Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carron, Andrew S.
Washington, D.C.: Brookings Institution, 1982
332.20973 CAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Sukaryanto
"ABSTRAK
Sejalan dengan perubahan status dari Perusahaan Umum Milik Negara (PERUM) menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (PERSERO), maka pola gerakan (driven) PLN juga mengalami pembenahan serta perubahan guna memperbaiki kinerjanya, di mana saat ini PLN lebih berorientasi kepada pelanggan (customer oriented).
Berkaitan dengan hal tersebut, maka PLN dituntut untuk terus melakukan inovasi-inovasi guna memperbaiki kualitas pelayanannya yang selama ini cenderung dinilai negatif oleh konsunen. Kondisi ini memaksa PLN untuk meningkatkan kinerjanya, antara lain dengan melakukan pembenahan manajemen, pembangunan infrastruktur, dan perbaikan instrumen-instrumen pendukung.
Strategi yang diterapkan menuju terwujudnya citra positif PLN antara lain dengan mengubah strategi pemasaran dari company oriented menjadi customer oriented dan improved quality oriented dengan lebih mempertimbangkan harapan dan kepuasan pelanggan. Upaya ke arah cita-cita terwujudnya PLN sebagai perusahaan yang di satu sisi tetap memberi keuntungan dan di sisi lain memuaskan pelanggan, dilakukan dengan meningkatkan mutu pelayanan.
Dengan perbaikan dan peningkatan kinerja PLN diharapkan dapat mengurangi keluhan-keluhan dari pelanggan, pelanggan akan memenuhi kewajibannya dengan sukarela, tingkat kebutuhan akan layanan jasa PLN meningkat dan pada akhirnya tingkat produktivitas dan profit PLN pun akan meningkat.
Hasil penelitian terhadap 451 responden yang dilakukan di PLN Cabang Gambir, Jakarta, menunjukkan, bahwa tingkat pelayanan PLN setelah perusahaan status dari Perum menjadi PT (Persero) mengalami perbaikan seperti yang diharapkan. Hal ini tercermin dari hasil survey melalui kuesioner kepada sejumlah responden/pelanggan PLN yang memberikan tanggapan positif atas pelayanan PLN saat ini.
Untuk mengajukan permohonan PBIPD, sebagian besar responden (65,22%) menyatakan mengurus sendiri ke tempat pelayanan PT PLN dengan alasan pelayanan PLN sudah lebih baik (60,98), selebihnya melakukan permohonan melalui telepon (9.33%), dan melakukan pembayaran melalui bank dan kartu kredit. Secara umum, respon konsumen terhadap pelayanan yang telah diupayakan oleh PLN cukup baik, terutama tentang sarana komunikasi dan informasi yang langsung menyentuh konsumen, baik melalui media cetak maupun elektronika.
Hasil penelitian tentang perilaku hemat energi terhadap 147 responden di wilayah Cabang Majalaya, Bandung menunjukkan bahwa, (1) responden yang mau mengikuti pola hemat energi listrik mencapai 90%, sebagian besar menyadari untuk melakukan penghematan dengan alasan, disamping menurunkan biaya rekening bulanan juga membantu pemerintah dalam penyediaan sumber-sumber energi yang terbatas, terutama sumber energi habis pakai (non renewable) seperti minyak bumi, (2) sebagian besar responden (90%) menyatakan melakukan penghematan energi dengan cara memadamkan lampu penerangan yang tidak dipakai (90%). Biaya yang dapat ditekan setelah melakukan penghematan mencapai Rp 12.000,00 per lampu/bulan/per/pelanggan RT.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veren Natalera
"Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan berdampak langsung pada peningkatan permintaan terhadap barang thrift di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Barang thrift merupakan barang bekas pakai maupun barang cacat produksi yang tidak lolos standar pabrik. Daripada dibuang dan berujung menjadi sampah, barang thrift yang dinilai masih layak pakai kemudian dijual dengan harga yang lebih murah. Hal ini tentu menarik di mata konsumen karena dapat memperoleh barang dengan lebih ramah lingkungan dan harga yang lebih murah. Akan tetapi, pemerintah telah menetapkan larangan untuk impor barang bekas dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor. Larangan ini dibuat karena barang bekas dianggap sampah dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Ditambah lagi, muncul permasalahan baru karena barang thrift yang dijual seringkali dibawah standar yang berlaku di masyarakat sehingga kemudian merugikan konsumen. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pengaturan perlindungan konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen karena adanya hak konsumen yang dilanggar dalam peristiwa ini. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat sanksi bagi pelaku usaha yang merugikan konsumen barang thrift. Akan tetapi, masih terdapat kekosongan hukum dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia terkait standarisasi penjualan barang bekas sehingga kemudian menjadi celah bagi pelaku usaha untuk melarikan diri dari kewajibannya bertanggung jawab.

The increasing awareness towards environmentally friendly sustainable development has a direct impact on increasing demand for thrift goods throughout the world, including in Indonesia. Thrift goods are used goods or rejected goods that do not pass factory standards. Instead of being thrown away and ending up as trash, thrift goods that are considered fit for use are then sold at a lower price. This is certainly attractive in the eyes of consumers because they can obtain goods that are more environmentally friendly and at lower prices. However, the government has stipulated a ban on the import of used goods in the Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia Number 40 of 2022 concerning Amendments to the Regulation of the Minister of Trade Number 18 of 2021 concerning Export Prohibited Goods and Import Prohibited Goods. This ban was made because used goods are considered trash and dangerous to public health. In addition, new problems arise because thrift goods sold are often below the standards prevailing in society, which then harm consumers. Therefore, it is important to know about consumer protection arrangements in Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection because consumer rights were violated in this event. Based on the research results, there are sanctions for business actors who harm consumers of thrift goods. However, there is still a legal vacuum in the laws and regulations in Indonesia regarding the standardization of the sale of used goods so that it becomes a loophole for business actors to escape from their responsibilities."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amyra Salsabela Yasser
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana nilai belanja yang dirasakan oleh pelanggan selama live streaming memengaruhi kepercayaan, engagement, dan niat mereka untuk membeli dari penjual pakaian thrift, yaitu pakaian bekas, di social commerce di Indonesia. Dalam penelitian ini, nilai-nilai belanja yang dirasakan terdiri dari nilai-nilai utilitarian, hedonis, dan juga simbolis belanja melalui live stream, sedangkan kepercayaan dibagi menjadi kepercayaan pada produk dan kepercayaan pada penjual. Penjual pakaian thrift di social commerce adalah penjual yang menjual pakaian thrift di platform electronic commerce yang memfasilitasi interaksi sosial antara sesama pelanggan dan juga penjual. Di sini, Instagram dan fitur Instagram Live-nya menjadi fokus utama karena banyak penjual baju thrift online di Indonesia saat ini beroperasi di Instagram. Terkumpul 265 responden untuk studi ini dengan kriteria orang Indonesia berusia sekitar 15 hingga 40 tahun dan telah menonton sesi Instagram Live akun penjual baju thrift di Indonesia setidaknya sekali dalam 3 bulan terakhir. Data penelitian ini dianalisis dengan Covariance Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) menggunakan software IBM SPSS AMOS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya nilai utilitarian dari live streaming yang dapat secara positif memengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap produk dan penjual. Nilai hedonis ditemukan sebagai satu-satunya nilai yang dapat memengaruhi engagement. Selain itu, ditemukan bahwa satu-satunya hubungan tidak langsung yang signifikan adalah hubungan antara nilai utilitarian dan consumer engagement yang dimediasi oleh kepercayaan pelanggan pada produk. Terakhir, consumer engagement berpengaruh positif terhadap niat beli dari penjual baju thrift Indonesia di Instagram, sedangkan nilai hedonis memengaruhinya secara negatif.

The main objective of this study is to examine how the shopping values perceived by consumers during live streaming affect their trust, engagement, and intention to purchase from Indonesian social commerce thrift clothes sellers. In this study, the perceived shopping values consist of the perceived utilitarian, hedonic, and also symbolic value of shopping via live streams, while trust is divided into trust in products and trust in sellers. Social commerce thrift clothes sellers are sellers who sell used or secondhand clothes on electronic commerce platforms that facilitate social interactions between the consumers and the sellers themselves. Here, Instagram and its Instagram Live feature are the main focus as many online thrift clothes sellers in Indonesia nowadays operate on Instagram. This study collected 265 respondents with the criteria of Indonesians aged around 15 to 40 years old and have watched a Instagram Live session of an Indonesian thrift clothes seller account in the last 3 months. The data of this research was analyzed with Covariance Based Structural Equation Modelling (CB-SEM) using IBM SPSS AMOS 26 software. The output shows that only the utilitarian value of live stream positively affects trust in products and sellers. Hedonic value was found to be the only value that can significantly affect engagement. Additionally, the only indirect relationship that is significant is the relationship between utilitarian value and consumer engagement mediated by trust in products. Last but not least, engagement positively affects the intention to purchase from Indonesian thrift clothes shops on Instagram, while hedonic value affects it negatively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chesarini Austin Agita
"Penelitian ini berfokus pada kajian keberlanjutan thrift shopping di kalangan generasi z. Thrift shopping merupakan kegiatan berbelanja pakaian bekas yang murah. Data penelitian diperoleh menggunakan metode observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan tiga penjual thrift shop online dan dua penggemar maupun pembeli thrift shop online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima informan ini memiliki tujuan yang sama saat melakukan thrifting maupun saat mencoba terjun ke dunia bisnis thrift shop online. Penjual dan pembeli memiliki tujuan yang sama yaitu, mencoba untuk mengurangi dampak negative dari industry fashion dengan cara membeli dan menjual pakaian bekas

This study focuses on the study of the sustainability of thrift shopping among Generation Z. Thrift shopping is an activity to buy a cheap used clothes. The research data was obtained using the participant observation method and in-dept interview with three online thrift shop sellers and two online thrift shop fans and buyers. The results showed that these five informants had the same goal when doing thrifting and when trying to enter the online thrift shop business. Sellers and buyers have the same goal, namely, trying to reduce the negative impact of the fashion industry by buying and selling used clothes"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldilla Marharani Fadlurahmah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta membandingkan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku menabung dan berdonasi masyarakat muslim di Indonesia selama pandemi Covid-19 dengan menggunakan pendekatan Extended Theory of Planned Behavior. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner online dengan 301 responden yang aktif berdonasi ataupun menabung selama 6 bulan terakhir. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.8. Temuan dalam penelitian ini menyebutkan bahwa seluruh variabel dalam Extended Theory of Planned Behavior memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat dan perilaku menabung serta berdonasi selama pandemi Covid-19, dengan variabel persepsi kontrol perilaku yang berpengaruh paling kuat terhadap niat atas perilaku berdonasi masyarakat muslim di Indonesia selama pandemi Covid-19 dan variabel sikap yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap niat atas perilaku menabung masyarakat muslim di Indonesia selama pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga pengumpul donasi dan pemerintah dalam mengoptimalkan pengumpulan donasi khususnya selama pandemi Covid-19.

This study aims to analyze and compare the factors that influence the saving and donation behavior of Muslim communities in Indonesia during the Covid-19 pandemic using the Extended Theory of Planned Behavior approach. This study uses primary data collected through the distribution of online questionnaires with 301 respondents who are actively donating or saving for the last 6 months. The analytical method used in this research is Structural Equation Modeling (SEM) with the help of LISREL 8.8 software. The findings in this study state that all variables in the Extended Theory of Planned Behavior have a positive and significant influence on interest and behavior in saving and donating during the Covid-19 pandemic, with the behavioral control perception variable having the strongest influence on the intention to donate behavior of Muslim communities in Indonesia. During the Covid-19 pandemic and the attitude variable that has the strongest influence on the intention to save the behavior of the Muslim community in Indonesia during the Covid-19 pandemic. The results of this study are expected to provide input for donation collection institutions and the government in optimizing donation collection, especially during the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Eudia Meithilda Maria
"Pandemi COVID-19 memicu maraknya tren pembelian pakaian bekas dengan kualitas baik dan harga terjangkau yang dikenal dengan istilah Thrift Shopping. Bukan hanya dilakukan secara luring, namun juga secara daring didukung oleh perkembangan jumlah Thrift Shop daring yang ada. Dengan demikian, terjadi persaingan yang mengakibatkan dibutuhkan adanya daya saing yang tinggi dari suatu Thrift Shop untuk dapat memenangkan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi customer-centric untuk setiap segmen pelanggan berdasarkan Customer Lifetime Value (CLV) dalam lingkup Customer Relationship Management (CRM) dengan menggunakan pendekatan model Length, Recency, Frequency, dan Monetary (LRFM). Metode K-Means Clustering digunakan untuk melakukan segmentasi pelanggan yang menghasilkan empat klaster dan nilai CLV digunakan untuk menentukan nilai dari setiap klaster pelanggan dengan variabel LRFM. Kemudian pemetaan klaster menggunakan Customer Value Matrix (CVM) dilakukan untuk memastikan karakteristik klaster pelanggan. Nilai CLV juga digunakan sebagai bobot pengukuran untuk melakukan pemeringkatan dengan TOPSIS pada delapan alternatif strategi yang diusulkan.

COVID-19 pandemic has sparked a trend of buying used clothes with good quality and affordable prices known as Thrift Shopping. Not only done offline, but also online supported by the growth in the number of existing online Thrift Shops. Thus, competition occurs which results in the need for high competitiveness from a Thrift Shop to be able to win the market. This study aims to design a customer-centric strategy for each customer segment based on Customer Lifetime Value (CLV) within the scope of Customer Relationship Management (CRM) using the Length, Recency, Frequency, and Monetary (LRFM) model approach. The K-Means Clustering method is used to segment customers which results in four clusters and the CLV value is used to determine the value of each customer cluster with the LRFM variable. Then cluster mapping using the Customer Value Matrix (CVM) is carried out to ascertain the characteristics of the customer clusters. The CLV value is also used as a measurement weight for ranking with TOPSIS on the eight proposed alternative strategies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Maharani Berlian
"Wacana keberlanjutan dalam konteks industri pakaian membahas pembelian dan penjualan baju bekas sebagai perilaku berkelanjutan. Terlepas dari perbedaan sosiokultural dengan negara Barat, pembelian baju bekas melalui toko baju bekas berbasis daring dibahas dalam wacana keberlanjutan di Indonesia. Pemilik toko baju bekas di Instagram mulai mengunggah konten yang mengangkat wacana keberlanjutan. Menggunakan kerangka pemikiran Wacana oleh Foucault dan Konstruksi Sosial atas Realitas oleh Berger dan Luckmann, penelitian ini berfokus pada konstruksi realitas pemilik toko baju bekas berbasis daring dan tidak berfokus pada analisis teks wacana. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemilik toko baju bekas di Instagram membentuk konstruksi wacana keberlanjutan dalam konstruksi realitasnya. Penelitian kualitatif dengan strategi penelitian social constructionism ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi wacana keberlanjutan oleh pemilik toko baju bekas di Instagram dilatarbelakangi oleh agen sosialisasi dan berhubungan dengan konstruksi realitas subjektifnya. Dalam proses konstruksi tersebut, pemilik toko baju bekas berbasis daring mengadopsi sudut pandang Barat dalam membentuk konstruksi wacana keberlanjutan. Melalui konstruksi wacana keberlanjutan, terbentuk dilema karena terdapat kesenjangan antara konstruksi wacana dengan realitas objektif. Dilema ini juga diperkuat melalui ketidaksesuaian ekspektasi terkait kuasa yang dimiliki pemilik toko baju bekas berbasis daring dengan realitas yang ditemui.

ABSTRACT
Sustainability discourse within the context of fashion industry discussed about the act of buying and selling used clothes as sustainable behavior. Regardless of sociocultural differences with Western countries, the act of buying used clothes through online thrift shop is being considered to be included within the sustainability discourse in Indonesia. Online thrift shop owners on Instagram began to upload contents promoting sustainability discourse. Using Foucault’s frame of mind regarding discourse and Berger and Luckmann’s social construction of reality framework, this research focuses on online thrift shop owners’ social construction of reality and does not focus on the discourse analysis. This study aims to explore how online thrift shop owners on Instagram construct sustainability discourse within their social construction of reality. This qualitative research, with social constructionism strategy, uses in-depth interview as the data collection method. This study discovers that the construction of sustainability discourse by online thrift shop owners on Instagram is motivated by their socialization agents and is related to their subjective reality construction. Within the process of construction, online thrift shop owners adopt Western world view in constructing sustainability discourse. This study also finds that through the social construction of sustainability discourse, online thrift shop owners experience dilemma from the discrepancy that they encounter between their discourse construction and the objective reality. The dilemma is also strengthened by the dissonance they experience between expectation regarding their owned power and the encountered reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library