Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna Hakhalya
"Tianxia Ti nxi adalah sebuah ide yang sudah muncul dalam masyarakat Tiongkok sejak Dinasti Shang Sh ng ch o Dari dinasti ke dinasti ide ini mengalami perubahan dan pergeseran makna oleh karena perkembangan zaman dan kejadian kejadian sejarah Sehingga jika dilihat dari konteks yang berbeda Tianxia dapat memiliki arti dan interpretasi yang berbeda pula Film ldquo Hero rdquo Y ngxi ng karya Zhang Yimou Zh ng Y m u adalah salah satu film berlatar sebelum Dinasti Qin Q n ch o yang menampilkan Tianxia dengan cara yang unik Dari film ini penulis mencoba melihat dan menjabarkan makna dari Tianxia sesuai dengan perspektif film Hero
Tianxia Ti nxi is an idea that has been exist in Chinese civilization since Shang Dynasty Sh ng ch o The idea of Tianxia continue to developed and interpreted according to the time and history Therefore Tianxia might give different definition or interpretation according to its context A ldquo Hero rdquo Y ngxi ng film by Zhang Yimou Zh ng Y m u was set before Qin Dynasty Q n ch o which has unique way of showing Tianxia The writer tries to explain the meanig of Tianxia based on the movie ldquo Hero rdquo"
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rebecca Christiani Putri
"Hero (英雄Yīngxióng) adalah film yang disutradarai oleh Zhang Yimou. Film Hero yang dirilis pada tahun 2002 mengambil latar waktu pada era Tujuh Negara Berperang. Film ini menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan tokoh Wuming dalam menyampaikan sebuah visi persatuan yang terdapat dalam konsep Tianxia (天下Tiānxià) kepada Kaisar Qin. Tokoh Wuming harus mengorbankan tujuan awalnya menemui Kaisar dan memilih untuk tetap tunduk pada satu konsep yaitu Tianxia yang menjadi titik persimpangan penting dari seluruh kisah dalam film ini dan terutama sebagai konsep penting yang dipegang oleh Kaisar dalam menjalankan pemerintahannya. Tulisan ini membahas tentang usaha yang dilakukan tokoh Wuming untuk bertemu dengan Kaisar, pergeseran niat Wuming saat menemui Kaisar, serta relasi antara istilah 英雄dan konsep Tianxia. Peneliti mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian, menyortir dan menganalisis data-data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna istilah英雄dalam film Hero merupakan sebuah harapan kepada Kaisar Qin untuk mewujudkan visi persatuan yang terkandung dalam konsep Tianxia dan pengorbanan yang diberikan oleh Wuming dalam menyampaikan visi tersebut kepada Kaisar.

Hero (英雄Yīngxióng) is a film directed by Zhang Yimou. Hero film released in 2002, which takes place in the Seven War Countries era. The movie tells about Wuming’s struggle and sacrifice in conveying a vision of unity contained in the concept of Tianxia (天下Tiānxià) to Emperor Qin. Wuming must sacrifice his original goal of meeting the Emperor and choose to remain subject to one concept, Tianxia, which becomes an important crossing point of the entire story in the movie and especially as an important concept held by the Emperor in the running of his reign. This paper discusses the effort made by Wuming to the meet with the Emperor, the shift in Wuming’s intentions when meeting the Emperor, as well as the relation between the 英雄and the concept of Tianxia. The Researcher collected the data related to research, sorting and analyzing the data. The results showed that the meaning of 英雄in the film Hero was an expectation to Emperor Qin to realize the vision of unity contained in the concept of Tianxia and the sacrifices given by Wuming in conveying the vision to the Emperor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mutaaririn Nurul Hidayah
"Kesadaran dan ketidakpuasan atas dominasi pemikiran Barat dalam Ilmu Hubungan Internasional (HI) memicu perumusan kerangka-kerangka berpikir baru non-Barat. Salah satu kerangka teori non-Barat yang banyak diperhatikan adalah teori-teori HI Cina. Diskusi intelektual yang awalnya hanya berpusar di antara para akademisi Cina dan hanya terbatas pada literatur berbahasa Cina mulai terbuka bagi dunia luar. Kajian literatur ini meninjau tiga puluh tujuh literatur berbahasa inggris yang terakreditasi internasional untuk menganalisis perkembangan literatur teori- teori HI Cina. Literatur tersebut akan dikaji berdasarkan metode taksonomi ke dalam tiga tema bahasan yaitu (1) perkembangan ilmu HI di Cina, (2) Konstruksi teori-teori HI Cina, dan (3) penggunaan pemikiran, sejarah dan tradisi Cina kuno dalam teori-teori HI Cina. Tinjauan pustaka ini berusaha untuk menemukan konsensus, perdebatan, dan kesenjangan dalam bahasan tersebut. Tinjauan pustaka ini menunjukkan adanya pergeseran tren persebaran tema literatur kajian teori-teori HI Cina, dari literatur yang membahas teori- teori HI Cina melalui pendekatan historis ke literatur yang membahas penggunaan pemikiran kuno Cina sebagai sumber teoritis dalam berbagai teori HI Cina. Berdasarkan berbagai literatur yang sudah dikaji, kajian literatur ini berpendapat bahwa bahasan terkait teori-teori HI Cina cenderung reaktif terhadap kebijakan pemerintah Cina dan dinamisme posisi Cina dalam dunia internasional.

The awareness and dissatisfaction with the domination of Western thoughts in International Relations (IR) led to the formulation of non-Western frameworks of thoughts. One non-Western theoretical framework that has attracted much attention is Chinese Schools of IR theory. The intellectual discussion about Chinese Schools of IR theory that initially swirled among Chinese academics and was only limited to Chinese literature began to open up to the world. This literature review reviewed thirty seven internationally accredited English literature to analyze the development of Chinese Schools of IR theory. This literature review is divided into three themes based on the taxonomic method, namely (1) the development of IR studies in China, (2) the construction of Chinese IR Theories, and (3) integration of Ancient Chinese thoughts, history, and tradition in Chinese Schools of IR Theory. This literature review seeks to find consensus, debate, and gaps in the discussion of Chinese Schools of IR Theory. This literature review shows that the literature theme trend has shifted, from literature that used historical approach to literature that integrate ancient Chinese philosophy as a theretical source of Chinese Schools of IR Theory. Based on the literatures that has been reviewed, this literature review argues that the discussion of Chinese Schools of IR Theory tends to be reactive to Chinese governement policies and the dynamics of Chinese position in the international level"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library