Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joshua Aditia Nugroho
"Salah satu indikator bagi bank untuk mengetahui kondisi penerima pinjaman gagal membayar pinjaman adalah Rasio NPL (Non Performing Loan). Bank ditempatkan dalam pengawasan intensif apabila rasio NPL netto lebih dari 5% dari total kredit yang disalurkan. Sehingga perlu adanya analisis sebagai evaluasi oleh bank untuk lebih waspada sejak dini terhadap kredit yang diberikan. Sebagai langkah antisipasi meningkatnya jumlah debitur NPL, dapat dimulai dengan menganalisis kejadian debitur dengan kondisi kredit yang lancar masuk dalam kategori Pra-NPL. Penelitian ini berfokus pada jenis kredit modal usaha dengan segmentasi kredit Kecil (SME) dan Menengah (Komersial) PT Bank XYZ Tbk. Dengan menggunakan metode Analisis Survival Non Parametrik, yaitu Kaplan Meier untuk menganalisis distribusi waktu menuju Pra-NPL, serta Model Semi Parametrik, Cox Proportional Hazard (Cox PH) untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kredit kategori Lancar menjadi kategori Pra-NPL. Membandingkan model hazard yang dihasilkan oleh Model Cox PH dapat digunakan sebagai latar belakang keputusan terhadap karakteristik kredit pada segmentasi kredit ini, sehingga bank dapat memperbaiki pemilihan karakter debitur.

One of the indicators for banks to determine the condition of the loan recipient to pay to the bank is NPL (Non Performing Loan) Ratio. Banks are placed under intensive supervision if the net NPL ratio is more than 5% of total loans disbursed. So that there is a need for early warning analysis by banks to be more vigilant early on about the credit provided. As a step to anticipate the increasing number of NPL debtors, it can be started by analyzing the incidence of debtors with good / current credit conditions to enter the first Pra-NPL category. This analysis uses a case study at PT Bank XYZ Tbk, on the type of business capital loan with Small (SME) and Middle (Commercial) segmentation. By using the Non-Parametric Survival Analysis method, namely Kaplan Meier to analyze the distribution of time to Pra-NPL, as well as the Semi Parametric Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH), found the factors that affect Current category loans into the Pra- NPL category. Comparing the hazard model that is generated by the Cox PH Model, which can be used as a decision background for the characteristics of loans in this credit segmentation, thus banks can improve the selection of debtor characters."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Fradilla Malau
"Salah satu cara meningkatkan kepercayaan nasabah yang juga merupakan salah satu keunggulan kompetitif bank adalah kualitas atau keandalan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimilikinya. ATM juga memegang peranan penting terhadap kinerja bank karena ATM memberikan pengaruh yang positif pada kinerja bank sehingga pemeliharaan ATM, menjadi penting bagi bank. Pemeliharaan yang proaktif pada ATM sebelum terjadi kerusakan, juga akan berdampak pada peningkatan kualitas layanannya. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk dapat mengetahui estimasi kapan terjadi kerusakan pada ATM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu sampai terjadinya kerusakan (time-to-event) pada ATM dan karakteristik penentu yang dapat mempengaruhi keandalan ATM dengan menggunakan pendekatan analisis survival. Metode yang digunakan adalah Analisis Survival Non-parametric Model, Kaplan-Meier, dan Analisis Survival Semi-parametric Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) pada 11,043 data ATM tahun 2019-2023 dari salah satu bank terbesar di Indonesia. Hasil analisis Kaplan-Meier, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada lokasi, merek, dan pengelola, namun didapat perbedaan signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada jenis dan durasi penyimpanan ATM. Dari analisis Cox PH, ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dan signifikan adalah jenis, durasi penyimpanan mesin setelah dilakukan pembelian sebelum dilakukan aktivasi, merek, dan frekuensi transaksi ATM. Sedangkan frekuensi kegiatan Corrective maintenance (CM) berpengaruh namun tidak signifikan pada keandalan ATM. Analisis keandalan ATM ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang karakteristik ATM yang akan digunakan, sehingga bank dapat meningkatkan kualitas layanan ATM dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

One way to increase customer trust, which is also one of the bank's competitive advantages, is the quality of Automated Teller Machine (ATM) services. ATM also play an important role in bank’s performance because ATM have a positive impact on the bank’s performance, so that ATM maintenance is important for the bank. Proactive maintenance of the ATM before failure occurs will also have an impact on improving ATM service quality. Therefore, it is important for banks to be able to know the estimation of when failure occurs. This study aims to analyse the time-to-event of ATM and the determining characteristics that can affect ATM reliability using survival analysis approach. The methods used are Non-parametric Survival Analysis Model, Kaplan-Meier, and Semi-parametric Survival Analysis Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) on 11,043 ATM data in 2019-2023 at one of the largest banks in Indonesia.The results of the Kaplan-Meier analysis, there is no significant difference in ATM survival curve between groups on variable location, brand, and operation management, but has significant difference in ATM survival curve between groups on variable type and duration of ATM storage after purchase before activation. From Cox PH analysis, it was found that the influencing and significant factors are type, duration of machine storage after purchase before activation, brand, and frequency of ATM transactions. While the frequency of Corrective maintenance (CM) activities has an effect but not significant on ATM reliability. This ATM reliability analysis can be used as a basis for decisions about the characteristics of ATM that are implemented, so that banks can improve the quality of ATM services and maintain their competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library