Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusyda Maheswara
Abstrak :
ABSTRAK Pemanfaatan kembali sampah organik untuk dijadikan kompos menggunakan mikroorganisme berpotensi menjadi solusi untuk mengurangi jumlah timbulan sampah domestik yang terus meningkat seiring dengan penambahan penduduk. Namun analisis risiko terhadap pemanfaatan tersebut menjadi krusial akibat adanya kandungan sampah B3 yang tercampur di dalam sampah domestik yang akan dijadikan sebagai bahan dasar kompos. Kompos yang terkontaminasi tersebut apabila digunakan dapat memicu risiko baik kanker dan non kanker apabila tanaman tersebut dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mengkuantifikasi risiko kanker dan non kanker dari logam berat yang terkandung pada timbulan sampah di wilayah Cikini Kramat, Kecamatan Menteng dan wilayah Gedong Pompa, Kecamatan Penjaringan. Penelitian ini bersifat kualitatif dalam penentuan karakterisasi risiko dengan menggunakan analisis kuantitatif dengan metode analisis Monte Carlo. Untuk memperoleh data kuantitatif dilakukan pengukuran terhadap konsentrasi logam berat dari timbulan sampah organik pada kedua wilayah dan data sekunder IFLS 2014. Terdeteksi logam berat As dengan konsentrasi 1,37 mg/kg dan logam berat Pb dengan konsentrasi 4,49 mg/kg pada timbulan sampah organik wilayah Gedong Pompa, dan logam berat Hg dengan konsentrasi 0,46 mg/kg pada timbulan sampah organik wilayah Cikini Kramat. Dari 10.000 simulasi yang dilakukan hasil analisis risiko kanker menunjukan persentase terbesar risiko kanker tinggi oleh logam As sebesar 66,68% dan risiko kanker menengah oleh logam berat Pb sebesar 59,63%, sedangkan untuk risiko non kanker rendah oleh logam berat As sebesar 68,78%, risiko non kanker rendah oleh logam berat Pb sebesar 94,6% dan risiko non kanker tinggi oleh logam berat Hg sebesar 74,39%.
ABSTRACT The reuse of organic waste to be composted using microorganisms has the potential to be a solution to reduce the amount of domestic waste generation that continues to increase with population growth. However, the risk analysis of the utilization becomes crucial due to the presence of hazardous waste content mixed in domestic waste which will be used as compost base material. Contaminated compost when used can trigger a risk of both cancer and non-cancer if the plant is consumed. This study aims to quantify the risk of cancer and non-cancer from heavy metals contained in waste generation in the Cikini Kramat area, Menteng District and Gedong Pompa, Penjaringan District. This research is qualitative in determining risk characterization using quantitative analysis with the Monte Carlo analysis method. To obtain quantitative data, measurements were made of heavy metal concentrations from organic waste generation in both regions and secondary data from 2014 IFSL. Detected heavy metal As with a concentration of 1.37 mg / kg and Pb heavy metal with a concentration of 4.49 mg / kg in organic waste generation. Gedong Pompa area, and heavy metal Hg with a concentration of 0.46 mg / kg in organic waste generation in the Cikini Kramat area. From 10,000 simulations carried out the results of cancer risk analysis showed the largest percentage of high cancer risk by As metals was 66.68% and medium cancer risk by heavy metals Pb was 59.63%, whereas for low non-cancer risk by heavy metals As was 68, 78%, the risk of non-cancer is low by Pb heavy metals by 94.6% and the risk of non-cancer is high by heavy metal Hg of 74.39%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, William Ishak
Abstrak :
Sampah yang dihasilkan oleh mal DETOS berasal dari gedung mal, gedung kantor, lahan parkir. Karakteristik sampah yang berasal dari ketiga sumber tersebut berbeda sehingga penanganan sampah yang dilakukan berbeda. Penelitian ini bertujuan dalam memberikan usulan aspek teknis operasional sampah. Pemilihan DETOS, salah satu mal besar di Depok, didasarkan atas TPS eksisting tidak memenuhi kriteria acuan dan sampah masih dapat terlihat oleh pengunjung. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah yang diperoleh dari sumber timbulan gedung mal, gedung kantor, dan lahan parkir berturut-turut sebesar 2.319,15 kg, 17,79 kg, dan 7,235 kg. Laju timbulan sampah dari sumber timbulan gedung mal, gedung kantor, dan lahan parkir berturut-turut sebesar 0,059 kg/orang/hari; 0,299 kg/orang/hari; dan 0,001 kg/m2/hari. Data-data yang diperolah akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan usulan perencanaan aspek teknis operasional dan mendapatkan nilai jual sampah. Usulan aspek teknis operasional yang diberikan berupa pemilahan, pewadahan, dan teknologi pengolahan sampah. Nilai jual sampah sampah organik Rp 295.9340/tahun dan anorganik Rp 322.562.878/tahun dari ketiga sumber. ......Waste generated by the DETOS derived from building mall, office building, and parking lots. Characteristics of solid waste that comes from these three are different so that the waste management is done differently. This research aims to determine the planning of solid waste operations technical aspects. The reason of seletion DETOS, one of the large malls in Depok, based on the existing TPS does not meet the criteria of reference and waste can still be seen by visitors. Measurement of generation and composition of solid waste refers to the SNI 19-3694-1994. Weight of waste that is obtained from mall building, office building, and parking lots in a row amounted to 2.319,15 kg, 17,79 kg, dan 7,235 kg. Waste generation that is obtained from mall building, office building, and parking lots in a row amounted to 0,059 kg/orang/hari; 0,299 kg/orang/hari; dan 0,001 kg/m2/hari. The data obtained used to determine the planning of operational technique aspect and getting the sale value of solid waste. Planning of operations technical aspects provided in the form of separation, storage, and processing technologies of solid waste. The sale value of organic waste is Rp 295.9340/year and inorganic Rp 322.562.878/year from the three sources.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusuma Hidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan jumlah penduduk akan mengakibatkan timbulnya permasalahan-permasalahan lingkungan, salah satunya adalah masalah penanganan sampah. Menumpuknya jumlah sampah di TPA mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan maupun sosial. Penelitian ini membahas timbulan dan komposisi sampah di lingkungan SMA di kecamatan Pancoran Mas Depok, metode yang digunakan berupa modifikasi dari SNI 19-3964-1994. Hasil yang didapatkan Presentase daur ulang di SMA Negeri 1 Depok menunjukan bahwa SMA Negeri 1 Depok memiliki presentase sampah daur ulang yang paling besar yaitu sampah gedung sebesar 45% dan sampah kantin sebesar 48%. Sampah gedung SMA Sejahtera 1 Pancoran Mas sebagian besar berpotensi di daur ulang dengan presentase lebih dari 34% sedangkan sampah kantinnya sebagian besar tidak dapat didaur ulang (57%). Sampah di SMA Muhammadiyah 1 Pancoran Mas sebesar 42% dapat didaur ulang dan sampah kantinnya sebesar 65% berpotensi untuk didaur ulang. Selain itu menurut proyeksi yang dilakukan, sebesar 38% sampah yang dihasilkan oleh SMA di Kecamata Pancoran Mas, Depok dapat didaur ulang, dan sebesar 33% berpotensi untuk didaur ulang.
ABSTRACT
Population growth cause many environmental problems, one of the problem is waste management. Solid waste accumulation in the landfill cause many social and health impact. The focus of this study is solid waste generation and composition at Pancoran Mas Subdistrict High School. The methods which being used is modification of SNI 19-3964-1994. The result of this study are waste recycled percentage. SMAN 1 Depok has the highest precentage of waste recycled, waste from building is 45% and waste from canteen is 48%. Most of solid waste from SMA Sejahtera 1 Pancoran Mas building have potential to be recycled mre than 34%. However most of solid waste from canteen can not be recycled (57%). Solid waste from SMA Muhammadiyah 1 Pancoran Mas building that can be recycled is 42% and the solid waste from canteen wich is 65% have potential to be recycled. According to the projection that has been done, shows that 38% of solid waste that generated from SMA in Kecamatan Pancoran Mas can be recycled and 33% have potential to be recycled
2015
S60140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Kuslan Luthfianto
Abstrak :
[ABSTRAK
Televisi merupakan barang elektronik yang selalu digunakan masyarakat setiap harinya. Hal ini menyebabkan industri ini mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga menghasilkan e-waste televisi yang terus meningkat. Dari hasil penelitian menggunakan metode load-count analysis yang dilakukan pada jasa perbaikan televisi di 5 Kecamatan di Kota Depok selama 8 hari, didapatkan timbulan e-waste televisi sebesar 40,56 kg dengan timbulan rata-rata sebesar 5,07 kg/hari Didapatkan pula komposisi e-waste televisi berdasarkan bahan penyusunnya yang terdiri dari 44,44 % logam, 11,85 % plastik, 22,81 % kaca, dan 18,08 % campuran logam dengan plastik. Selain data mengenai timbulan dan komposisi, didapatkan pula data pengelolaan e-waste televisi yang belum dilakukan pengelolaan secara khusus dan hanya dilakukan pemanfaatan kembali dengan cara menjualnya kepada pengepul dan pedagang loak/pemulung. Didapatkan distribusi aliran material yaitu, 96,2 % disimpan jasa perbaikan dan 3,8 % dibuang ke lingkungan. ABSTRACT
Television is electrical equipment that used every day by the people. This causes television industry experienced rapid growth causing e-waste growing mobile. From the results of research using load-count analysis method conducted on the repair services at 5 District located in Depok for 8 days, found e-waste generation television of 40,56 kg with an average generation of 5,07 kg/day Found also the composition of e-waste television based constituent materials consisting of metal 44,44 %, 11,85 % plastic, glass 22,81 %, and 1.25% metal alloys with plastic. In addition to the data on the composition and, obtained data on television e-waste management at which they have not done specifically management and reuse is only done in a way to sell it to collectors and traders flea / scavengers. Obtained distribution of material flow is , repair and saved 96,2%, 3,8% discharged to the environment . , Television is electrical equipment that used every day by the people. This causes television industry experienced rapid growth causing e-waste growing mobile. From the results of research using load-count analysis method conducted on the repair services at 5 District located in Depok for 8 days, found e-waste generation television of 40,56 kg with an average generation of 5,07 kg/day Found also the composition of e-waste television based constituent materials consisting of metal 44,44 %, 11,85 % plastic, glass 22,81 %, and 1.25% metal alloys with plastic. In addition to the data on the composition and, obtained data on television e-waste management at which they have not done specifically management and reuse is only done in a way to sell it to collectors and traders flea / scavengers. Obtained distribution of material flow is , repair and saved 96,2%, 3,8% discharged to the environment . ]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirul Akbar Rosadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat pada Mal Margo City, Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat, presentase jenis komposisi limbah padat, menganalisis dan merancang alternatif sistem teknis operasional limbah padat. Metode yang digunakan yaitu SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik limbah padat Mal Margo City terdiri dari 35,40%, sampah organik, 28,31% kertas, 20,33% plastik, 1,61% logam, 1,24% kaca, 1,2% kayu, dan 11,62% sampah lainnya. Berdasarkan hasil pengukuran dibuat perencanaan pengelolaan limbah padat berupa perencanaan aspek teknis operasional yang meliputi pemilahan dan pewadahan sampah di sumber, pengumpulan sampah, dan pengangkutan sampah.
ABSTRACT
This study focuses on the solid waste generation and composition at Margo City Mall, Depok. This study aims to determine the major solid waste generation, the percentage of solid waste composition, analyze and design operational technical system of solid waste generation. The methode which being used is SNI 19-3964-1994 on Methods of Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste. The results of this study are alternative technical operational system, start from crocking to transport solid waste that can be applied to Margo City Mal. The result shows characteristic of solid waste in Margo City Mall consisting of 35,40% organic, 28,31% paper, 20,33% plastic, 1,61% metal, 1,24% glass, 1,2% wood, and 11,62% other solid waste. Based on data of solid waste generation and compotition that has been obtained then will be made a solid waste management planning includes planning of operational technique aspect which is separation and storage at the source, collection, and transport of solid waste.
2016
S65159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Irawan
Abstrak :
Pertambahan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi akan menyebabkan semakin bertambah pula jumlah limbah padat yang dihasilkan. Limbah padat adalah semua buangan yang timbul akibat aktivitas manusia dan hewan yang biasanya berbentuk padat yang dibuang karena tidak dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Keberadaan limbah padat saat ini telah menjadi permasalahan lingkungan karena adanya penumpukan limbah padat yang karena sifatnya dapat mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kecamatan Sukmajaya dengan tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2006 sebesar 6594,71 jiwa/ km2 tentu tidak lepas dari permasalahan lingkungan tersebut, maka langkah awal yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah ini adalah menentukan jumlah timbulan limbah padat yang dihasilkan guna menentukan kapasitas pengelolaan limbah padat. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah timbulan limbah padat di Kecamatan Sukmajaya, Depok.

Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2007 selama 8 hari di tiap sumber penghasil limbah padat yang termasuk dalam Kecamatan Sukmajaya. Sumber penghasil limbah padat yang dijadikan objek penelitian, yaitu pemukiman di tiga kelurahan, perdagangan, perkantoran, sekolah, dan jalan. Metode pengukuran yang dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan sampel limbah padat dari sumbernya, menimbang berat sample limbah padat, dan mengukur volume sampel limbah padat.

Timbulan limbah padat di Kecamatan Sukmajaya untuk pemukiman, pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah, dan jalan berturut-turut sebesar 1,388 L/orang/hari, 16,25 L/kios/hari, 13,49 L/toko/hari, 9,36 L/kantor/hari, 0,127 L/orang/hari, dan 0,1008 L/m. Hasil lainnya berupa deskripsi dan system penanganan limbah padat di tiga kelurahan yang ditinjau yaitu Kelurahan Kali Baru, Mekar Jaya, Abadi Jaya, serta analisis timbulan limbah padat dari Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Kota Depok.

Faktor yang dapat mempengaruhi jumlah timbulan limbah padat di Kecamatan Sukmajaya, yaitu jumlah penduduk, waktu, aktivitas, cuaca dan perilaku sosial. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai perbedaan jumlah timbulan limbah padat dengan data nasional. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu adanya peningkatan pelayanan limbah padat, pengawasan, pembiayaan dan peran serta masyarakat yang lebih aktif.
High level of public consumption and public growth causing more production of solid wastes. Solid wastes comprise all the wastes arising from human and animal activities that normally solid and that are discarded as useless or unwanted. Solid wastes in present time has become an enviromental problems because the accumulation of solid wastes, which its characteristic can disturb public health and other living creatures. Sukmajaya Subdistrict with 6594,71 capita/km2 also has this environmental problems. The first step to solve this problem is define the quantity of solid waste generation,and then design the appropriate processing capacity with its quantity. The purpose of this minithesis is to know how much the quantities of solid wastes generated in Sukmajaya Subdistrict.

Research methods used the descriptive research by using survey methods.This research done in May 2007. Period of collecting data in the work field are 8 days in every source of solid wastes placed in Sukmajaya Subdistrict. The following sources of solid wastes which included in research objects are residential area in three sub-subdistrict, commercial, office complex, school and streets. Measuring methods used are collecting sample from it sources, weighing solid waste samples and measuring volume of solid waste samples

The quantities of solid waste generated in Sukmajaya Subdistrict for residential, market, stores, office complex, school, and streets are 1,388 L/capita/day, 16,25 L/trader/day, 13,49 L/store/day, 9,36 L/office/day, 0,127 L/capita/day, and 0,1008 L/m. Other output is description and solid waste management system in three subsubdistrict which is Kali Baru, Mekar Jaya and Abadi Jaya, also analysis of solid waste generation data from Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, Depok City.

Factors that could affect solid wastes generation in Sukmajaya Subdistrict which is public growth, time period, activity, weather, and social behavior. Next research needed in searching differences between the quantities of solid waste generated in Sukmajaya Subdistrict and the national quantities of solid waste generated. Writer?s suggestion about solid wastes generation in Sukmajaya Subdistrict is improvement of solid waste management, more supervising, funding, and people?s active part in supporting solid waste management.
2008
R.01.08.12 Ira t
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yasser Fauzan
Abstrak :
Pengelolaan sampah di pulau-pulau kecil berpenduduk perlu menerapkan strategi yang efektif untuk mengurangi sampah plastik. Keterbatasan yang ada mempengaruhi metode teknis pengelolaan yang diterapkan. Untuk menyusun strategi yang tepat diperlukan data timbulan sampah di darat dan di perairan serta tingkat pengetahuan dan sikap masyarakatnya. Pendekatan kuantitatif dengan metode System Dynamics digunakan untuk mengetahui strategi yang efektif untuk mengurangi sampah plastik. Timbulan sampah rumah tangga di pulau pramuka adalah 134,87 m3/bulan dan non rumah tangga 261,73 m3/bulan. Pertumbuhan sampah laut dasar 58,59 m3/bulan dan sampah laut permukaan 70,31 m3/bulan. Tingkat pengetahuan masyarakat kategori baik adalah 43% dan sikap positif 57%. Berdasarkan hasil simulasi model System Dynamics, pada kondisi Bussiness as Usual (BAU), kemampuan pengurangan sampah saat ini 42,81% dan terus menurun menjadi 0,21% pada bulan ke-60. Untuk mempertahankan kemampuan pengurangan sampah lebih besar dari 20% (target nasional), maka direkomendasikan strategi intervensi dengan membatasi jumlah wisatawan sesuai dengan daya tampung penginapan yang ada di pulau, menambah tingkat keaktifan anggota Bank Sampah menjadi 75%, menghentikan pembakaran sampah secara terbuka dan mengganti dengan pembakaran pada Incinerator serta menambahkan alat pengkomposan komunal. Hasil skenario kombinasi didapatkan penurunan volume timbulan sampah plastik dari 175.155,13 m3 pada kondisi BAU menjadi 3.329,01 m3 dengan kemampuan yang efektif mengurangi sampah pada bulan ke60 yaitu 35,94%. ......Waste management in small populated islands needs to implement effective strategies to reduce plastic waste. The limitations conditions affect the applied of technical methods management. To set up appropriate strategies, waste data in the land and in the water also the level of knowledge and attitudes of the community are required. Quantitative approach with System Dynamics method is used to find out an effective strategy to reduce plastic waste. Waste generation of households in Pramuka Island is 134,87 m3/month and non-household is 261,73 m3/month. Generation of benthic debris is 58,59 m3/month and floating debris generation 70,31 m3/ month. The level knowledge of good category community is 43% and positive attitude 57%. Based on the simulation results of System Dynamics model, under Business as Usual (BAU) condition, waste reduction capacity is currently 42,81% and continues to decline to 0,21% in the 60th month. To maintain a waste reduction capability greater than 20% (national target), an intervention strategy is recommended by limiting the number of tourists according to the island's accommodating capacity, increasing the members liveliness of the Garbage Bank to 75%, stopping open burning of garbage and replacing with burning on the Incinerator as well as adding a communal composting tools. The result of combination scenario is the decrease of plastic waste generation volume from 175.155,13 m3 in BAU condition to 3,329,01 m3 with effective ability to reduce waste in 60th month that is 35,94%.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T49054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcelino Dwi Prayogo
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi sampah yang ada pada DAS Ciliwung segmen 5 dengan mengambil 2 titik sampling yang berada di titik awal dan akhir dari segmen ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat dan komposisinya dan merancang rekomendasi sistem teknis operasional pengelolaan limbah padat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kuantitatif yang mengikuti dari SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil dari penelitian ini adalah sistem teknis operasional meliputi pemindahan dan pengangkutan. Volume rata -rata dari pintu air Manggarai adalah sebesar 5,581 m3/ hari, sedangkan perangkap sampah Rawajati adalah sebesar 1,107 m3/hari. Berat rata-rata timbulan sampah yang ada di pintu air Manggarai adalah 3204 kg/hari dan yang bisa diangkat oleh perangkap sampah yang berada di Rawajati adalah sebesar 551 kg/hari. Rata-rata berat jenis sampah dari pintu air Manggarai adalah 479,17 kg/m3, sedangkan berat jenis sampah di perangkap sampah Rawajati adalah 429,17 kg/m3. Komposisi limbah padat yang berasal dari pintu air Manggarai adalah organik 56,96%; plastik 18,77%; kertas 11,51%; logam 6,75%; sterofoam 3,37%; kaca 1,89%; dan sampah lain 0,75%. Untuk komposisi limbah padat yang berasal dari perangkap sampah Rawajati adalah organik 47,55%; plastik 25,65%; kertas 12,27%; logam 6,17%; kaca 4,19%; sterofoam 3,24%; sampah lain 0,98%; dan tekstil 0,68%.
This study discusses the generation and composition of solid waste generation and composition in Ciliwung River Segment 5, which take 2 point at the start and the end of this segment. This study aims to determine the major solid waste generation and composition and design the reccomendation of technical system operational in solid waste management. The method being used in this study is quantitative method, which following from SNI 19-3964-1994 about Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste. The result of the study is technical operational systems ranging from collection and transportation. The average of solid waste volume from Manggarai sluice gate is 5,581 m3/day, then for Rawajati trash trap is 1,107 m3/day. The average weight of solid waste in Manggarai sluice gate is 3204 kg/day and for trash trap, the average weight is only 551 kg/day. The average density of solid waste from Manggarai sluice gate is 479,17 kg/m3, while the density of solid waste in trash trap Rawajati is 429,17 kg/m3. The composition of solid waste originating from Manggarai sluice gate is 56,96 % organic; plastic 18,77 %; Paper 11,51 %; metal 6,75 %; sterofoam 3,37 %; glass 1,89%; and other rubbish 0,75 %. For the composition of solid waste from trash trap Rawajati is 47,55 %; plastic 25,65 %; Paper 12,27 %; metal 6,17%; glass 4,19 %; sterofoam 3,24%; Another garbage 0,98 %; and textiles 0,68 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S69223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Anindita
Abstrak :
Sampah merupakan permasalahan yang perlu ditangani dengan baik terkait dengan dampak yang ditimbulkannya. Upaya Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka kegiatan pengelolaan sampah kota secara terpadu menuju zero waste dengan pendekatan 3R Reuse, Reduce, Recycle di skala kawasan yakni dengan dibentuknya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu TPST . Salah satu TPST yang telah beroperasi di DKI Jakarta diantaranya TPST di Rawasari, Jakarta Pusat. Metode penelitian dilakukan dengan survey lapangan dan wawancara. Untuk pengukuran timbulan dan komposisi sampah dilakukan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian aspek teknis penyediaan TPS dibandingkan dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh komposisi sampah di TPST Rawasari yaitu 60,02 sampah organik, 36,64 sampah anorganik dan 3,34 sampah B3. Timbulan yang dihasilkan yaitu 0,792 kg/orang/hari atau 3,805 L/orang/hari. Nilai recycling rate eksisting dan nilai recovery rate eksisting sebesar 12,756 dan 67,297 kemudian potensi recycling rate didapatkan sebesar 21,181 dan potensi recovery rate sebesar 81,202. ......Waste is a problem that needs to be handled properly associated with the impact it produces. Efforts of DKI Jakarta Provincial Government in the framework of integrated city waste management activities towards zero waste with 3R approach Reuse, Reduce, Recycle at the regional scale with the establishment of Material Recovery facility. One of the MRF that has been operating in DKI Jakarta are TPST in Rawasari, Central Jakarta. The research method is done by field survey and interview. The evaluation was conducted to determine the conformity of the technical aspects of the provision of MRF compared to the prevailing regulations. For the measurement of waste generation and composition in accordance with SNI 19 3964 1994. Based on the results of the research, the composition of garbage in MRF Rawasari is 60,02 organic waste, 36.64 of inorganic waste and 3,34 of B3 waste. The resulting generation is 0.78 kg person day or 3,805 L person day. Value of existing recycling rate and recovery rate is 12,756 and 67,297 .with potential of recycling rate is 21,181 and potential of recovey rate is 81,202.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Arifianto Sasono
Abstrak :
Sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari pemerintah Indonesia, buruknya pengelolaan sampah dan air limbah di Universitas Indonesia UI dan peran universitas sebagai agen perubahan, maka buruknya sektor pengelolaan sampah dan air limbah di UI membutuhkan perhatian lebih dari pihak pengelola universitas. Dengan timbulan sampah UI pada pertengahan tahun 2018 mencapai angka 17,25 ton/hari dimana 13 ton sampah tersebut tidak diolah dan langsung diangkut menuju ke TPA. Debit air limbah di UI juga mencapai 7.260 m3/hari dimana pengelolaannya didominasi dengan tangki septik dan pembuangan langsung ke danau. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat emisi GRK dan Non-GRK dari pengelolaan eksisting dan melakukan pengembangan skenario guna menurunkan emisi yang ada. Estimasi emisi GRK dan Non-GRK akan menggunakan metode dari IPCC, NPI, EPA dan faktor emisi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil estimasi skenario eksisting, sektor pengelolaan sampah mengemisikan 5,5 juta kgCO2eq/tahun dan 3.859 kgVOCs/tahun serta pengelolaan air limbah mengemisikan 411 ribu kgCO2eq/tahun. Dari hasil analisis dan pengembangan skenario, pada pengelolaan sampah direkomendasikan perubahan alur penanganan sampah dimana tingkat recycling ditingkatkan, open dumping dan open burning dihilangkan, komposting ditingkatkan, pengiriman sampah ke kawasan industri sehingga sampah menuju landfill berkurang. Ini dapat membuat emisi GRK berkurang sebesar 38 dan VOCs berkurang >60 menjadi 3,4 juta kg CO2eq/tahun dan1.560 kgVOCs/tahun. Rekomendasi pengelolaan air limbah di semua gedung adalah dengan menggunaka sewage treatment plant dan untuk kantin menggunakan wetlands jenis vertical sub surface flow. Hasilnya pengurangan emisi sebesar 17 dapat dicapai menjadi 341 ribu kgCO2eq/tahun. Sehingga secara keseluruhan, di sektor pengelolaan limbah emisi dapat berkurang sebesar 37.
In line with the National Action Plan for Greenhouse Gas Emission Reduction from the Indonesian government, bad solid waste and waste management at the University of Indonesia UI and the role of universities as agents of change, the bad solid waste and wastewater management sector in UI requires more attention from the university management. With the generation of waste UI in the middle of 2018 reached the number 17.25 tons day where 13 tons of waste is not processed and directly transported to the landfill. The waste water discharge in UI also reaches 7,260 m3 day where its management is dominated by septic tank and disposal directly to the lake. This study aims to estimate GHG emission levels and non GHG emissions from existing management and develop scenarios to reduce emissions. GHG and Non GHG emissions estimates will use methods from IPCC, NPI, EPA and emission factors from previous studies. Based on the estimation of the existing scenario, the waste management sector emits 5.5 million kgCO2eq year and 3,859 kgVOCs year and also wastewater management emits 411 thousand kgCO2eq year. From the analysis and scenario development, solid waste management is recommended to change the flow of waste management where the level of recycling is improved, open dumping and open burning are eliminated, the composting is improved, the garbage delivery to the industrial area so that the waste into the landfill is reduced. This can make GHG emissions decrease by 38 and VOCs decrease 60 to 3.4 million kg CO2eq year and 1,560 kgVOCs year. Recommendation of wastewater management in all buildings is by using sewage treatment plant and for cafetaria using wetlands type of vertical sub surface flow. The result of emissions reductions of 17 can be achieved to 341 thousand kgCO2eq year . So overall, in the emissions management sector emissions could be reduced by 37.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>