Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Fitriatul Isnaini
Abstrak :
ABSTRACT
Stunting atau kependekan (PB/U <-2 SD) merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan
linier yang banyak muncul di wilayah negara berkembang termasuk Indonesia.
Stunting mengancam kesehatan, mengurangi kesempatan pencapaian pendidikan dan
pendapatan tinggi. Potensi genetik stunting yang menurun memperpanjang risiko
stunting antargenerasi. Stunting dapat jelas teramati ketika anak-anak. Intervensi dini
diperlukan untuk menurunkan prevalensi stunting dan dampak. Penelitian ini
melibatkan 133 pasang ibu dan bayi di enam posyandu. Penelitian menggunakan
desain potong lintang untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting
pada anak usia 12-23 bulan. Penelitian dimulai pada 10 April sampai 5 Mei 2014. Uji
chi-square mendapati tinggi badan ibu, panjang lahir anak, berat lahir anak, asupan
zink, dan riwayat infeksi adalah faktor-faktor yang berhubungan bermakna terhadap
stunting. Hasil analisa multivariat menunjuk asupan zink sebagai faktor dominan
terhadap stunting pada anak usia 12-23 bulan. Peneliti menyarankan pemerintah
untuk mempertimbangkan suatu program suplementasi bagi ibu yang melanjutkan
menyusui hingga anak berusia dua tahun.
ABSTRACT
Stunting or short stature (HAZ<-2 SD) is a linear growth failure that largely occur in
developing countries included Indonesia. Stunting is a main malnutrition problem
that threatening health, reducing high-education level attainament and income level.
Stunting has a phenotype potential that genetically given from parents that causing a
long-bad short stature cycle, called intergenerational cycle. Stunting can clearly
observe in children. Early intervation is needed for cutting down stunting prevalence
and reducing effects. This study aim for finding factor that most contribute to stunting
aged 12-23 months by using a cross sectional design. It started on April 10th until
May 5th 2014. There was 133 pairs mother-child who completely involved in this
study. This study reported that 21,8% toddler are stunting. Chi-square anlysis found
maternal height, child birth-length, child birth-weight, zinc intake, and infection
frequent are factors related to stunting. Furthermore, multivariate anlysis result
showed that zinc intake as dominant factor related to stunting aged 12-23 months. It
suggest for stakeholder to consider a supplementation program for mother who
countinous suckling until her toddler aged two years old.
2014
S55725
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Atikah Rahayu
Abstrak :
Kabupaten Hulu Sungai Utara masih dihadapkan dengan permasalahan
gizi pada anak bawah dua tahun (baduta). Salah satu masalah gizi hingga
saat ini adalah stunting. Anak dengan riwayat berat badan lahir rendah
(BBLR) merupakan salah satu faktor yang potensial memengaruhi pertum-
buhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji risiko riwayat berat
badan lahir dengan kejadian stunting pada anak baduta. Desain penelitian
adalah potong lintang. Populasi penelitian ini merupakan ibu-ibu yang
memiliki anak baduta dan besar sampel sejumlah 117 terdiri dari anak
baduta. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga bulan pada bulan
September ? November 2014. Kategori BBLR jika riwayat berat badan lahir
< 2.500 gram. Analisis data bivariat menggunakan uji kai kuadrat dan data
multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menun-
jukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat status
BBLR (nilai p = 0,015) dengan stunting pada anak baduta. Berdasarkan
hasil analisis multivariat, diperoleh bahwa BBLR merupakan faktor risiko
yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting. Anak dengan
BBLR memiliki risiko 5,87 kali untuk mengalami stunting. Riwayat BBLR
memiliki peranan penting dalam kejadian stunting anak baduta di wilayah
Puskesmas Sungai Karias, Hulu Sungai Utara.
North Hulu Sungai District is still facing nutrition problems among children
under two years old. One of nutrition problems up to now is stunting. Child
with low birthweight (LBW) record is one of potential factors influencing the
growth of a child. This study aimed to assess any risk of LBW records with
stunting incidence among children under two years old. This study used
cross-sectional design. The population was mothers having children under two years old and samples amounted to 117 consisted of children under two
years old. This study was conducted within three months on September ?
November 2014. Category of LBW was if birth weight records < 2,500 gram.
Bivariate data analysis used chi-square test and multivariate data analysis
used logistic regression test. The result of bivariate analysis showed a sig-
nificant relation between LBW status records (p value = 0.015) with stunt-
ing incidence among children under two years old. Based on the result of
multivariate analysis, LBW was the most dominating risk factor related to
stunting incidence. Children with LBW had 5.87 times risk of suffering from
stunting. LBW records take an important role in stunting incidence among
children under two years old around Sungai Karias Primary Health Care
area in North Hulu Sungai.
Universitas lambung mangkurat, fakultas kedokteran, bagian gizi program Studi kesehatan masyarakat,, 2015
PDF
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library