Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelina
Abstrak :
Propolis dikenal akan kandungan senyawa aktif berupa Flavonoid yang menunjukkan aktivitas antimikroba, antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor. Namun, senyawa aktif tersebut memiliki stabilitas dan ketersediaan hayati terbatas yang mempengaruhi efek terapeutiknya. Maka, dilakukan enkapsulasi ekstrak propolis ke dalam liposom untuk mempertahankan karakteristik fungsionalnya. Enkapsulasi propolis ke dalam liposom dilakukan melalui thin film hydration, freeze thaw dan sonikasi. Sonikasi dilakukan untuk meratakan dan memperkecil ukuran liposom hingga diperoleh karakteristik yang ideal untuk meningkatkan kemampuan persebaran obat di dalam tubuh. Pada penelitian ini, diberikan variasi terhadap durasi sonikasi yang beragam dari 20, 30, hingga 40 menit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik liposom. Setiap variasi sampel tersebut akan melalui pengujian efisiensi enkapsulasi berbasis kandungan flavonoid, penentuan karakteristik liposom menggunakan Particle Size Analyzer (PSA), serta pengujian gugus fungsi menggunakan Fourier transform infrared (FTIR). Melalui uji ANOVA, diperoleh pengaruh yang signifikan antara durasi sonikasi terhadap efisiensi enkapsulasi dan karakteristik liposom. Jika dibandingkan, sampel C2 yang melalui sonikasi 30 menit memiliki karakteristik liposom yang terbaik, dimana ukuran partikel dan indeks polidispersitasnya masing-masing sebesar 115,667 ± 3,800 nm dan 0,309 ± 0,059. Sampel ini juga menunjukkan efisiensi enkapsulasi yang tinggi, yaitu mencapai 97,887 ± 0,025%. ......Propolis is known for its active compounds in the form of Flavonoids which exhibit antimicrobial, antioxidant, anti-inflammatory, and antitumor activities. However, these active compounds have limited stability and bioavailability which affect their therapeutic effect. Thus, encapsulation of propolis extract into liposomes was carried out to maintain its functional characteristics. Propolis encapsulation into liposomes was carried out through thin film hydration, freeze thaw and sonication. Sonication was carried out to reduce and homogenize the size of the liposomes in order to improve drug delivery. In this study, various sonication durations were varied from 20, 30, and 40 minutes to determine the effect on liposome characteristics.  Each variation of the sample will be tested for encapsulation efficiency based on total flavonoids, determination of liposome characteristics using a Particle Size Analyzer (PSA), and functional group testing using Fourier transform infrared (FTIR). Through the ANOVA test, a significant effect was obtained between sonication duration on encapsulation efficiency and liposome characteristics. The C2 sample that was sonicated for 30 minutes had the best liposome characteristics, where the particle size and polydispersity index were 115.667 ± 3.800 nm and 0.309 ± 0.059, respectively. This sample also showed high encapsulation efficiency, which reached 97.887 ± 0.025%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cysilia Kusumawati Hindarto
Abstrak :
ABSTRAK
Formulasi, Karakterisasi, dan Evaluasi in vivo Fitosom Luteolin Dalam penelitian ini, telah dikembangkan fitosom luteolin, suatu sistempenghantaran obat baru. Luteolin dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,antimikroba, dan antiinflamasi namun memiliki ketersediaan hayati oral yang rendahkarena memiliki kelarutan dalam lipid yang rendah. Tujuan penelitian ini adalahuntuk meningkatkan absorpsi luteolin dalam saluran cerna. Fitosom luteolin dibuatdengan metode hidrasi lapis tipis, kemudian dikarakterisasi menggunakan ParticleSize Analyzer PSA , mikroskop transmisi elektron TEM , dan spektrofotometerFourier Transforms Infrared FTIR . Larutan luteolin dalam metanol dan larutanfosfatidilkolin dalam diklorometan direfluks 4 jam, 60oC , kemudian pelarutdiuapkan menggunakan vacuum evaporator 337 mbar, 40oC untuk membentuklapis tipis yang kemudian dihidrasi dengan air suling. Evaluasi in vivo kemudiandilakukan untuk melihat kadar plasma luteolin pada tikus yang diberi suspensifitosom luteolin per oral dan dibandingkan dengan kadar plasma luteolin pada tikusdalam kelompok kontrol yang diberi suspensi luteolin murni. Hasil karakterisasimenunjukkan partikel fitosom luteolin berbentuk spheric dengan diameter rata-ratapartikel 105,3 nm dan efisiensi penjerapan 91,12 . Spektrum FTIR menunjukkanbahwa pembentukan fitosom terjadi karena adanya interaksi ikatan hidrogen antaraluteolin dengan fosfatidilkolin yang ditandai dengan munculnya puncak baru padabilangan gelombang 1360 cm-1 dan perubahan intensitas pita pada bilangangelombang 1730 cm-1. Hasil evaluasi in vivo menunjukkan peningkatan kadarplasma luteolin AUC = 5426 ?g.menit/mL sebesar 3,54 kali jika dibandingkandengan kelompok kontrol. Formulasi fitosom yang dibuat berhasil meningkatkanabsopsi luteolin sehingga dapat dijadikan sebagai sistem penghantaran yangmenjanjikan untuk obat-obat dengan kelarutan dalam lipid yang rendah. Kata kunci : fitosom, fosfatidilkolin, hidrasi lapis tipis, kadar plasma, luteolinxiv 75 halaman; 16 gambar; 6 tabel; 12 lampiranBibliography : 31 1998-2015.
ABSTRACT
Formulation, Characterization, and in vivo Evaluation of Luteolin Loaded Phytosome In this study, a novel drug delivery system, luteolin loaded phytosome LLP hasbeen developed. Luteolin exhibits antioxidant, antimicrobial, andantiinflammation activities. However, it shows poor oral bioavailability due to itslow lipid solubility. The aim of this study was to improve absorption of luteolin inthe gastro intestinal tract. The LLPs were prepared by thin film hydration methodand characterized using particle size analyzer PSA , transmission electronmicroscopy TEM , and fourier transforms infrared spectroscopy FTIR . Thesolution of luteolin in methanol and phosphatidilcholine solution indichloromethane were refluxed 4h, 60 oC , solvents then removed by vacuumevaporator 337 mbar, 40oC to produce the thin film which was hydrated withdistilled water. In vivo evaluations were then performed to see plasma levels ofluteolin in rats given oral luteolin phytosome suspension and compared with thosein the control group given pure luteolin suspension. Final phytosome wasspherical with average particle size of 105.3 nm and entrapment efficiency of91.12 . FTIR spectra demonstrated that phytosomes were formed, as there washydrogen bonding between luteolin and phosphatidilcholine, marked byappearance of new peak at wave numbers of 1360 cm 1 and changes in bandintensity at 1730 cm 1 wave numbers. In vivo studies showed a 3.54 fold increasein plasma level AUC AUC 5426 g.min mL of luteolin compared with thosein control group. Phytosomes formulation successfully increased the absorption ofluteolin hence it can serve as a promising delivery system for drugs with lowlipids solubility. Keywords luteolin, phosphatidilcholine, phytosome, plasma concentration,thin film hydrationxiv 75 pages 16 pictures 6 tables 12 appendicesBibliography 31 1998 2015
2017
T49150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library