Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Mubarak
Abstrak :
Jaminan atas kehalalan vaksin COVID-19 dibutuhkan agar warga negara muslim di Indonesia dapat menjalankan syariat Islam dengan baik. Akan tetapi, tidak seluruh masyarakat Indonesia dapat memperoleh vaksin yang memenuhi standar halal. Selain itu, sertifikasi dan labelisasi halal atau haram terhadap produk vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia juga tidak tampak sepenuhnya dijalankan sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab pemerintah dalam menjamin hak warga negara muslim di Indonesia atas vaksin COVID-19 yang memenuhi standar halal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif. Penelitian ini menunjukan bahwa Pemerintah memiliki kewajiban untuk berupaya menyediakan vaksin COVID-19 yang memenuhi standar halal. Oleh sebab itu, Pemerintah, dalam hal ini presiden yang memiliki kewenangan untuk menetapkan acuan dalam proses pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, sebaiknya membentuk arah kebijakan yang mendorong tersedianya produk vaksin yang memenuhi standar halal dan thoyyib. Selain itu, terkait peyelenggaraan jaminan produk halal, Pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk memastikan vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia memiliki tanda halal atau haram yang jelas. Bahkan, hanya dua dari lima jenis produk vaksin COVID-19 yang telah digunakan di Indonesia yang telah ditetapkan fatwa kebolehan penggunaannya oleh MUI, yaitu Sinovac dan AstraZeneca, tiga jenis produk vaksin COVID-19 lainnya yang belum ditetapkan fatwa kebolehan penggunaannya, yaitu Moderna, Pfizer, dan Sinopharm tetap diedarkan oleh pemerintah tanpa adanya kepastian jaminan terhadap kehalalan atau kebolehan terhadap produk tersebut dengan diterbitkannya ketetapan fatwa MUI dan sertifikasi halal oleh BPJPH. ...... Halal assurance of the COVID-19 vaccine are needed for Indonesia muslim citizens in order to perform worship properly. However, not all Indonesia muslim citizens have access to halal COVID-19 vaccines. Moreover, halal certification and halal or haram labeling for COVID-19 vaccine products does not appear to be fully implemented in accordance with the standards set out in Law Number 33 of 2014 Concerning Halal Product Assurance. Therefore, this research tries to find out how the government responsibility is to guarantee the rights of muslim citizens in Indonesia to have access to COVID-19 vaccine that meets halal standards. The method used in this research is a normative juridical method. This research shows that the government has an obligation to provide a COVID-19 vaccine that meets halal standards. Therefore, the government, in this case the President who has the authority to set the guidance for the procurement process and distribution of the COVID-19 vaccine, should form a policy direction that encourages the availability of vaccine products that meet halal and thoyyib standards. In addition, regarding the implementation of halal product assurance, the government has not issued a policy to ensure that the COVID-19 vaccine used in Indonesia has a clear halal or haram sign. In fact, only two from the five types of COVID-19 vaccine that have been used in Indonesia have a fatwa stipulated by MUI, namely Sinovac and AstraZeneca. Moderna, Pfizer, and Sinopharm continues to be used by the government without any halal assurance from MUI and halal certification by BPJPH.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Rahmawati
Abstrak :
Keamanan pangan merupakan elemen penting dalam upaya meningkatkan kesehatan. Halal adalah bagian dari keamanan pangan bagi umat muslim. Oleh karena itu perlu pemilihan produk pangan yang halal, disamping bebas dari cemaran. Bakso sapi merupakan salah satu produk yang berisiko tinggi, ditinjau dari aspek kualitas bahan maupun kehalalan. Perilaku konsumen dalam pemilihan produk pangan dapat mempengaruhi kesehatan, karena konsumen merupakan penentu produk pangan yang akan dikonsumsi. Ibu memiliki peran penting produk pangan yang dikonsumsi oleh anggota keluarga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu muslim dalam membeli bakso sapi yang halal dan thoyyib di Jakarta dan Depok tahun 2017. Desain penelitian menggunakan cross sectional, dengan wawancara kepada 396 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, sikap, harga, letak produk, dan atribut produk berhubungan signifikan dengan perilaku membeli produk bakso sapi yang halal dan thoyyib di Jakarta. Sementara di Depok, atribut produk dan sikap berhubungan signifikan dengan perilaku. Hasil analisis multivariat untuk Jakarta dan Depok menunjukkan bahwa atribut produk merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan perilaku. Peningkatan sosialisasi pangan aman dan halal, pemberdayaan tokoh agama, pemberdayaan peran ibu sebagai agen of change, serta pembinaan ke produsen, pedagang, dan petugas pasar diperlukan untuk meningkatkan praktik membeli bakso sapi yang halal dan thoyyib. ......Food safety is an important element in efforts to improve health. Halal is part of product safety for moslems. Therefore it is necessary to choose a halal food product, beside free from contamination. Beef meatballs is one of high risk products, in terms of quality of material and halal aspects. Selection of food products can affect health, because consumers are being a determinant of food products to be consumed. Mothers have an important role of food products consumed by family. This study aims to analysed factors associated with behaviour of moslem mothers in buying halal and thoyyib beef meatballs in Jakarta and Depok in 2017. The study design used cross sectional, with interview to 396 respondents. The results showed that education, knowledge, attitudes, price, product location, and product attribute are associated with the behaviour in buying halal and thoyyib beef meatball in Jakarta. While in Depok, product attribute and attitude are associated with that behaviour. Multivariate analysis of Jakarta and Depok showed that product attribute is a dominant factor associated with that behaviour. Increased safe and halal food socialization, empowerment of religious leaders, empowerment of mother role as agent of change, as well as guidance to producers, traders, and market officers are needed to improve practice of buying halal and thoyyib beef meatballs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library