Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silalahi, Evvy
"Media sosial menyediakan ruang bagi masyarakat untuk bersuara dan menyampaikan keluhan mereka, termasuk dalam memobilisasi massa untuk mengejar keadilan. Salah satu kasus yang terungkap dengan bantuan media sosial adalah kasus kekerasan seksual yang dialami oleh para santriwati di salah satu pondok pesantren di Bandung, Indonesia. Kasus kekerasan seksual biasanya ditutup-tutupi karena korbannya dibungkam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeskplorasi dan menggambarkan terjadinya tindakan konektif melalui media sosial dalam penanganan kasus kekerasan seksual di pondok pesantren Madani Bandung. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Kasus yang diteliti adalah tindakan konektif yang berawal dari postingan akun Facebook @Mary Silvita. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi digital pada Facebook dan Twitter dan Youtube, analisi isi kualitatif dan wawancara mendalam pada delapan subjek penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan konektif tidak terjadi secara spontan di media sosial, namun diawali dari gerakan di akar rumput melalui jaringan personal yang terbentuk antara aktor-aktor politik yang membantu advokasi penanganan kasus kekerasan seksual, dimana jaringan personal tersebut terbentuk melalui koneksi personal berupa relasi keluarga dan komunitas lokal. Penelitian juga menunjukkan bahwa tindakan konektif merupakan ruang kontestasi makna, dan berbagai kepentingan. Kata kunci: media sosial, tindakan konektif, jaringan personal, interseksional, kekerasan seksual pada perempuan

Social media provides a space for people to voice their opinions and convey their grievances, including mobilizing the masses to pursue justice. One of the cases uncovered with the help of social media is a case of sexual violence experienced by female students at an Islamic boarding school in Bandung, Indonesia. Cases of sexual violence are usually covered up because the victims are silenced. This study aims to explore and describe the occurrence of connective actions through social media in handling cases of sexual violence at the Madani Islamic boarding school in Bandung. The method used is qualitative with a case study design. The case studied is a connective action that began with a post on the Facebook account @Mary Silvita. Data collection was carried out through digital observation on Facebook and Twitter and Youtube, qualitative content analysis and in-depth interviews with eight research subjects in accordance with the research objectives. Overall, the results of this study indicate that connective actions do not occur spontaneously on social media, but begin with grassroots movements through personal networks formed between political actors who help advocate for handling cases of sexual violence, where these personal networks are formed through personal connections in the form of family relations and local communities. The study also shows that connective actions are a space for contestation of meaning and various interests."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library