media untuk berprestasi dan untuk memenuhi tuntutan dari bidang olahraga yang dikeluarkan sekolah. Menurut hasil penelitian Rehberg (dalam Grinder, 1978) diketahui bahwa ada hubungan antara keinginan untuk meraih prestasi yang tinggi pada bidang olahraga dengan keinginan untuk mencapai sasaran akademik dan pekerjaan yang tinggi pada seorang atlet. Maka dilandasi hasil penelitian tersebut, diduga ada hubungan antara tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga pada siswa atlet remaja yang berada di SMU Ragunan. Dari hal di atas, maka dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga pada siswa atlet yang berada di SMU Ragunan. Penelitian ini sifatnya kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner tingkat aspirasi akademik dan kuesioner tingkat aspirasi olahraga kepada responden yang menekuni cabang olahraga perorangan (individual). Data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Pearson's Producl Moment dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Release 6.0. Sampel penelitian ini adalah 56 siswa SMU Ragunan, kelas dua dan kelas tiga, berusia antara 15-18 tahun, yang diperoleh dengan teknik purposive sampiittg. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga pada siswa SMU Ragunan. Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yaitu memperbesar jumlah sampel agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan mencari informasi yang akurat dan lebih banyak mengenai tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga berkenaan dengan belum banyaknya literatur yang membahas secara khusus mengenai tingkat aspirasi olahraga.
1998
S2752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono
Abstrak :
Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa masa remaja merupakan persiapan memasuki masa dewasa dan remaja adalah unsur generasi penerus bangsa, sehingga pembinaan dan pengembangannya perlu ditingkatkan keefektifannya. Di sisi lain remaja sebagai individu yang sedang dalam suatu tahap perkembangan dari rentang hidupnya, memiliki karakteristik yang menuntut pengertian dan perlakuan tersendiri dari semua pihak yang berhadapan dengannya. Untuk itu pemahaman mengenai remaja merupakan hal yang sangat mendasar atau esensial. Dengan dasar pemahaman yang komprehensif diharapkan usaha pembinaan dan pengembangan remaja tersebut dapat berhasil dengan lebih baik, yaitu terciptanya genarasi penerus yang berkualitas dan orang-orang dewasa yang matang dan mandiri. Penelitian ini mengkaji keterkaitan antara tingkat aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan Sikap terhadap sekolah pada remaja, bagaimana hubungannya dengan status sosial ekonomi orang tua, mengingat keluarga masih merupakan lingkungan utama bagi remaja pertumbuhan dan perkembangan remaja masih belum terlepas dari pengaruh orang tua. Berdasarkan kajian teori diajukan enam hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian dilakukan pada remaja akhir dengan rentang usia antara 17 hingga 22 tahun, yaitu siswa kelas tiga SMA Negeri I, III, dan IX di Kodya Semarang - Jawa Tengah tahun ajaran 1991/1992. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Ditinjau dari tingkat_aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan sikap terhadap sekolah, remaja (khususnya di Kodya Semarang) pada umumnya belum memiliki persiapan yang memadai untuk memasuki masa dewasa. Hereka mamiliki tingkat aspirasi yang cukup tinggi untuk dimensi cita-cita dan hasrat, tetapi sedang untuk dimensi ketetapan hati, ketepatan pilihan bidang pekerjaan dalam kualifikasi cukup, dan sikap yang positif terhadap sekolah sebagai lembaga pendidikan. 2. Tingkat aspirasi dan ketepatan pilihan bidang pekerjaan secara signifikan berhubungan dengan sikap terhadap sekolah, tetapi antara tingkat aspirasi dan ketepatan pilihan bidang pekerjaan tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. 3. Di antara ketiga aspek perkembangan (variabel) yang diteliti, hanya tingkat aspirasi yang masih menunjukan adanya hubungan seoara signifikan dengan status sosial ekonomi orang tua (hasil analisis Korelasi Sederhana). Tetapi setelah dilanjutkan dengan analisis Korelasi Parsial, ketiganya tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Selanjutnya dengan hasil temuan itu diajukan saran agar ditingkatkan nsaha menumbuhkembangkan tingkat aspirasi, ketepatan pilihan bidang pekerjaan, dan sikap terhadap sekolah pada renaja, dengan mengembangkan situasi dan kondisi yang memungkinkan ketiga aspek itu dapat berkembang secara optimal. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan memperluas jangkauan sampel penelitian, menggnnakan alat ukur yang lebih standar, dan metode pengumpulan data sacara terpadu, Serta dimanfaatkannya hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan remaja lebih lanjut.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Rini Hastuti Ramelan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Marta Fauzia
Abstrak :
Salah satu karakteristik sekolah adalah ditinjau dari komposisi jenis kelamin muridnya, yaitu sekolah co-edukasi dan non co-edukasi. Sekolah co-edukasi adalah sekolah yang muridnya terdiri dan laki-laki dan perempuan, sedangkan sekolah non co-edukasi adalah sekolah yang muridnya hanya Iaki-Iaki atau perempuan saja. Lingkungan sekolah merupakan salah satu sarana sosialisasi peran jenis kelamin sehingga peneliti berasumsi bahwa perbedaan Iingkungan sosial dan interaksi antar murid di kedua sekolah tersebut akan berakibat pada kecenderungan penghayatan peran jenis kelamin siswinya, karena corak interaksi siswi dengan murid Iaki-laki akan berbeda dengan corak interaksi dengan teman sesama perempuan. Di sekolah co-edukasi siswi cenderung Iebih menjaga tingkah lakunya dengan kehadiran murid Iaki-laki serta kurang mendapat kesempatan dalam kegiatan-kegiatan yang biasanya didominasi murid Iaki-Iaki. Namun demikian mereka mungkin juga dapat mempelajari karakteristik maskulin dari teman-teman laki-lakinya. Sedangkan di sekolah non co-edukasi, interaksi di antara sesama perempuan dapat mendorong siswinya untuk memiliki ciri feminim yang kuat. Akan tetapi mereka juga dapat Iebih bebas bertingkah Iaku di antara sesama perempuan dan menampilkan diri dalam berbagai aktivitas tanpa ada keteriibatan murid Iaki-Iaki. Berbagai kemungkinan tersebut dapat muncul tetapi disini ada bentuk interaksi antar murid yang berbeda, dimana di sekolah non co-edukasi mereka hanya berada di tengah sesama perempuan, sedangkan di sekoiah co-edukasi mereka berinteraksi dengan teman laki-laki. Hal itu membawa peneliti pada asumsi bahwa ada perbedaan pada peran jenis kelamin siswi dari kedua sekolah tersebut. Di samping itu beberapa penelitian melaporkan adanya pengaruh positif sekolah non co-adukasi pada prestasi perempuan. Perempuan cenderung menurun prestasinya bila bersaing langsung dengan laki-laki dalam hal prestasi akademis. Guru pun kadangkala memberi kesempatan lebih besar pada murid laki-laki dalam aktivitas belajar di kelas sehingga murid perempuan tidak mendapat dorongan yang kuat untuk berprestasi. Untuk menghindari hal demikian maka pemisahan murid perempuan dan laki-Iaki dinilai akan memberi efek yang lebih baik bagi murid perempuan. Penelitian menyebutkan bahwa atmosfer akademis di sekolah non co-edukasi berkembang Iebih baik daripada di sekolah co-edukasi. Penelitian Iain juga menyebutkan prestasi akademis siswi non co-edukasi lebih tinggi daripada siswi co-edukasi. Prestasi tidak terlepas dari tingkat aspirasi akademis. Orang yang memiliki tingkat aspirasi tinggi termotivasi untuk mencapai sasarannya sehingga akan berprestasi tinggi bila berhasil. Sebaliknya orang dengan tingkat aspirasi akademis yang rendah tidak terdorong untuk berusaha optimal sehingga prestasinya cenderung Iebih rendah. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa tingkat aspirasi akademis siswi di sekolah co-edukasi dan non co-edukasi juga berbeda. Berkaitan dengan peran jenis kelamin dan tingkat aspirasi akademis, maka peneliti ingin melihat kecenderungan tingkat aspirasi akademis siswi yang memiliki peran jenis maskulin, feminin, androgyn dan undifferentiated. Penelitian ada yang menyebutkan bahwa tingkat motivasi orang androgyn dan maskulin Iebih tinggi daripada orang feminin, karena prestasi dan keberhasilan Iebih sering dianggap sebagai kualitas maskulin dan bukan kualitas feminin. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposif, yaitu siswi-siswi kelas 3 SMU co-edukasi dan non co-edukasi swasta Katolik/Protestan. Alat pengumpul data berupa dua buah kuesioner yang bertujuan mengukur peran jenis kelamin dan tingkat aspirasi akademis. Penelitian ini menyimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada peran jenis kelamin siswi SMU oo-edukasi dan non co-edukasi. Nampaknya perbedaan komposisi jenis kelamin dan interaksi antar murid di kedua sekoiah ini tidak memberi dampak yang berbeda pada penghayatan peran jenis kelamin siswi-siswinya. Hal kedua yang dapat disimpulkan adalah tidak ada perbedaan tingkat aspirasi akademis siswi dari kedua jenis sekolah tersebut. Artinya siswi dari kedua jenis sekolah tersebut mempunyai kecenderungan yang sama untuk memiliki tingkat aspirasi tinggi maupun rendah. Untuk kesimpulan terakhir ternyata ditemukan adanya perbedaan tingkat aspirasi akademis antara siswi dengan peran jenis feminin, maskulin, androgyn dan undifferentiated dimana tingkat aspirasi akademis yang tinggi dimiliki oleh siswi maskulin dan androgyn sedangkan siswi feminin memiliki tingkat aspirasi akademis yang paling rendah. Dari peninjauan terhadap data kontrol ditemukan bahwa subyek yang merupakan anak pertama dan pemah mencapai peringkat 1,2,3 dan 5 besar kebanyakan memiliki tingkat aspirasi akademis yang tinggi. Subyek anak terakhir dan tunggal serta pernah menduduki peringkat 10 besar dan di luar 10 besar kebanyakan memiliki tingkat aspirasi akademis yang rendah. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain berkaitan dengan ditemukannya faktor-faktor Iain yang dapat mempengaruhi tingkat aspirasi akademis, antara Iain prestasi yang pernah dicapai dan urutan kelahiran. Untuk itu mungkin perlu dilakukan penelitian lan}utan mengenai hubungan antara faktor-faktor telaebut dengan tingkat aspirasi akademis. Selain itu akan menarik pula bila dilakukan penelitian Ianjutan dengan sampel murid laki-Iaki sehingga bisadiketahui apakah ditemukan hasil yang berbeda pada murid Iaki-Iaki.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library